Anda di halaman 1dari 8

OBYEK PENDIDIKAN / PESERTA DIDIK

(QS. At-Tahrim: 6, QS. Asy-Syu’ara: 214, At-Taubah: 122, QS. An-Nisa: 170)

MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Tafsir Tarbawi
Pada Semester IV (Empat) Program Studi Pendidikan Agama Islam

Dosen Pengampu: Dr. H. Aab Abdullah, S.IP, M.Ag

Disusun Oleh :
Kelompok 13

Eneng Fitria Anwar


18.1.T1.5139
Maratus Sholeha
18.1.T1.5145

Semester IV (Empat) A

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)


SYAMSUL ‘ULUM GUNUNGPUYUH SUKABUMI
TAHUN AKADEMIK 2019 – 2020

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim,

Alhamdulillah saya panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang
telah memberikan Taufik dan Hidayah-Nya. Sholawat beserta salam semoga
senantiasa tercurah kepada baginda alam Nabi Muhammad SAW, yang telah
membawa risalahnya kepada ummat-Nya.

Berkat rahmat dan karunia-Nya yang selalu terpancar bagi ummat-Nya,


maka segala macam halangan dan hambatan yang senantiasa merintangi dapat
teratasi, sehingga dengan terbukanya pintu kelancaran, kita dapat menyelesaikan
Tugas Terstruktur yang berbentuk Makalah pada Mata Kuliah Tafsir Tarbawi
berjudul “OBYEK PENDIDIKAN / PESERTA DIDIK (QS. At-Tahrim: 6,
QS. As-Syura: 214, At-Taubah: 122, QS. An-Nisa: 170)”.

Pada kesempatan yang baik ini, tak lupa saya ingin mengucapkan terima
kasih kepada Dr. H. Aab Abdullah, S.IP, M.Ag. sebagai Dosen Pengampu yang
telah memberikan tugas dan pengalaman berharga, dan bantuan pemikiran rekan
mahasiswa sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Kendati penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun
makalah ini, kami tetap menyadari bahwa sebagai manusia tentunya tidak terlepas
dari kesalahan dan kekurangan termasuk dalam penyusunan makalah ini, baik dari
segi pembahasan yang menyebabkan makalah yang kami susun ini jauh dari
kriteria sempurna.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya


kepada kami agar dapat menyusun makalah ini dengan baik.

Sukabumi, 12 April 2020


Kelompok : 13

Eneng Fitria Anwar Maratus Shaleha


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1
C. Tujuan.........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3

BAB III PENUTUP.........................................................................................16

A. KESIMPULAN ..........................................................................................16
B. SARAN.......................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................17

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-qur'an sebagai pedoman hidup manusia mengatur kehidupan dari
berbagai aspek mulai dari aspek social, ekonami, ibadah, pendidikan dan lain
sebagainya. Dalam aspek pendidikan al-qur'an menegaskan mulai dari
pentingnya menuntut ilmu, tujuan pendidikan, metode pengajaran sampai
dengan pentingnya seorang peserta didik dalam dunia pendidikan. Karena
pendidikan merupakan bimbingan yang dilakukan oleh seorang dewasa
kepada terdidik dalam masa pertumbuhan agar ia memiliki kepribadian yang
islami.
Dari satu segi kita melihat bahwa pendidikan itu lebih banyak
ditujukan kepada perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal
perbuatan, baik bagi keperluan diri sendiri maupun orang lain. Dalam
pendidikan itu tidak hanya keluarga yang merupakan factor utama pendidikan
dasar, akan tetapi sekolah atau dunia luar pun sangat diutamakan dalam
mendidik seseorang.
Dan pendidik sebagai subyek yang melaksanakan pendidikan, karena
pendidik mempunyai peranan penting untuk berlangsungnya pendidikan, baik
atau tidaknya pendidik berpengaruh besar terhadap hasil pendidikan bagi
peserta didik yang merupakan obyek terpenting dalam pendidikan. Hal ini
disebabkan perbuatan atau tindakan mendidik itu diadakan atau dilakukan
hanyalah untuk membawa peserta didik kepada tujuan pendidikan yang dicita-
citakan.
Menurut pendapat Imam Al-Ghazali, bahwa anak adalah amanah
Allah dan harus dijaga dan dididik untuk mencapai keutamaan dalam hidup
dan mendekatkan diri kepada Allah, kedua orang tuanyalah yang akan
mengukir dan membentuknya menjadi mutiara yang berkualitas tinggi dan
disenangi semua orang karena semua bayi yang dilahirkan kedunia ini,
bagaikan sebuah mutiara yang belum diukur dan belum berbentuk tapi amat
bernilai tinggi. Maka ketergantungan anak kepada pendidiknya termasuk
kepada kedua orang tuanya, tampak sekali. Disamping menjelaskan peserta
didik yang bersifat informal, pemakalahpun akan menjelaskan mengenai
peserta didik yang bersifat formal lebih luas lagi dalam pembahasan yang
berikutnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Obyek Pendidikan?
2. Apa saja ayat Al-Qur’an yang Berkaitan dengan Obyek Pendidikan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Obyek Pendidikan.
2. Untuk mengetahui ayat yang Berkaitan dengan Obyek Pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Obyek Pendidikan

Objek adalah hal, perkara atau orang yang menjadi pokok pembicaraan.
Pendidikan dalam bahasa Inggris adalah education. Kata bahasa Inggris
(education) berasal dari bahasa Latin, yaitu ducare, yang berarti “menuntun,
mengarahkan, atau memimpin”.1

Menurut John Dewey “Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan


fundamental, secara intelektual dan fundamental ke arah alam sesama
manusia” Frederick J. Mc Donald berpendapat bahwa “Pendidkan adalah suatu
proses atau kegiatan yang diarahkan untuk merubah tabiat”.
Tokoh pendidikan lain yang juga sangat berpengaruh di dunia pendidikan
nasional adalah Ki Hajar Dewantara (1889 – 1959), mengatakan bahwa
“Pendidikan adalah segala daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran
serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup
danmenghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya”.2
Dari pengertian-pengertian pendidikan yang telah dikemukakan di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan sebuah proses yang
dilaksanakan dengan terencana dan secara langsung untuk mendidik,
mendewasakan serta meningkatkan tingkat kehidupan anak secara utuh. Jadi
pendidikan dilaksanakan dimanapun, kapanpun dan kepada semua usia. Dalam hal
ini, pendidikan dapat dikatakan sebagai life-long process dari manusia sejak
dilahirkan sampai akhir hayat.
Jadi, objek pendidikan adalah murid atau orang yang menerima dan
menjalani proses pendidikan yang dilangsungkan oleh subjek pendidikan atau pun
yang dialami langsung oleh objek melalui pengalaman sehari-hari dan relasi objek
dengan subjek dan objek lain serta relasi dengan alam (lingkungan).3

B. Ayat Al-Qur’an yang Berkaitan dengan Obyek Pendidikan


1. QS. At-Tahrim ayat 6

ِ ‫ود َها النَّاس وال‬


‫ْح َج َارةُ َعلَْي َها‬ َ ُ ُ ُ‫آمنُوا قُوا أَْن ُف َس ُك ْم َوأ َْهلِي ُك ْم نَ ًارا َوق‬ َ ‫ين‬
ِ َّ
َ ‫يَا أ َُّي َها الذ‬
)٦( ‫صو َن اللَّهَ َما أ ََم َر ُه ْم َو َي ْف َعلُو َن َما ُي ْؤ َم ُرو َن‬ ِ ٌ ‫مالئِ َكةٌ ِغال‬
ُ ‫ظ ش َدا ٌد ال َي ْع‬ َ

1
Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan FIP-UPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan 1, (Bandung: PT
Imperial Bhakti Utama (IMTAM), 2007).
2
Mohmmad Ali, Pendidikan untuk Pembangunan Nasional, (Bandung, Imperial Bhakti Utama
(IMTAM), t.th), hal. 130.
3
Umar Tirtarahardja dan S.L. La Sulo, Pengantar Pnedidikan,(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008),
cet. Ke-2, hlm. 33-35.
Terjemahan:
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-
malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan”.
a) Mufradat

Peliharalah : ‫قُ ْٓوا‬


Dan batu : ُ‫َو ْال ِح َجا َرة‬

Keras : ٌ‫ ِغاَل ظ‬ 

Yang tidak durhaka kepada Allah : َ ‫اَّل يَ ْعصُوْ نَ هّٰللا‬

Dan selalu mengerjakan : َ‫َويَ ْف َعلُوْ ن‬


Yang diperintahkan :  َ‫ي ُْؤ َمرُوْ ن‬
b) Tafsir Jalalain
Ayat ini menjelaskan bahwa (Hai orang-orang yang beriman, peliharalah
dirimu dan keluargamu) yakni dengan mengarahkan mereka kepada jalan ketaatan
kepada Allah, (dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia) yang
dimaksud manusia ialah orang-orang kafir (dan batu) seperti berhala-berhala yang
mereka sembah yang menjadi bahan bakar neraka. Atau dengan kata lain api
neraka itu sangat panas, sehingga hal-hal tersebut dapat terbakar.
Berbeda dengan api di dunia yang dinyalakan dengan kayu dan sebagainya.
(penjaganya malaikatmalaikat) yakni, juru kunci neraka itu adalah
malaikatmalaikat yang jumlahnya sembilan belas, seperti yang dijelaskan surat al-
Muddatsir, (yang kasar) yakni kasar hatinya, (yang keras) sangat keras
hantamannya, (mereka tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-
Nya kepada mereka) malaikat-malaikat penjaga neraka itu tidak pernah
mendurhakai Allah, (dan mereka selalu mengerjakan apa yang diperintahkan)
lafadz ayat ini berkedudukan sebagai badal dari lafadz sebelumnya.
Dalam ayat ini terkandung ancaman bagi orangorang mukmin supaya jangan
murtad, juga ayat ini merupakan ancaman pula bagi orang-orang munafik, yaitu
mereka yang mengaku beriman dengan lisannya tetapi hati mereka masih tetap
kafir.4
c) Makna Tarbawi
2. QS. Asy-Syu’ara ayat 214

4
Jalal al-Din Mahalliy & Jalal al-Din as-Suyuthi , Tafsir al-Jalalain, (Beirut : Dar al-Kutub al-
Ilmiyah, tt.), hlm. 2489

Anda mungkin juga menyukai