MAKALAH
Disusun Oleh :
Eneng Fitria Anwar 18.1.T1.5139
Muhammad Septian Riski 18.1.T1.5152
Siti Khalifah -
PEMBAHASAN
A. Definisi Data
yang berasal dari Bahasa Latin dan berarti "Sesuatu Yang Diberikan". Dalam
pengertian sehari-hari data dapat berarti fakta dari suatu objek yang diamati,
peneliti, baik berupa fakta ataupun berupa angka. Bungin (2001:123) Data
lebih ditonjolkan dari segi servis, sedangkan adata lebih ditonjolkan aspek
1
Enny keristiana Sinaga, dkk, Statistika: Teori dan Aplikasi pada Pendidikan, (Yayasan Kita
Menulis: 2019), hal. 5
2
P. Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktek, (Jakarta: Rineka, 2004), hal.80
3
Enny keristiana Sinaga, dkk, op. cit, hal. 7
1
3) Up to Date (Sesuai Perkembangan), Data tidak boleh usang atau
4) Representatif, Data harus diperoleh dari sumber yang tepat dan dapat
1. Data kualitatif
Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata verbal
2
macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara, analisis dokumen,
uraian, bahkan dapat berupa cerita pendek.7 Jenis data ini kebanyakan
a. Data Kasus
tertentu. Data kasus hanya berlaku untuk kasus tertentu serta tidak
pada seberapa luas penelitian kasus tertentu. Oleh karenanya data kasus
beberapa orang, bahkan satu orang. Dapat juga lembaga tertentu, suatu
6
Enny keristiana Sinaga, Zulkifli Matondang, Harun Sitompul, op. cit. hal. 9
7
P. Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktek, (Jakarta: Rineka, 2004), hal. 87
3
b. Data Pengalaman Individu
Data ini adalah salah satu bentuk data kualitatif yang sering
Data pengalam pribadi ini sungguh sungguh sarat dengan unsur unsur
yang diteliti.
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara
8
Sugiyono, Statistik untuk Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), hal.15
4
atau statistika. Contoh data kuantitatif antara lain: tinggi badan, berat
a. Data Nominal
Data nominal atau sering disebut juga data kategori, data yang
angka tersebut tidak memiliki urutan atau makna matematis sehingga tidak
angka. Set-set tersebut tidak boleh tumpang tindih dan bersisa (mutually
pembagian (:) juga tidak dapat diterapkan dalam analisis data nominal.
Contoh data nominal antara lain: Jenis kelamin yang terdiri dari
laki dan angka (2) untuk perempuan hanya merupakan simbol yang
tersebut tidak memiliki makna kuantitatif, artinya angka (2) pada data di
5
atas tidak berarti lebih besar dari angka (1), karena laki-laki tidak memiliki
makna lebih besar dari perempuan. Terhadap kedua data (angka) tersebut
laki, (2) = perempuan, maka (1) + (2) ≠ (3), karena tidak ada kategori (3)
b. Data Diskrit
misalnya:
c. Data kontinum
9
Enny keristiana Sinaga, Zulkifli Matondang, Harun Sitompul, op. cit. hal. 10
10
Ibid. hal. 11
11
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik . (Jakarta: Rineka Cipta.
2006). Hal. 154
12
Enny keristiana Sinaga, dkk, op. cit. hal. 13
6
atau ukuran.13 Data kontinum dapat berbentuk bilangan bulat atau pecahan
misalnya:
a) Data Ordinal
Data ordinal adalah data yang berasal dari suatu objek atau
data ordinal memiliki tingkatan tertentu yang dapat diurutkan mulai dari
atau rentang antar jenjang yang tidak harus sama. 14 Ukuran ordinal adalah
lebih besar atau lebih kecil (Saryono, 2011:39). Dibandingkan dengan data
nominal, data ordinal memiliki sifat berbeda dalam hal urutan. Terhadap
yaitu “>” dan “<”. Walaupun data ordinal dapat disusun dalam suatu
13
Ibid. Hal. 167
14
Sandu Siyoto, M.Kes, M. Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian. (Yogyakarta: Literasi Media
Publishing, 2015), Hal. 70
7
Contoh jenis data ordinal antara lain Tingkat pendidikan yang
5) Diploma,
6) Sarjana.
dijumlahkan, misalnya SD (2) + SMP (3) ≠ (5) Diploma. Dalam hal ini,
urutan prestasi belajar tertinggi sampai terendah. Siswa pada peringkat (1)
memiliki prestasi belajar lebih tinggi dari pada siswa peringkat (2).15
b) Data Interval
atas dasar kriteria tertentu serta menunjukan semua sifat yang dimiliki oleh
memiliki rentang yang sama antara data yang telah diurutkan. Karena
15
Salim. dkk, Penelitian Pendidikan: Metode, Pendekatan dan Jenis (Jakarta: Kencana, 2019),
hal. 107
16
Ibid, hal. 107
8
kesamaan jarak tersebut, terhadap data interval dapat dilakukan operasi
masih terdapat satu sifat yang belum dimiliki yaitu tidak adanya angka Nol
mutlak pada data interval. Berikut dikemukakan tiga contoh data interval,
antara lain:
dinyatakan bahwa benda yang bersuhu 150 Celcius memiliki ukuran panas
separuhnya dari benda yang bersuhu 300 Celcius. Demikian juga, tidak
dapat dikatakan bahwa benda dengan suhu 00 Celcius tidak memiliki suhu
sampai 110 memiliki jarak yang sama dengan 110 sampai 120. Namun
9
sebagai data interval setelah alternatif jawabannya diberi skor yang
c) Data rasio
Data rasio adalah data yang menghimpun semua sifat yang dimiliki
oleh data nominal, data ordinal, serta data interval. Data rasio adalah data
antara data rasio dengan jenis data lainnya (nominal, ordinal, dan interval)
1) Panjang suatu benda yang dinyatakan dalam ukuran meter adalah data
rasio. Benda yang panjangnya 1 meter berbeda secara nyata dengan benda
berukuran 1 meter dan 2 meter (sifat data nominal). Ukuran panjang benda
dapat diurutkan mulai dari yang terpanjang sampai yang terpendek (sifat
17
Ibid, hal. 108
18
Sandu Siyoto, dkk, op cit, hal. 72
10
data ordinal). Perbedaan antara benda yang panjangnya 1 meter dengan 2
meter memiliki jarak yang sama dengan perbedaan antara benda yang
dimiliki data rasio ditunjukkan oleh dua hal yaitu: (1) Angka 0 meter
menunjukkan nilai mutlak yang artinya tidak ada benda yang diukur; serta
semua operasi matematik. Kedua hal tersebut tidak berlaku untuk jenis
2) Data hasil pengukuran berat suatu benda yang dinyatakan dalam gram
kg. berbeda secara nyata dengan benda yang beratnya 2 kg. Ukuran berat
benda dapat diurutkan mulai dari yang terberat sampai yang terringan.
berat yang sama dengan perbedaan antara benda yang beratnya 2 kg.
dengan 3 kg. Angka 0 kg. menunjukkan tidak ada benda (berat) yang
diukur. Benda yang beratnya 2 kg, 2 kali lebih berat dibandingkan dengan
d. Data Primer
Data primer adalah data yang langsung dan segera diperoleh dari
11
peneliti secara langsung dari sumber datanya. 21 Data primer disebut juga
sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk
data primer antara lain observasi, wawancara, diskusi terfokus (focus grup
e. Data Sekunder
sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder
dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS),
buku, laporan, jurnal, dan lain-lain. Pemahaman terhadap kedua jenis data
Umpamanya data sensus dan data registrasi, serta data yang diperoleh
21
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: (Alfabeta, 2009) hal.
138
22
Ibid, hal. 140
12
dari badan atau lembaga yang aktivitasnya menggumpulkan data atau
Simpulan
kesimpulan. Data juga merupakan kumpulan fakta yang diperoleh dari suatu
pengukuran (angka).
Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki
atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai
23
Enny keristiana Sinaga, dkk, op cit, hal. 13
13
tangan kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk
data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang
telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip). Data kuantitatif adalah data
yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif
statistika. Contoh data kuantitatif antara lain: tinggi badan, berat badan, kecepatan
nominal, data diskrit, data kontinum. kemudian data kontinum dibedakan lagi
menjadi beberapa sebagai berikut : data ordinal, data interval, dan data rasio.
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta:Rineka Cipta
Jakarta: Kencana
Sinaga, Enny keristiana, dkk. 2019. Statistika: Teori dan Aplikasi pada
14
Siyoto, Sandu, M.Kes, M. Ali Sodik. 2015. Dasar Metodologi Penelitian.
15