Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“PENGGUNAAN DAN PENGEMBANGAN


PARAGRAF DAN KOMPOSISI DALAM PENULISAN
TULIS ILMIAH”

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah


Bahasa Indonesia
Dosen Pembimbing:
Syahabuddin Nur, M.Pd.I

Oleh Kelompok 14:

Muhammad Banani (23.88204.02327)


Muhammad Rudini (23.88204.02305)
Akhmad Najib(23.88204.02278)
Ahmad Arrifa`i (23.88204.02269)

SEKOLAH TINGGI ILMU ALQURAN (STIQ) AMUNTAI


PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BAHASA ARAB
TAHUN 2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt, shalawat dan salam semoga selalu
tercurah keharibaan junjungan Nabi besar Muhammad saw. Beserta seluruh
keluarga beliau, sahabat dan para pengikut beliau sampai akhir zaman.

Alhamdulillah, dengan segala rahmat dan inayah-Nya makalah yang


berjudul “Penggunaan dan Pengembangan Paragraf Komposisi dalam Penulisan
Tulis Ilmiah” sebagai salah satu tugas pada mata kuliah bahasa indonesia program
studi Pendidikan Bahasa Arab Sekolah Tinggi Ilmu Al-Quran (STIQ) Amuntai
dapat diselesaikan.

Kami sangat menyadari, dalam penulisan makalah ini banyak sekali


menerima bantuan, baik tenaga maupun pikiran. Oleh karena itu, kami
menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan tersebut, terutama kepada
Muallim Syahabbudin Nur, M.pd.i yang telah banyak memberikan bimbingan dan
petunjuk serta koreksi dalam penulisan makalah ini serta semua pihak yang telah
memberi bantuan, fasilitas, informasi, meminjamkan buku-buku dan literatur-
literatur yang kami perlukan, sehingga makalah ini bisa diselasaikan.

Atas bantuan dan dukungan yang tak ternilai harganya tersebut kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-
tingginya teriring do’a yang tulus semoga Allah swt membari ganjaran yang
berlipat ganda. Amin.

Kami berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua dan mendapat
taufik serta inayah dari Allah swt.

Amuntai, 20 November 2023

Kelompok 14

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i


KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 4


A. LatarBelakang............................................................................ 4
B. RumusanMasalah....................................................................... 5
C. Tujuan........................................................................................ 5

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 6


A. Pengertian Paragraf....................................................................... 6
B. Pengertian Komposisi................................................................ 7
C. Cara Mengembangkan Paragraf dan Komposisi dalam Penulisan
Tulis Ilmiah................................................................................. 8

BAB III PENUTUP....................................................................................... 13


A. Kesimpulan................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Kemampuan menulis karya tulis ilmiah yang baik merupakan aspek krusial dalam
perkembangan akademis dan profesional seseorang. Dalam era globalisasi ini,
mahasiswa, peneliti, dan profesional di berbagai bidang dituntut untuk dapat
menyampaikan ide dan temuan mereka dengan jelas dan persuasif melalui tulisan ilmiah.

Penulisan karya tulis ilmiah melibatkan penerapan prinsip-prinsip dasar,


seperti penggunaan paragraf yang terstruktur dan komposisi yang logis. Namun,
sayangnya, banyak individu yang belum sepenuhnya memahami dan menguasai
teknik-teknik ini, mengakibatkan karya tulis mereka kurang efektif dan kurang
dapat dipahami oleh pembaca.

Pentingnya kemampuan menulis ilmiah bukan hanya sebatas kebutuhan


akademis, tetapi juga relevan dalam dunia profesional. Di tempat kerja,
kemampuan menyusun dokumen, laporan, dan proposal dengan baik sangat
dihargai karena dapat meningkatkan efektivitas komunikasi dan pengambilan
keputusan.

Oleh karena itu, penulisan makalah ini bertujuan untuk menggali lebih dalam
mengenai penggunaan dan pengembangan paragraf serta komposisi dalam
penulisan karya tulis ilmiah. Melalui pemahaman yang mendalam terhadap aspek-
aspek ini, diharapkan pembaca dapat meningkatkan kemampuan menulisnya, baik
dalam konteks akademis maupun profesional.

Selain itu, dengan memahami prinsip-prinsip dasar penulisan karya tulis


ilmiah, diharapkan pembaca dapat menghasilkan tulisan yang lebih berkualitas
dan mampu memberikan kontribusi positif dalam penelitian dan pengembangan
ilmu pengetahuan.

Dengan demikian, makalah ini bukan hanya merupakan kumpulan informasi


teoritis, tetapi juga sebuah upaya untuk memberikan panduan praktis bagi
pembaca dalam meningkatkan kemampuan menulis karya tulis ilmiah mereka.

4
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan paragraf dan komposisi?


2. Bagaimana cara menggunakan dan mengembangkan paragraf dan
komposisi dalam karya tulis ilmiah?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan paragraf dan komposisi


2. Untuk mengetahui bagaimana cara menggunakan dan mengembangkan
paragraf dan komposisi dalam karya tulis ilmiah.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Paragraf

Paragraf adalah seperangkat atau sekelompok kalimat yang tersusun dari satu
kalimat pokok dan beberapa kalimat penjelas. Yang di maksud Kalimat Pokok
adalah suatu kalimat yang berisikan masalah atau kesimpulan dari paragraf itu
sendiri. Dan Kalimat Penjelas merupakan suatu kalimat yang berisikan penjelasan
masalah yang terdapat di kalimat pokok. Atau definisi paragraf adalah bagian
yang berasal dari suatu karangan yang terdiri dari sejumlah kalimat, yang isinya
mengungkapkan satuan informasi / kalimat dengan pikiran utama sebagai
pengendaliannya dan juga pikiran penjelas sebagai pendukungnya. Pengertian
paragraf menurut ahli kebahasaan bernama Ramlan, merupakan bagian dari
sebuah karangan yang di dalamnya terdapat lebih dari satu kalimat, yang
membahas suatu tema tertentu dengan ide pokok sebagai pengendalinya.
Sementara itu, paragraf merupakan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan
lebih luas dari kalimat. Alinea juga merupakan himpunan dari kalimat yang saling
berhubungan untuk membentuk sebuah gagasan.1

Adapun ciri-ciri paragraf diantaranya sebagai berikut :


1. Kalimat awalnya terletak agak kedalam lima ketukan spasi untuk jenis
karangan yang biasa
2. Paragraf memakai pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat topik.
3. Setiap paragraf memakai sebuah kalimat topik dan juga selebihnya
merupakan kalimat pengembang yang mempunyai fungsi menjelaskan,
menguraikan ataupun menerangkan pikiran utama yang terdapat dalam
kalimat topik.
4. Paragraf memakai pikiran penjelas yang dinyatakan dalam kalimat
penjelas. Kalimat tersebut berisi mengenai detail-detail kalimat topik.
Paragraf bukanlah kumpulan kalimat topik. Paragraf hanya berisikan satu
kalimat topik dan juga beberapa kalimat penjelas. Setiap kalimat penjelas

1
Rostina, “Pengembangan Paragraf Dalam Menulis Sebuah Tulisan.”

6
berisi mengenai detail yang sangat spesifik serta tidak mengulang pikiran
penjelas lainnya2
B. Pengertian Komposisi

Dalam karya tulis ilmiah, termasuk esai ilmiah atau artikel penelitian,
"komposisi" mengacu pada cara suatu teks atau naskah ilmiah disusun dan
diorganisir. Komposisi yang baik sangat penting untuk memastikan bahwa
informasi disajikan dengan jelas, logis, dan mudah dipahami oleh pembaca.
Berikut adalah beberapa elemen utama dalam komposisi karya tulis ilmiah:

1. Pendahuluan (Introduction): Bagian ini berisi latar belakang masalah,


pernyataan masalah, tujuan penelitian, dan hipotesis (jika ada).
Pendahuluan harus merangsang minat pembaca dan memberikan konteks
untuk topik penelitian.

2. Kajian Pustaka (Literature Review): Bagian ini memaparkan penelitian-


penelitian sebelumnya yang relevan dengan topik penelitian. Ini
membantu pembaca memahami kerangka teoretis dan konteks penelitian.

3. Metode Penelitian (Methodology): Bagian ini menjelaskan rancangan


penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data yang digunakan.
Tujuan dari bagian ini adalah agar penelitian dapat direplikasi oleh orang
lain.

4. Hasil Penelitian (Results): Bagian ini mempresentasikan hasil-hasil


penelitian tanpa interpretasi. Data disajikan dalam bentuk tabel, grafik,
atau narasi yang jelas.

5. Pembahasan (Discussion): Bagian ini membahas dan menginterpretasikan


hasil penelitian. Penulis menjelaskan implikasi hasil, hubungannya dengan
penelitian sebelumnya, dan signifikansinya dalam konteks yang lebih luas.

2
Rostina, “Pengembangan Paragraf Dalam Menulis Sebuah Tulisan.”

7
6. Kesimpulan (Conclusion): Bagian ini merangkum temuan utama
penelitian dan memberikan saran untuk penelitian mendatang. Kesimpulan
harus konsisten dengan tujuan penelitian.

7. Daftar Pustaka (References): Daftar semua referensi yang digunakan


dalam karya tulis ilmiah, termasuk jurnal, buku, dan sumber-sumber
lainnya.

8. Ringkasan (Abstract): Sebuah ringkasan singkat yang mencakup tujuan,


metode, hasil, dan kesimpulan penelitian. Abstract membantu pembaca
untuk dengan cepat memahami esensi penelitian tanpa harus membaca
seluruh naskah.

Penting untuk menjaga alur logis dan kohesif antara bagian-bagian tersebut.
Setiap bagian harus berkontribusi pada keseluruhan pemahaman topik penelitian.
Komposisi yang baik akan membantu pembaca untuk mengikuti argumen dan
menangkap inti dari penelitian yang dilakukan.

C. Cara Mengembangkan Paragraf dan Komposisi dalam Penulisan Tulis


Ilmiah

Pengembangan paragraf berkaitan erat dengan kemampuan memerinci secara


maksimal gagasan utama paragraf ke dalam gagasan bawahan dan kemampuan
mengurutkan gagasan bawahan ke dalam suatu urutan teratur (Keraf, 1980:84).
Menurut Syafi,ie (1988:157), untuk memerinci gagasan utama dan mengurutkan
gagasan bawahan, yang perlu ditempuh ada tiga langkah. Langkah-langkah itu
adalah (1) memikirkan ide pokok yang akan ditulis, (2) memikirkan informasi
yang logis dikemukakan agar pembaca dapat memahami ide pokok penulis, dan
(3) memikirkan tentang cara menyampaikan informasi. Pengembangan paragraf,
baik dalam hal memerinci ide pokok maupun mengurutkan rincian-rincian dengan
teratur, dapat diwujudkan melalui penggunaan bermacam-macam cara atau pola
pengembangan paragraf.

Pemakaian pola-pola pengembangan paragraf bergantung dari sifat


paragrafnya. Dasar pengembangan paragraf dapat terjadi karena adanya (1)

8
hubungan alamiah, (2) hubungan logis, serta (3) ilustrasi-ilustrasi. Hubungan
alamiah didasarkan pada keadaan yang nyata di alam (urutan kejadian, urutan
tempat, atau sudut pandangan). Hubungan logis didasarkan pada tanggapan
penulis atas relasi dari perincian-perinciannya. Dasar pemberian ilustrasi ialah
untuk memberikan kejelasan apa yang dimaksudkan dalam paragraf tersebut,
misalnya dengan cara pemberian contoh-contoh.

Sesuai dengan dasar pengembangan paragraf, ada beberapa pola yang dapat
dipakai untuk mengembangkan paragraf, yaitu klimaks dan anti klimas, sudut
pandangan, perbandingan-pertentangan, analogi, contoh, proses, sebab-akibat,
umum-khusus, klasifikasi, dan definisi luas (Keraf, 1980:84-98). Tiap-tiap cara itu
memiliki ciri-ciri tersendiri. Dalam pelaksanaan pengembangan paragraf, setiap
paragraf tidak harus hanya menggunakan salah satu dari pola-pola tersebut, tetapi
bisa saja sebuah paragraf sekaligus menggunakan beberapa pola pengembangan.3

1. Klimaks dan Anti Klimks


Paragraf yang menggunakan dasar klimaks, ide pokoknya dirinci menjadi
beberapa gagasan bawahan. Gagasan-gagasan bawahan itu disusun
sedemikian rupa dengan cara menempatkan gagasan yang dianggap
kurang tinggi kepentingannya pada bagian awal, gagasan berikutnya yang
lebih tinggi kepentingannya, dan diakhiri dengan gagasan yang paling
tinggi kepentingannya. Variasi dari klimaks ialah anti klimaks, gagasan
yang dianggap paling tinggi kepentingannya ditempatkan bagian awal,
diikuti gagasan lebih rendah kepentingannya, dan diakhiri dengan gagasan
paling rendah kepentingannya.

2. Sudut Pandangan Paragraf yang menggunakan pengembangan sudut


pandangan, uraian ide yang dikemukakan didasarkan pada penglihatan atas
sesuatu barang dari digambarkan barang demi barang yang terdapat dalam
ruangan itu. Urutan tersebut dimulai posisi tertentu. Dari posisi itu
kemudian secara perlahan-lahan dan berurutan dari yang paling dekat
dengan posisinyalalu berangsur-angsur ke belakang. Pengembangan

3
Budiyono, “Pengembangan Paragraf Dan Kualitasnya Pada Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa
Magister Teknologi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Jambi.”

9
paragraf tersebut disebut juga urutan ruangan.
3.Perbandingan dan Pertentangan
Paragraf yang menggunakan pengembangan perbandingan, gagasan yang
dikemukakan bertolak dari segi-segi tertentu yang menunjukkan
kesamaankesamaan dari dua hal atau lebih. Sebaliknya, apabila paragraf
mengungkapkan gagasan bertolak dari segi-segi tertentu yang
menunjukkan perbedaanperbedaan dari dua hal atau lebih disebut
pengembangan pertentangan.

4. Analogi

Paragraf menggunakan pengembangan analogi hampir sama dengan


paragraf menggunakan pengembangan perbandingan. Perbandingan
menunjukkan adanya kesamaan-kesamaan hal yang berlainan kelas,
sedangkan pengembangan paragraf dengan analogi biasanya digunakan
untuk membandingkan sesuatu yang kurang dikenal oleh umum dengan
sesuatu yang telah dikenal oleh umum.

5. Contoh

Paragraf yang menggunakan pengembangan dengan contoh, ide pokok


yang diungkapkan dalam paragraf dijelaskan dengan gagasan bawahan
yang berupa contoh. Contoh itu berfungsi untuk memperjelas maksud ide
pokok yang telah diungkapkan. Contoh yang dipakai untuk memperjelas
tersebut bisa hanya satu atau lebih, disesuaikan dengan kejelasan yang
dimaksudkan.

6. Proses

Paragraf yang menggunakan pengembangan proses, gagasan yang akan


diungkapkan merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau
perbuatanperbuatan untuk menghasilkan sesuatu. Ada tiga hal yang perlu
diperhatikan dalam pengembangan paragraf proses, yaitu (1) harus
diketahui perincianperincian ide secara menyeluruh, (2) proses yang
dimaksudkan dibagi atas tahap-tahap kejadian, dan (3) menjelaskan tiap

10
tahap dalam detail yang cukup tegas sehingga pembaca dapat melihat
seluruh proses yang telah diungkapkan.

7.Sebab-Akibat

Paragraf yang menggunakan pengembangan sebab-akibat, ide pokok yang


diungkapkan berkedudukan sebagai sebab, sedangkan ide-ide penjelasnya
berfungsi sebagai akibat.Sebaliknya, akibat bisa juga berkedudukan
sebagai ide pokok.Untuk memahami sepenuhnya akibat yang ada perlu
diungkapkan sejumlah sebab sebagai rincian ide penjelasnya.

8. Umum-Khusus

Paragraf dapat dikembangkan dengan cara menempatkan ide pokok pada


awal paragraf, sedangkan rincian ide penjelasnya terdapat dalam kalimat-
kalimat berikutnya. Paragraf seperti itu bersifat deduktif (umum-
khusus).Sebaliknya, rincian-rincian penjelas bisa diungkapkan lebih dulu
lalu diakhiri dengan generalisasinya.Paragraf demikian bersifat induktif
(khusus-umum).Sebuah variasi dari kedua pengembangan tersebut, pada
awal paragraf terdapat ide pokok, tetapi pada akhir paragraf ide pokok
tersebut diulang lagi.

9. Klasifikasi

Klasifikasi ialah pengelompokan hal-hal yang dianggap mempunyai


kesamaankesamaan tertentu. Dalam klasifikasi ada dua hal yang perlu
diperhatikan, yaitu (1) mempersatukan satuan-satuan ke dalam suatu
kelompok dan (2) memisahkan kesatuan-kesatuan tersebut dari kelompok
yang lain. Dengan demikian, paragraf yang dapat dikembangkan dengan
cara klasifikasi apabila gagasan-gagasan yang akan diungkapkan dalam
paragraf tersebut dapat dikelompok-kelompokkan berdasarkan kesamaan-
kesamaan tertentu.

10. Definisi Luas

11
Paragraf menggunakan pengembangan definisi luas bila gagasan yang
akan diungkapkan merupakan suatu istilah. Agar istilah itu dapat dipahami
oleh pembaca, istilah tersebut didefinisikan. Definisi yang digunakan
biasanya merupakan definisi luas, bukan hanya definisi formal biasa,
definisi yang hanya menerangkan etimologi kata, atau definisi yang
menerangkan sinonimmya saja.

BAB III

12
PENUTUP

A. Kesimpulan
Paragraf adalah seperangkat atau sekelompok kalimat yang tersusun dari satu
kalimat pokok dan beberapa kalimat penjelas. Yang di maksud Kalimat Pokok
adalah suatu kalimat yang berisikan masalah atau kesimpulan dari paragraf itu
sendiri. Dan Kalimat Penjelas merupakan suatu kalimat yang berisikan penjelasan
masalah yang terdapat di kalimat pokok.

Adapun pola yang dapat dipakai untuk mengembangkan paragraf, yaitu klimaks
dan anti klimas, sudut pandangan, perbandingan-pertentangan, analogi, contoh,
proses, sebab-akibat, umum-khusus, klasifikasi, dan definisi luas.

DAFTAR PUSTAKA

13
Budiyono, Herman. “PENGEMBANGAN PARAGRAF DAN KUALITASNYA
PADA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA MAGISTER
TEKNOLOGI PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS JAMBI” 2, no. 2 (2012).
“_.pdf,” t.t.
Rostina, Rostina. “PENGEMBANGAN PARAGRAF DALAM MENULIS
SEBUAH TULISAN.” Juripol 4, no. 2 (31 Agustus 2021): 87–95.
https://doi.org/10.33395/juripol.v4i2.11063.

14

Anda mungkin juga menyukai