Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

METODOLOGI PENELITIAN

Disusun Oleh:

FIRA ASRIANTI

RANI

ROHAETI

YURHERNAWATI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

PELITA ILMU DEPOK

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian sebagai
salah satu penilaian terhadap proses pembelajaran mata kuliah Metodologi Penelitian.
Meski dalam penyusunan makalah ini, penulis telah berusaha dengan maksimal, namun
penulis masih merasa memiliki kekurangan dalam makalah ini, maka dari itu penulis meminta
kritik dan saran pembaca makalah ini. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat begi
penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Amiin.

Depok, Oktober 2023

Penyusun

1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... 1
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 3
A. Latar Belakang .......................................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 3
C. Tujuan Masalah ......................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 5
A. Pengertian Latar Belakang Masalah .................................................................... 5
1. Isi latar belakang masalah ................................................................................... 5
2. Komponen latar belakang ................................................................................... 6
3. Cara membuat latar belakang .............................................................................. 6
4. Ciri Latar Belakang dalam Penelitian.................................................................. 7
5. Jenis Latar Belakang........................................................................................... 7
6. Struktur Latar Belakang ..................................................................................... 8
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 8
1. Ciri- ciri Rumusan Masalah ................................................................................ 9
2. Jenis-jenis Rumusan Masalah ............................................................................. 10
3. Cara Membuat Rumusan Masalah ...................................................................... 11
C. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 12
1. Ciri-ciri Tujuan Penelitian .................................................................................. 12
2. Jenis-jenis Tujuan Penelitian .............................................................................. 13
3. Fungsi Manfaat Penelitianb ................................................................................ 13
D. Manfaat Penelitian.................................................................................................. 14
1. Aspek Manfaat Penelitian .................................................................................. 15
2. Fungsi Manfaat Penelitian .................................................................................. 16
3. Cara Menuliskan Manfaat Penelitian .................................................................. 17
KESIMPULAN ................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 19

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Menulis sebuah karya tulis ilmiah bisa dibilang susah-susah gampang. Karya tulis
ilmiah terdiri dari pendahuluan, isi dan penutup, Menulis sebuah karya ilmiah haruslah
sistematis, yang paling penting kamu harus mengetahui masalah apa yang ingin kamy
tulis dan bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut.Dengan begitu, kamu tidak
akan bingung selama penulisan karya ilmiah. Ketika menulis karya ilmiah, kamu juga
harus seobjektif mungkin, karena karya ilmiah dibuat bukan berdasarkan emosi sang
penulis. Ketika menulis karya ilmiah, latar belakang merupakan komponen yang penting.
Latar belakang diperlukan ketika kamu ingin menulis makalah, jurnal, skripsi, bahkan
proposal. Dengan menuliskan latar belakang yang kuat, karya tulis ilmiah mu akan lebih
kompeten dan tidak mudah terbantahkan. Lalu, apa yang dimaksud dengan latar
belakang? Bagaimana cara menulis latar belakang yang baik? Simak tulisan berikut ya!
Menurut Dr Ratna Puspitasari, M.Pd. dalam karyanya berjudul LATAR
BELAKANG PERMASALAHAN DALAM PENELITIAN menyatakan bahwa latar
belakang masalah adalah informasi yang tersusun sistematis berkenaan dengan fenomena
dan masalah problematik yang menarik untuk di teliti.

B. RUMUSAN MASALAH
Penulis sudah menyusun sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam makalah ini.
Ada pula sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam karya tulis ini antara lain:
1. Bagaimana cara menyusun latar belakang masalah ?
2. Apa yang yang di maksud dari perumusan masalah ?
3. Apa itu tujuan masalah ?
4. Apa yang di maksud dengan manfaat penelitian ?

3
C. TUJUAN MASALAH
Bersumber pada rumusan permasalahan yang disusun oleh penulis di atas, hingga tujuan
dalam penyusunan makalah ini merupakan bagaikan berikut:
1. Untuk mengetahui cara Menyusun latar belakang masalah
2. Untuk mengetahui apa itu perumusan masalah
3. Untuk mengetahui tujuan penelitian
4. Untuk mengetahui manfaat penelitian

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Latar Belakang Masalah


Memberikan informasi latar belakang dalam pendahuluan makalah penelitian
berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan pembaca dengan topik studi
kasus yang ingin dikemukakan. Tepatnya berapa panjang dan mendalam bagian ini ini
sangat tergantung pada seberapa banyak informasi yang bisa dipikirkan oleh pembaca
sehingga perlu diketahui untuk memahami sepenuhnya topik yang sedang dibahas dan
untuk memahami mengapa masalah yang selidiki penting.
Latar belakang adalah salah satu aspek bagian awal dalam BAB 1 yang perlu
dituliskan dengan benar ketika menyusun makalah penelitian dengan tujuan untuk
memperkenalkan pembaca terkait pada topik penelitian yang setidaknya berbeda dari
pendahuluan.
Menurut Dr Ratna Puspitasari, M.Pd. dalam karyanya berjudul Latar Belakang
Permasalahan Dalam Penelitian menyatakan bahwa latar belakang masalah adalah
informasi yang tersusun sistematis berkenaan dengan fenomena dan masalah problematik
yang menarik untuk di teliti bagian yang menjelaskan topik penelitian yang ingin kamu
memilih topik itu.
Sedangkan menurut Huesin Umar, 2001:238 menyebutkan bahwa isi latar
belakang masalah adalah sebuah informasi tentang suatu masalah dan atau peluang yang
dapat dipermasalahkan agar ditindaklanjuti lewat penelitian, termasuk hal-hal yang
melatar belakanginya.
1. Isi latar belakang masalah
Secara garis besar isi dari latar belakang dalam karya tulis ilmiah adalah :
a. Data atau fakta yang ada
Hal ini akan menjadi acuan dalam penulisan latar belakang. Dengan data atau
fakta yang kamu peroleh, kamu harus kamu harus menjabarkan masalah apa yang
akan kamu bahas. Tentu saja data ini nantinya akan dibandingkan dengan teori-
teori yang ada atau standar keilmuan. Jika berbeda, disitulah letak
permasalahannya.

5
b. Analisis
Berisi analisis terhadap permasalahan yang ada sampai jelas.
c. Mengapa harus diteliti?
Dari analisis tersebut seharusnya bisa menghasilkan sebuah kesimpulan awal
mengapa proyek tersebut bisa dan harus diteliti lagi?

2. Komponen latar belakang


Dalam menuliskan latar belakang, ada beberapa komponen yang harus
dipenuhi oleh penulis, Dari komponen ini diharapkan akan meningkatkan minat
pembaca penelitian kamu. Selebihnya dari latar belakang lah akan ditentukan apakah
kamu mampu dalam menyajikan atau menyampaikan sebuah logika. Selain itu di sini
bisa terlihat apakah kamu mampu dalam menyampaikan pikiran kamu melalui sebuah
tulisan. Berikut adalah beberapa komponen dari latar belakang yaitu:
a. Menuliskan bidang atau permasalahan yang diminati dengan jelas
b. Menetapkan konteks dengan memberikan tulisan singkat dari bahan literatur
terdahulu yang penulis pilih Namun, harus dipastikan untuk memilih literatur
yang sesuai dengan permasalahan yang akan kamu bahas
c. Tuliskan hipotesis dari masalah yang kamu bahas dalam latar belakang.
d. Alasan dalam memilih permasalahan atau topik penelitian

3. Cara membuat latar belakang


Dalam penulisan karya ilmiah, tidak jarang banyak penulis yang
kebingungan dalam menulis latar belakang. Latar belakang mencakup banyak
informasi, dan membutuhkan uraian yang panjang, hal ini bisa menghilangkan minat
pembaca karya ilmiah mu Supaya karya ilmiah kamu tidak membosankan, coba
tulislah sebuah cerita yang membangun tentang topik pilihanmu, Namun, pastikan
cerita yang kamu tulis tidak melebar ke topik yang lainnya, sehingga pembaca akan
mengerti cerita dan masalah yang akan kamu bahas. Untuk menulis latar belakang
yang efektif, kamu harus menghindari beberapa kesalahan umum, Simak beberapa
kesalahan umum dalam menulis latar belakang di bawah ini:

6
a. Menuliskan latar belakang haruslah sistematis, jangan menulisnya secara acak
b. Jangan menulis secara ambigu
c. Pusatkan tema yang kamu bahas.

4. Ciri Latar Belakang dalam Penelitian


Pembuatan latar belakang mempunyai beberapa karakteristik. Yaitu;
a. Pendahuluan berisi data awal tentang topik Anda yang kemungkinan besar akan
dibaca oleh pembaca.
b. Latar belakang studi Anda membahas secara mendalam tentang topik tersebut,
sedangkan pendahuluan hanya memberikan gambaran umum.
c. Pendahuluan Anda harus diakhiri dengan pertanyaan, maksud, dan tujuan
penelitian Anda, sedangkan latar belakang Anda tidak boleh (kecuali dalam
beberapa kasus di mana latar belakang Anda terintegrasi ke dalam pengantar
Anda).

5. Jenis Latar Belakang


Latar belakang yang memadai membantu pembaca setidaknya menentukan apakah
riset memiliki pemahaman dasar tentang masalah penelitian yang sedang diselidiki
dan meningkatkan kepercayaan terhadap keseluruhan kualitas analisis dan temuan.
Oleh karena itulah teori landasan teori dan latar belakang praktikum memberi
pembaca konteks penting yang diperlukan untuk memahami masalah penelitian.
Bergantung pada topik yang sedang dipelajari, bentuk kontekstualisasi dapat
mencakup:
a. Budaya, Biasanya masalah yang berkaitan dengan perilaku yang dipelajari dari
kelompok orang tertentu.
b. Ekonomi, Masalah yang terkait dengan sistem produksi dan pengelolaan
kekayaan materi dan / atau kegiatan bisnis.
c. Histori, Masalah yang berkaitan dengan waktu di mana sesuatu terjadi atau
diciptakan dan bagaimana hal itu memengaruhi cara Anda menafsirkannya.
d. Filsafat, Masalah yang berkaitan dengan klarifikasi tentang hakikat keberadaan
atau fenomena yang berkaitan dengan masalah penelitian.

7
e. Fisik/Spasial, Mencerminkan keadaan ruang di lingkungan sekitar dan
bagaimana hal itu memengaruhi cara Anda melihatnya.
f. Politik, Masalah yang menyangkut lingkungan di mana sesuatu diproduksi yang
menunjukkan tujuan atau agendanya.
g. Sosial, Masalah yang berkaitan dengan lingkungan orang yang mengelilingi
penciptaan sesuatu, mencerminkan bagaimana orang-orang di sekitar sesuatu
tersebut menggunakan dan menafsirkannya.
h. Temporal, Penyusnannya mencerminkan masalah atau peristiwa, yang berkaitan
dengan, atau dibatasi oleh waktu.

6. Struktur Latar Belakang


Struktur dan gaya penulisan informasi latar belakang dapat bervariasi tergantung pada
kompleksitas penelitian dan/atau sifat penugasan. Mengingat hal ini, berikut adalah
beberapa pertanyaan untuk dipertimbangkan saat menulis bagian pengantar:
a. Adakah konsep, istilah, landasan teori, atau gagasan yang mungkin asing bagi
pembaca dan, karenanya, membutuhkan penjelasan tambahan?
b. Apakah ada elemen historis yang perlu dieksplorasi untuk menjelaskan konteks
yang diperlukan, untuk menyoroti orang-orang, masalah, atau peristiwa tertentu,
atau untuk meletakkan dasar untuk memahami munculnya masalah atau peristiwa
saat ini?
c. Adakah teori, konsep, atau ide yang dipinjam dari disiplin atau tradisi akademis
lain yang mungkin asing bagi pembaca Anda dan karenanya memerlukan
penjelasan lebih lanjut?
d. Apakah studi penelitian tidak biasa dengan cara yang membutuhkan penjelasan
tambahan, seperti, (1) studi Anda menggunakan metode analisis yang belum
pernah diterapkan sebelumnya; (2) studi Anda menyelidiki masalah penelitian
yang sangat esoterik atau kompleks; atau, (3) studi Anda bergantung pada analisis
teks atau dokumen unik, seperti, bahan arsip atau dokumen primer seperti buku
harian atau surat pribadi yang tidak mewakili badan literatur sumber tentang topik
tersebut.

8
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dapat dikatakan sebagai suatu pertanyaan yang akan dicari
jawabannya berupa fakta atau kebenaran dengan cara melakukan penelitian atau
mengumpulkan data. Selain itu, dikutip dari beberapa sumber, rumusan masalah adalah
suatu pernyataan yang sudah diformulasikan atau diubah dalam bentuk pertanyaan.
Rumusan masalah adalah tulisan singkat yang berisi pertanyaan tentang topik
diangkat oleh penulis. Jadi, rumusan masalah memuat pertanyaan yang hendak dijawab
oleh penulis melalui karya tulis ilmiahnya.
Rumusan masalah adalah kasus yang ingin diteliti. Dalam menyusun rumusan
masalah, peneliti biasanya mempertanyakan suatu fenomena dan mendefinisikan
fenomena tersebut sebagai masalah. Di mata orang lain, mungkin suatu fenomena sama
sekali bukan sebuah masalah, namun di mata peneliti, apa yang ingin diteliti harus berupa
masalah.
1. Ciri- ciri Rumusan Masalah
a. Berupa pertanyaan yang singkat, jelas dan padat
Rumusan masalah yang umumnya berbentuk pertanyaan ini bukan hanya
pertanyaan yang bertele-tele, tetapi pertanyaan yang singkat, jelas, dan padat.
Dengan pertanyaan yang singkat, jelas, dan padat, maka rumusan masalah tidak
akan membuat bingung penelitinya, sehingga proses penelitian menjadi lebih
terarah
b. Memberikan arah untuk suatu penelitian
Ciri kedua dari rumusan masalah adalah memberikan arah untuk suatu penelitian.
Penelitian yang baik adalah penelitian yang hasil rumusan masalah sama dengan
kesimpulan. Oleh karena itu, dalam membuat rumusan masalah akan
menggunakan variabel-variabel yang akan diteliti atau dibahas nanti. Selain
variabel-variabel, rumusan masalah juga harus sesuai dengan landasan teori yang
akan digunakan, sehingga semakin jelas arah dari suatu penelitian.
c. Memiliki nilai penelitian
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa rumusan masalah selalu identik
dengan yang namanya penelitian, maka rumusan masalah selalu memiliki nilai
penelitian. Dikarenakan memiliki nilai penelitian, maka setiap membuat rumusan

9
masalah harus fokus pada apa yang akan diteliti nantinya, jawaban dari rumusan
masalah akan menjadi lebih jelas dan tidak melebar kemana-mana.

10
d. Dibuat dalam bentuk kalimat Tanya
Ciri rumusan masalah yang keempat adalah dibuat dalam bentuk kalimat tanya.
Mengapa dibuat dalam bentuk kalimat tanya? Hal ini dikarenakan peneliti akan
lebih mudah untuk mengarahkan proses penelitiannya dan berfokus untuk
menjawab pertanyaan dari rumusan masalah yang sudah dibuat. Semakin
terperinci pertanyaannya, maka jawabannya akan semakin spesifik. Jawaban
pertanyaan dari rumusan masalah ini ada pada pembahasan dan sudah sesuai
dengan landasan teori.
e. Masalah yang dicari sesuai dengan kemampuan penelitinya
Ciri kelima dari rumusan masalah adalah permasalahan yang akan dicari harus
sesuai dengan kemampuan penelitinya. Dengan kata lain, peneliti harus
mengetahui batasan atau kemampuan dirinya dalam menemukan jawaban dari
suatu permasalahan. Jika permasalahan pada rumusan masalah tidak sesuai
dengan kemampuan penelitinya, maka proses penelitian dapat berjalan tidak
maksimal atau bahkan proses penelitian menjadi gagal.
f. Langsung terarah pada topic pembahasan
Ciri keenam dari rumusan masalah adalah langsung terarah pada topik
pembahasan. Misalnya ketika seorang peneliti ingin melakukan penelitian tentang
covid-19, maka pertanyaan pada rumusan masalah langsung mengarah tentang
covid-19. Rumusan masalah yang langsung mengarah pada topik pembahasan
dapat memudahkan peneliti dalam menentukan langkah-langkah apa yang akan
diambil agar proses penelitian dapat selesai dengan maksimal dan bisa
mendapatkan kesimpulan yang sesuai dengan rumusan masalah.

2. Jenis-jenis Rumusan Masalah


a. Rumusan Masalah Komparatif
Rumusan masalah komparatif adalah jenis rumusan masalah yang berfokus pada
perbandingan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya atau beberapa
variabel lainnya. Berikut ini contoh rumusan masalah komparatif.
1. Apakah ada perbedaan motivasi kerja antara pegawai negeri dengan
karyawan swasta?

11
2. Apakah peluang karir dari latar belakang perguruan tinggi negeri lebih
menjanjikan daripada perguruan tinggi swasta?
b. Rumusan Masalah Asosiatif
Rumusan masalah asosiatif adalah jenis rumusan masalah yang dibuat untuk
mengetahui keterkaitan antara hubungan dua variabel atau lebih. Contoh rumusan
masalah asosiatif sebagai berikut.
1. Apakah ada hubungannya antara jajanan anak-anak dengan tumbuh kembang
anak?
2. Apakah kemampuan berbahasa Inggris dapat memengaruhi jenjang karir?
c. Rumusan Masalah Deskriptif
Rumusan masalah deskriptif adalah jenis rumusan masalah yang memberikan
gambaran tentang arah serta alur dari penelitian kualitatif serta hanya
menggunakan satu variabel saja. Berikut ini contoh rumusan masalah deskriptif
1. Mengapa banyak pelajar Indonesia yang suka bermain handphone
2. Bagaimana cara mendidik anak yang penuh dengan motivasi?
3. Hal apa yang menyebabkan seseorang lebih suka menonton film daripada
membaca buku?

3. Cara Membuat Rumusan Masalah


a. Tentukan Permasalahan Sesuai dengan Kemampuan
Langkah pertama dalam membuat rumusan masalah adalah tentukan
permasalahan yang akan diteliti. Selain itu, permasalahan yang akan diteliti harus
sesuai dengan kemampuan dari peneliti agar semua pertanyaan pada rumusan
masalah dapat ketemu jawabannya.
1) Sesuaikan dengan Landasan Teori
Langkah kedua dalam membuat rumusan masalah sesuaikan rumusan masalah
dengan landasan teori yang digunakan dalam penelitian, sehingga proses
penelitian menjadi lebih terarah. Jika rumusan masalah tidak sesuai dengan
landasan teori, maka hasil penelitian akan berbeda dengan apa yang
dipertanyakan pada rumusan masalah.

12
2) Buatlah dengan Menggunakan Format 5w+1H
Langkah ketiga dalam membuat rumusan masalah adalah gunakan format 5w+1H,
sehingga bisa menghasilkan pertanyaan yang spesifik. Selain itu, penggunaan
5W+1H ini juga memudahkan peneliti dalam membuat pertanyaan pada rumusan
masalah.
3) Gunakan Kalimat Tanya yang Singkat, Jelas, dan Padat
Langkah keempat dalam membuat rumusan masalah adalah gunakan kalimat
tanya yang singkat, jelas, dan padat. Hal ini perlu dilakukan agar peneliti bisa
langsung berfokus terhadap jawaban dari suatu permasalahan yang diteliti.
4) Sesuaikan dengan Tujuan Penelitian
Langkah kelima dalam membuat rumusan masalah adalah sesuaikan dengan
tujuan penelitian. Dengan begitu, suatu proses penelitian menjadi lebih terarah
dan peneliti pun lebih mudah dalam menyelesaikan penelitiannya.

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya hasil,
sesuatu yang akan diperoleh setelah penelitian selesai, juga sesuatu yang akan dicapai
atau ditangani dalam suatu penelitian. Kata-kata dari tujuan penelitian mengungkapkan
keinginan peneliti untuk mendapatkan jawaban atas masalah penelitian yang akan
diajukan.
Tujuan penelitian adalah ungkapan “mengapa” penelitian itu dilakukan. Tujuan
dari suatu penelitian dapat untuk mengidentifikasi atau menggambarkan suatu konsep
atau untuk menjelaskan atau memprediksi suatu situasi atau solusi untuk suatu situasi
yang mengindikasikan jenis studi yang akan dilakukan (Beckingham, 1974).
Dalam artian lain Tujuan Penelitian adalah suatu indikasi ke arah mana penelitian
itu dilakukan atau data-data serta informasi apa yang ingin dicapai dari penelitian itu.
Tujuan penelitian dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang konkrit, yang dapat diamati
dan dapat diukur. Jadi bukan merupakan kalimat tanya.
1. Ciri-ciri Tujuan Penelitian
a. Bersifat Ilmiah, untuk melakukan penelitian tentang prosedur dan menggunakan
bukti yang meyakinkan dalam bentuk fakta objektif faktual.

13
b. Prosesnya berkesinambungan, hasil penelitian dapat ditingkatkan dari waktu ke
waktu dengan proses yang berkelanjutan.
1) Memberikan kontribusi, yaitu untuk memastikan bahwa sains yang ada
memberikan kontribusi atau menciptakan nilai tambah.
2) Analitis, studi harus ditunjukkan dan dijelaskan dengan menggunakan metode
ilmiah, dan ada hubungan kausal antara variabel-variabelnya.
Penelitian pada umumnya bertujuan untuk menemukan ilmu yang baru,
mengembangkan pengetahuan yang sudah ada dan yang terakhir untuk menguji
pengetahuan yang ada.
Menurut beberapa ahli tujuan penelitian dibedakan menjadi:
1) Eksploratif adalah penelitian yang bertujuan untuk menemukan suatu
pengetahuan baru yang belum pernah ada.
2) Verifikasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguji suatu teori yang sudah
ada. Sehingga ditemukannya suatu hasil penelitian yang dapat menggugurkan atau
memperkuat pengetahuan atau teori yang sudah ada.
3) Development yaitu penelitian yang memiliki tujuan untuk mengembangkan
penelitian yang sudah ada.
Biasanya juga tujuan penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu:

1) Tujuan Umum adalah tujuan penelitian secara keseluruhan dari yang ingin dicapai
dalam penelitian itu sendiri.
 Untuk memperoleh pengetahuan atau penemuan baru.
 Untuk membuktikan atau menguji kebenaran dari pengetahuan yang sudah
ada.
 Untuk mengembangkan pengetahuan yang sudah ada.
2) Tujuan Khusus adalah tujuan yang lebih spesifik.

2. Jenis-jenis Tujuan Penelitian


Berikut adalah jenis-jenis tujuan penelitian yang dibedakan berdasarkan metode yang
digunakan, diantaranya adalah:

14
a. Tujuan Penelitian Kualitatif
Tujuan penelitian kualitatif (qualitative purpose statement) biasanya
mencakup informasi tentang fenomena utama (fenomena sentral), yang diselidiki
dalam penelitian dan para peserta penelitian dan lokasi penelitian. Tujuan dari
penelitian kualitatif juga dapat menunjukkan desain atau desain penelitian yang
dipilih. Tujuan-tujuan ini harus dirumuskan dalam bentuk penelitian “teknis” dari
bahasa penelitian kualitatif (Schwandt, 2007).
b. Tujuan Penelitian Kuantatif
Tujuan penelitian kuantitatif (quantitative purpose statement) sangat
berbeda dengan model kualitatif baik dari segi bahasa maupun dari segi perhatian
saat menghubungkan atau membandingkan variabel. Tujuan dari penelitian
kuantitatif meliputi variabel yang digunakan dalam penelitian dan hubungan
antara variabel, peserta dan lokasi penelitian. Tujuan ini ditulis dalam bahasa
yang terkait dengan penelitian kuantitatif dan juga mencakup pengujian deduktif
terhadap hubungan atau teori tertentu.
Tujuan dari penelitian kuantitatif biasanya dimulai dengan
mengidentifikasi variabel utama dalam penelitian (bebas, campur tangan, atau
terkait) dan dalam model visual. Kemudian dicari dan ditentukan bagaimana
variabel-variabel ini diukur dan diamati.
a. Tujuan Penelitian Metode Campuran
Tujuan penelitian kuantitatif (mixed methods purpose statement) meliputi
tujuan penelitian umum, informasi tentang unsur-unsur penelitian kualitatif dan
kuantitatif, dan logika/rasionalisasi pencampuran kedua unsur untuk menyelidiki
masalah penelitian.
Tujuan meneliti metode campuran biasanya diberikan pertama dalam
pendahuluan untuk memberikan pembaca orientasi awal untuk memahami bagian
penelitian kuantitatif dan kualitatif yang terkandung di dalamnya.

D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian adalah narasi yang objektif yang menggambarkan hal-hal yang
diperoleh setelah suatu tujuan penelitian telah terpenuhi. Manfaat penelitian bisa saja

15
bersifat teori atau bersifat praktis misalkan memecahkan masalah-masalah pada objek
yang diteliti.
Manfaat penelitian merupakan kegunaan hasil penelitian, baik bagi kepentingan
pengembangan program maupun kepentingan ilmu pengetahuan.
Selain itu, bagian penting dari deskripsi manfaat penelitian yang harus tepat,
adalah untuk kepentingan kesolidan karya ilmiah. Manfaat penelitian sangat terkait
dengan bagian saran pada bagian akhir penelitian: Kesimpulan dan Saran. Salah satu poin
pokok saran adalah penjabaran yang berkaitan dengan manfaat penelitian.
1. Aspek Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dalam bidang apapun mencakup dua aspek, yaitu :
a. Manfaat Teoritis atau Akademis
Manfaat teoritis adalah manfaat penelitian dari aspek teoritis, yaitu
manfaat penelitian bagi pengembangan ilmu.
Manfaat teoritis ini berlatar dari tujuan penelitian verifikatif, untuk
mengecek teori yang sudah ada. Apakah akan memperkuat atau menggugurkan
teori tersebut. Manfaat teoritis ini muncul berlatarkan ketidakpuasan atau
keraguan terhadap teori yang sudah ada sehingga dilakukan penyidikan kembali
secara empiris.
Contoh manfaat teoritis atau akademis dalam suatu penelitian, misalnya:
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan kajian ilmu
geografi khusunya geografi pariwisata/ekowisata.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi
penelitian-penelitian yang akan datang dalam konteks permasalahan yang
berkaitan dengan aplikasi teori produksi ruang.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber pembelajaran
pada materi Pengelolaan Sumberdaya Alam Indonesia.
b. Manfaat Praktisi atau Aplikatif
Manfaat praktis ialah manfaat penelitian dari aspek praktis atau aplikatif,
yaitu manfaat penelitian bagi program.

16
Manfaat praktis adalah manfaat yang berguna untuk memecahkan masalah
praktis. Jadi misal nya ada masalah nilai mahasiswa yang rendah maka
manfaat praktisnya adalah meningkatkan nilai mahasiswa.
Contoh manfaat praktis atau aplikatif dalam suatu penelitian, misalnya:
a. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sumber informasi dan masukan
bagi pemerintah daerah Kabupaten Tuban dalam pengambilan keputusan
terkait rencana pengembangan Mangrove Center Tuban dan ekowisata di
Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban.
b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat
dan wistawan terkait Mangrove Center Tuban dan ekowisata di
Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban.

2. Fungsi Manfaat Penelitian


Penelitian dimulai ketika kita ingin mengetahui sesuatu. Penelitian
berkaitan dengan meningkatkan pemahaman kita. Penelitian memberi kita
informasi dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah dan
membuat keputusan.
Penelitian kadang-kadang dibagi menjadi penelitian murni (atau dasar)
dan terapan untuk membuat perbedaan antara penelitian yang dilakukan untuk
memajukan pengetahuan dan yang berupaya menerapkan pengetahuan yang sudah
ada sebelumnya untuk masalah di dunia nyata.
Dalam setiap penelitian tentunya aka nada manfaay yang dapat diperoleh
baik bagi peneliti itu sendiri, maupun bagi pihak-pihak yang terkait.
Manfaat penelitian menjadi salah satu hal yang penting untuk dituliskan
dalam makalah atau laporan hasil penelitian, karena dengan manfaat penelitian
yang baik kita dapat memberikan informasi yang relevan bagi orang yang
membaca penelitian kita maupun bagi mereka yang ingin melanjutkan penelitian
yang linier atau satu jalur.

17
3. Cara Menuliskan Manfaat Penelitian
Hal penting yang perlu diperhatikan ketika menuliskan manfaat penelitian
yaitu Anda harus memaparkan apapun manfaat yang diperoleh dari penelitian
tersebut, sehingga ini bukan hanya hipotesa belaka, karena hipotesa atau dugaan
sementara letaknya di proposal, sedangkan pada skripsi atau tesis harus bersifat hasil
yang diteliti.
Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa manfaat penelitian
ada dua yaitu manfaat teoritis dan praktis. Dalam menuliskan manfaat teoritis harus
berlatar belakang dari tujuan penelitian Anda, untuk mengecek teori yang sudah ada.
Apakah teori tersebut akan di perkuat atau dapat juga menggugurkan teori tersebut.
Manfaat teoritis tersebut muncul berdasarkan ketidak puasan atau keraguan terhadap
teori yang sudah ada sehingga dilakukan penyelidikan kembali secara empiris.
Sedangkan dalam menuliskan manfaat praktis, Anda harus tahu sekiranya siapa saja
(pihak mana saja) yang bisa memperoleh manfaat dari penelitian Anda. Manfaat
praktis biasanya tidak hanya untuk satu subjek melainkan bisa untuk semua objek
yang lebih dari satu.
Misalnya manfaat untuk pemerintah, instansi atau lembaga yang terkait dengan
penelitian Anda, masyarakat, dan lain-lain.

18
KESIMPULAN
Latar belakang adalah salah satu aspek bagian awal dalam BAB 1 yang perlu
dituliskan dengan benar ketika menyusun makalah penelitian dengan tujuan untuk
memperkenalkan pembaca terkait pada topik penelitian yang setidaknya berbeda dari
pendahuluan.
Rumusan masalah adalah tulisan singkat yang berisi pertanyaan tentang topik
diangkat oleh penulis. Sehingga dengan rumusan masalah, penulis berusaha mencari
jawaban atas pertanyaan yang dikemukakan, sehingga penelitian memiliki suatu
kesimpulan.

19
DAFTAR PUSTAKA
https://raharja.ac.id/2020/10/23/tujuan-penelitian/
https://raharja.ac.id/2020/10/23/manfaat-penelitian/
LATAR BELAKANG PERMASALAHAN DALAM PENELITIAN Oleh: Dr Ratna Puspitasari,
M.Pd. Cirebon, 19 September 2016
Prof. Dr. Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

20

Anda mungkin juga menyukai