KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan naskah sekolah karangan militer (karmil) ini
dengan baik dan lancar. Keberhasilan suatu pendidikan antara lain ditentukan oleh
adanya dukungan 10 komponen pendidikan yang salah satunya adalah bahan ajar atau
Diktat seperti yang dirumuskan di dalam kurikulum. Naskah sekolah ini sangat besar
artinya bagi peserta didik maupun pendidik yang akan digunakan sebagai acuan dalam
proses belajar mengajar.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu terselesaikannya naskah sekolah ini. Kami menyadari bahwa naskah sekolah
ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran, masukan dan kritik sangat kami harapkan
demi kesempurnaan naskah sekolah ini.
Akhir kata semoga naskah sekolah ini dapat memberikan kontribusi positif dalam
penyelenggaraan proses belajar mengajar. Semoga bermanfaat.
Penyusun,
2ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR………………………………………………………………. i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Umum…………………..……………………….................... 1
2. Tujuan Kurikuler……..………………………………………. 1
3. Pokok Bahasan……………………………………………… 1
4. Tujuan Instruksional.......................................................... 2
5. Sub Pokok Bahasan.......................................................... 2
6. Judul.................................................................................. 2
7. Pendahuluan..................................................................... 3
8. Pembahasan atau Uraian Analisa..................................... 4
9. Penutup (Kesimpulan dan Saran)..................................... 5
10. Penulisan Ejaan yang Disempurnakan............................. 5
11. Soal-soal Latihan.............................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
3. Pokok Bahasan.
BAB II
a. Judul.
b. Pendahuluan.
f. Soal-soal Latihan.
6. Judul. Judul adalah identitas atau cermin dari jiwa seluruh Karmil. Oleh karena
itu hendaknya bersifat tegas, terbatas dan menarik. Dengan demikian orang dapat
menduga apa materi atau masalah dan kaitannya dengan aspek lain. Karena sifatnya
demikian, maka paling sedikit harus ada dua variabel yang berkaitan, sehingga
mencerminkan adanya suatu interaksi yang saling bertentangan. Dengan demikian judul
tersebut dapat memberikan gambaran tentang arah, maksud dan tujuan, jangkauan dan
ruang lingkup. Meskipun judul itu telah mempunyai 2 (dua) variabel atau lebih namun
apabila masih mengambang karena variabelnya bersifat statis, verbalistis atau normatif,
maka judul tersebut kurang baik. Contoh:
3) Pengaruh Populasi.
3
c. Judul Verbalitas.
a. Kesimpulan memuat hal yang ditarik dari pembuktian maupun uraian yang
terdapat dalam bab sebelumnya.
b. Apabila di dalam Karmil terdapat dalil atau hipotesa, maka harus ada
kesimpulan yang berhubungan dengan dalil atau hipotesa tersebut.
a. Pemakaian Huruf.
Huruf Huruf
Nama Nama
Kapital Kecil Kapital Kecil
A a a N n en
B b be O o o
C c ce P p pe
D d de Q q ki
E e e R r er
F f ef S s es
G g ge T t te
H h ha U u u
I i i V v ve
J j je W w we
K k ka X k eks
L l el Y y ye
M m em Z z zet
6) Huruf Kapital.
cc) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata Anda yang
digunakan dalam penyapaan. Misalnya: Surat Anda telah kami
terima dengan baik.
b. Huruf Miring.
c. Huruf Tebal.
1) Huruf tebal dalam cetakan dipakai untuk menuliskan judul buku, bab,
bagian bab, daftar isi, daftar tabel, daftar lambang, daftar pustaka, indeks,
dan lampiran. Misalnya: Judul: HABIS GELAP TERBITLAH TERANG,
LAMPIRAN, PENDAHULUAN.
3) Huruf tebal dalam cetakan kamus dipakai untuk menuliskan tema dan
subtema serta untuk menulis lambang bilangan yang menyatakan polisemi.
Misalnya:
d. Kata Dasar. Kata yang berupa dasar ditulis sebagai satu kesatuan.
Misalnya: Ibu sangat mengharapkan keberhasilanmu.
e. Kata Turunan.
5) Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi,
gabungan kata itu ditulis serangkai. Misalnya: aerodinamika, pascasarjana.
f. Bentuk Ulang.
g. Gabungan Kata.
h. Suku Kata.
e) Jika di tengah kata dasar ada tiga huruf konsonan atau lebih
yang masing-masing melambangkan satu bunyi, pemenggalannya
dilakukan di antara huruf konsonan yang pertama dan huruf yang
kedua. Misalnya: ul-tra, in-fra, ben-trok.
12
3) Jika sebuah kata terdiri atas dua unsur atau lebih dan salah satu
unsurnya itu dapat bergabung dengan unsur lain, pemenggalannya
dilakukan di antara unsur-unsur itu. Tiap-tiap unsur gabungan itu dipenggal
seperti pada kata dasar. Misalnya: bio-grafi bi-o-gra-fi, kilo-gram ki-lo-
gram.
4) Nama orang, badan hukum, atau nama diri lain yang terdiri atas dua
unsur atau lebih dipenggal pada akhir baris diantara unsur-unsurnya (tanpa
tanda pisah). Unsur nama yang berupa singkatan tidak dipisahkan.
i. Kata Depan di, ke, dan dari. Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah
dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim
dianggap sebagai satu kata, seperti kepada, dari pada. Misalnya: Bermalam
sajalah di sini, Di mana dia sekarang ?
j. Partikel.
1) Partikel-lah, -kah, dan, dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya. Misalnya: Bacalah buku itu baik-baik ! Siapakah gerangan
dia ?
3) partikel per yang berarti “demi”, “tiap”, atau “mulai“ ditulis terpisah
dari kata yang mengikutinya. Misalnya: Harga kain itu Rp. 50.000,00 per
helai.
1) Singkatan ialah bentuk singkat yang terdiri atas satu huruf atau lebih.
2) Akronim ialah singkatan dari dua kata atau lebih yang diperlakukan
sebagai sebuah kata.
c) Akronim bukan nama diri yang berupa singkatan dari dua kata
atau lebih ditulis dengan huruf kecil. Misalnya: pemilu = Pemilihan
umum, iptek = ilmu pengetahuan dan teknologi.
l. Angka dan Bilangan. Bilangan dapat dinyatakan dengan angka atau kata.
Angka dipakai sebagai lambang bilangan atau nomor. Di dalam tulisan lazim
digunakan angka arab atau angka Romawi. Angka Arab: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.
Angka Romawi: I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D (500), M (1.000),
V (5000).
1) Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua
kata dengan huruf, kecuali jika bilangan itu dipakai secara berurutan seperti
dalam perincian atau paparan. Misalnya: Mereka menonton drama itu
sampai tiga kali, Koleksi perpustakaan itu mencapai dua juta buku,
Kendaraan yang dipesan untuk angkutan umum terdiri atas 50 bus, 100
minibus, dan 250 sedan.
2) Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf, jika lebih dari dua
kata, susunan kalimat diubah agar bilangan yang tidak dapat ditulis dengan
huruf itu tidak ada pada awal kalimat. Misalnya: Lima puluh siswa kelas 6
lulus ujian, Panitia mengundang 250 orang peserta.
a) Bilangan utuh Misalnya: dua belas (12), tiga puluh (30), lima
ribu (5000).
11) Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam
teks kecuali di dalam dokumen resmi seperti akta dan kuitansi. Misalnya:
m. Kata Ganti ku-, kau-, -ku, -mu, dan -nya. Kata ganti ku- dan kau- ditulis
serangkai dengan kata yang mengikutinya; -ku, -mu, dan –nya ditulis serangkai
dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya: Buku ini boleh kaubaca, Rumahnya
sedang diperbaiki.
n. Kata si dan sang. Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya. Misalnya: Surat itu dikembalikan kepada si pengirim, Siti mematuhi
nasihat sang kakak.
d) Tanda titik dua dipakai diantara (1) jilid atau nomor dan
halaman, (2) bab dan ayat dalam kitab suci, (3) judul dan anak judul
dan anak judul sesuatu karangan, serta (4) nama kota dan penerbit
buku acuan dalam karangan. Misalnya: Horison, XLIII, No. 8/2008: 8.
b. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pendahuluan dan sebutkan fungsi dan
unsur pendahuluan.
BAB III
a. Bagian Awal.
b. Bagian Pokok.
d. Bagian Akhir.
f. Format Karmil.
i. Soal-soal Latihan.
f. Daftar Isi. Daftar isi merupakan daftar isi naskah yang sebenarnya, Bab-
bab dan sub bab ditulis yang sama dengan halaman pada naskah, semua judul
dalam daftar isi merupakan judul di naskah, beserta letak nomor halaman judul
tersebut.
23
g. Daftar Tabel. Daftar tabel merupakan daftar tabel dari tabel yang ada
pada tiap-tiap bab dalam naskah, beserta letak nomor halaman tabel tersebut.
h. Daftar Gambar. Daftar gambar merupakan daftar gambar atau bagan yang
ada pada naskah dengan penomoran dan letak nomor halaman.
15. Bagian Pokok. Bagian Pokok yang memuat bagian utama Karmil dibagi dalam
bab-bab yang terdiri atas:
a. Pendahuluan.
16. Bagian Akhir. Bagian Akhir suatu Karmil diluar bab-bab, terdiri atas:
1) Pola Pikir/Alur Pikir. Penulis dapat menggunakan pola pikir dan alur
pikir atau menggunakan salah satu dalam menuangkan ide-idenya dan
dapat pula menggunakan kombinasi keduanya.
sedang dibahas atau ditulis. Di bawah ini beberapa hal yang perlu diperhatikan
bilamana akan menggunakan kutipan langsung:
determine the markets in which the firm will participate and what
product or services will be sold.
Bila kutipan terlalu panjang dan ada bagian yang tidak relevan untuk ditulis,
maka dibenarkan menghilangkan kata-kata/kalimat dalam kutipan tersebut dengan
memberikan tanda berupa tiga titik-titik. Hal ini disebut dengan istilah Elipsis. Lihat
contoh:
Jelasnya pembagian peran antara Industri Strategis dengan TNI Angkatan
Udara dalam pengelolaan pertahanan negara akan menyebabkan
masing-masing pihak dapat berperan secara optimal … pengembangan
Industri Strategis dapat diarahkan untuk memproduksi peralatan-peralatan
standard militer … anggaran TNI Angkatan Udara dapat difokuskan pada
modernisasi Alutsista sesuai tuntutan keadaan (Gita Amperiawan, 2002, hal
17).
27
Adapun istilah Interpolasi bila dalam suatu kutipan dirasa perlu memasukkan
keterangan atau koreksi terhadap kata yang keliru/salah tulis, maka penulisan kata
yang benar/koreksi diletakkan setelah kata yang keliru tersebut menggunakan
dalam kurung kotak-kotak. Lihat contoh:
11) Karya Tulis yang Mendapat Sponsor Namun Tidak Ada Nama
Penulis, maka referensi yang ditulis adalah nama dari organisasi/lembaga
yang memberi sponsor, tahun, judul (cetak miring), penerbit dan tempat.
13) Film , Video/CD, dan Televisi. Tulis judul film atau acara pada TV
(cetak miring) dan tahun pembuatannya. Acara televisi dimasukkan dalam
katagori ‘rekaman video’.
16) Referensi Dari Internet. Pada naskah cukup ditulis ‘penulis’, ‘tahun’,
dan ‘halaman’, contoh: (FAS Military Analysis Network 1993, hlm 2) atau
(McKenzie 1998, hlm 2). Untuk penulisan lengkap referensi tersebut pada
‘Daftar Pustaka’ adalah:
b) Judul buku.
c) Bila ada tulis seri dari buku, nomer volume, dan edisi.
e) Penerbit.
h) Halaman.
b) Judul artikel.
e) Tempat diterbitkan.
f) Nomor volume.
h) Tahun diterbitkan.
i) Nomor halaman.
5 A. Roni Sontani, Dody Aviantara, Rasantika Merat Seta, Reni
Rohmawati, Terobosan Baru Sekolah Dirgantara, Angkasa, no.9,
Jakarta, Juni 1999, hlm 9.
10) Film, Video/CD dan Televisi. Tulis, presenter (bila ada), judul, format
(video/’cd’), tempat, penerbit, waktu rekaman, dan keterangan lain.
27 Australia’s Geological History (video kaset), Sydney, Outbacks
Films, 1986.
21Kenneth Branagh,. Walking With Dinosaurs [video kaset], Australia:
ABC, BBC Worldwide Ltd, 1999.
29The Future of the Australian Communist Party [video kaset], ABC
Television, 19 October 1983.
Bila referensi yang ditulis lebih dari satu kali penulisan, maka beberapa
singkatan yang umum digunakan dalam catatan kaki untuk menandai bahwa
referensi tersebut berasal dari sumber yang sama adalah:
2) op. cit. = opere citato = dari referensi yang sama halaman beda
namun penulisan footnote tidak berurutan (sudah ada referensi lain yang
ditulis). Cukup ditulis nama penulis diikuti ‘op. cit’ dan nomor halaman.
1Dra. Carla Poli, Pengantar Ilmu Ekonomi, PT Prenhallindo, Jakarta,
2002, hlm 23.
2 Stephen P. Robbins, Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi Edisi
Kelima, ……………
3 Carla Poli, op. cit., hlm 29.
3) loc. cit. = loco citato = dari referensi dan halaman yang sama namun
penulisan footnote tidak berurutan (sudah ada referensi lain yang ditulis).
1Dra. Carla Poli, Pengantar Ilmu Ekonomi, PT Prenhallindo, Jakarta,
2002, hlm 23.
2 Stephen P. Robbins, Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi Edisi
Kelima, ……………
3 Carla Poli, loc. cit.
Cara kedua ini kian lama kian banyak digunakan oleh para pembuat
disertasi karena mudah, sederhana dan memberikan keterangan yang
memadai tentang pengarang dan tahun penerbitnya.
DAFTAR PUSTAKA
Amperiawan, Kapten Tek Dr. Ir. Gita, MSc 2002, Upaya TNI Angkatan Udara
dalam pemberdayaan industri strategis untuk pertahanan negara di
masa mendatang, Jakarta, Karmil, Sekkau, hlm 17.
FAS Military Analisys Network 2005. ‘Operation Urgent Fury’, [online] pada
http://www.fas.org/man/dod-101/ops/urgentfury.html, download 9
Oktober 2005.
Markas Besar TNI Angkatan Udara 2007, Keputusan Kepala Staf TNI AU
nomor : KEP/24/X/2007 tentang Doktrin TNI Angkatan Udara Swa
Bhuwana Paksa, Jakarta.
Sutisna, Letkol Pnb Yuyu 2002, ‘Empat Puluh Tahun Skadron Udara 14’,
Suara Angkasa, edisi 10, September, Dispen TNI AU, Jakarta.
8.
9.
a.
b.
1)
2)
a)
b)
(1)
(2)
(a)
(b)
i.
ii.
18. Format Karmil.
JUDUL
PENDAHULUAN
1. (Latar belakang)
2. (Topik/masalah)
35
3. (Gagasan pokok)
5. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Ruang lingkup penulisan naskah ini terbatas
pada …………………….dengan tata urut sebagai berikut:
LANDASAN/DASAR PEMIKIRAN.
10. ................... (Kondisi yang diinginkan yaitu kondisi yang dituju, yang menjadi
sasaran, ataupun yang diprogramkan. Oleh karena itu bersifat rencana, maka
mesti merujuk kepada waktu mendatang atau pandangan ke depan/wawasan.
Agar wawasan tidak dianggap mimpi, maka wawasan dirumuskan dengan ukuran
layak dan dapat diterima).
UPAYA-UPAYA/KONSEPSI
Bab ini merupakan inti dari karangan militer sehingga harus jelas/detil sebagai
jawaban dari judul karangan militer.
PENUTUP
14. Demikian Naskah Karangan Militer ini dibuat dengan harapan dapat
digunakan sebagai bahan acuan oleh para Perwira dalam pembuatan karangan
militer, sehingga dapat mendukung pelaksanaan tugas-tugas seorang Perwira di
Satuan.
Nama
Pangkat NRP
19. Prosentase Jumlah Halaman Karmil. Pada dasarnya setiap tulisan Karmil terdiri
dari 3 bagian utama, yaitu pendahuluan, inti dan penutup. Jumlah tiap-tiap bagian
tersebut harus diberi porsi yang proporsional yakni pendahuluan ± 5%, inti ± 90% dan
penutup ± 5%. Apabila diterapkan terhadap banyaknya bab pada Karmil yang berlaku
secara normatif, maka prosentase jumlah halaman kurang lebih:
a. Pendahuluan : 5 %
b. Dasar Pemikiran : 8 %
c. Kondisi Saat Ini : 15 %
d. Faktor yang mempengaruhi : 13 %
e. Kondisi yang diharapkan : 14 %
f. Upaya -upaya yang dilakukan : 40 %
g. Penutup : 5 %
37
FAKTOR-FAKTOR YG
MEMPENGARUHI
FEED BACK
Nama
Pangkat NRP
38
DAFTAR PUSTAKA
Keraf, dr. Gorys 1984, Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa , Cetakan ke
VII 1984, Penerbit Nusa Indah.
R.I Tera, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan, Cetakan
Pertama 2010 .
Sutrisno, Prof. Drs. Hadi, MA 2001, Bimbingan Menulis Skripsi Thesis Jilid 1, Penerbit
Andi, Yogyakarta.