EKSTERNAL
DISUSUN :
1. Rhamadani inas shabirah
(090030582226034)
2. Syachira amanda (090030582226030)
3. Firman sultoni (090030582226010)
4. M.dzaki akhyar (090030582226022)
5. M.fahri Ramadhan (090030582226026)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah mata kuliah
Bahasa Indonesia yang berjudul “Pengembangan paragraf secara eksternal” .
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Dosen pembimbing ibu Novritika,
S.Pd., M.Pd. yang dengan kesabaran dan kelebihannya telah mengajar kami dengan
baik.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................
Daftar Isi ..........................................................................................................
Daftar Tabel .....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Berdasarakan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas,
penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan :
4. Untuk mengetahui kalimat utama dan kalimat penjelas dalam menulis sebuah
paragraf.
1.4 Manfaat
a. Penulis
mengembangkan dan menulis paragraf sehingga dapat membuat karya ilmiah yang baik dan
sesuai dengan kaedah bahasa Indonesia. Dan memberi acuan untuk memperbaiki karya –
karya yang telah penulis buat. Paragraf sebagai wadah bagi penulis dalam mengungkapkan
ide atau pokok pikiran secara tertulis. Penulis tidak cepat lelah dalam menyelesaikan sebuah
karangan dan termotivasi masuk dalam paragraph berikutnya.
b. Pembaca
membaca tetapi, harus bias dalam membuat sebuah paragraf. Karena seorang pembaca
mengambil inti sari dari sebuah bacaan melalui paragraf–paragraf yang telah tersusun dengan
baik. Serta membuat pembaca lebih mudah dalam memahai bacaan. Pembaca dapat belajar
bagimmana cara menarik untuk menyampaikan sebuah gagasan dalam paragraf. Pembaca
merasa tertarik dan termotivasi cara menjelaskan paragraph tidak hnaya dengan kata-kata,
tetapi dapat juga dengan gambar,bagan,diagram, grafik, dan kurva.
c. Dunia Pendidikan
Dalam dunia pendidikan penelitian ini diharapkan dapat memberikan acuan bagi
kalangan pendidikan dan peserta didik dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia. Agar
dalam pembuatan karya ilmiah dapat menghasilkan karya yang berkualitas. Serata diharapkan
dapat memberikan motivasi lebih kepada kalangan peserta didik dan mahasiswa untuk
memberikan kemudahan dalam menulis sebuah paragraf.
d. Peneliti Lain
Melalui penelitian ini, penulis harapkan akan bermunculan penelitian-
PEMBAHASAN
Dalam penelitian ilmiah atau membuat sebuah makalah pengertian paragraf sangat
beragam. Dalam makalah ini peneliti mengambil dua makalah sebagai tinjauan studi.
Sementara menurut Fiqhri dalam makalahnya paragraf adalah suatu bagian dari bab
pada sebuah karangan yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru dan
kalimat yang berbentuk paragraf atau alinea harus memperhatikan kesatuan pikiran.
Sementara menurut Ngadiyono syarat sebuah paragraf itu adalah Kepaduan. Untuk
mencapai kepaduan, langkah-langkah yang harus ditempuh adalah kemampuan merangkai
kalimat sehingga bertalian secara logis dan padu. Oleh karena itu, digunakan kata
penghubung. Adalah tiap paragraf hanya mengandung satu pokok pikiran yang diwujudkan
dalam kalimat utama. Kalimat utama yang diletakkan di awal paragraf dinamakan paragraf
deduktif, sedangkan kalimat utama yang diletakkan di akhir paragraf disebut paragraf
induktif. Hal senada juga disbutkan oleh Fiqhri dalam makalahnya.
kalimat dalam paragraf tersebut, dimulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atau kalimat
topik, kalimat-kalimat penjelas sampi dengan kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling
bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan.
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Ngadiyono dalam Moeliono (1988:648), asal
kata paragraf dari bahasa apa tidak lagi disebutkan, dan kata itu memiliki arti: (a) bagian bab
dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan dimulai penulisannya
dengan garis baru, alinea. (b) bagian wacana yang ditandai oleh baris pertama yang menjorok
ke dalam atau jarak spasi yang lebih; paragraf; (c) dalam ragam percakapan alinea berarti
ganti baris: baris baru (pada tulisan).
Paragraf merupakan bahasa tulisan yang terdiri dari beberapa kalimat yang tersusun
secara runtun, logis, dalam satu kesatuan ide yang tersusun secara lengkap menurut Kasih
dalam Alex (2011:208). Paragraf merupakan bentuk karangan yang hanya terdiri dari
beberapa kalimat, serta di dalamnya mengungkapkan suatu informasi dengan kalimat utama
atau pokok pikiran sebagai pengendalinya dan kalimat penjelas sebagai kalimat pendukung
Kasih (2013:43).
Dari uraian diatas paragraf adalah kumpulan dari beberapa kalimat yang tersusun
secara runtun sehingga membentuk sebuah karangan yang mengandung satu ide pokok, yang
menjadi jelas oleh urain-uraian tambahan.
Paragraf memiliki beberapa pengertian : (1) Paragraf ialah karangan mini. Artinya
semua unsur karangan yang panjang ada dalam pragraf. (2) Paragraf adalah satuan bahasa
tulis yang terdiri beberapa kalimat yang tersusun secara runtut, logis, dalam satu kesatuan ide
yang tersusun lengkap, utuh, dan padu. (3) Paragraf merupakan bagian dari suatu karangan
yang terdiri dari sejumlah kalimat yang mengungkapkan suatu informasi dengan pikiran
utama sebagai pengendalinya dan pikiran penjelas sebagai pendukungnnya. (4) Paragraf yang
terdiri atas suatu kalimat berarti yang tidak menunjukan ketuntasan atau kesempurnaan.
Dari ide yang utuh dan lengkap, paragraf hendaklah dibangun dengan sekelompok
kalimat yang saling mengikat.
1. Kalimat pertama bertakuk ke dalam lima ketakukan spasi untuk jenis karangan biasa,
misalnya surat, dan delapan ketekukan untuk jenis karangan ilmiah formal, misalnya:
makalah, skripsi, thesis, dan disertasi.
2. Paragraf menggunakan pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat topik. Kalimat
topik dapat ditempatkan pada posisi awal, tengah, atau akhir.
5. Paragraf akademik terdiri atas kalimat topik, kalimat penjelas atau pendukung, dan
kalimat konklusi. Kalimat topik ditempatkan pada posisi awal.
Agar sebuah paragraf dapat mendinamiskan sebuah karangan sehingga menjadi lebih
baik dan energik sehingga pembaca menjadi lebih semangat, maka perlu diperhatikan
mengenai fungsi dari paragraf itu sendiri yang menjabatani penulis dan pembacanya adapun
fungsi dari paragraph itu sendiri seperti yang dikemukakan Kasih dalam Alex (2011:209)
yaitu:
1. Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan
ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secar logis dalam suatu kesatuan.
2. Menandai peralihan gagasan baru bagi karangan yang terdiri dari beberapa
b. Penggunaan kata penghubung (konjungsi) setiap awalkalimat dengan tepat dan benar.
c. Penggunaan kata ganti orang atau kata ganti penunjuk sebagai pengganti gagasan utama
dengan Kata-kata seprti: dia, mereka,nya, itu, tersebut, ini.
3. Penggunaan metode pengembangan paragraph sebagai penjels gagasan utama paragraf.
Metode Yang digunakan dari metodeproses sampai dengan metode definisi.
4. Setiap paragraph harus mempunyai satu gagasan utama yang ditulis dalam kalimat topik.
Posisi kalimat topik dalam paragraf ditempatkan pada.
a. Kalimat topic pada awal paragraf (deduktif),
e. Kalimat topic pada semua kalimat dalamparagraf (deskriptif). Kalimat topik dalam
paragraph ditulis dalam klalimat tunggalatau kalimat majemuk bertingkat karena kedua
kalimat itu hanya menyampaikan satu gagasan utama.
5. Penulis paragraph tetap memmerhatikan kaidah satuan bahasayang lain, seperti ejaan,
tanda baca, kalimat, diksi, dan bentukan kata.
6. Dalam penulisan karangan ilmiah,penulisan paragraf harus diperhatikan hal-hal teknis
penulisan Seperti kutipan, sumber rujukan, tata latak grafik, kurva,gambar.
9. Penulis juga memperhatikan jumlah kata atau jumlah kalimat dalam sebuah paragraf, yaitu
jumlah kosakata paragraf antara 30-100 kata dan jumlah kalimat minimal tiga kalmia.
10. Jika uraian paragraf melebihi 100 kata sebaiknya dibuat menjadi dua paragraf.
2.4 Jenis-jenis Paragraf
Paragraf memiliki banyak ragam. Untuk membedakan paragraf yang satu dari
paragraf yang lain berdasarkan kelompoknya akan diuraikan sebagai berikut :
a. Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka berperan sebagi pangantar untuk sampai kepada masalah yang
akan di uraikan. Sebab paragraf pembuka harus menarik minat dan perhatian
pembaca, serat sanggup menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan
diuraikan.
b. Paragraf Pengembang
c. Paragraf penutup
a. Paragraf Deduktif
Paragraf Deduktif adalah paragraf yang menempatkan ide pokok atau gagasan utama
pada awal paragraf.
Contoh :
Salah satu kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa nasional. Kedudukan
ini similiki sejak dicetuskannya sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
Kedudukan ini dimungkinkan oelh kenyataan bahwa bahasa melayu yang mendasari
bahasa Indonesia telah menjadi linguafranca selama berabad-abad ini seluruh tanah
air kita. Hal ini ditunjang lagi oleh faktor tidak terjadinya persaingan bahasa,
maksudnya persaingan bahasa daerah yang satu dengan bahasa daerah yang lain untuk
mencapai kedudukannya sebagai bahasa nasional.
b. Paragraf Induktif
Paragraf Induktif adalah paragraf yang menempatkan ide pokok atau gagasan utama
pada akhir paragraf.
Contoh :
c. Paragraf Deduktif-Induktif
Seluruh kalimat yang membangun dalam paragraf sma pentingnya sehingga tidak
satupun kalimat khusus menjadi kalimat topik. Kondisi demikian biasnya akibat sulit
menentukan kalimat topik karena kalimat yang satu dan yang lainnya sama-sama
penting. Paragraf semacam ini sering dijumpai dalam uraian-uraian bersifat
deskriptif dan naratif terutama dalam karangan fiksi.
a. Paragraf Deskripsi
Deskripsi berasal dari verba to describle, yang artinya menguraikan, memerikan,
atau melukiskan. Paragraf deskripsi merupakan bentuk tulisan yang berusaha
memberikan perincian dari objek yang sedang dibicarakan. Ciri-ciri paragraf
deskriptif ialah :
b. Paragraf Eksposisi
Kata eksposisi diambil dari bahsa inggris eksposition sebenarnya berasal dari bahasa
latin yang berarti membuka atau memulai. Eksposisi merupakan wacana yang
bertujuan untuk memberitahu, menghapus, menguraikan, atau menernagakan sesuatu.
3. Menginformasikan atau menceritakan sesuatu yang tidak bias dicapai oleh alat
panca indera.
4. Paragraf eksposisi umunya menjawab pertanyaan apa, siapa, dimana, kapan,
mengapa dan bagaimana.
c. Paragraf Narasi
1. Narasi Ekspositoris
Adalah jenis narasi yang narasi yang berisikan rangkaian pembuatan yang
disampaikan secara informativ sehingga pembaca mengetahui peristiwa itu
secara tepat.
2. Narasi Sugestif
Adalah jenis narasi yang hanya mengisahkan suatu rekaan, khayalan, atau
imajinasi pengarang. Jenis karangan ini dapat di lihat pada roman, cerpen,
hikayat, dongeng, dan novel.
3. Paragraf Argumentasi
4. Paragraf Persuasi
Contoh :
Bangun itu terbagi dalam empat ruang. Pada ruang pertama sering disebut dengan
bangsa srimaganti, terdapat dua padang kursi kayu ukiran Jepara. Ruang ini sering
digunakkan Adipati Sindungriwut untuk menerima tamu kadipaten. Di sebelah kiri
bangsa srimaganti, terdapat ruang khusus untuk penyimpanan benda-benda pusaka
kadipaten lain. Ruang ini tertutup rapat dan selalu oleh kesatria-kesatria terpilih
Kadipaten Ranggenah. Ruangan tempat penyimpanan benda-benda pusaka dan cindera
mata ini sering disebut kundaleni masem. Agak jauh dari sebelah kanan kundaleni
masem terdapat sebuah ruang yang senantiasa menggambarkan aroma dupa. Ruang ini
disebut pamujan karena di tempat inilah Sang Adipati selalu mengadakan upacara dan
kebaktian. Beberapa meter dari ruang pamujan terdapat sebuah ruangan kecil dengan
sebuah tempayan besar di tengahnya. Ruang ini sering disebut dengan ruang reresik,
karena ruang ini sering digunakan untuk membersihkan diri Sang Adipati sebelum
masuk keruang pamujan.
Setelah Lulus dari SMAN 4 Kerinci, dia masuk ke Akademi Kepolisian. Di sana, dia
dapat mengikuti pendidikan dengan baik. Ia bahkan lulus dengan prestasi yang
membanggakan. Oleh karena itu, iya segera mendapatkan penempatan yang istimewa,
yaitu sebagai staf khusus Menteri Pertahanan. Posisi tersebuh iya jalani selama delapan
tahun. Hebatnya sambil mengembang penugasan tersebut, ia belajar di sebuah
perguruan tinggi sehingga ia mendapat gelar sarjana.
Contoh :
ini disebut pamujan karena di tempat inilah Sang Adipati selalu mengadakan upacara
dan kebaktian. Beberapa meter dari ruang pamujan terdapat sebuah ruangan kecil
dengan sebuah tempayan besar di tengahnya. Ruang ini sering disebut dengan ruang
reresik, karena ruang ini sering digunakan untuk membersihkan diri Sang Adipati
sebelum masuk keruang pamujan.
Setelah Lulus dari SMAN 4 Kerinci, dia masuk ke Akademi Kepolisian. Di sana, dia
dapat mengikuti pendidikan dengan baik. Ia bahkan lulus dengan prestasi yang
membanggakan. Oleh karena itu, iya segera mendapatkan penempatan yang istimewa,
yaitu sebagai staf khusus Menteri Pertahanan. Posisi tersebuh iya jalani selama delapan
tahun. Hebatnya sambil mengembang penugasan tersebut, ia belajar di sebuah
perguruan tinggi sehingga ia mendapat gelar sarjana.
Contoh :
ada traktor yang di jalankan dengan mesin uap. Pada waktu tank menjadi pusat
perhatian orang, traktor ikut di berimodel seperti tank. Keturunan traktor model tank
sampai sekarang masih digunakan orang, yaitu traktor yang memakai roda rantai.
Traktor semacam ini adalah hasil perusahaan Carterpillar. Di samping Carterpillar, ford
pun tidak ketinggalan dalam pembuatan traktor dn pembautan alat pertanian lainnya.
Teknik ini membandingkan informasi yang satu dengan informasi yang lain atau
bahkan di pertentangkan sehingga suatu informasi menjadi lebih jelas. Dalam hal ini,
penulis berusaha menunjukan persamaan dan perbedaan dua hal. Namun teknik ini
harus memiliki syarat yang harus dipenuhi, yaitu materi yang diperbandingkan dan
dipertentangkan harus memiliki tingkatan yang sama dan keduanya memiliki
persamaan sekaligus perbedaan.
Contoh :
Ratu Elizabeth tidak begitu tertarik dengan mode, tetapi selalu berusaha tampil di muka
umum seperti apa yang diharapkan rakyatnya. Ke luar kota paling senang mengenakan
pakaian yang praktis. Iya menyenangi topi dan scarf. Lain halnya dengan Margareth
Thacher. Sejak menjadi pemimpin konservasif, ia melembutkan pakainya dan gaya
rambutnya. Ia membeli pakaian sekaligus dua kali setahun. Ia lebih cenderung
berbelanja ke tempat yang agak murah. Ia hanya memakai topi ke pernikahan, ke
pemakaman, ke upacara resmi misalnya ke parlemen.
Contoh :
Contoh :
Pompa hidran (Hydraulicran) ialah sejenis pompa yang dapat bekerja secara
continu tanpa menggunakan bahan bakar atau energi tambahan dari luar.
Pompa ini bekerja dengan memanfaatkan tenaga air yang nerasal dari sumber air, dan
mengalirkan sebagian air tersebut ke tempat yang lebih tinggi. Bagian utama system ini
ialah pompa pemasukan, katup limbah, katup pengantar, katup udara, ruang udara, dan
pipa pengeluaran. Pada dasarnya air dapat di pompakan karena adanya perubahan
energy kinetic air jatuh, yang menimbulkan tenaga yang cukup tinggi dalam ruang
udara, sehingga sanggup mengangkat dan mengalirkan air ke tempat yang lebih tinggi
permukaannya, desain ketup limbah dan katup pemasukan dibuat sedemikian rupa
sehingga dapat berfungsi bergantian.
Contoh :
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpualan
paragraf adalah kumpulan dari beberapa kalimat yang tersusun secara runtun
sehingga membentuk sebuah karangan yang mengandung satu ide pokok, yang menjadi jelas
oleh urain-uraian tambahan.
Paragraf memiliki banyak jenis menurut fungsinya yaitu pembuka, pengembang, dan
penutup. Menurut posisi kalimat topik yaitu dedukti, induktif, deduktif-induktif dan paragraf
penuh kalimat topik.
Dalam pengembangan paragraf banyak hal yang perlu di perhatikan supaya para
pembaca dapat memahami dengan baik isi paragraf yang sendah penulis sampaikan kepada
pembaca. Selain itu dalam penulisan karangan ilmiah,penulisan paragraf harus diperhatikan
hal-hal teknis penulisan Seperti kutipan, sumber rujukan, tata latak grafik, kurva,gambar.
Ada beberapa teknik dalam mengembangkan paragraf yaitu secara spasial, urutan
waktu, klimaks dan antiklimaks, perbandingan dan pertentangan, analogi, sebab-akibat,
definisi luas, dan klasifikasi.
Paragraf merupakan bagian penting dalam sebuah karya ilmiah karena karangan atau
karya ilmiah yang baik bukan hanya dilihat dari isi karya ilmiah tersebut tetapi juga dilihat
dari susunan paragraf dan penulisan paragraf yang benar. Karena paragraf mengekspresikan
gagasan tertulis dengan memberi bentuk
DAFTAR PUSTAKA
A, Alex dan Achmad H.P. 2010. Bahasa Indonesi untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Prenada
Media Group.
Buchner, Eduard. Makalah Bahasa Indonesia.
<http://www.academia.edu/3816694/makalah_bahasa_indonesia_kesatuan_pa
ragraf_disusun_untuk_memenuhi_tugas_bahasa_indonesia_dosen_pengampu
_Dr._Abdullah_M.Hum.html>
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Materi Kuliah Bahasa Indonesia. Jakarta.
HS, Widjono. 2012. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo.
Karlieni, Eni dkk. 2007. Bahasa Indonesia dalam Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : BPDU
Kasih. 2013. Modul Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Depok : Hak Cipta.