Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA KARANGAN ATAU OUTLINE

Makalah ini disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Bahasa
Indonesia

Dosen Pengampu Mata Kuliah: Dr. Tri Budiarta

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 7

1. Agnes Tri Ningsih (20721002)


2. Imelda (20721024)
3. Isaskar Becham Abaa (20721026)
4. Nesa Fitria (20721037)
5. Rendy Faza A.P. (20721046)
6. Venansia Melshinta S. (20721063)
7. Windi Putri Utami (20721066)

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam semoga tetap
tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih
kepada Bapak Dr. Tri Budiarta. selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia yang
senantiasa membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas makalah ini.

Makalah yang berjudul “Kerangka Karangan atau Outline” ini disusun untuk memenuhi
tugas kelompok pada mata kuliah Bahasa Indonesia. Dalam makalah ini, penulis
mengungkapkan tentang pengertian kalimat efektif dan syarat kalimat efektif dan cara
membentulkan kalimat. Apabila ada beberapa kesalahan yang terdapat dalam makalah ini,
penulis mohon maaf. Sebab, makalah ini kurang sempurna dan masih memiliki banyak
kelemahan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca untuk menambah wawasan, ilmu
pengetahuan, dan menjadi acuan untuk menulis makalah lainnya.

Depok, 12 November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................1
1.4 Manfaat.....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................3
2.1 Pengertian Topik.......................................................................................3
2.1.1 Topik yang baik..................................................................................3
2.1.2 Pembatasan topik..............................................................................4
2.1.3 Syarat-syarat memilih topik...............................................................5
2.1.4 Sumber-sumber topik........................................................................6
2.2 Pengertian Tema.......................................................................................6
2.2.1 Syarat tema yang baik........................................................................7
2.2.2 Menentukan tema.............................................................................7
2.2.3 Sumber tema......................................................................................7
2.3 Pengertian Judul........................................................................................8
2.3.1 Syarat-syarat pembuatan judul.........................................................8
2.3.2 Macam-macam judul.......................................................................10
2.3.3 Ciri-ciri judul.....................................................................................10
2.3.4 Fungsi judul......................................................................................10
2.3.5 Faktor yang perlu diperhatikan dalam merumuskan judul.............10
BAB III PENUTUP....................................................................................................12
3.1 Kesimpulan..............................................................................................12
3.2 Saran........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Karangan adalah hasil perwujudan gagasan seseorang dalam Bahasa tulis yang dapat
dibaca dan dimengerti oleh pembaca. Namun sebelum kita membuat sebuah karangan
sebaiknya kita membuat kerangka karangan terlebih dahulu karena tanpa kerangka
karangan maka akan mudah terjerumus kearah keadaan anarkis dan akan mudah
kehilangan kontrol terhadap karangan yang akan dituju. Selain itu, dengan adanya kerangka
karangan dapat menghindari adanya tumpeng tindih pada bagian bagian tertentu serta
penyimpangan penyimpangan dari topik dapat dihindari.
Kerangka karangan mempunyai arti yang sama dengan ragaan atau outline yaitu
rencana kerja yang memuat garis garis besar atau susunan pokok pembicaraan sebuah
kerangka yang akan ditulis.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dijelaskan tentang kerangka karangan, Langkah
Langkah pembuatan kerangka karangan, fungsi kerangka karangan, dan contoh contoh
dalam pembuatan kerangka karangan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan kerangka karangan ?
2. Apa saja fungsi kerangka karangan ?
3. Apa saja bentuk kerangka karangan ?
4. Apa saja kriteria kerangka karangan ?
5. Apa saja pola dalam kerangka karangan ?
6. Bagaimana Langkah Langkah kerangka karangan ?

1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian kerangka karangan
2. Untuk mengetahui fungsi kerangka karangan
3. Untuk mengetahui bentuk kerangka karangan
4. Untuk mengetahui kriteria kerangka karangan
5. Untuk mengetahui pola dalam kerangka karangan
6. Untuk mengetahui Langkah Langkah kerangka karangan
1.4 Manfaat
Manfaat dari makalah ini sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian kerangka karangan
2. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi kerangka karangan
3. Mahasiswa dapat mengetahui bentuk kerangka karangan
4. Mahasiswa dapat mengetahui kriteria kerangka karangan
5. Mahasiswa dapat mengetahui pola dalam kerangka karangan
6. Mahasiswa dapat mengetahui Langkah Langkah kerangka karangan

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kerangka Karangan


Menurut Lamuddin Firnoza(2015:201). Kerangka karangan adalah rencana teratur tentang pembagian
dan penyusunan gagasan.
Selanjutnya,Kunjana Rahardi (2009:158). Juga mengemukakan bahwa kerangka karangan dapat
dianggap sebagai rencana penulisan yang mengandung ketentuan bagaimana kita akan menyusun
sebuah karangan.
Berdasarkan kutipan diatas kami dapat menyimpulkan bahwa Kerangka Karangan adalah rencana
penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang ditulis dan merupakan rangkaian ide-
ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas ,terstruktur dan teratur.
Fungsi utama kerangka karangan adalah mengatur hubungan antara gagasan yang ada. Melalui
kerangka karangan, pengarang dapat melihat kekuatan dan kelemahan dalam perencanaan
kerangannya. Dengan cara ini pengarang dapat mengadakan penyesuaian sebelum menulis.
Kerangka karangan mengandung rencana kerja menyusun karangan. Kerangka akan mengarahkan
penulis menggarap karangan secara teratur. Kerangka juga akan membantu penulis membedakan ide-
ide utama dari ide-ide tambahan.
Kerangka karangan dapat mengalami perubahan terus-menerus untuk mencapai bentuk yang lebih
sempurna. Kerangka karangan dapat berbentuk catatan-catatan sederhana, tetapi juga mendetail.
Kerangka yang belum final disebut outline sementara, sedangkan kerangka yang sudah tersusun rapi
disebut outline final. Dalam proses penyusunan karangan ada tahapan yang harus dijalani, yaitu memilih
topik, mengumpulkan informasi, mengatur gagasan, dan menulis karangan itu sendiri

2.2 Fungsi Kerangka Karangan

Fungsi utama kerangka karangan adalah mengatur hubungan antara gagasan yang ada.Dan fungsi
lain dari kerangka karangan sebagai berikut;
1. Memudahkan pengelolaan susunan karangan agar teratur dan sistematis.
2. Memudahkan penulis dalam menguraikan setiap permasalahannya
3. Membantu menyeleksi materi yang penting maupun yang tidak penting

2.3 Bentuk Kerangka Karangan


Kerangka karangan ada dua macam:
 Kerangka topic

Kerangka topic terdiri atas kata,frasa,atau klausa yang di dahului tanda-tanda atau kode tertentu
yang lazim untuk menyatakan hubungan antara gagasan. Tanda baca akhir (titik)tidak di
perlukan karena tidak di pakainya kalimat lengkap. Dan biasanya kerangka topic sering di
gunakan dalam praktik pemakaian.
 Kerangka kalimat

Kerangka kalimat bersifat resmi, berupa kalimat lengkap. Pemakaian kalimat lengkap
menunjukan diperlukannya pemikiranyang lebih luas dari padayang dituntut dalam kerangka
topic.

2.4 Kriteria Kerangka Karangan yang Baik

Untuk menyusun kerangka karangan yang baik, penulis perlu memperhatikan kriteria
berikut :

1. Menggunakan bentuk kerangka standar,


2. Menggunakan inden atau liurus secara konsisten, dan tidak mengombinasikan
bentuk-bentuk tersebut secara bersamaan dalam sebuah kerangka karangan,
3. Menggunakan pnomoran secara konsisten(angka desimal, angka romawi,
kombinasi angka romawi, huruf dan angka arab),
4. Setiap judul bab diberi nomor secara konsisten,
5. Setiap subbab diberi nomor secara konsisten,
6. Setiap unsur subbab diberi nomor secara konsisten,
7. Setiap detail unsur diberi nomor secara konsisten,
8. Penomoran tidak melebihi empat angka(digit), dan
9. Kerangka karangan tidak sama dengan daftar isi.

2. 5 Pola Penyusun Kerangka Karangan

POLA ALAMIAH
Disebut pola alamiah karena memakai pendekatan berdasarkan factor alamiah yang esensial.
Pola alamiah mengikuti keadaan alam yang berdimensi ruang dan waktu.  Urutan unit-unit dalam
kerangka pola alamiah dapat di bagi menjadi 2,yaitu;
A.      Urutan Ruang
Urutan ruang dipakai untuk mendeskripsikan suatu tempat atau ruang. Umpamanya kantor,
gedung, lokasi/wilayah tertentu.
-Contoh bagian karangan yang memakai urutan ruang.
Topic : Laporan Lokasi Banjior di Indonesia
1.      Banjir di Pulau Jawa
1.      Banjir di Pulau Tengah
1.      Daerah Semarang
2.      Daerah Pekalongan
2.      Banjir di Jawa Barat
1.      Daerah Ciamis
2.      Daerah Garut
2.      Banjir di …
B.       Urutan Waktu
Urutan waktu di pakai untuk menerasikan (menceritakan) suatu peristiwa/kejadian,baik yang
berdiri sendiri maupun yang merupakan rangkaian peristiwa.
-contoh kerangka karangan yang memakai urutan waktu
Topic : Riwayat Hidup Rabindranath Tagore
1.      Jatidiri Rabindranath Tagore
2.      Pendidikan Rabindranath Tagore
3.      Karier Rabindranath Tagore
4.      Akhir Hidup Rabindranath Tagore
Berdasarkan kerangka di atas dapat dibuat karangan singkat yang terdiri atas satu alenia; dapat
diperluas menjadi empat alinea; dapat diperluas lagi menjadi empat bab; bahkan menjadi satu
buku. Begitulah pentingnya membuat kerangka karangan sebelum mengarang.

POLA LOGIS
Dinamakan pola logis karna memakai pendekatan berdasarkan jalan pikir atau cara pikir
manusia  yang selalu mengamati sesuatu berdasarkan logika.
Adapun macam-macam urutan logis adalah klimaks-antiklimaks,sebab-akibat, pemecahan
masalah, dan umum-khusus. Dan di bawah ini sebagai contoh:
Contoh  1. (urutan klimaks)
Topik : Kejatuhan Soeharto
I.    Praktik KKN marajalela
II.   Keresahaan di dalam Masyarakat
III.  Kerusuhan Sosial di Mana-mana
IV.  Tuntutan Reformasi Menggema
1.      Kejatuhan yang Tragis
Contoh 2 (Urutan Sebab-Akibat)
topik : pemukiman Tanah Tinggi Terbakar
1.      Kebakaran di Tanah Tinggi
2.      Penyebab Kebakaran
3.      Kerugian yang Diderita Masyarakat dan Pemerintah
4.      Rencana Rehabilitas Fisik
Contoh 3 (Ururtan Pemecahan Masalah)
Topik : Bahasa Ecstasy dan Upaya Mengatasinya
1.      Apakah Ecstasy
2.      Bahaya Ecstasy
Pengaruh Ecstasy terhadap Syaraf Pemakainnya
Pengaruh Ecstasy terhadap Masyarakat
Gangguan Kesehatan Masyarakat
Gangguan Kriminalitas
1.      Upaya Mengatasi Bahaya Ecstasy
2.      Kesimpulan dan Saran
Contoh 4 (Urutan Umum-Khusus)
Topik : Komunikasi Lisan
I. Komunikasi dan Bahasa
A. Bahasa Lisan
B. Bahasa Tulis
II. Komunikasi Lisan dan Perangkatnya
A. Kemampuan Kebahasaan
1. Olah Vokal
2. Volume dan Nada Suara
B. Kemampuan Akting
1. Mimik Muka
2. Gerakan Anggota Tubuh
III. Praktik Komunikasi Lisan …
Dst.

2.6 Langkah Langkah Kerangka Karangan


Pada dasarnya, untuk menyusun karangan dibutuhkan langkah-langkah awal untuk membentuk kebiasaan
teratur dan sistematis yang memudahkan kita dalam mengembangkan karangan, berikut langkah-
langkahnya, antara lain :

1.  Menentukan tema dan judul


            Sebelum anda mau melangkah, pertama kali dipikirkan adalah mau kemana kita berjalan? lalu bila
menulis, apa yang akan kita tulis? Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan
yang mendasari suatu karangan. Sedangkan yang dimaksud dengan judul adalah kepala karangan. Kalau
tema cakupannya lebih besar dan menyangkut pada persoalan yang diangkat sedangkan judul lebih pada
penjelasan awal (penunjuk singkat) isi karangan yang akan ditulis. Tema sangat terpengaruh terhadap
wawasan penulis. Semakin banyak penulis membiasakan membaca buku, semakin banyak aktifitas
menulis akan memperlancar penulis memperoleh tema. Namun, bagi pemula perlu memperhatikan
beberapa hal penting agar tema yang diangkat mudah dikembangkan. diantaranya :
a.       Jangan mengambil tema yang bahasannya terlalu luas.
b.       Pilih tema yang kita sukai dan kita yakini dapat kita kembangkan.
c.       Pilih tema yang sumber atau bahan-bahannya dapat dengan mudah kita peroleh.
       Terkadang memang dalam menentukan tema tidak selamanya selalu sesuai dengan syarat-syarat
diatas. Contohnya saat lomba mengarang, tema sudah disediakan sebelumnya dan kita hanya bisa
memakainya.Ketika tema sudah didapatkan, perlu diuraikan atau membahas tema menjadi suatu bentuk
karangan yang terarah dan sistematis. Salah satu caranya dengan menentukan judul karangan. Judul yang
baik adalah judul yang dapat menyiratkan isi keseluruhan karangan kita.

2.  Mengumpulkan bahan
       Setelah punya tujuan, dan mau melangkah, lalu apa bekal anda? Sebelum melanjutkan menulis, perlu
ada bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan eksistensi tulisan. Bagaimana ide, dan inovasi dapat
diperhatikan kalau tidak ada hal yang menjadi bahan ide tersebut muncul. Buat apa ide muluk-muluk kalau
tidak diperlukan. Perlu ada dasar bekal dalam melanjutkan penulisan. Untuk membiasakan, kumpulkanlah
kliping-kliping masalah tertentu (biasanya yang menarik penulis) dalam berbagai bidang dengan rapi. Hal
ini perlu dibiasakan calon penulis agar ketika dibutuhkan dalam tulisan, penulis dapat membuka kembali
kliping yang tersimpan sesuai bidangnya. Banyak cara mengumpulkannya, masing-masing penulis
mempunyai cara sesuai juga dengan tujuan tulisannya.

3.  Menyeleksi bahan
       Setelah ada bekal, dan mulai berjalan, tapi bekal mana yang akan dibawa? agar tidak terlalu bias dan
abstrak, perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan tema pembahasan. Polanya melalui klarifikasi
tingkat urgensi bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti dan sistematis. berikut ini petunjuk-petunjuknya
:
a)       Catat hal penting semampunya.
b)       Jadikan membaca sebagai kebutuhan.
c)       Banyak diskusi, dan mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah.

4.  Membuat kerangka
       Ada 2 macam karangan yaitu karangan yang bersifat fiksi dan karangan yang bersifat nonfiksi. Fiksi
lebih kearah khayalan sedangkan nonfiksi lebih ke arah kejadian nyata (benar-benar terjadi). Penulisan
karya tulis merupakan salah satu contoh karangan nonfiksi karena kejadiannya yang benar-benar dialami,
atau dikerjakan. Sedangkan karangan fiksi contoh nyatanya adalah cerita pendek yang terkadang berupa
cerita yang tidak mungkin terjadi. Bekal ada, terpilih lagi, terus melangkah yang mana dulu? Perlu kita
susun selangkah demi selangkah agar tujuan awal kita dalam menulis tidak hilang atau melebar ditengah
jalan. Kerangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih
fokus dan terukur. Kerangka karangan belum tentu sama dengan daftar isi, atau uraian per bab. Kerangka
ini merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang
sempurna.
Tahapan dalam menyusun kerangka karangan :
a.       Mencatat gagasan. Alat yang mudah digunakan adalah pohon pikiran (diagram yang menjelaskan
gagasan2 yang timbul).
b.       Mengatur urutan gagasan.
c.       Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan subbab.
d.       Membuat kerangka yang terperinci dan lengkap
       Merangkai karangan yang baik adalah kerangka yang urut dan logis. Bila terdapat ide yang
bersilangan, akan mempersulit proses pengembangan karangan. (karangan tidak mengalir)

5. Mengembangkan kerangka karangan


   Proses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada penguasaan kita terhadap materi
yang hendak kita tulis. Jika benar-benar memahami materi dengan baik, permasalahan dapat diangkat
dengan kreatif, mengalir dan nyata. Terbukti pula kekuatan bahan materi yang kita kumpulkan dalam
menyediakan wawasan untuk mengembangkan karangan. Pengembangan karangan juga jangan sampai
menumpuk dengan pokok permasalahan yang lain. Untuk itu pengembangannya harus sistematis, dan
terarah. Alur pengembangan juga harus disusun secara teliti dan cermat. Semakin sistematis, logis dan
relevan pada tema yang ditentukan, semakin berbobot pula tulisan yang dihasilkan.
BAGIAN KERANGKA KARANGAN DALAM MENULIS
Pada dasarnya kerangka karangan terdiri dari bagian pembukaan,isi,dan penutup.pada bagian
pembukaan,dirumuskan secara ringkas latar belakang pentingnya suatu tema dibahas.bagian isi
memuat point-point pokok pikiran yang akan di tulis,sedangkan pada bagian penutup berisi
kesimpulan dan atau saran-saran.
 Pendahuluan

Bagian pendahuluan adalah  bagian yang menjelaskan tema yang akan diterangkan pada karya
tulis tersebut secara padat,jelas dan ringkas kepada para pembaca.
 Puncak/klimaks

Bagian klimaks adalah bagian di mana konflik cerita yang terjadi di antara tokoh-tokoh muncul.
Kejadian dalam konflik biasa bermacam-macam bentuknya mulai dari yang ringan sampai yang
rumit,dari yang sekali hingga yang berkali-kali dan lain sebagainya
 Penyelesaian

Bagian penyelesaian adalah bagian yang berisi jawaban penyelesaian dari konfla gaya bahasa
yang menarikk dalam cerita. Kesimpulan akhir cerita bisa berakhir bahagia dan bias pula berpikir
tragis.
Tambahan
-Membuat Kararangan Karya Sastra yang Baik :
a. jelas dan padat bahasanya serta gaya bahasa yang menarik
b. judul cerita yang menarik untuk menarik perhatian
c. judul dengan isi tulisan harus sesuai dan nyambung

Anda mungkin juga menyukai