Makalah ini disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Bahasa
Indonesia
Makalah yang berjudul “Kerangka Karangan atau Outline” ini disusun untuk memenuhi
tugas kelompok pada mata kuliah Bahasa Indonesia. Dalam makalah ini, penulis
mengungkapkan tentang pengertian kalimat efektif dan syarat kalimat efektif dan cara
membentulkan kalimat. Apabila ada beberapa kesalahan yang terdapat dalam makalah ini,
penulis mohon maaf. Sebab, makalah ini kurang sempurna dan masih memiliki banyak
kelemahan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca untuk menambah wawasan, ilmu
pengetahuan, dan menjadi acuan untuk menulis makalah lainnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................1
1.4 Manfaat.....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................3
2.1 Pengertian Topik.......................................................................................3
2.1.1 Topik yang baik..................................................................................3
2.1.2 Pembatasan topik..............................................................................4
2.1.3 Syarat-syarat memilih topik...............................................................5
2.1.4 Sumber-sumber topik........................................................................6
2.2 Pengertian Tema.......................................................................................6
2.2.1 Syarat tema yang baik........................................................................7
2.2.2 Menentukan tema.............................................................................7
2.2.3 Sumber tema......................................................................................7
2.3 Pengertian Judul........................................................................................8
2.3.1 Syarat-syarat pembuatan judul.........................................................8
2.3.2 Macam-macam judul.......................................................................10
2.3.3 Ciri-ciri judul.....................................................................................10
2.3.4 Fungsi judul......................................................................................10
2.3.5 Faktor yang perlu diperhatikan dalam merumuskan judul.............10
BAB III PENUTUP....................................................................................................12
3.1 Kesimpulan..............................................................................................12
3.2 Saran........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian kerangka karangan
2. Untuk mengetahui fungsi kerangka karangan
3. Untuk mengetahui bentuk kerangka karangan
4. Untuk mengetahui kriteria kerangka karangan
5. Untuk mengetahui pola dalam kerangka karangan
6. Untuk mengetahui Langkah Langkah kerangka karangan
1.4 Manfaat
Manfaat dari makalah ini sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian kerangka karangan
2. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi kerangka karangan
3. Mahasiswa dapat mengetahui bentuk kerangka karangan
4. Mahasiswa dapat mengetahui kriteria kerangka karangan
5. Mahasiswa dapat mengetahui pola dalam kerangka karangan
6. Mahasiswa dapat mengetahui Langkah Langkah kerangka karangan
BAB II
PEMBAHASAN
Fungsi utama kerangka karangan adalah mengatur hubungan antara gagasan yang ada.Dan fungsi
lain dari kerangka karangan sebagai berikut;
1. Memudahkan pengelolaan susunan karangan agar teratur dan sistematis.
2. Memudahkan penulis dalam menguraikan setiap permasalahannya
3. Membantu menyeleksi materi yang penting maupun yang tidak penting
Kerangka topic terdiri atas kata,frasa,atau klausa yang di dahului tanda-tanda atau kode tertentu
yang lazim untuk menyatakan hubungan antara gagasan. Tanda baca akhir (titik)tidak di
perlukan karena tidak di pakainya kalimat lengkap. Dan biasanya kerangka topic sering di
gunakan dalam praktik pemakaian.
Kerangka kalimat
Kerangka kalimat bersifat resmi, berupa kalimat lengkap. Pemakaian kalimat lengkap
menunjukan diperlukannya pemikiranyang lebih luas dari padayang dituntut dalam kerangka
topic.
Untuk menyusun kerangka karangan yang baik, penulis perlu memperhatikan kriteria
berikut :
POLA ALAMIAH
Disebut pola alamiah karena memakai pendekatan berdasarkan factor alamiah yang esensial.
Pola alamiah mengikuti keadaan alam yang berdimensi ruang dan waktu. Urutan unit-unit dalam
kerangka pola alamiah dapat di bagi menjadi 2,yaitu;
A. Urutan Ruang
Urutan ruang dipakai untuk mendeskripsikan suatu tempat atau ruang. Umpamanya kantor,
gedung, lokasi/wilayah tertentu.
-Contoh bagian karangan yang memakai urutan ruang.
Topic : Laporan Lokasi Banjior di Indonesia
1. Banjir di Pulau Jawa
1. Banjir di Pulau Tengah
1. Daerah Semarang
2. Daerah Pekalongan
2. Banjir di Jawa Barat
1. Daerah Ciamis
2. Daerah Garut
2. Banjir di …
B. Urutan Waktu
Urutan waktu di pakai untuk menerasikan (menceritakan) suatu peristiwa/kejadian,baik yang
berdiri sendiri maupun yang merupakan rangkaian peristiwa.
-contoh kerangka karangan yang memakai urutan waktu
Topic : Riwayat Hidup Rabindranath Tagore
1. Jatidiri Rabindranath Tagore
2. Pendidikan Rabindranath Tagore
3. Karier Rabindranath Tagore
4. Akhir Hidup Rabindranath Tagore
Berdasarkan kerangka di atas dapat dibuat karangan singkat yang terdiri atas satu alenia; dapat
diperluas menjadi empat alinea; dapat diperluas lagi menjadi empat bab; bahkan menjadi satu
buku. Begitulah pentingnya membuat kerangka karangan sebelum mengarang.
POLA LOGIS
Dinamakan pola logis karna memakai pendekatan berdasarkan jalan pikir atau cara pikir
manusia yang selalu mengamati sesuatu berdasarkan logika.
Adapun macam-macam urutan logis adalah klimaks-antiklimaks,sebab-akibat, pemecahan
masalah, dan umum-khusus. Dan di bawah ini sebagai contoh:
Contoh 1. (urutan klimaks)
Topik : Kejatuhan Soeharto
I. Praktik KKN marajalela
II. Keresahaan di dalam Masyarakat
III. Kerusuhan Sosial di Mana-mana
IV. Tuntutan Reformasi Menggema
1. Kejatuhan yang Tragis
Contoh 2 (Urutan Sebab-Akibat)
topik : pemukiman Tanah Tinggi Terbakar
1. Kebakaran di Tanah Tinggi
2. Penyebab Kebakaran
3. Kerugian yang Diderita Masyarakat dan Pemerintah
4. Rencana Rehabilitas Fisik
Contoh 3 (Ururtan Pemecahan Masalah)
Topik : Bahasa Ecstasy dan Upaya Mengatasinya
1. Apakah Ecstasy
2. Bahaya Ecstasy
Pengaruh Ecstasy terhadap Syaraf Pemakainnya
Pengaruh Ecstasy terhadap Masyarakat
Gangguan Kesehatan Masyarakat
Gangguan Kriminalitas
1. Upaya Mengatasi Bahaya Ecstasy
2. Kesimpulan dan Saran
Contoh 4 (Urutan Umum-Khusus)
Topik : Komunikasi Lisan
I. Komunikasi dan Bahasa
A. Bahasa Lisan
B. Bahasa Tulis
II. Komunikasi Lisan dan Perangkatnya
A. Kemampuan Kebahasaan
1. Olah Vokal
2. Volume dan Nada Suara
B. Kemampuan Akting
1. Mimik Muka
2. Gerakan Anggota Tubuh
III. Praktik Komunikasi Lisan …
Dst.
2. Mengumpulkan bahan
Setelah punya tujuan, dan mau melangkah, lalu apa bekal anda? Sebelum melanjutkan menulis, perlu
ada bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan eksistensi tulisan. Bagaimana ide, dan inovasi dapat
diperhatikan kalau tidak ada hal yang menjadi bahan ide tersebut muncul. Buat apa ide muluk-muluk kalau
tidak diperlukan. Perlu ada dasar bekal dalam melanjutkan penulisan. Untuk membiasakan, kumpulkanlah
kliping-kliping masalah tertentu (biasanya yang menarik penulis) dalam berbagai bidang dengan rapi. Hal
ini perlu dibiasakan calon penulis agar ketika dibutuhkan dalam tulisan, penulis dapat membuka kembali
kliping yang tersimpan sesuai bidangnya. Banyak cara mengumpulkannya, masing-masing penulis
mempunyai cara sesuai juga dengan tujuan tulisannya.
3. Menyeleksi bahan
Setelah ada bekal, dan mulai berjalan, tapi bekal mana yang akan dibawa? agar tidak terlalu bias dan
abstrak, perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan tema pembahasan. Polanya melalui klarifikasi
tingkat urgensi bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti dan sistematis. berikut ini petunjuk-petunjuknya
:
a) Catat hal penting semampunya.
b) Jadikan membaca sebagai kebutuhan.
c) Banyak diskusi, dan mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah.
4. Membuat kerangka
Ada 2 macam karangan yaitu karangan yang bersifat fiksi dan karangan yang bersifat nonfiksi. Fiksi
lebih kearah khayalan sedangkan nonfiksi lebih ke arah kejadian nyata (benar-benar terjadi). Penulisan
karya tulis merupakan salah satu contoh karangan nonfiksi karena kejadiannya yang benar-benar dialami,
atau dikerjakan. Sedangkan karangan fiksi contoh nyatanya adalah cerita pendek yang terkadang berupa
cerita yang tidak mungkin terjadi. Bekal ada, terpilih lagi, terus melangkah yang mana dulu? Perlu kita
susun selangkah demi selangkah agar tujuan awal kita dalam menulis tidak hilang atau melebar ditengah
jalan. Kerangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih
fokus dan terukur. Kerangka karangan belum tentu sama dengan daftar isi, atau uraian per bab. Kerangka
ini merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang
sempurna.
Tahapan dalam menyusun kerangka karangan :
a. Mencatat gagasan. Alat yang mudah digunakan adalah pohon pikiran (diagram yang menjelaskan
gagasan2 yang timbul).
b. Mengatur urutan gagasan.
c. Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan subbab.
d. Membuat kerangka yang terperinci dan lengkap
Merangkai karangan yang baik adalah kerangka yang urut dan logis. Bila terdapat ide yang
bersilangan, akan mempersulit proses pengembangan karangan. (karangan tidak mengalir)
Bagian pendahuluan adalah bagian yang menjelaskan tema yang akan diterangkan pada karya
tulis tersebut secara padat,jelas dan ringkas kepada para pembaca.
Puncak/klimaks
Bagian klimaks adalah bagian di mana konflik cerita yang terjadi di antara tokoh-tokoh muncul.
Kejadian dalam konflik biasa bermacam-macam bentuknya mulai dari yang ringan sampai yang
rumit,dari yang sekali hingga yang berkali-kali dan lain sebagainya
Penyelesaian
Bagian penyelesaian adalah bagian yang berisi jawaban penyelesaian dari konfla gaya bahasa
yang menarikk dalam cerita. Kesimpulan akhir cerita bisa berakhir bahagia dan bias pula berpikir
tragis.
Tambahan
-Membuat Kararangan Karya Sastra yang Baik :
a. jelas dan padat bahasanya serta gaya bahasa yang menarik
b. judul cerita yang menarik untuk menarik perhatian
c. judul dengan isi tulisan harus sesuai dan nyambung