Anda di halaman 1dari 10

1HB01

KOEFISIEN UNTUK MENYATAKAN


SIFAT KOLIGATIF
Kimia Fisika
Dosen pengampu : Agus Kurniawan, S.Si., M.Farm

Disusun Oleh :

Erni Wahyuni 20721015


Kansha Nursalsabila 20721027
Ubaydullah Choir 20721062
Yasika Nabila 20721068

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
DAN FARMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2022
KOEFISIEN UNTUK MENYATAKAN
SIFAT KOLIGATIF (Nilai L)
● Pernyataan Van’t Hoff ΔTf = i Kf m memberikan persamaan tunggal yang terbaik untuk
menghitung sifat koligatif nonelektrolit, elektrolit lemah dan elektrolit kuat.

● Dalam larutan encer m dapat dimodifikasi dengan mensubtitusi konsentrasi molar c


dan dengan menggantikan i Kf dengan L

ΔTf = Lc
● L telah dihitung dari data penelitian untuk beberapa obat. Nilai bervariasi pada
berbagai konsentrasi larutan.

● Pada konsentrasi obat yang isotonis dengan cairan tubuh, L = i Kf disebut sebagai
Liso. Nilainya kurang lebih 1,9 (tepatnya 1,86) untuk nonelektrolit dan 2,0 untuk
elektrolit lemah dan 3,4 untuk elektrolit uni-univalent
KOEFISIEN UNTUK MENYATAKAN
SIFAT KOLIGATIF (Nilai L)
Contoh Soal
Molalitas dan Molaritas
Koefisien osmotik LiBr pada 0.2 M adalah 0,944 dan Liso nilainya 3.4.
Hitung Tf untuk senyawa ini menggunakan g dan Liso.
Abaikan perbedaan antara molalitas dan molaritas.

Jawab :
KOEFISIEN UNTUK MENYATAKAN
SIFAT KOLIGATIF (Osmolalitas)
● Meskipun tekanan osmosis secara klasik dinyatakan dalam atmosfer, dalam praktek klinis
dinyatakan dengan osmol (Osm) atau milliosmol (mOsm)

● Larutan yang mengandung 1 mol bahan tak ter-ionkan dalam 1 kg air (larutan 1 m)
menunjukkan larutan 1 osmol. Larutan tersebut mengandung 1 osmol (Osm) atau 1000
milliosmol (mOsm) zat terlarut perkilogram pelarut.

● Osmolalitas mengukur jumlah total partikel terlarut dalam 1 kg air, yaitu osmol per
kilogram air, dan tergantung pada sifat elektrolit zat terlarut.

● Suatu jenis ion dilarutkan dalam air akan memisah menjadi bentuk ion-ion atau partikel.
Ion-ion tersebut akan cenderung bergabung satu sama lain, disebabkan atraksi ion yang
dimiliki.
● Jumlah nyata partikel dalam larutan diukur dengan osmometer atau salah satu metode
koligatif dan tergantung pada tingkat atraksi.

● Bahan tak terionkan (nonelektrolit) digunakan sebagai larutan pembanding untuk


pengukuran osmolalitas.

● Untuk elektrolit yang terpisah menjadi ion-ion dalam larutan encer, osmolalitas atau
milliosmolalitas dapat dihitung dengan :

milliosmolalitas (mOsm/kg) = i . mm

● i merupakan jumlah ion-ion yang terbentuk per mol dan mm merupakan konsentrasi
millimolal.

● Jika tidak terjadi interaksi ion dalam larutan natrium klorida, nilai i sama dengan 2,0
● Untuk ketepatan dalam penyiapan dan pelabelan arutan parenteral, osmolalitas harus
diukur secara hati-hati dengan tekanan uap atau osmometer (bukan dengan
perhitungan) dan hasilnya dikonversikan menjadi osmolaritas dengan menggunakan
persamaan

Osmolaritas = (osmolalitas yang diukur) x (kerapatan larutan dalam g/ml


– konsentrasi zat terlarut anhidrat dalam g/ml)

● Whole blood, plasma dan serum merupakan cairan kompleks yang mengandung
protein, glukosa, bahan nitrogen nonprotein, natrium, kalium, kalsium, magnesium,
klorida dan ion-ion bikarbonat.

● Eletrolit serum menentukan osmolalitas darah.

● Natrium klorida menyumbangkan milliosmolalitas 275, sedangkan glukosa dan bahan


penyusun lainnya menyumbangkan 10 mOsm/kg pada darah.
 Sifat koligatif seperti penurunan titik beku memiliki hubungan dengan osmolalitas melalui
persamaan :

ΔTf = i Kf m

 Milliosmolalitas dari darah (diperoleh menggunakan osmometri, tekanan uap, dan


penurunan titik beku) berkisar antara 250 - 350 mOsm/kg.

 Osmolaritas normal dari cairan tubuh adalah 275 - 295 mOsm/kg, tetapi nilai normal dapat
turun 286±4 mOsm/kg

 Perbedaan 50 mOsm/kg atau lebih dari nilai yang telah ditentukan untuk cairan tubuh
menunjukkan adanya kelainan seperti kerusakan hati, syok perdarahan, uremia atau
perwujudan keracunan lainnya.

 Air tubuh dan keseimbangan elektrolit dimonitor dengan pengukuran milliosmolalitas.


Contoh Soal
Menghitung Miliosmolalitas
Berapa miliosmolalitas dari 0,120 M larutan kalium bromida? Berapa
tekanan osmotiknya di atmosfer?

Untuk larutan KBr 120 milimolal

● Jawab :
milliosmolalitas (mOsm/kg) = i . mm
= 1,86 x 120
= 223 mOsm/kg

Larutan 1-osmolal menaikkan titik didih 0,52°C, menurunkan titik


beku 1,86°C, dan menghasilkan tekanan osmotik 24,4 atm pada 25°C.
Oleh karena itu, larutan 0,223-Osm/kg menghasilkan tekanan
osmotik 24,4 × 0,223 = 5,44 atm.
Terima kasih 

Anda mungkin juga menyukai