Anda di halaman 1dari 35

KELOMPOK 2

ANGGOTA :
1. ARIF AFIFUDIN (20721007)
2. IMELDA (20721024)
3. NESA FITRIA (20721037)
4. NIRWANA (20721039)
5. PUTRI ADILAH M. (20721043)
Transkripsi dan
Translasi
DNA-RNA
& Biosintesis
Protein
SINTESIS PROTEIN
Sintesis protein merupakan proses pembentukan protein yang
melibatkan peran DNA dan RNA. Komponen-komponen yang
bekerja dalam sintesis protein antara lain mRNA (RNAd), rRNA,
tRNA, enzim RNA polymerase.
DNA adalah materi genetic yang basa nitrogennya terdiri dari guanin
(G), sitosin (C), timin (T) dan adenin (A). Sedangkan RNA adalah
●  
materi genetik yang basa nitrogennya terdiri dari Adenin (A), Guanin
(G), Sitosin (C) dan Urasil (U).
Sintesis protein terdiri dari dua tahap, yaitu transkripsi dan translasi.
Secara garis besar, sintesis protein dimulai dari DNA pembentukan
mRNA Penyusunan protein. Proses ini sering disebut sebagai central
dogma.
1. TRANSKRIPSI

Transkripsi adalah proses transfer instruksi genetik dari DNA ke mRNA di


inti sel. mRNA sendiri bisa dianggap sebagai 'pembawa pesan'. DNA terletak
di dalam nukleus, sedangkan pembentukan protein terjadi di bagian ribosom.
Itulah kenapa DNA membutuhkan mRNA yang berfungsi sebagai 'pembawa
pesan' agar kode genetik dari DNA bisa sampai ke ribosom. Jadi, tugas
mRNA di sini adalah menyalin kode genetik DNA dan membawanya menuju
ribosom untuk proses selanjutnya. Hasil transkripsi berupa molekul RNA
untai tunggal.
Proses transkripsi
Proses transkripsi dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu:
 Inisiasi
Di tahap ini, RNA polimerase akan memecah untaian DNA. Seperti yang diketahui,
DNA terdiri segmen-segmen yang disebut gen. Gen memiliki bagian-bagian ujung
yang dinamakan promoter dan terminator. RNA polimerase bergerak dari bagian
terminator ke promoter untuk memecah DNA. Proses inisiasi baru akan selesai
ketika RNA polimerase sampai di bagian promoter.
 Elongasi
Selanjutnya, RNA polimerase akan kembali berjalan menuju ke terminator dan akan
membentuk mRNA, proses ini dinamakan elongasi.
 Terminasi
Terminasi adalah tahapan akhir transkripsi. Di tahap ini, untaian mRNA selesai
dibentuk dan lepas dari DNA.
Proses transkripsi

Kodon adalah urutan basa nitrogen yang merupakan salinan DNA sense,
yang mengkode asam amino tertentu. Urutan basa nitrogen kodon sama
dengan DNA Antisense.
Proses Transkripsi
Proses Transkripsi terjadi di inti sel :
1. mRNA dibuat dengan menyalin rantai
DNA yang disebut DNA sense atau
kodogen. Rantai DNA lawan yang tidak
disalin disebut DNA antisense.
2. mRNA dibuat menggunakan RNA
polymerase sehingga menghasilkan
kodon.
2. TRANSLASI

Ketika mRNA terbentuk, maka mRNA atau RNA “pembawa


pesan” Bisa membawa kode hasil salinan DNA ke ribosom. mRNA
berisi kumpulan dari kodon-kodon DNA. Setelah tiba di ribosom,
maka proses translasi dapat dimulai. 
Translasi adalah proses penerjemah urutan nucleotida yang ada
pada molekul mRNA menjadi rangkaian asam-asam amino yang
menyusun suatu polipeptida atau protein.
Proses translasi

Sama seperti transkripsi, translasi juga terbagi menjadi 3 tahap, yaitu:

 Inisiasi
Pada tahap ini mRNA terdiri dari kodon-kodon DNA. Di tahapan inisiasi, kodon pertama
(kodon start) akan bertemu dengan ribosom. Kodon start ini adalah AUG.

 Elongasi
Kodon dari mRNA langsung diterjemahkan menjadi asam-asam amino. Kemudian,
rangkaian asam amino ini lalu digabungkan dengan bantuan tRNA (membawa asam
amino untuk disusun menjadi protein). Gabungan asam amino tersebut akan membentuk
polipeptida.
Proses translasi
 Terminasi
Proses translasi berakhir ketika kodon terakhir (kodon stop) bertemu dengan ribosom.
Kodon stop ada 3 yaitu : UAA, UAG dan UGA. Pada stop kodon:
a. Tidak ada asam amino yang dikode.
b. mRNA, unit ribosom kecil dan besar, tRNA terpisah-terpisah.
c. Rantai polipeptida lepas dari tRNA dan dibawa keluar ribosom, dan dimodifikasi di
badan Golgi untuk diubah menjadi enzim, hormon, protein struktural, atau organel baru,
sebagai ekspresi gen.
Setelah proses translasi selesai, maka didapatlah sebuah rantai polipeptida yang nantinya akan
diproses lagi menjadi protein tertentu. Pada saat inilah proses sintesis protein berakhir.
Proses Translasi
Proses Translasi
1). mRNA lalu keluar dari inti sel dan berikatan dengan rRNA
pada ribosom.

2). tRNA lalu mencari start kodon (AUG) pada mRNA untuk
memulai translasi.

3). Peptidil transferase mengikat asam amino yang dihasilkan


tiap triplet kodon menjadi rantai polipeptida.

4). tRNA berhenti menerjemahkan setelah mencapai stop kodon


(UAA/UAG/UGA).
Secara ringkas, sintesis protein bisa dituliskan sebagai berikut.

DNA melakukan transkripsi didalam inti sel membentuk RNA – mRNA


meninggalkan inti sel menuju ribosom dengan membawa kodon – tRNA akan
membawa asam amino sesuai kodon menuju ribosom (translasi) – asam amino
dirangkai sesuai kode genetik pada kodon – terbentuk senyawa polipeptida
(protein)
BIOSINTESIS PROTEIN

Dalam biologi molekuler, sintesis protein (disebut juga biosintesis


protein) adalah proses pembentukan partikel protein yang di
dalamnya melibatkan sintesis RNA yang dipengaruhi oleh DNA
. Dalam proses sintesis protein, molekul DNA adalah sumber
pengodean asam nukleat untuk menjadi asam amino yang
menyusun protein, tetapi tidak terlibat secara langsung dalam
prosesnya.
BIOSINTESIS PROTEIN
Molekul DNA pada suatu sel ditranskripsi menjadi molekul
RNA. Molekul RNA inilah yang ditranslasi menjadi asam amino
sebagai penyusun protein. Dengan demikian, molekul RNA yang
terlibat secara langsung dalam proses sintesis protein
Sintesis protein merupakan suatu proses yang kompleks termasuk
didalamnya proses penerjemahan kodon-kodon pada mRNA
menjadi polipeptida. Sintesis protein melibatkan DNA, mRNA, tRNA,
Ribosom, asam amino dan beberapa enzim
DNA
a) DNA berperan sebagai pembawa informasi genetik dari satu
generasi ke generasi lain. DNA sendiri merupakan polimer besar
yang tersusun atas unit-unit nukleotida.

b) Contoh proses pembentukkan protein dari molekul DNA secara


sederhana adalah:
• U pendamping : 5’ A T G G G T A C C C A T G C T -3’
• U cetakan : 3’ T A C C C A T G G G T A C G A -5’
• mRNA : 5’ A U G G G U A C C C A U G C U -3’
• Protein : Met – Gly – Thr – His – Ser.
RNA
RNA (Ribonucleic acid) merupakan polinukleotida,
namun ukurannya jauh lebih pendek dari DNA, yang
terdiri atas satu rantai (single heliks). Gula pentosa
yang menyusun RNA adalah gula ribosa, sedangkan
basa nitrogen yang menyusun RNA adalah basa purin
yang terdiri atas adenin dan guanin serta basa
pirimidin yang terdiri dari sitosin dan urasil.
Jenis-Jenis RNA
a). RNA Duta (mRNA)
• Merupakan penghubung DNA dengan protein dan membawa pesan berupa
informasi genetik dari DNA untuk membentuk protein.
• Berperan membawa kode genetik dari DNA berupa triplet basa yang ada pada
RNA duta, atau yang disebut kodon.
b). RNA Ribosom (rRNA)
• Berperan membawa kode genetik dari DNA berupa triplet basa yang ada pada
RNA duta, atau yang disebut kodon.
• Banyak terdapat di dalam ribosom dan berperan sebagai tempat pembentukan
protein.
c). RNA Transfer (tRNA)
• Berperan menterjemahkan kodon yang terdapat pada RNA-d menjadi satu jenis
asam amino serta mengangkut asam amino ke permukaan ribosom pada saat
translasi
Ribosom merupakan struktur multi molekul (organel tak bermembran) yang
berfungsi sebagai tempat untuk sintesis protein. Reaksi sintesis protein
merupakan perpaduan antara kodon yang terdapat di mRNA dapat
berpasangan dengan anti kodon yang terdapat pada
tRNA. Ribosom dibagi menjadi dua subunit, ada yang besar dan ada yang
kecil. Subunit kecil untuk mengikat mRNA, sedangkan subunit yang
lebih besar untuk mengikat kepada tRNA dan asam amino.
Ketika selesai membaca mRNA ribosom,kedua subunit terpecah

RIBOSOM
RIBOSOM
● Masing-masing subunit ini juga memiliki fungsi sendiri-sendiri. Subunit kecil, misalnya,
berperan dalam membaca pesan yang disampaikan oleh mRNA untuk asam amino.
Sementara itu, subunit besar, berperan membentuk ikatan peptida.
● Protein yang ada di dalam sel, dibuat oleh ribosom yang berada di sitosol. Sementara itu
di luar sel, ada yang diproduksi di retikulum endoplasma maupun amplop nucleus.
KODON
Kodon (kode genetik) adalah deret nukleotida pada mRNA yang
terdiri atas kombinasi tiga nukleotida berurutan yang menyandi
suatu asam amino tertentu sehingga sering disebut sebagai kodon
triplet. Asam amino yang disandikan misalnya metionin oleh
urutan nukleotida ATG (AUG pada RNA). Banyak asam amino yang
disandikan oleh lebih dari satu jenis kodon.  Kodon berada pada
molekul mRNA. Penerjemahan mRNA menjadi protein dilakukan
pada ruas penyandi yang diapit oleh kodon awal (AUG) dan kodon
akhir (UAA, UAG atau UGA), ruas ini disebut gen. 
KODON
Kodon pada molekul mRNA dapat menyandi asam-asam amino
dengan bantuan interpretasi kodon oleh tRNA. Setiap tRNA
membawa satu jenis asam amino sesuai dengan tiga urutan
nukleotida atau triplet yang disebut dengan antikodon yang berada
pada simpul antikodon tRNA. Antikodon mengikatkan diri secara
komplementer pada kodon di mRNA, sehingga asam amino yang
dibawa oleh tRNA sesuai dengan kodon yang ada pada mRNA.
Enam puluh empat kodon (penyandi) pada sebuah
molekul mRNA merupakan kodon penghenti (stop),
yang menghentikan proses penterjemahan

Kodon Asam Amino dalam Molekul ARN-duta (mRNA)


ENZIM-ENZIM YANG MEMBANTU
PROSES SINTESIS PROTEIN
● Enzim helikase : merupakan enzim yang berperan untuk
melepaskan ikatan hidrogen dan basa yang terdapat pada
rangkaian DNA.
● DNA helikase : merupakan enzim yang berperan untuk
membuka rantai ganda DNA induk.
● Enzim primase : merupakan enzim yang membentuk primer
(segmen pendek dari RNA) sebagai pemula untuk terjadinya
sintesis protein.
● Enzim ligase : merupakan enzim yang menghubungkan
segmen-segmen okazaki, sehingga terbentuk salinan DNA baru.
ENZIM-ENZIM YANG MEMBANTU
PROSES SINTESIS PROTEIN

● Enzim RNA polimerase : merupakan enzim yang berperan dalam


proses pembukaan rantai ganda yang dimiliki oleh DNA.
● Enzim aminosil-tRNA sintetase. Melekatnya asam amino pada
RNAt dibantu oleh enzim aminoasil-RNAt sintetase
● Enzim Peptidil Transferase adalah enzim yang mengkatalisis
pembentukan ikatan peptida dalam sintesis protein.
BASA
NITROGEN
Basa nitrogen heterosiklik yang menyusun nukleotida yaitu
purin dan pirimidin. Ada empat basa nitrogen yang
merupakan unit pembentuk DNA yaitu adenin (A), guanin (G),
sitosin (C) dan timin (T). Sedangkan pembentuk RNA yaitu
adenin (A), guanin (G), sitosin (C) dan urasil (U). Adenin dan
guanin merupakan basa nitrogen jenis purin sedangkan
sitosin, timin dan urasil adalah derivat pirimidin.
PURIN DAN PIRIMIDIN
Purin dan pirimidin adalah dua jenis senyawa organik
 heterosiklik aromatik . Dengan kata lain merupakan struktur
cincin (aromatik) yang mengandung nitrogen serta karbon di
dalam cincin (heterosiklik). Baik purin dan pirimidin mirip
dengan struktur kimia dari molekul organik piridin
(C 5 H 5 N). Piridin, pada gilirannya, terkait dengan benzena
(C 6 H 6 ), kecuali salah satu atom karbon digantikan oleh atom
nitrogen.
PURIN
Purin mengandung cincin pirimidin yang menyatu dengan cincin
imidazol (cincin beranggota lima dengan dua atom nitrogen yang
tidak berdekatan). Struktur dua cincin ini memiliki sembilan atom
pembentuk cincin: 5 atom karbon dan 4 atom nitrogen. Purin adalah
molekul heterosiklik yang paling banyak terjadi yang mengandung
nitrogen.
Contoh purin termasuk kafein, xantin, hipoksantin, asam urat,
teobromin, dan basa nitrogen adenin dan guanin. Purin memiliki
fungsi yang hampir sama dengan pirimidin dalam organisme. Mereka
adalah bagian dari DNA dan RNA, pensinyalan sel, penyimpanan
energi, dan regulasi enzim. Molekul digunakan untuk membuat pati
dan protein.
PIRIMIDIN
Pirimidin adalah cincin organik yang terdiri dari enam atom: 4 atom
karbon dan 2 atom nitrogen. Atom nitrogen ditempatkan pada posisi
1 dan 3 di sekitar cincin. Atom atau gugus yang menempel pada
cincin ini membedakan pirimidin, yang meliputi sitosin, timin, urasil,
tiamin (vitamin B1), asam urat, dan barbit. Pirimidin berfungsi dalam 
DNA dan RNA , pensinyalan sel, penyimpanan energi (sebagai
fosfat),  pengaturan enzim , dan untuk membuat protein dan pati.
BASA
NITROGEN
Adenina, sitosina, dan guanina dapat ditemukan pada RNA
maupun DNA. Basa nitrogen yang dibentuk pada RNA
merupakan komplemen basa nitrogen pada rantai DNA sense,
yaitu sebagai berikut :
• Basa T pada DNA untuk cetakan A pada RNA.
• Basa C pada DNA untuk cetakan G pada RNA
• Basa A pada DNA untuk cetakan U pada RNA.
• Basa G pada DNA untuk cetakan C pada RNA
Sedangkan timina dapat ditemukan hanya pada DNA dan urasil
 dapat ditemukan hanya pada RNA
FUNGSI BASA NITROGEN
● Adenin adalah basa nitrogen purin yang berfungsi untuk membentuk nukleotida
pada DNA dan RNA. Adenin berikatan dengan timin pada DNA dan berikatan
dengan urasil pada RNA.
● Guanin adalah basa nitrogen purin yang berfungsi untuk membentuk nukleotida
pada DNA dan RNA. Guanin berikatan dengan sitosin.
● Sitosin adalah basa nitrogen pirimidin yang terdapat pada DNA dan RNA. Sitosin
berikatan dengan guanin.
● Timin adalah basa nitrogen pirimidin yang terdapat pada DNA. Timin berikatan
dengan adenin.
● Urasil adalah basa nitrogen pirimidin yang terdapat pada RNA. Urasil berikatan
dengan adenin.
Lampiran
Terkait pertanyaan berikut jawaban yang diajukan oleh teman teman sekalian
yaitu:

● Diajukan oleh Aying : Bagaimana cara urutan basa nitrogen itu bisa terbentuk ?
● Dijawab oleh Nirwana : Dalam proses/ tahap transkripsi dimana RNA Polimerase
memisahkan untaian DNA menjadi dua bagian dengan cara berjalan dari
terminator ke promotor, lalu RNA polimerasi kembali berjalan ke terminator dan
menyalin kodon-kodon dari DNA sehingga menghasilkan Mrna ( masengger
RNA/ RNA pembawa pesan), mRNA inilah yang membawa kodon-kodon ke
ribosom. Setelah mRNA sampai ke ribosom, kodon pertama yang melekat pada
ribosom disebut kodon star, biasanya kodon star ini adalah AUG. Atau kita bisa
menentukan sendiri,cara nya pertama, dari rantai sense DNA kita tentukan
mRNA yang terbentuk, setelah menentukan mRNA kemudian mRNA
diterjemahkan oleh tRNA menjadi asam amino. Asam amino yang terbentuk
dibaca tiga tiga (triplet kodon), kemudian sesuaikan namanya dengan tabel
terlampir.
Lampiran
● Diajukan oleh Agnes: Jika tRNA salah membaca kode genetic pada proses
translasi, apa yang akan terjadi?
● Dijawab oleh Putri : Translasi oleh tRNA merupakan proses penting dalam
sintesis protein. Jika tRNA salah dalam menerjemahkan kode-kode genetik,
jenis protein yang terbentuk juga akan berubah. Hal ini bisa memicu
munculnya mutasi pada makhluk hidup. Contoh kelainan yang timbul
akibat kesalahan tRNA dalam menerjemahkan kode genetik adalah
anemia sickle cell. Dalam sintesis protein dapat terjadi kesalahan dalam
menerjemahkan kode-kode yang diterima dari DNA. Jika terjadi kesalahan
penerjemahan, akibatnya protein yang disusun juga keliru sehingga enzim
yang dihasilkan juga salah.
Lampiran
● Diajukan oleh Mala : Bagaimana cara DNA dalam mengatur
mekanisme sintesis protein?
● Dijawab oleh Imelda : Sintesis protein yaitu proses pembentukan
protein yang di dalamnya melibatkan RNA dan dipengaruhi oleh
DNA, maksud dari dipengaruhi ini adalah DNA menjadi sumber
penyalinan / pengkodean asam nukleat untuk nantinya akan menjadi
asam amino yang menyusun protein. Sintesis protein dimulai dari
transkripsi DNA dalam inti sel untuk mendapatkan kode genetik atau
cetakan asam amino untuk protein yang akan dibuat.
TERIMA
KASIH.
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai