Anda di halaman 1dari 22

PARAGRAF

Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Bahasa Indonesia

Disusun oleh :

Risky Hardian S, : 2021010104168


Fathurahman : 2021010104142
Nurmala : 2021010104132
Afriala : 2021010104144

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, hanya


rahmat dan hidayah-nya, penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah
dengan judul ― Paragraf ― untuk memenuhi tugas mata kuliah bahasa Indonesia dan
dapat dipakai sebagai perbandingan dalam pembuatan karya ilmiah bagi teman
sejawat khususnya dan bagi semua peneliti pada umumnya.

kendari,9,oktober,2022

penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. i


Daftar Isi .......................................................................................................... ii
Daftar Tabel ..................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1


1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 4


2.1 Tinjauan Studi ............................................................................................ 4
2.2 Landasan Teori........................................................................................... 4
2.3 Pengertian Paragraf .................................................................................... 5
2.3.1 Ciri-ciri paragraf ............................................................................ 6
2.3.2 Fungsi Paragraf.............................................................................. 6
2.3.3 Syarat-syarat Paragraf.................................................................... 7
2.4 macam-macam Paragraf .................................................................... 8
2.4.1 Menurut Fungsi dalam Karangan .................................................. 8
2.4.2 Menurut Posisi Kalimat Topik ...................................................... 9
2.4.3 Menurut Sifat Isinya ...................................................................... 9
2.5 Pengembangan Paragraf............................................................................. 12
2.5.1 Teknik Spasial ............................................................................... 12
2.5.2 Teknik Urutan Waktu .................................................................... 13
2.5.3 Teknik Klimaks dan Antiklimaks.................................................. 13
2.5.4 Teknik Perbandingan dan Pertentangan ........................................ 14
2.5.5 Teknik Analogi .............................................................................. 14
2.5.6 Teknik Sebab Akibat ..................................................................... 15
2.5.7 Teknik Definisi Luas ..................................................................... 15
2.5.8 Teknik Klasifikasi ......................................................................... 16
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 17
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 17
3.2 Saran .......................................................................................................... 18

Daftar Pustaka .................................................................................................. 19


.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Penulisan paragraf dalam pembelajaran bahasa Indonesia telah di


perkenalkan pada siswa sejak pendidikan dasar. Kemudian dilanjutkan ke
pendidikan menengah pertama, pendidikan menengah atas, hingga perguruan tinggi.
Namun, apakah pengetahuan seorang mahasiswa akan terus meningkat mengenai
paragraf seiring seringnya berlatih menulis paragraf dari jenjang yang mudah hingga
tingkat kesulitan yang cukup rumit.
Pembelajaran mengenai paragraf sudah menjadi persoalan serius di kalangan
pelajar baik tingkat menengah hingga perguruan tinggi. Kegiatan komunikasi
kelilmuan secara tertulis menuntut mahasiswa dalam membuat sebuah paragraf dan
dituangkan kedalam karya ilmiah.
Penyebab dari permasalah tersebut, disebabkan rendahnya motivasi
mahasiswa dalam mengasah kemampuanya dalam menulis sebuah paragraf. Selain
itu, kemampuan mahasiswa dalam berpikir kritis mengenai suatu permasalahan dan
kurangnya berlatih. Kedua hal tersebut erat kaitannya dengan kemampuan
mahasiswa dalam menuliskan sebuah paragraf.
Sebagai seorang terpelajar, menentukan solusi atas permasalah tersebut
merupakan jalan terbaik yang harus di tempuh demi terciptanya kompetisi dalam diri
mahasiswa untuk menghasilkan karya terbaiknya dalam bidang tulisan berupa karya
ilmiah. Salah satu cara untuk mengatasinya dengan menemukan beberapa metode
atau model pembelajaran yang sesuai kerakteristik mahasiswa. Selain itu,
menemukan beberapa faktor yang menyebabkan keberhasilan dalam membuat
sebuah paragraph juga perlu dilakukan oleh pengajar demi tercapainya hasil yang
maksimal dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang akan dicapai
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, penulis


mengidentifikasi masalah yang ada dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Apakah pengertian paragraf ?

2. Apasaja jenis–jenis pengembangan paragraf ?

3. Bagaimana bentuk dan cara penulisan paragraf ?

4. Bagaimana bentuk kalimat utama dan kalimat penjelas pada paragraf ?


1.3 Tujuan

Berdasarakan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan di


atas, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan :
1. Untuk mengetahui pengertian paragraf.

2. Untuk mengetahui macam-macam pengembangan paragraf.

3. Untuk mengetahui dan cara penulisan paragraf.

4. Untuk mengetahui kalimat utama dan kalimat penjelas dalam menulissebuah


paragra
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Tinjauan Studi

Dalam penelitian ilmiah atau membuat sebuah makalah pengertian paragraf


sangat beragam. Dalam makalah ini peneliti mengambil dua makalah sebagai
tinjauan studi.
Dalam makalahnya Ngadiyono menyebutkan bahwa paragraf merupakan
bagian karangan yang terdiri atas beberapa kalimat yang berkaitan secara utuh dan
padu serta membentuk satu kesatuan pikiran. Terdapat tiga persyaratan agar paragraf
menjadi padu yaitu kepaduan, kesatuan dan kelengkapan.
Sementara menurut Fiqhri dalam makalahnya paragraf adalah suatu bagian
dari bab pada sebuah karangan yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan
baris baru dan kalimat yang berbentuk paragraf atau alinea harus memperhatikan
kesatuan pikiran.
Sementara menurut Ngadiyono syarat sebuah paragraf itu adalah Kepaduan.
Untuk mencapai kepaduan, langkah-langkah yang harus ditempuh adalah
kemampuan merangkai kalimat sehingga bertalian secara logis dan padu. Oleh
karena itu, digunakan kata penghubung. Adalah tiap paragraf hanya mengandung
satu pokok pikiran yang diwujudkan dalam kalimat utama. Kalimat utama yang
diletakkan di awal paragraf dinamakan paragraf deduktif, sedangkan kalimat utama
yang diletakkan di akhir paragraf disebut paragraf induktif. Hal senada juga
disbutkan oleh Fiqhri dalam makalahnya.

2.2 Landasan Teori

Paragraf adalah sekelompok kalimat yang saling berhubungan dan bersama-


sama menjelaskan unit buah pikiran untuk mendukung pikiran yang lebih besar,
yaitu buah pikiran yang diungkapkan dalam seluruh tulisan menurut Kasih dalam
Wiyanto (2012:96). dalam buah pikiran yang didukung oleh semua.
kalimat dalam paragraf tersebut, dimulai dari kalimat pengenal, kalimat utama
atau kalimat topik, kalimat-kalimat penjelas sampi dengan kalimat penutup.
Himpunan kalimat ini saling bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk
sebuah gagasan.
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Ngadiyono dalam Moeliono
(1988:648), asal kata paragraf dari bahasa apa tidak lagi disebutkan, dan kata itu
memiliki arti: (a) bagian bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu
ide pokok dan dimulai penulisannya dengan garis baru, alinea. (b) bagian wacana
yang ditandai oleh baris pertama yang menjorok ke dalam atau jarak spasi yang
lebih; paragraf; (c) dalam ragam percakapan alinea berarti ganti baris: baris baru
(pada tulisan).
Paragraf merupakan bahasa tulisan yang terdiri dari beberapa kalimat yang
tersusun secara runtun, logis, dalam satu kesatuan ide yang tersusun secara lengkap
menurut Kasih dalam Alex (2011:208). Paragraf merupakan bentuk karangan yang
hanya terdiri dari beberapa kalimat, serta di dalamnya mengungkapkan suatu
informasi dengan kalimat utama atau pokok pikiran sebagai pengendalinya dan
kalimat penjelas sebagai kalimat pendukung Kasih (2013:43).
Dari uraian diatas paragraf adalah kumpulan dari beberapa kalimat yang
tersusun secara runtun sehingga membentuk sebuah karangan yang mengandung satu
ide pokok, yang menjadi jelas oleh urain-uraian tambahan.
2.3 Pengertian Paragraf

Paragraf memiliki beberapa pengertian : (1) Paragraf ialah karangan mini.


Artinya semua unsur karangan yang panjang ada dalam pragraf. (2) Paragraf adalah
satuan bahasa tulis yang terdiri beberapa kalimat yang tersusun secara runtut, logis,
dalam satu kesatuan ide yang tersusun lengkap, utuh, dan padu. (3) Paragraf
merupakan bagian dari suatu karangan yang terdiri dari sejumlah kalimat yang
mengungkapkan suatu informasi dengan pikiran utama sebagai pengendalinya dan
pikiran penjelas sebagai pendukungnnya. (4) Paragraf yang
terdiri atas suatu kalimat berarti yang tidak menunjukan ketuntasan atau
kesempurnaan.

2.3.1 Ciri-ciri paragraf

Dari ide yang utuh dan lengkap, paragraf hendaklah dibangun dengan
sekelompok kalimat yang saling mengikat.

1. Kalimat pertama bertakuk ke dalam lima ketakukan spasi untuk jenis


karangan biasa, misalnya surat, dan delapan ketekukan untuk jenis karangan
ilmiah formal, misalnya: makalah, skripsi, thesis, dan disertasi.
2. Paragraf menggunakan pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat topik.
Kalimat topik dapat ditempatkan pada posisi awal, tengah, atauakhir.
3. Paragraf menggunakan ide penjelas yang dinyatakan dalam kalimat penjelas.
4. Paragraf hanya berisi satu kalimat topik.

5. Paragraf akademik terdiri atas kalimat topik, kalimat penjelas atau


pendukung, dan kalimat konklusi. Kalimat topik ditempatkan pada posisi
awal.
6. Seluruh kalimat saling mengait.
2.3.2 Fungsi Paragraf

Agar sebuah paragraf dapat mendinamiskan sebuah karangan sehingga


menjadi lebih baik dan energik sehingga pembaca menjadi lebih semangat, maka
perlu diperhatikan mengenai fungsi dari paragraf itu sendiri yang menjabatani
penulis dan pembacanya adapun fungsi dari paragraph itu sendiri seperti yang
dikemukakan Kasih dalam Alex (2011:209) yaitu:
1. Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan
perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secar logis dalam suatu
kesatuan.
2. Menandai peralihan gagasan baru bagi karangan yang terdiri dari beberapa
paragraf, mengganti paragraf berarti mengganti pikiran
3. Memudahkan mengorganisasikan gagasan bagi penulis dan memudahkan
pemahaman bagi pembacanya.
4. Memudahkan mengembangkan topik karagan ke dalam satuan-satuan unit
pikiran yang lebih kecil.
5. Memudahkan pengembalian variabel terutama karangan yang terdiri dari
beberapa variabel.

2.3.3 Syarat-syarat Paragraf

1. Kesatuan yang kompak,yaitu semua kalimat harus mengemukakan satu tema


yang jelas.
2. Koherensi yang padu, yaitu antarkalimat dalam paragraf saling terkait dalam
paragraf. Cara Mengaitkan antarkalimat dalam paragraf dapat dilakukan dengan
cara berikut.
a. Pengulangan kata kunci (repetisi) yang terdapat dalamsetiapkalimat.

b. Penggunaan kata penghubung (konjungsi) setiap awalkalimat dengan tepat


dan benar.
c. Penggunaan kata ganti orang atau kata ganti penunjuk sebagai pengganti gagasan
utama dengan Kata-kata seprti: dia, mereka,nya, itu, tersebut, ini.
3. Penggunaan metode pengembangan paragraph sebagai penjels gagasan utama
paragraf. Metode Yang digunakan dari metodeproses sampai dengan metode
definisi.
4. Setiap paragraph harus mempunyai satu gagasan utama yang ditulis dalam
kalimat topik. Posisi kalimat topik dalam paragraf ditempatkan pada.
a. Kalimat topic pada awal paragraf (deduktif),

b. Kalimat topic pada akhir paragraf (induktif,

c. Kalimat topic pada awal dan akhir paragraph (deduktif—induktif)

d. Kalimat topic pada temgah paragraph (ineratif)

e. Kalimat topic pada semua kalimat dalamparagraf (deskriptif). Kalimat topik


dalam paragraph ditulis dalam klalimat tunggalatau kalimat majemuk bertingkat
karena kedua kalimat itu hanya menyampaikan satu gagasan utama.

5. Penulis paragraph tetap memmerhatikan kaidah satuan bahasayang lain, seperti


ejaan, tanda baca, kalimat, diksi, dan bentukan kata.
6. Dalam penulisan karangan ilmiah,penulisan paragraf harus diperhatikan hal- hal
teknis penulisan Seperti kutipan, sumber rujukan, tata latak grafik, kurva,gambar.
7. Penulis pun memperhatikan jenis-jenis paragraph pada posisi bagian karanagan
pendahuluan, isi,dan bagian kesimpulan.
8. Penulisan paragraph yang menjorok ke dalam, sejajar, atau menekuk.

9. Penulis juga memperhatikan jumlah kata atau jumlah kalimat dalam sebuah
paragraf, yaitu jumlah kosakata paragraf antara 30-100 kata dan jumlah kalimat
minimal tiga kalmia.
10. Jika uraian paragraf melebihi 100 kata sebaiknya dibuat menjadi dua paragraf.
2.4 Macam-macam Paragraf

Paragraf memiliki banyak ragam. Untuk membedakan paragraf yang satu


dari paragraf yang lain berdasarkan kelompoknya akan diuraikan sebagai berikut :

2.4.1 Menurut Fungsi dalam Karangan

a. Paragraf Pembuka

Paragraf pembuka berperan sebagi pangantar untuk sampai kepada masalah


yang akan di uraikan. Sebab paragraf pembuka harus menarik minat dan
perhatian pembaca, serat sanggup menyiapkan pikiran pembaca kepada
masalah yang akan diuraikan.
b. Paragraf Pengembang

Paragraf pengembang bertujuan untuk mengembangkan pokok pembicara


suatu karangan sebelumnya telah dirumuskan di dalam paragraf pembuka.
c. Paragraf penutup

Paragraf penutup mengakhiri sebuah karangan. Biasanya paragraf ini berisi


kesimpulan dari paragraf penghubung. Dapat pula paragraf penutup berisi
penegasan kembali mengenai hal-hal yang dianggap penting dalam paragraf
2.4.2 Menurut Posisi Kalimat Topik

a. Paragraf Deduktif

Paragraf Deduktif adalah paragraf yang menempatkan ide pokok atau


gagasan utama pada awal paragraf.
Contoh :

Salah satu kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa nasional.


Kedudukan ini similiki sejak dicetuskannya sumpah pemuda pada tanggal 28
Oktober 1928. Kedudukan ini dimungkinkan oelh kenyataan bahwa bahasa
melayu yang mendasari bahasa Indonesia telah menjadi linguafranca selama
berabad-abad ini seluruh tanah air kita. Hal ini ditunjang lagi oleh faktor
tidak terjadinya persaingan bahasa, maksudnya persaingan bahasa daerah
yang satu dengan bahasa daerah yang lain untuk mencapai kedudukannya
sebagai bahasa nasional.
b. Paragraf Induktif

Paragraf Induktif adalah paragraf yang menempatkan ide pokok atau gagasan
utama pada akhir paragraf.
Contoh :

Dokumen-dokumen dan keputusan-keputusan serta surat menyurat yang


dikeluarkan pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya ditulis dalam
bahasa Indonesia. Pidato-pidato, terutama pidato kenegaraan, ditulis dan
diucapkan dengan bahasa Indonesia. Hanya dalam keadaat tertentu, demi
kepentingan antarbangsa kadang-kadang pidato resmi ditulis dan diucapkan
dalam bahasa asing, terutama bahasa bahasa Inggris. Demikian juga
pemakaian bahasa Indonesia oleh masyarakat dalam upacara, peristiwa, dan
kegiatan kenegaraan. Dengan kata lain, bahasa Indonesia digunakan sebagai
bahasa nasional.
c. Paragraf Deduktif-Induktif
Paragraf Deduktif-Induktif adalah paragraf yang menempatkan ide pokok atau
gagasan utama awal dan akhir paragraf

Deduktif Induktif Deduktif-Induktif


1. Ide pokok berada 1. Ide pokok berada di 1. Ide pokok berada
di awal pragraf. akhir pargraf. di awal dan di
2. Biasanya kalimat 2. Ide pokok sebagai akhir paragraf.
tersebut mencakup kalimat kesimpulan 2. Berpola campuran.
makna dari kalimat karena
penjelas berikutnya menggunakan kata-
3. Berpola umum - kata konjugasi
khusus 3. Berpola khusus-

umum
Table 1.1 Perbandingan Paragraf
d. Paragraf Penuh Kalimat topik

Seluruh kalimat yang membangun dalam paragraf sma pentingnya


sehingga tidak satupun kalimat khusus menjadi kalimat topik. Kondisi
demikian biasnya akibat sulit menentukan kalimat topik karena kalimat yang
satu dan yang lainnya sama-sama penting. Paragraf semacam ini sering
dijumpai dalam uraian-uraian bersifat deskriptif dan naratif terutama dalam
karangan fiksi.

2.4.3 Menurut Sifat Isinya

a. Paragraf Deskripsi

Deskripsi berasal dari verba to describle, yang artinya menguraikan,


memerikan, atau melukiskan. Paragraf deskripsi merupakan bentuk tulisan
yang berusaha memberikan perincian dari objek yang sedang dibicarakan.
Ciri-ciri paragraf deskriptif ialah :
a) Memberikan gambaran atau melukiskan sebuah benda, tempat dan
suasana tertentu.
b) Membuat pembaca seolah-olah melihat dan merasakan sendiri objek
yang dideskripsikan.
c) Menjelaskan ciri-ciri objek.
b. Paragraf Eksposisi

Kata eksposisi diambil dari bahsa inggris eksposition sebenarnya berasal dari
bahasa latin yang berarti membuka atau memulai. Eksposisi merupakan
wacana yang bertujuan untuk memberitahu, menghapus, menguraikan, atau
menernagakan sesuatu.
Ciri-ciri paragraf eksposisi :

1. Memaparkan definisi dan memaparkan langkah-langkah, metode atau


melaksanakan suatu tindakan.
2. Gaya penulisannya bersifat informative.

3. Menginformasikan atau menceritakan sesuatu yang tidak bias dicapai


oleh alat panca indera.
4. Paragraf eksposisi umunya menjawab pertanyaan apa, siapa, dimana,
kapan, mengapa dan bagaimana.
c. Paragraf Narasi

Paragraf Narasi adalah suatu bentuk tulisan yang berusaha menciptakan,


mengisahkan, merangkaikan tindak tanduk perbuatan manusia dalam sebuah
peristiwa secara kronologis yang berlangsung dalam kesatuan waktu.
Ciri-ciri paragraf narasi :

1. Narasi Ekspositoris

Adalah jenis narasi yang narasi yang berisikan rangkaian pembuatan


yang disampaikan secara informativ sehingga pembaca mengetahui
peristiwa itu secara tepat.
2. Narasi Sugestif

Adalah jenis narasi yang hanya mengisahkan suatu rekaan, khayalan,


atau imajinasi pengarang. Jenis karangan ini dapat di lihat pada
roman, cerpen, hikayat, dongeng, dan novel.
3. Paragraf Argumentasi

Paragraf Argumentasi bertujuan menyampaikan suatu pendapat,


konsepsi, atau opini tertulis disampikan itu benar penulis menyatakan
bukti, contoh, dan berbagai alas an yang sulit untuk dibantah Kasih
dalam Nasuha (2009:50).
4. Paragraf Persuasi

Paragraf Persuasi merupakan kelanjutan atau pengembangan dari


argumentasi. Persuasi mula-mula memaparkan gagasan dengan
alasan, bukti, atau contoh untuk menyakinkan pembaca.

2.5 Pengembangan Paragraf

2.5.1 Teknik Spasial


Dalam teknik ini, penulis menggunakan pola yang sudah ada pada objek

/kejadian yang dibicarakan. Gambaran dari depan ke belakang, di luar ke


dalam, dari bawah ke atas, dari kanan ke kiri dan sebaginya.
Contoh :

Bangun itu terbagi dalam empat ruang. Pada ruang pertama sering disebut
dengan bangsa srimaganti, terdapat dua padang kursi kayu ukiran Jepara.
Ruang ini sering digunakkan Adipati Sindungriwut untuk menerima tamu
kadipaten. Di sebelah kiri bangsa srimaganti, terdapat ruang khusus untuk
penyimpanan benda-benda pusaka kadipaten lain. Ruang ini tertutup rapat dan
selalu oleh kesatria-kesatria terpilih Kadipaten Ranggenah. Ruangan tempat
penyimpanan benda-benda pusaka dan cindera mata ini sering disebut
kundaleni masem. Agak jauh dari sebelah kanan kundaleni masem terdapat
sebuah ruang yang senantiasa menggambarkan aroma dupa. Ruang
ini disebut pamujan karena di tempat inilah Sang Adipati selalu mengadakan
upacara dan kebaktian. Beberapa meter dari ruang pamujan terdapat sebuah
ruangan kecil dengan sebuah tempayan besar di tengahnya. Ruang ini sering
disebut dengan ruang reresik, karena ruang ini sering digunakan untuk
membersihkan diri Sang Adipati sebelum masuk keruang pamujan.
2.5.2 Teknik Urutan Waktu
Pada teknik ini penulis mengembangkan paragrafnya berdasarkan urutan waktu
(kronologis) terjadinya peristiwa. Peristiwa-peristiwa terjadi ditulis secara urut
berdasarkan waktu. Pada teknik pengembangan ini, penulis teidak membahas
dengan membandingkan, menganalisis atau yang lainnya. Contoh :
Setelah Lulus dari SMAN 4 Kerinci, dia masuk ke Akademi Kepolisian. Di
sana, dia dapat mengikuti pendidikan dengan baik. Ia bahkan lulus dengan
prestasi yang membanggakan. Oleh karena itu, iya segera mendapatkan
penempatan yang istimewa, yaitu sebagai staf khusus Menteri Pertahanan.
Posisi tersebuh iya jalani selama delapan tahun. Hebatnya sambil mengembang
penugasan tersebut, ia belajar di sebuah perguruan tinggi sehingga ia mendapat
gelar sarjana.
2.5.3 Teknik Klimaks dan Antiklimaks
Gagasan utama mula-mula dirinci dengan sebuah gagasan bawahan yang di
anggap kurang penting. Namun, gagasan tersebut kemudian berangsur- angsur
di kembangkan hingga yang paling tinggi.
Variasi dari klimaks ialah antiklimaks. Pengembangan dengan antiklimaks
dilakukan dengan cara menguraikan gagasan dari yang peling tinggi
kedudukannya, kemudian perlahan-lahan menurun ke gagasan lain yang lebih
rendah.
Contoh :

Bentuk traktor mengalami perkembangan dari zaman ke zaman seiring


perkembangan teknologi manusia. Pada waktu mesin uap lagi jay-jayanya,
ada traktor yang di jalankan dengan mesin uap. Pada waktu tank menjadi pusat
perhatian orang, traktor ikut di berimodel seperti tank. Keturunan traktor model
tank sampai sekarang masih digunakan orang, yaitu traktor yang memakai roda
rantai. Traktor semacam ini adalah hasil perusahaan Carterpillar. Di samping
Carterpillar, ford pun tidak ketinggalan dalam pembuatan traktor dn pembautan
alat pertanian lainnya.
2.5.4 Teknik Perbandingan dan Pertentangan
Teknik ini membandingkan informasi yang satu dengan informasi yang lain
atau bahkan di pertentangkan sehingga suatu informasi menjadi lebih jelas.
Dalam hal ini, penulis berusaha menunjukan persamaan dan perbedaan dua
hal. Namun teknik ini harus memiliki syarat yang harus dipenuhi, yaitu
materi yang diperbandingkan dan dipertentangkan harus memiliki tingkatan
yang sama dan keduanya memiliki persamaan sekaligus perbedaan.
Contoh :

Ratu Elizabeth tidak begitu tertarik dengan mode, tetapi selalu berusaha tampil
di muka umum seperti apa yang diharapkan rakyatnya. Ke luar kota paling
senang mengenakan pakaian yang praktis. Iya menyenangi topi dan scarf. Lain
halnya dengan Margareth Thacher. Sejak menjadi pemimpin konservasif, ia
melembutkan pakainya dan gaya rambutnya. Ia membeli pakaian sekaligus dua
kali setahun. Ia lebih cenderung berbelanja ke tempat yang agak murah. Ia
hanya memakai topi ke pernikahan, ke pemakaman, ke upacara resmi misalnya
ke parlemen.
2.5.5 Teknik Analogi
Digunakan untuk membuat gagasan yang disajikan penulis mudah di pahami.
Biasanya, gagasan yang ini disampaikan merupakan suatu hal yang baru atau
telah dipahami secara salah sehingga penulis membutuhkan teknik ini untuk
memberikan sebuah pamahaman atas gagasannya.
Contoh :
Dalam persoalan Poso, kita diingatkan bahwa penangannanya tidaklah mudah.
Ibaratnya kita diminta memegan telur. Kalau terlalu keras memegangnya, telur itu akan
pecah, tetapi kalau longgar juga akan pecah Karena akan telepas dari tangan. Kita harus
menanganinya secara tepat dan harus menjadikan perhatian kita janganlah masalah ini
membuat kita sebagai bangsa terpecah. Kesihan para pahlawan dan mereka yang berharap
masa depan.
2.5.6 Teknik Sebab Akibat
Pada teknik ini, penulis menyajikan sata dalam hubungan sebab akibat. Suatu
peristiwa atau sesuatu hal lain yang terjadi. Hubungan kalimat dalam sebuah
paragraf dapat berbentuk sebab akibat. Dalam hal ini sebab akibat berpfungsi
sebagai pikiran utama, dan akibat sebagai pikiran penjelas.
Contoh :

Seharusnya Indonesia telah menerapkan Negara kesejahteraan sejak awal


kemerdekaan. Program Jamsostek baru dimulai pada 1976 sehingga Indonesia
tertinggal membentuk tabungan nasional. Padahal, Malaysia sudah memulai
sejak 1959. Akibatnya, saat krisis melanda Asia pada 1997/1998, Indonesia
paling sulit untuk bangkit lagi. Oleh karena itu, Indonesia perlu melakukan
reformasi penyelenggaraan program jaminan sosial.

2.5.7 Teknik Definisi Luas


Kata yang digunakan seperti adalah, yaitu, ialah, merupakan. Kata biasanya
digunakan adalah bila sesuatu yang didefinisikan diawali dengan kata benda,
yaitu digunakan jika sesuatu yang akan didefinisikan diawali dengan kata kerja
atau sifat, ialah dibunakan untuk menjelaskan sinonim suatu hal, sedangkan
merupakan dipakai untuk mendefinisikan pengertian rupa atau wujud.
Contoh :

Pompa hidran (Hydraulicran) ialah sejenis pompa yang dapat bekerja secara
continu tanpa menggunakan bahan bakar atau energi tambahan dari luar.
Pompa ini bekerja dengan memanfaatkan tenaga air yang nerasal dari sumber
air, dan mengalirkan sebagian air tersebut ke tempat yang lebih tinggi. Bagian
utama system ini ialah pompa pemasukan, katup limbah,katup pengantar, katup
udara, ruang udara, dan pipa pengeluaran. Padadasarnya air dapat di pompakan
karena adanya perubahan energy kinetic air jatuh, yang menimbulkan tenaga
yang cukup tinggi dalam ruang udara, sehingga sanggup mengangkat dan
mengalirkan air ke tempat yang lebih tinggi permukaannya, desain ketup
limbah dan katup pemasukan dibuat sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi
bergantian.
2.5.8 Teknik Klasifikasi
Teknik Klasifikasi merupakan teknik pengembangan yang menggunakan
pengelompokan-pengelompokan. Pengelompokan itu biasanya dilakukan
berdasarkan kesaman-kesamaan yang dimiliki.
Contoh :

Dalam karang-mengarang atau tuli-menulis, dituntut beberapa kemampuan


antara lain kemampuan yang berhubungan dengan kebahasaan dan kemampuan
pengembangan atau penyajian. Yang termasuk kemampuan kebahasaan adalah
kemampuan menyerap ejaan, pungutasi, kosakata, diksi, dan kalimat.
Sedangkan yang dimaksud dengan kemampuan pengembangan ialah
kemampuan menata paragraf, kemapuan membedakan pokok bahasan,
subpokok bahasan, dan kemampuan membagi pokok bahasan dalam urutan
yangsistematik
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpualan
paragraf adalah kumpulan dari beberapa kalimat yang tersusun secara runtun
sehingga membentuk sebuah karangan yang mengandung satu ide pokok, yang
menjadi jelas oleh urain-uraian tambahan.
Paragraf memiliki banyak jenis menurut fungsinya yaitu pembuka,
pengembang, dan penutup. Menurut posisi kalimat topik yaitu dedukti, induktif,
deduktif-induktif dan paragraf penuh kalimat topik.
Dalam pengembangan paragraf banyak hal yang perlu di perhatikan supaya
para pembaca dapat memahami dengan baik isi paragraf yang sendah penulis
sampaikan kepada pembaca. Selain itu dalam penulisan karangan ilmiah,penulisan
paragraf harus diperhatikan hal-hal teknis penulisan Seperti kutipan, sumber rujukan,
tata latak grafik, kurva,gambar.
Ada beberapa teknik dalam mengembangkan paragraf yaitu secara spasial,
urutan waktu, klimaks dan antiklimaks, perbandingan dan pertentangan, analogi,
sebab-akibat, definisi luas, dan klasifikasi.
Dalam penulisan karya ilmiah berpengaruh signifikan terhadapat kemampuan
seorang peliti dalam menulis sebuah paragraf. Hal inilah yang penulis teliti untuk
mengetahui lebih lanjut penulisan paragraf. Serta pemakaian paragraf dalam
berbagai jenis karangan ilmiah yang sering digunakan di tingkat pendidikan
menengah pertama, pendidikan menengah atas hingga perguruan tinggi.
Paragraf merupakan bagian penting dalam sebuah karya ilmiah karena
karangan atau karya ilmiah yang baik bukan hanya dilihat dari isi karya ilmiah
tersebut tetapi juga dilihat dari susunan paragraf dan penulisan paragraf yang benar.
Karena paragraf mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk
suatu pikiran dan perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis
dalam suatu kesatuan.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah atau penelitian ini penulis dapat mengetahui secara
mendalam tentang paragraf, serta penulis berharap dengan adanya karya ilmiah ini
juga dapat berguna bagi pelajar, mahasiswa dan semua kalangan serta semua pihak.
Melalui makalah ini supaya kita bisa memahami lebih lanjut tentang paragraf
dengan baik sehingga dapat membentuk gererasi yang cerdas dan berbudi pekerti
yang baik. Maka nantinya akan lahirlah ilmuan-ilmuan muda dari Indonesia.
Penulis menyadari dengan segala kerendahan hati bahwa dalam penulisan
makalah ini jauh dari kesempurnaan. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun, untuk dapat menuliskan hasil penelitian ilmiah atau karangan ilmiah
yang lebih baik lagi kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

A, Alex dan Achmad H.P. 2010. Bahasa Indonesi untuk Perguruan Tinggi.

Jakarta : Prenada Media Group.

Buchner, Eduard. Makalah Bahasa Indonesia.

<http://www.academia.edu/3816694/makalah_bahasa_indonesia_kesatuan_pa
ragraf_disusun_untuk_memenuhi_tugas_bahasa_indonesia_dosen_pengampu
_Dr._Abdullah_M.Hum.html>

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Materi Kuliah Bahasa Indonesia.

Jakarta.

HS, Widjono. 2012. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:Grasindo.


Karlieni, Eni dkk. 2007. Bahasa Indonesia dalam Penulisan Karya Ilmiah.

Bandung : BPDU

Kasih. 2013. Modul Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Depok : Hak
Cipta.
Ngadiyono. 2011. Kesatuan Paragraf. Makalah Bahasa Indonesia, FMIPAUNDIP
Semarang: tidak diterbitkan.
Rudi. Makalah Bahasa Indonesia.

<http://www.slideshare.net/fiqhrimp/makalah-bindo.html>

Syarifudin, dkk. 2011. Buku Super SMA Jilid Satu. Tangerang Selatan : Karisma.
Utami, Sri dkk. 2008. Bahasa dan Satra Indonesia untuk SMA/MA Kelas X.
Jakarta : Galaxy Puspa Mega

Anda mungkin juga menyukai