Disusun oleh :
Kelompok 3
Hamidah (210602031)
Syukur Alhamdulillah senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini untuk mata kuliah “Bahasa Indonesia” dengan judul materi “Paragraf”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga
makalah ini dapat tersukseskan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena
itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
Akhir kata, hanya kepada Allah-lah segala sesuatu urusan kita serahkan,
semoga makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi
pembaca agar dapat menambah referensi ilmu pengetahuan kita.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Rumusan Masalah
Penulis sudah menyusun sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam
makalah ini. Ada pula sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam karya tulis
ini antara lain :
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sekalipun tidak sempurna, paragraf yang terdiri satu kalimat dapat digunakan.
Paragraf satu kalimat ini dapat dipakai sebagai peralihan antar-paragraf, sekaligus
memperbesar efek dinamika bahasa. Akan tetapi, sebagai kesatuan gagasan menjadi
suatu bentuk ide yang utuh dan lengkap, paragraf hendaklah dibangun dengan
sekelompok kalimat yang saling berkaitan dan mengembangkan satu gagasan.
3
bagi penulis untuk mengetahui ciri-ciri paragraf supaya bisa membedakan kumpulan
kalimat yang berupa paragraf dan bukan paragraf. Adapun ciri-ciri paragraf menurut
Widjono (2005:161), yaitu sebagai berikut.
a. Kalimat pertama bertakuk ke dalam lima ketukan spasi untuk jenis karangan
biasa, misalnya surat, dan delapan ketuk untuk jenis karangan ilmiah formal,
misalnya: makalah, skripsi, tesis, dan disertasi. Karangan berbentuk lurus yang
tidak bertekuk (Block Style) ditandai dengan jarak spasi merenggang, satu spasi
lebih banyak daripada jarak antarbaris lainnya.
b. Paragraf menggunakan pikiran utama (gagasan utama) yang dinyatakan dalam
kalimat topik.
c. Setiap paragraf menggunakan sebuah kalimat topik dan selebihnya merupakan
kalimat pengembang yang berfungsi menjelaskan, menguraikan, atau
menerangkan pikiran utama. yang ada dalam kalimat topik.
d. Paragraf menggunakan pikiran penjelas (gagasan penjelas) yang dinyatakan
dalam kalimat penjelas. Kalimat ini berisi detail-detail kalimat topik. Paragraf
bukan kumpulan kalimat-kalimat topik. Paragraf hanya berisi satu kalimat topik
dan beberapa kalimat penjelas. Setiap kalimat penjelas berisi detail yang sangat
spesifik, dan tidak mengulang pikiran penjelas lainnya.
4
b. Menandai peralihan (pergantian) gagasan baru bagi karangan yang terdiri
beberapa paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran.
c. Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis, dan memudahkan
pemahaman bagi pembacanya.
d. Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan-satuan unit
pikiran yang lebih kecil, dan
e. Memudahkan pengendalian variabel terutama karangan yang terdiri atas
beberapa variabel.
5
maksud tunggal atau sebuah tema tunggal. Maksud tunggal itulah yang ingin
disampaikan oleh penulis dalam alinea tersebut.
Paragraf 1 di atas tidak memiliki kesatuan pikiran. Kalimat (1) sampai dengan
(3) mengungkapkan pikiran yang berbeda beda. Kalimat (1) membicarakan tentang
kebebasan dalam berekspresi. Kalimat (2) membicarakan tentang kejuaraan olimpiade.
Kalimat (3) membicarakan tentang kebutuhan ekonomi, dan kalimat (4) saja yang
menunjukkan adanya hubungan dengan kalimat (1). Akibatnya, paragraf menjadi tidak
jelas struktur dan maknanya. Bandingkanlah dengan paragraf 2.
6
yang sumbang, yang tidak mendukung kesatuan paragraf. Jika terdapat kalimat yang
sumbang, paragraf akan rusak kesatuannya.
Contoh :
(1) Budaya merupakan sumber kreativitas baru. (2) Budaya baik yang berupa
sistem ideal, sistem sosial, maupun sistem teknologi, ketiganya dapat dijadikan sumber
kreativitas baru. (3) Budaya yang bersumber pada sistem ideal dapat mengarahkan
kreativitas konsep-konsep pemikiran filsafat, dan ilmu pengetahuan. (4) Budaya yang
7
bersumber sistem sosial dapat mengendalikan perilaku sosial atau masyarakat termasuk
para pemimpinnya. (5) Budaya yang bersumber pada sistem teknologi dapat
mengendalikan kreativitas baru berdasarkan georafis bangsa, misalnya sebagai negara
pertanian harus memproduksi teknologi pertanian, sebagai negara kelautan harus
mengembangkan teknologi kelautan, dan sebagainya (Widjono, 2005:169-170).
Kata kunci paragraf pada contoh tersebut yaitu budaya. Kata budaya diulang
pada setiap kalimat. Dalam paragraf kata kunci berfungsi untuk mengikat makna
sehingga menghasilkan paragraf yang jelas makna dan strukturnya. Dari uraian tersebut
dapat disimpulkan bahwa pengulangan kata kunci memiliki tujuan agar kalimat yang
satu dengan kalimat lainnya saling berhubungan.
Widjono (2005:170) mengemukakan bahwa kepaduan dapat dijalin dengan kata ganti,
pronominal, atau padanan. Menurut Arifin dan Tasai (2000:117), kepaduan paragraf
dapat juga berupa kata ganti, baik kata ganti orang maupun kata ganti yang lain. Sebuah
kata yang telah disebutkan pada kalimat pertama terdahulu) dapat disebutkan kembali
pada kalimat berikutnya dengan kata gantinya. Kata ganti (padanan) dapat pula
menggantikan kalimat, paragraf, dan dapat pula menggantikan bab.
(1) KKN segera teratasi. (2) Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya kasus
KKN yang terungkap dan pelakunya dihukum. (3) Dapat dipastikan bahwa hal ini
segera berdampak pada penegakan hukum dan keadilan. (4) Jika pemerintah ber-hasil
mengatasi KKN ini, kesejahteraan dan kemakmuran rakyat akan terus meningkat
(Widjono, 2005:171).
Kata ganti paragraf diatas yaitu hal ini. Kata hal ini digunakan untuk
menggantikan kata KKN pada kalimat (2) dan kalimat (3). Dalam paragraf kata ganti
digunakan untuk menggantikan kata kunci sehingga menghasilkan paragraf yang jelas
makna dan strukturnya.
2.4.2.3 Kata Transisi
8
paragraf. Menurut Widjono (2005:171), kata transisi yaitu kata penghubung,
konjungsi, perangkat yang menyatakan adanya hubungan, baik intrakalimat maupun
antarkalimat. Penggunaan kata transisi yang tepat dapat memadukan paragraf sehingga
keseluruhan kalimat menjadi padu, menyatu dan utuh.
Menurut Keraf (2001:80), ada bermacam-macam kata atau frasa transisi yang
biasa digunakan dalam tulisan-tulisan ilmiah, sesuai dengan jenis hubungan itu
diantaranya ialah:
9
Sejak 1998, pelaksanaan pelaksanaan reformasi hukum belum menunjukkan
tanda-tanda yang serius. Menurut Presiden Megawati (Kompas, Agustus 2004),
pelaksanaan tersebut justru terhambat oleh para penegak hukum di lapangan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa struktur paralel merupakan bentuk
kesejajaran kata yang sama, struktur kalimat yang sama, repetisi atau pengulangan
bentuk kata (kalimat). Struktur paralel ini berfungsi untuk mengikat makna sehingga
membentuk kepaduan paragraf. Keparalelan dapat dibangun dengan menggunakan
bentuk kata kerja.
2.4.3 Ketuntasan
10
karena pembahasan yang tidak tuntas akan menghasilkan simpulan yang salah dan
tidak valid. Contoh:
Mahasiswa di kelas itu terdiri dari 15 orang perempuan dan 13 orang laki-laki.
Prestasi perempuan mencapai IPK 4 sebanyak 3 orang, IPK 3 sebanyak 10 orang, dan
IPK 2,7 sebanyak dua orang, sedangkan prestasi laki-laki mencapai IPK 4 sebanyak 2
orang, IPK 3 sebanyak 10 orang. Mereka yang belum mencapai IPK 4 berupaya
meningkatkannya dengan menulis skripsi sesempurna mungkin sehingga dapat
mengangkat IPK lebih tinggi. Mereka yang sudah mencapai IPK 4 juga berupaya
mendapatkan nilai skripsi A dengan harapan dapat mempertahankan IPK akhir tetap 4
(Widjono, 2005:173-174).
2.4.4 Keruntutan
a. penalaran,
11
h. membangun suasana (ilmiah, objektivitas, menyenangkan), dan
Contoh:
Contoh:
Anton adalah mahasiswa cerdas. Ia dapat membaca buku ilmiah amat cepat.
Selain itu, ia hampir tidak pernah kelihatan belajar. Ia amat serius ketika belajar di
kelas. Waktu berdiskusi ia tidak banyak berbicara dan lebih banyak mendengarkan
penjelasan dosen atau pendapat temannya. Nilai IPK-nya selalu di atas 3,5 (Widjono,
2005:174).
12
menghasilkan paragraf yang padu. Penulis dituntut untuk menentukan sudut pandang
dalam sebuah paragraf. Hal ini dilakukan agar isi paragraf tersebut sesuai dan mudah
dipahami oleh pembaca atau pendengar.
13
pembuka tidak dapat memisahkan diri dari paragraf isi dan penutup, begitu juga
sebaliknya.
(1) Narasi
Narasi adalah jenis paragraf yang menceritakan proses kejadian tentang sesuatu
peristiwa. Sasarannya adalah memberi gambaran yang sejelas-jelaskaya kepada
pembaca mengenai fase, langkah, urutan, atau rangkaian terjadi suatu hal. Secara
sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Menurut pendapat Maharimin, narasi adalah
cerita yang didasarkan pada urutan sesuatu (rangkaian) kejadian atau peristiwa yang
berisi fakta, fiksi atau rekaan. Selain itu, Alwi menyebutkan narasi merupakan paragraf
yang menceritakan rangkaian peristiwa ataua pengalaman manusiaberdasarkan
pengembangannya dari waktu ke waktu.pargraf narasi itu dimaksudkan untuk memberi
tahu pembaca atau pendengar tentang apa yang diketahui atau apa yang telah dialami
oleh penulisnya. Menurut Keraf, narasi adalah semacam bentuk paragraf yang berusaha
menyajikan suatu peristiwa atau kejadian, sehingga peristiwa itu tampak seolah-olah
dialami sendiri oleh para pembaca. Paragraf narasi bertujuan menyajikan suatu
peristiwa kepada pembaca, mengisahkan apa yang terjadi dan bagaimana kejadian itu
berlangsung.
14
paragraf argumentasi mampu menunjukan suatu pendapat atau suatu hal tertentu itu
benar atau tidak yang didukung dengan fakta-fakta. Tujuan paragraf argumentasi ini
adalah meyakini pembaca atau pendengar dengan informasi yang disampaikan oleh
penulis atau pembicara.
Paragraf persuasi ialah paragraf yang ditujukan untuk mempengaruhi sikap dan
pendapat pembaca mengenai sesuatu hal yang disampaikan oleh penulisnya. Menurut
Keraf, paragraf persuasi ialah suatu bentuk paragraf yang merupakan penyimpangan
dari argumentasi, dan khusus berusaha mempengaruhi orang lain atau pembaca, agar
para pendengar atau pembaca melakukan sesuatu bagi orang yang mengadakan
persuasi, walaupun yang persuasi sebenarnya tidak terlalu percaya akan apa yang
dikatakan itu. Berbeda dengan paragraf yang argumentasi yang bersifat rasional dan
diarahkan untutk mencapai suatu kebenaran.paragraf persuasi lebih cenderung
menggunakan bukti yang tidak dapat di pertanggungjawabkan. Hanya saja, dalam
apersuasi bukti-bukti itu digunakan seperlunya atau kadang dimanipulasi untuk
menimbulkan kepercayaan pada diri pembaca bahwa apa yang disampaikan oleh
penulis benar.
15
Dari pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa paragraf eksposisi adalah
paragraf yang berisikan uraiaan tentang sesuatu hal sehingga menambah pengetahuan
pembaca atau pendengarnya. Paragraf eksposisi berisikan paparan tentang sesuatu hal.
Paragraf eksposisi biasanya digunakan oleh penulis untuk membuat sebuah langkah
dalam melakukan kegiatan dan lain sebagainya.
Pelukisan atau deskripsi merupakan gaya atau corak tulisan yang bertujuan
menggambarkan sejelas-jelasnya suatu objek. Pembaca atau pendengar seolah-oleh
berada dalam suatu ruangan dan dapat mencium, mendengar, meraba, dan melihat
segala sesuatu yang terdapat didalamnya. Dengan kata lain, paragraf deskripsi
digunakan oleh penulis untuk menggambarkan sebuah keadaan dan siatuasi, karakter
objek secara komprehensif dengan mengandalkan kosakata. Selain itu, Keraf
mengatakan bahwa paragraf deskripsi adalah bentuk paragraf yang berusaha
menyajikan suatu objek atau suatu hal sedemikian rupa, sehingga objek itu seolah-olah
berada di depan mata kepala pembaca, seakan-akan para pembaca melihat sendiri objek
itu.
Sebuah mobil kijang LGX bercat hitam meluncur dengan pelan. Jalan sudah
sangat sepi. Sesekali saja ada truk yang lewat. Udara sangat lembab dan basah. Becek-
becek bekas hujan yang menderas menjelang magrib tadi masih tampak. Gemerlap
bintik-bintik air di daun kenari terkena sinar lampu. Di langit, bulan kuning remang-
remang tersaput mendung tipis.
16
deskripsi yaitu imajinasi pembaca. Deskripsi juga memaparkan atau menggambarkan
objek secara detail. Adapun ciri-ciri deskripsi menurut Semi, yaitu sebagai berikut :
a) Perencaan
Pada tahap ini, penulis mempersiapkan ide mengenai objek yang ingin
dideskripsikan. Apakah itu orang, tempat, benda, pengalaman dan sebagainya.
Selain itu, berdasarkan pada fungsi sosial genre deskriptif, penuliskemudian
menegaskan alasan mengapa deskripsikan objek ini penting. Penulis wajib
melakukan koleksi kosakata dengan menggunakan sensor detail. Penulis
menanggapi objek, kemudian menggumpulkan kosakata deskriptif,
mengumpulkan bahan dari berbagai perspektif.
b) Penulis draf awal
Pada tahap ini penulis mulai mendeskripsikan objek. Penulis dapat memulai
dari wujud fisik objek yang dapat diindrai oleh mata, seperti bentuk, warna,
ukuran, jumblah dan sebagainya. Pastikan setiap deskripsi tidak berulang, jelas,
keseluruhan dan sistematis.
c) Revisi
Pada langkah akhir ini, penulis harus melakukan pembacaan ulang sehingga
menghasilkan sebuah paragraf yang sempurna. Pembacaan ulang dilakukan
dengan konsentrasi tinggi. Pembacaan ulang akan berdampak pada kekuatan
ingatan atau memori.
17
2.6. Unsur-Unsur Paragraf
18
Ciri kalimat penjelas :
Nama lain dari gagasan utama adalah ide pokok, gagasan pokok, atau ide
sentral. Untuk materi bahasan materi ide pokok, bisa dibilang mudah-mudah sukar
(sekilas terlihat mudah tapi jika tidak memahami secara benar akan sangat sulit untuk
menemukan ide pokok tersebut) ataupun sukar-sukar mudah (materi soal ini semakin
tinggi jenjangnya, tingkat kesulitan dan pemahamannya pun semakin tinggi dan sukar.
Tetapi jika memahami dengan saksama, gagasan utama akan bisa ditemukan). Kalimat
utama memuat ide pokok. Biasanya, ide pokok dinyatakan secara eksplisit (tersurat
dengan gamblang) gamblinglimat utama. Gagasan utama dapat ditemukan dengan
menghilangkan atau membuang bagian yang tidak penting. Untuk lebih memudahkan
dalam memahami penjelasan tersebut, saya akan memberikan contohnya.
19
4) Pengertian Kalimat Penegas
Kalimat penegas adalah kalimat yang berfungsi sebagai penegas, dengan cara
mengulang bentuk kalimat topik pada bagian akhir paragraf.
5) Pengertian Transisi
20
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Paragraf adalah kumpulan dari beberapa kalimat yang tersusun secara runtun
sehingga membentuk sebuah karangan yang mengandung satu ide pokok, yang menjadi
jelas oleh uraian-uraian tambahan.
21
DAFTAR PUSTAKA
22