Anda di halaman 1dari 16

Mata Kuliah Dosen Pengampu

Bahasa Indonesia Resti Yulastri, M.Pd

MAKALAH

KERANGKA KARANGAN

Di Susun Oleh:

Kelompok 8

Dian Sri Rahayu (12170521414)

Nadia Pratiwi (12170522374)

Muhammad Ramadhan (12170511583)

PRODI ILMU ADMINISTASI NEGARA

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

PEKANBARU

T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Bahasa Indonesia, dengan
judul “Kerangka Karangan”.

Kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan pihak yang telah


berkontribusi dengan memberikan sumbangan pikiran dan materi serta saran dan
kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Harapan kami, informasi dan
materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Demikian makalah ini kami buat, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya, serta
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini agar kami bisa
membuat karya makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Pekanbaru, 17 November 2022

Kelompok 8

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakan ..................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................. 2
C. Tujuan makalah ................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................... 3

A. Pengertian Kerangka Karangan .......................................................... 3


B. Manfaat Kerangka Karangan .............................................................. 4
C. Penyusunan Kerangka Karangan ........................................................ 4
D. Pola Organisasi Karangan .................................................................. 6
E. Macam-Macam Kerangka Karangan .................................................. 9
F. Syarat-Syarat Kerangka Karangan ...................................................... 10

BAB II PENUTUP .................................................................................. 12

A. Kesimpulan .......................................................................................... 12

B. Saran .................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Karangan adalah hasil perwujudan gagasan seorang dalam bahasa tulis
yang dapat dibaca dan dimengerti oleh pembaca. Namun sebelum kita
membuat sebuah karangan sebaiknya kita membuat kerangka karangan
terlebih dahulu karena tanpa kerangka karngan maka akan mudah
terjerumus kearah keadaan anarkis dan akan mudah kehilangan kontrol
terhadap karangan yang akan dituju. Selain itu, dengan adanya kerangka
karangan dapat menghindari adanya tumpang tindih pada bagian-baigan
tertentu serta penyimpangan-penyimpangn dari topik dapat dihindarkan.
Kerangka karangan mempunyai arti yang sama dengan ragaan atau
outline yaitu rencana kerja yang memuat garis-garis besar atau susunan
pokok pembicaraan sebuah kerangka karangan akan ditulis. Kerangka
karangan tersebut harus mengandungketentuan-ketentuan ketika akan
menyusun kerangka-kerangka karangan yangmempunyai banyak fungsi dan
manfaat. Kerangka karangan mempunyai banyak bagian-bagian yang harus
dipelajari agar suatu karangan bisa tersusun dengan baik dengan
menggunakan pola-pola penyusunan secara alamiah maupun logis. Agar
kerangka karangan dapat dipahami dan tidak terjadi pengulangan
pembahasan maka diperlukan tata cara dan syarat-syarat yang telah
dikemukakan dalam uraian kerangka karangan. Kerangka karangan
mempunyai macam-macam perincian dan perumusan teks, serta
mempelajari bagaimana cara penerapan penyusunan kerangka yang baik
dan benar.

1
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian kerangka karangan!
2. Jelaskan manfaat kerangka karangan!
3. Bagaimana penyusunan pada kerangka karangan?
4. Bagaimana pola organisasi karangan?
5. Jelaskan macam-macam kerangka!
6. Jelaskan syarat-syarat kerangka karangan!

C. Tujuan Masalah
1. Mendeskripsikan pengertian kerangka karangan
2. Mendeskripsikan manfaat kerangka karangan
3. Mendeskripsikan penyusunan pada kerangka karangan
4. Mendeskripsikan pola organisasi karangan
5. Mendeskripsikan macam-macam kerangka
6. Mendeskripsikan syarat-syarat kerangka karangan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kerangka karangan


Penulisan kerangka karangan (outline) adalah rencana teratur dalam
pembagian dan penyusuna gagasan. Fungsi utamanya adalah menunjukkan
hubungan diantara gagasan- gagasan yang ada. Kerangka karangan
memungkinkan kita melihat kekuatan dan kelemahan karangan kita
sehingga kita dapat mengadakan penyesuaian sebelum kita menulis. Dengan
kerangka karangan, penulis dapat mengetahui bahan- bahan apasaja yang
harus dipersiapkan dalam penulisan. Penulis juga dapat memperhitungkan
segala aspek yang akan dicakup oleh karangannya. 1
Kerangka karangan mengandung rencana kerja dan memuat ketentuan
pokok bagaimana suatu topik harus diperinci dan dikembangkan agar
diperoleh susunan tulisan yang logis dan teratur serta memungkinkan
penulis membedakan gagasan-gagasan utama dari gagasan-gagasan
tambahan. Akan tetapi, kerangka karangan tidak dapat diperlakukan sebagai
pedoman yang kaku, tetapi yang dapat mengalami perubahan dan perbaikan
agar semakin sempurna. Kerangka karangan dapat berupa catatan-catatan
sederhana, yaitu berupa poin-poin tentanag topic penulisan, tetapi dapat
juga berupa catatan yang mendetail dan disusun dengan sangat cermat.
Dapat disimpulkan bahwa kerangka karangan adalah suatu rencana kerja
yang memuat garis-garis besar dari sesuatu yang akan digarap atau ditulis.

1
Siti Nur Khasanah. Penyusunan Kerangka Karangan, https://id.scribd.com/document/390689788/
Penyusunan-Kerangka-Karangan

3
B. Manfaat Kerangka Karangan
Kerangka karangan yang baik adalah bekal yang berharga dalam menulis
suatu karya. Kerangka karangan membantu penulis dalam hal-hal berikut:2
1. Untuk menyusun karangan secara teratur. Kerangka karangan yang
terperinci memudahkan penulis menyusun karangan sehingga tidak
mengolah satu ide sampai dua kali, serta mencegah penulisnya keluar
dari sasaran penulisan.
2. Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda.
Berdasarkan variasi ide yang ada pada setiap karangan. Hal itu
dimungkinkan karena kerangka karangan memperlihatkan bagian-
bagian pokok perluasannya pada setiap bagian atau subpembahasan.
3. Menghindari penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih.
Kerangka karangan memandu penulis untuk selalu pada hal- hal yang
memang perlu dipaparkan dalam karangan. Penulis dapat menghindari
pembahasan yang tidak perlu, bertele- tele maupun berulangulang.di luar
gagasan utamanya.
4. Memudahkan penulis untuk mencari materi pembantu. Dengan
mempergunakan perincian-perincian dalam kerangka karangan penulis
dengan mudah akan mencari data atau fakta untuk memperjelas dan
membuktikan pendapatnya. Data dan fakta yang telah dikumpulkan akan
dipergunakan untuk bagian-bagian mana dari karangannya itu.

C. Penyusunan Kerangka Karangan


Kerangka karangan yang baik tidak dibuat sekali jadi. Penulis akan
selalu berusaha menyempurnakan bentuk yang pertama sehingga dapat
diperoleh bentuk yang lebih baik, demikian seterusnya. Langkah-langkah
sebagai tuntunan yang harus diikuti adalah sebagai berikut:

2
Muhammad Reza. Manfaat Kerangka Karangan dalam Menulis,
https://www.mandandi.com/2020/ 09/Manfaat-Kerangka-Karangan-dalam-Menulis. Diakses pada
1 oktober 2019

4
1. Rumuskan tema yang jelas berdasarkan suatu topik dan tujuan yang
akan dicapai melalui topik tadi. Tema yang dirumuskan untuk
kepentingan suatu kerangka karangan haruslah berbentuk tesis atau
pengungkapan maksud.
2. Inventarisasi topik-topik bawahan yang dianggap sebagai perincian dari
tesis atau pengungkapan maksud tadi. Penulis boleh mencatat
sebanyakbanyaknya topik-topik yang terlintas dalam pikirannya dengan
tidak perlu langsung mengadakan evaluasi terhadap topik tadi.
3. Evaluasi semua topik yang telah tercatat pada langkah kedua di atas.
Evaluasi tersebut dapat dilakukan dalam beberapa tahap sebagai berikut:
a. Apakah semua topik yang tercatat mempunyai pertalian (relevansi)
langsung dengan tesis atau pengungkapan maksud. Bila ternyata
sama sekali tidak ada hubungan maka topik tersebut dicoret dari
daftar di atas.
b. Semua topik yang masih dipertahankan kemudian dievaluasi lebih
lanjut. Apakah ada dua topik atau lebih yang sebenarnya merupakan
hal yang sama, hanya dirumuskan dengan cara yang berlainan.
c. Evaluasi lebih lanjut ditujukan kepada persoalan: apakah semua
topik itu sama derajatnya, atau ada topik yang sebenarnya
merupakan bawahan atau perincian dari topik yang lain
d. Ada kemungkinan bahwa ada dua topik atau lebih yang
kedudukannya sederajat, tetapi lebih rendah dari topik-topik yang
lain. Bila terdapat hal yang demikian, maka usahakanlah untuk
mencari satu topik yang lebih tinggi yang akan membawahi topik-
topik tadi.
4. Untuk mendapatkan sebuah kerangka karangan yang rinci, langkah
kedua dan ketiga dikerjakan berulang untuk menyusun topik- topik yang
lebih rendah tingkatannya.

5
5. Sesudah semuanya siap masih harus dilakukan langkah yang terakhir,
yaitu menentukan sebuah susunan yang paling cocok untuk
mengurutkan semua rincian tesis yang telah diperoleh dengan
mempergunakan semua langkah di atas. Dengan susunan tersebut,
semua rincian akan disusun kembali sehingga dapat diperoleh sebuah
kerangka karangan yamg baik.3

D. Pola Organisasi Karangan


Untuk memperoleh suatu susunan kerangka karangan yang teratur,
biasanya digunakan beberapa cara atau tipe susunan. Secara garis besar,
pola organisasi karangan dibagi menjadi dua yaitu pola alamiah dan pola
logis. Pola alamiah dari suatu kerangka karangan biasanya didasarkan atas
urutan-urutan kejadian, atau urutan-urutan tempat atau ruang. Sebaliknya
pola logis walaupun masih ada sentuhan dengan keadaan yang nyata, tetapi
lebih dipengaruhi oleh jalan pikiran manusia yang menghadapi persoalan
yang tengah digarap itu.4
1. Pola Alamiah
Susunan atau pola alamiah adalah suatu urutan unit-unit kerangka
karangan sesuai dengan keadaan yang nyata di alam yang didasarkan
atas dimensi dalam kehidupan manusia: atas-bawah, melintang-
menyeberang, sekarang- nanti, dulu- sekarang, timur- barat, dan
sebagainya. Oleh karena itu susunan alamiah dapat dibagi lagi menjadi
tiga bagian utama, yaitu urutan berdasarkan waktu (urutan kronologis),
urutan berdasarkan ruang (urutan spasial), dan urutan berdasarkan topik
yang sudah ada.
a. Urutan Waktu (kronologi)
Urutan waktu atau urutan kronologis adalah urutan yang didasarkan
pada runtunan peristiwa atau tahap-tahap kejadian. Hal yang paling

3
Josua Sabandar, ‘Penulisan Karangan Ilmiah’, 2008, 86–87
4
Mashud, Dasar Penulisan Karya Ilmiah Untuk Mahasiswa, Prodi. PJ JPOK FKIP ULM, 2019.

6
mudah dalam pola urutan ini adalah mengurutkan peristiwa menurut
urutan kejadiannya atau berdasarkan kronologinya
Contohnya: Topik (riwayat hidup seorang penulis) asal usul penulis
b. Urutan Ruang
Urutan ruang menjadi landasan yang paling penting, bila topik yang
diuraikan mempunyai pertalian yang sangat erat dengan ruang atau
tempat. Urutan ini terutama digunakan dalam tulisan-tulisan yang
bersifat deskriptif. Pembaca akan mengikuti jalan pikiran penulis
yang teratur seandainya penulis mulai menggambarkan suatu
ruangan dari kiri ke kanan, dari timur ke barat, dari bawah ke atas,
dari depan ke belakang, dan sebagainya.
Contohnya: Topik (hutan yang sering mengalami kebakaran) Di
daerah Kalimantan
2. Pola Logis
Pola logis pada dasarnya mencari hubungan kesamaan satu sama yang
lain dengan ciri- ciri tertentu. Tipe logis terdiri dari klimaks dan
antiklimaks, urutan sebab- akibat (kausal), urutan pemecahan masalah,
urutan umum- khusus, urutan familiaritas, dan urutan akseptabilitas.
Macam-macam urutan logis yang dikenal adalah:
a. Urutan Klimaks dan Anti Klimaks
Dalam urutan klimaks pengarang menyusun bagian-bagian dari
topik itu dalam suatu urutan yang semakin meningkat
kepentingannya, dari yang paling rendah kepentingannya,
bertingkat-tingkat naik hingga mencapai ledakan pada akhir
rangkaian. Urutan yang merupakan kebalikan dari klimaks adalah
anti klimaks. Penulis mulai suatu yang paling penting dari suatu
rangkaian dan berangsur-angsur menuju kepada suatu topik yang
paling rendah kedudukan atau kepentingannya.

7
Contoh: Topik (turunnya Suharto)
 Merajalela nya praktek KKN
b. Urutan sebab akibat
Urutan ini diatur menurut hubungan sebab dan akibat. Dapat dimulai
dengan mengemukakan sebuah sebab, kemudian uraian akan
menelusuri akibat- akibat yang mungkin ditimbulkannya.
Sebaliknya, dimulai dengan menguraikan beberapa akibat atau
beberapa keadaan, lalu kemudian bertanya mengapa hal itu bisa
terjadi, apa yang mengakibatkannya.
Contohnya: Topik (krisis moneter melanda tanah air)
 Tingginya harga bahan pangan
c. Urutan Pemecahan Masalah
Munculnya urutan pemecahan masalah yang bersumber dari
masalah diharapkan memberikan kemudahan pemahaman pembaca
terhadap materi karangan dalam menyikapi munculnya masalah dan
mencari jalan keluar dari masalah tersebut.
Contohnya: Topiknya (virus flu babi/H1N1 dan upaya
penanggulangannya)
 Apa itu virus H1N1?
d. Urutan Umum-Khusus
Urutan yang bergerak dari umum ke khusus pertama-tama
memperkenalkan kelompok-kelompok yang paling besar atau yang
paling umum, kemudian menelusuri kelompok-kelompok khusus
atau kecil.
Contohnya:Topik (pengaruh internet)
 Para pangguna internet
 Remaja

8
e. Urutan khusus - umum merupakan kebalikan dari urutan diatas.
Penulis mulai uraiannya mengenai hal-hal yang khusus kemudian
meningkat kepada hal-hal yang umum yang mencakup hal-hal yang
khusus tadi, atau mulai membicarakan individu-individu kemudian
kelompok-kelompok.
f. Urutan familiaritas
Susunan kerangka karangan diatur menurut dikenal atau tidaknya
bahan- bahan yang akan diuraikan. Karangan dimulai dari sesuatu
yang dikenal kemudian berangsur- angsur masuk kepada sesuatu
yang belum dikenal atau diketahui oleh pembaca.
g. Urutan akseptabilitas
Susunan kerangka karangan diatur menurut diterima atau tidaknya
prinsip- prinsip yang akan dikemukakan. Karangan dimulai dari
mengemukakan hal- hal yang dapat diterima pembaca kemudian
baru mengemukakan gagasan- gagasan yang mungkin ditolak. Cara
demkian ditempuh dengan tujuan mengurangi atau menghilangkan
penolakan apabila pembaca lansung disodori hal- hal yang tidak ia
setujui sebelumnya.

E. Macam-Macam Kerangka
Macam-macam Kerangka Karangan Macam-macam kerangka
karangan tergantung dari dua parameter yaitu: berdasarkan sifat
perinciannya, dan kedua berdasarkan perumusan teksnya.
1. Kerangka karangan berdasarkan perincian berdasarkan perincian yang
dilakukan pada suatu kerangka karangan, maka dapat dibedakan
kerangka karangan sementara (nonformal) dan kerangka karangan
formal.
a. Kerangka karangan sementara (nonformal) kerangka karangan
sementara atau non-formal merupakan sebuah penuntun bagi suatu
tulisan yang terarah. Sekaligus ia menjadi 8 dasar untuk penelitian
kembali guna mengadakan perombakanperombakan yang dianggap

9
perlu. Kerangka karangan sementara berisi topik pokok hingga
kerangka karangan sementara merupakan suatu alat bantu sebuah
penuntun bagi suatu tulisan yang terarah.
b. Kerangka Karangan Formal Kerangka karangan yang bersifat
formal biasanya timbul dari pertimbangan bahwa topik yang akan
digarap bersifat sangat kompleks, atau suatu topik yang sederhana
tetapi penulis tidak bermaksud untuk segera menggarapnya.
2. Berdasarkan perumusan teksnya sesuai dengan cara merumuskan teks
dalam tiap unit dalam sebuah kerangka karangan, maka dapat
dibedakan kerangka karangan atas kerangka karangan kalimat dan
kerangka karangan topik.
a. Kerangka kalimat penggunaan kerangka kalimat memiliki beberapa
manfaat antara lain, memaksa penulis berinisiatif merumuskan
topik dengan tepat, rinci, dan jelas.
b. Kerangka topik penggunaan kerangka topik diharapkan
memunculkan ide awal yang akan diuraikan dalam kerangka
kalimat secara luas disertai data akurat.

F. Syarat-Syarat Kerangka Karangan


Syarat- syarat kerangka karangan yang baik adalah pengungkapan
maksud yang jelas, tiap unit kerangka karangan mengandung satu gagasan,
pokok kerangka karangan disusun secara logis, dan menggunakan pasangan
simbol dengan konsisten. Penjelasan dari hal tersebut di atas adalah sebagai
berikut:5
1. Tesis atau pengungkapan maksud harus jelas.
2. Pilihlah topik yang merupakan hal yang khas, kemudian tentukan
tujuam yamg jelas, lalu buatlah tesis atau pengungkapan maksud.

5
Desire and Work Hard. Syarat Kerangka Karangan Yang Baik, https://ethownside.blogspot.com/
2010/11/Syarat-kerangka-karangan-yang-baik

10
3. Tiap unit hanya mengandung satu gagasan. Bila satu unit terdapat lebih
dari satu gagasan, maka unit tersebut harus dirinci.
4. Pokok-pokok dalam kerangka karangan. Harus disusun secara logis,
sehingga rangkaian ide atau pikiran itu tergambar jelas.
5. Harus menggunakan simbil yang konsisten. Pada dasarnya umtuk
menyusun karangan dibutuhkan langkah- langkah awal untuk
membentuk kebiasaan teratur dan sistematis untuk memudahkan kita
dalam mengmbangkan karangan.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kerangka karangan dapat diartikan rencana penulisan yang memuat
garis-garis besar dari suatu karangan yang akan ditulis, dan merupakan
rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur,
dan teratur. Kerangka karangan dibuat untuk mempermudah penulisan agar
tetap terarah dan tidak keluar dari topik atau tema yang dituju. Pembuatan
kerangka karangan ini sangat penting, terutama bagi penulis pemula, agar
tulisan tidak kaku dan penulis tidak bingung dalam melanjutkan tulisannya.
Penyusunan organisasi karangan secara garis besar dapat dilakukan dengan
menggunakan pola alamiah dan pola logis.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangandan
jauh dari kata sempurna. Tentunya penulis akan terus memperbaiki makalah
dengan mengacu kepada sumber-sumber yang dapat di pertanggung
jawabkan. Dengan penulisan makalah ini, penulis berharap pembaca dapat
memahaminya serta dapat mengetahui mengenai kerangka karangan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Desire and Work Hard. Syarat Kerangka Karangan Yang Baik,


https://ethownside.blogspot.com/2010/11/Syarat-kerangka-karangan-yang-
baik
Josua Sabandar, ‘Penulisan Karangan Ilmiah’, 2008, 86–87
Keraf, Gorys.1980. Komposis: Sebuah Pengantar Kemahiran Berbahasa. Ende
Flores: Nusa Indah.
Mashud, Dasar Penulisan Karya Ilmiah Untuk Mahasiswa, Prodi. PJ JPOK FKIP
ULM, 2019.
Rumaningsih, Endang, dkk. Bahasa Indoneia Bahasa Bangsaku. 2017. Semarang:
PPB UIN Walisongo Semarang.
Siti Nur Khasanah. Penyusunan Kerangka Karangan,https://id.scribd.com/
Document/390689788/Penyusunan-Kerangka-Karangan

13

Anda mungkin juga menyukai