DOSEN PENGAMPU :
Sigit Andi Prasetya Dinata, M.Pd.
Disusun oleh :
1. Norma Loviyana Sari
2. Siti Apriyani
PGSD SEMESTER 1
( Kelas Karyawan )
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas limpah rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “PENULISAN KERANGKA DAN
PENULISAAN KERANGKA ILMIAH” dapat kami selesaikan dengan baik. Kami berharap
makalah ini dapat menambahkan pengetahuan dan pengalaman pembaca tentang penulisan
kerangka dan penulisan kerangka ilmiah. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan
kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada kami susun melalui sumber yakni melalui
kajian pustakan maupun melalui media internet.
Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan yang maha
sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang membangun badi perbaikan
makalah kami selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun
adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf, tim
penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bias membuat karya
makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karangan adalah hasil perwujudan gagasan seorang dalam bahasa tulis yang dapat
dibaca dan dimengerti oleh pembaca. Namun sebelum kita membuat sebuah karangan
sebaiknya kita membuat kerangka karangan terlebih dahulu karena tanpa kerangka
karngan maka akan mudah terjerumus kearah keadaan anarkis dan akan mudah
kehilangan kontrol terhadap karangan yang akan dituju. Selain itu, dengan adanya
kerangka karangan dapat menghindari adanya tumpang tindih pada bagian-baigan tertentu
serta penyimpangan-penyimpangn dari topik dapat dihindarkan.
Kerangka karangan mempunyai arti yang sama dengan ragaan atau outline yaitu
rencana kerja yang memuat garis-garis besar atau susunan pokok pembicaraan sebuah
kerangka kyang akan ditulis.
Oleh karena itu, di makalah ini akan dijelaskan mengenai kerangka karangan,
lagkah-langkah pembuatan karangan, fungsi kerangka karangan dan contoh-contoh dalam
pembuatan kerangka karangan.
Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil
penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan
memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat
keilmuan.
Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar
atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk
dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya
ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau
pengkajian selanjutnya.
Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan
karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi
umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup
mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan
simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya
ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan
laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan
kemampuan menyusun laporan penelitian.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang yang di maksud kerangka karangan?
2. Apa yang dimaksud penulisan karangan ilmiah?
3. Apa fungsi dan tujuan pembuatan kerangka karangan ?
4. Apa saja Macam-macam dan manfaat nya kerangka karya dan karya imiah?
C. Tujuan Masalah
Tujuannya adalah agar kita dapat membuat kaerangka karangan dan karya ilmiah
yang baik, benar dan logis, kita dapat membedakan mana gagasan utama dan mana
yang termasuk gagasan tambahan dan kita juga menghindari penggarapan sebuah
topic sampai dua kali atau lebih.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3) Kalimat yang dirumuskan dengan baik dan cermat akan jelas bagi siapapun,
seperti bagi pengarangnya sendiri.
b. Kerangka topik
Kerangka topik dimulai dengan perumusan tesis dalam sebuah kalimat yang
lengkap. Sesudah itu semua pokok,. baik pokok-pokok utama maupun pokok-
pokok bawahan, dirumuskan dengan mencantumkan topiknya saja, dengan tidak
mempergunakan kalimat yang lengkap. Kerangka topik dirumuskan dengan
mempergunakan kata atau frasa. Sebab itu kerangaka topik tidak begitu jelas dan
cermat seperti kerangka kalimat. Kerangka topik manfaatnya kurang bila
dibandingkan dangan kerangka kalimat, terutama jika tenggang waktu antara
perencanaan antara kerangka karangan itu dengan penggarapannya cukup lama.
3
Proses perencanaan sebuah karangan formal mengikuti prosedur yang sama
seperti kerangka non-formal. Tesisnya dirumuskan dengan cermat dan tepat,
kemudian dipecah-pecah menjadi bagian-bagian bawahan (sub-ordinasi) yang
dikembangkan untuk menjelaskan gagasan sentralnya. Setiap sub-bagian dapat
diperinci lebih lanjut menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, sejauh diperlukan
untuk menguraikan persoalan itu sejelas-jelasnya. Dengan perincian yang sekian
banyak, sebuah kerangka karangan dapat mencapai lima atau enam tingkat
perincian. Suatu tesis yang diperinci minimal atas tiga tingkat perincian sudah
dapat disebut kerangka formal.
4
d. Prinsip ilmiah
e. Prinsip diniah
Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil
penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim
dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh
masyarakat keilmuan.
Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar
atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan
produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung
dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan
penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk
menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas
akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi
dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada
mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan
penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang
persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada
mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan
penelitian.
5
Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi
konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen)
pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah
penyelesaian studinya.
Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi
pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat
membacanya.
Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam
menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang
bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
Kerangka Karangan
Kerangka karangan adalah rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan
gagasan. Kerangka karngan yang belum final di sebut outline sementara sedangkan
kerangka karangan yang sudah tersusun rapih dan lengkap di sebut outline final.
Sebelum membuat kerangka karangan perlu kita susun selangkah agar tujuan
awal kita dalam menulis tidak hilang atau melebar di tengah jalan.karangka karangan
menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan
terukur.kerangka belum tentu sama dengan daftar isi,atau uraian per bab.Kerangka ini
merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk
mencapai tahap yang sempurna.
6
3. Abstrak/Ringkasan
4. Kata Pengantar
5. Daftar Isi
6. Daftar Tabel
7. Daftar Gambar
8. Daftar Lampiran
9. Daftar Istilah dan atau Daftar Singkatan
10. BAB I Pendahuluan (latar belakang, identifikasi masalah, maksud dan tujuan,
kegunaan penelitian, kerangka pemikiran)
11. BAB II Tinjauan Pustaka
12. BAB III Bahan dan Metode Penelitian (bentuk penelitian, subjek penelitian,
ukuran sampel, definisi operasional, variabel penelitian, prosedur penelitian, cara
pemeriksaan/pengukuran, analisis data, tempat dan waktu penelitian, jadwal
penelitian, alur penelitian)
13. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
14. BAB V Kesimpulan dan Saran
15. Daftar Pustaka
16. Lampiran
Dalam penyusunan karya ilmiah terdapat lima tahap antara lain :
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Pengumpulan data
3. Tahap Pengorganisasian
4. Tahap Pemeriksaan/ penyunting konsep
5. Tahap Penyajian
1. Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan dilakukan:
Pemilihan masalah atau topik dan mempertimbangkan.
Topik yang akan di pilih harus ada di sekitar penulis.
Topik yang di gunakan merupakan topik paling menarik.
Pembahasan harus terpusat pada segi lingkup sempit dan terbatas.
Memilki data dan fakta yang obyektif serta mencukupi.
Harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya meskipun sedikit.
Harus memiliki sumber acuan atau bahan kepustakaan yang bisa dijadikan
referensi.
Pembatasan topik atau penentuan judul.
Pembatasan topik harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah dilakukan.
Penentuan judul dapat dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah atau setelah
selesai penulisan karya ilimiah tersebut.
Penentuan judul karya ilmiah harus dapat menjawab dari pertanyaan yang
mengandungunsure 4W + 1H yakni what (apa), why (kenapa), who (siapa),
where (dimana) dan how (bagaimana).
Pembuatan kerangka karangan (outline).
Membimbing untuk memulai menyusun kerangka karangan.
7
Membuat pedoman penulisan karya ilmiah sehingga tidak menjadi tumpang
tindih dalam penulisannya.
Pembuatan rencana daftar isi dari karya ilmiah.
3. Tahap Pengorganisasian
Pengelompokan bahan untuk mengorganisasikan bagian mana yang akan
temasuk dalam karya ilmiah, data yang telah terkumpul diseleksi kembali lalu
dikelompokan sesuai jenis, sifat dan bentuk data.
Pengkonsepan karya ilmiah dilakukuan sesuai dengan urutan dalam kerangka
karangan yang telah ditetapkan.
5. Tahap Penyajian
Teknik penyajian karya ilmiah harus dengan memperhatikan :
Segi kerapian dan kebersihan.
Tata letak (layout) unsure-unsur dalam format karya ilmiah, misal pada
halaman pembuka, halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar
gambar, daftar pustaka, dll.
Memakai standar yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah, missal standar
penulisan kutipan, catatan kaki, daftar pustaka dan penggunaan bahasa sesuai
dengan EYD.
8
Laporan penelitian
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kerangka karangan merupakan konsep yang berisi tentang point utama dari sebuah
gagasan untuk di jadikan karya tulis yang disusun dengan runtut, logis, spesifik,
terukur dan sistematik.
Tulisan ilmiah mempunyai karakteristik tertentu yaitu menggunakan kaidah
tertentu. Metode ilmiah, didasatkan pada fakta/data hasil obseversi dan menggunakan
gaya penulisan tertentu.
Kerangka karangan secara garis besar suatu rencana yang membuat garis-garis
besar dan suatu keterangan yang akan dikerjakan. Agar dalm pembuatan tidak terjadi
pengarangan sebuah topik sampai dua kali atau lebih sehingga kita perlu
mengevaluasinya setiap topic yang akan kita kerjakan.
Didalam bahasa Indonesia untuk membuat suatu penulisan ilmiah harus membuat
outline ( kerangka karangan ) dimasukan agar penulisa ilmiah tersebut terarah dan
sesuai dengan yang diharapkan karena kerangka karangan merupakan suatu rencana
kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan atau tulisan yang akan ditulis
atau dibahas, susunan sistimatis dan pikiran-pikiran utama dan pikiran-pikiran
penjelas yang akan menjadi pokok tulisan.
Penyusunan outline ( kerangka karanagn ) secara garis besar dapat dilakukan degan
menggunakan pola alamiah dan pola logis.
Macam-macam outline ( kerangka karangan ) dapat berdasarkan atas: sifat
rinciannya dan berdasarkan teksnya.
B. SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber-
sumber yang lebih banyak dan tentunya dapat di pertanggungjawabkan. Oleh karena itu,
segala kritik, saran atau masukan dari pembaca sangat diharapkan untuk menunjang
perbaikan makalah yang lebih baik lagi.
10
DAFTAR PUSTAKA
HTTP://ID.WIKIPEDIA.ORG/WIKI/KARYA_ILMIAH
HTTPS://BONGEZ.WORDPRESS.COM/2010/04/26/KERANGKA-KARANGAN/
HTTP://DINO-AL-DEPOKY.BLOGSPOT.COM/2014/02/BAHASA-INDONESIA-PERENCANAAN-
PENULISAN.HTML
Budi Karyanto,umum.2009. Bahasa Indonesia untuk perguruan tinggi Pekalongan:
STAINPekalongan Press.
Keraf, Gorys ke.1997. komposisi sebuah pengantar kemahiran bahasa. jakarta: Nusa indah.
Rahardi, Kunjana. 2009. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.Jakarta:Erlangga.
Widjono. 2005. bahasa indonesia. jakarta: PT Grasindo.
11