BAHASA INDONESIA
“KERANGKA KARANGAN”
Disusun oleh:
Rosita Aini
Segala puji bagi allah SWT yang telah memberikan karunia dan anugrah
yang begitu luas sehingga tak satupun orang bisa menghitungnya. Berkat rahmat
dan karunianya itu juga saya bisa menyelesaikan makalah mata kuliah bahasa
indonesia dengan judul “Kerangka Karangan”.
Terima kasih juga tak lupa pula saya ucapkan kepada pihak-pihak yang
mendukung baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga makalah ini
dapat saya disusun dengan baik.
Penyusun
Rosita Aini
DAFTAR ISI
COVER.....................................................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................
BAB 1........................................................................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar belakang...............................................................................................
B. Rumusan masalah........................................................................................
C. Tujuan masalah..........................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................................
B. Saran.............................................................................................................
Daftar Pustaka...........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Jadi kerangka karangan merupakan konsep yang berisi tentang poin utama
dari sebuah gagasan untuk dijadikan karya tulis yang disusun dengan logis,
terstruktur, runtut, spesifik, teratur, dan sistematis. Terdapat lima model
karangan yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, yakni karangan
eksposisi, narasi, persuasi, argumentasi dan deskripsi.
1. Nursito
Kerangka karangan adalah rencana kerja yang memuat garis-garis besar
atau susunan pokok pembicaraan sebuah karangan yang akan ditulis.
2. Soeparno
Kerangka karangan adalah kerangka tulis yang menggambarkan bagian-
bagian atau butir-butir isi karangan dalam sistematis.
1. Kerangka kalimat
Kerangka kalimat mempergunakan kalimat deklaratif (berita) yang
lengkap untuk merumuskan setiap topik, sub topik, maupun sub-sub topik.
Manfaat kerangka kalimat meliputi:
a. Ia memaksa penulis untuk merumuskan dengan tepat topik yang akan
diuraikan, serta perincian-rincian tentang topik itu.
b. Perumusan topik-topik dalam tiap unit akan tetap jelas, walaupun telah
lewat bertahun-tahun. penulis masih sanggup mengikuti rencana
aslinya, walaupun baru digarap bertahun-tahun kemudian.
c. Kalimat yang dirumuskan dengan baik dan cermat akan jelas bagi
siapapun, seperti bagi pengarangnya sendiri.
2. Kerangka topik
Kerangka topik dengan perumusan tesis dalam sebuah kalimat yang
lengkap. Sesudah itu maupun pokok, baik pokok-pokok utama maupun
pokok-pokok bawahan, dirumuskan dengan mecantumkan topiknya saja,
dengan tidak mempergunakan kalimat yang lengkap.
Kerangka topik dirumuskan dengan mempergunakan kata atau frasa.
Sebab itu kerangka topik tidak begitu jelas dan cermat seperti kerangka
kalimat. Kerangka topik manfaatnya kurang bila dibandingkan dengan
kerangka kalimat, terutama jika tenggang waktu antara perencanaan antara
kerangka karangan itu dengaan penggarapannya cukup lama.
a) Karangan Deskripsi
b) Karangan Narasi
Karangan narasi berasal dari narration yaitu bercerita, jadi karangan
narasi adalah suatu bentuk tulisan yang berusaha menciptakan,
mengisahkan, merangkaikan tindak-tanduk perbuatan manusia dalam
sebuah peristiwa secara kronologis atau yang berlangsung dalam suatu
kesatuan waktu.
Narasi memiliki macam sifat yaitu:
a. Narasi ekspositoris/narasi faktual
b. Narasi sugestif/narasi berplot.
c) Karangan Eksposisi
Kata eksposisi yang dapat dipungut dari kata bahasa Inggris exposition
sebenarnya berasal dari kata bahasa Latin yang berarti ‘membuka atau
memulai’. Memang karangan eksposisi merupakan wacana yang bertujuan
untuk memberi tahu, mengupas, menguraikan, atau menerangkan sesuatu.
d) Karangan Argumentasi
Tujuan utama karangan argumentasi adalah untuk meyakinkan
pembaca agar menerima atau megambil suatu doktrin, sikap, dan tingkah
laku tertentu. Syarat utama untuk menulis karangan argumentasi adalah
penulisannya harus terampil dalam bernalar dan menyusun ide yang logis.
Ciri-ciri karangan argumentasi:
a. Mengemukakan alasan atau bantahan sedemikian rupa dengan tujuan
mempengaruhi keyakinan pembaca agar menyetujuinya;
b. Mengusahakan pemecahan suatu masalah dan;
c. Mendiskusikan suatu persoalan tanpa perlu mencapai satu
penyelesaian.
e) Karangan Persuasi
Dalam bahasa Inggris kata to persuade berarti ‘membujuk’ atau
‘menyakinkan’. Bentuk nominanya adalah persuation yang kemudian
menjadi kata pungut bahasa Indonesia: persuasi.
Ada dua pola terpenting yang lazim dipakai untuk menyusun kerangka
karangan, yaitu pola alamiah dan pola logis. Pola pertama disebut alamiah
karena memakai pendekatan berdasarkan faktor alamiah yang esensial, yaitu
ruang (tempat) dan waktu.
1. Pola Alamiah
Seperti yang telah diuraikan di atas, penyusunan kerangka karangan
yang berpola alamiah mengikuti keadaan alam yang berdimensi ruang dan
waktu. Oleh karena itu, urutan unit-unit dalam kerangka pola alamiah
dapat dibagi dua, yaitu urutan ruang dan urutan waktu.
a) Urutan ruang
Yang dimaksud dengan urutan adalah pola uraian yang
menjabarkan keadaan suatu ruang seperti dari kiri ke kanan, dari atas
ke bawah, dan seterusnya. Urutan ruang dipakai untuk
mendeskripsikan suatu tempat atau ruang, umpamanya kantor, gedung,
lokasi atau wilayah tertentu. Berikut ini contoh bagian kerangka
karangan yang memakai urutan ruang.
Topik : Laporan Lokasi Banjir di Indonesia
(I). Banjir di Pulau Jawa
(2). Banjir di Jawa Tengah
(3). Banjir di Jawa Barat
(4). Banjir di Jawa Timur.
b) Urutan waktu
Urutan waktu dipakai untuk menarasikan (menceritakan) suatu
peristiwa/kejadian, baik yang berdiri sendiri maupun yang merupakan
rangkaian peristiwa. Kerangka tentang sejarah pastilah memakai
urutan waktu. Agar tidak membosankan, urutan waktu seperti di atas
dapat divariasikan dengan susunan terbalik misalnya dari akhir ke
awal. Perhatikan contoh kerangka karangan yang memakai urutan
waktu dibawah ini.
Topik : Riwayat Hidup Soekarno
(1). Jati diri Soekarno
(2). Pendidikan Soekarno
(3). Karier Soekarno
(4). Akhir Hidup Soekarno.
2. Pola Logis
Manusia mempunyai suatu kesanggupan dimana manusia lebih
sempurna dari makhluk yang lain, yaitu sanggup menghadapi segala
sesuatu yang berada di sekitarnya dengan kemampuan akal budinya.
Urutan logis sama sekali tidak ada hubungannya dengan suatu ciri yang
intern dalam materinya, tetapi kiat dengan tanggapan penulis.
Tanggapan yang sesuai dengan jalan pikiran untuk menemukan
landasan bagi setiap persoalan, mampu di tuang dalam suatu susunan atau
urutan logis. Urutan logis sama sekali tidak ada hubungan dengan suatu
ciri yang intern dalam materinya, tetapi erat dengan tanggapan penulis.
Dinamakan pola logis karena memakai pendekatan berdasarkan jalan
pikir atau cara pikir manusia yang selalu mengamati sesuatu berdasarkan
logika
a) Urutan klimaks dan Anti klimaks
Urutan ini timbul sebagai tanggapan penulis yang berpendirian
bahwa posisi tertentu dari suatu rangkaian merupakan posisi yang
paling tinggi kedudukannya atau yang paling menonjol. Bila posisi
yang paling penting itu berada pada akhir rangkaian maka urutan ini
disebut klimaks. Dalam urutan klimaks pengarang menyusun bagian-
bagian dari topik itu dalam suatu urutan yang semakin meningkat
kepentingannya, dari yang paling rendah kepentingannya, bertingkat-
tingkat naik hingga mencapai ledakan pada akhir rangkaian.
Urutan yang merupakan kebalikan dari klimaks adalah anti
klimaks. Penulis mulai suatu yang paling penting dari suatu rangkaian
dan berangsur-angsur menuju kepada suatu topik yang paling rendah
kedudukan atau kepentingannya.
Dasar dari urutan ini adalah bahwa orang tidak akan menaruh
perhatian lagi terhadap hal-hal yang kurang penting seandainya hal
yang paling penting sudah dikemukakan lebih dahulu. Kekecewaan
orang terhadap anti klimaks disebabkan oleh kegagalan menempatkan
bagian yang paling penting atau yang paling tinggi pada tempat yang
tepat.
Contoh : Topik (Turunnya Suharto)
Penyebabnya:
(1) Keresahan masyarakat
(2) Merajalela nya praktek KKN
(3) Keresahan masyarakat
(4) Kerusuhan social
(5) Tuntutan reformasi menggema.
b) Urutan kausal
Urutan Kausal mencakup dua pola yaitu urutan dari sebab ke
akibat, dan urutan akibat ke sebab. Pada pola yang pertama suatu
masalah dianggap sebagai sebab, yang kemudian dilanjutkan dengan
perincian-perincian yang menelusuri akibat-akibat yang mungkin
terjadi. Urutan ini sangat efektif dalam penulisan sejarah atau dalam
membicarakan persoalan-persoalan yang dihadapi umat manusia pada
umumnya.
Contoh : Topik (krisis moneter melanda tanah air)
Penyebabnya:
(1) Tingginya harga bahan pangan
(2) Penyebab krisis moneter
(3) Dampak terjadi krisis moneter
(4) Solusi pemecahan masalah krisis moneter.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi kerangka karangan merupakan konsep yang berisi tentang poin utama
dari sebuah gagasan untuk dijadikan karya tulis yang disusun dengan logis,
terstruktur, runtut, spesifik, teratur, dan sistematis. Terdapat lima model
karangan yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, yakni karangan
eksposisi, narasi, persuasi, argumentasi dan deskripsi.
DAFTAR PUSTAKA
https://raditut.blogspot.com/2013/11/teori-outlinekerangkakarangan_29.html?m=1
Diakses, kamis 27/10/2022. Pukul 17:30
https://www.dosenpendidikan.co.id/contoh-kerangka-karangan/