Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

BAHASA INDONESIA
“KERANGKA KARANGAN”

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Bahasa Indonesia yang diampu oleh:

Eni Septiani, M.pd

Disusun oleh:

Rosita Aini

PEROGRAM STUDI PERGURUAN MADRASAH IBTIDAIYAH

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH(STIT)DARUSSALIMIN

NW PRAYA LOMBOK TENGAH TAHUN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi allah SWT yang telah memberikan karunia dan anugrah
yang begitu luas sehingga tak satupun orang bisa menghitungnya. Berkat rahmat
dan karunianya itu juga saya bisa menyelesaikan makalah mata kuliah bahasa
indonesia dengan judul “Kerangka Karangan”.

Shalawat dan salam mudah-mudahan selalu tercurahkan kepada junjungan


alam nabi kita nabi besar muhammad SAW. Karena berkat perjuangan dan
pengorbanan beliau kita bisa menikmati manisnya iman hingga saat ini.

Terima kasih juga tak lupa pula saya ucapkan kepada pihak-pihak yang
mendukung baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga makalah ini
dapat saya disusun dengan baik.

Saya berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca. Namun terlepas dari itu, saya memahami bahwa makalah ini jauh dari
kata sempurna, sehingga saya sangat mengharapakan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi menciptakan makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Mantang, 5 November 2022

Penyusun

Rosita Aini
DAFTAR ISI

COVER.....................................................................................................................

KATA PENGANTAR..............................................................................................

BAB 1........................................................................................................................

PENDAHULUAN

A. Latar belakang...............................................................................................
B. Rumusan masalah........................................................................................
C. Tujuan masalah..........................................................................................

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian kerangka karangan......................................................................


B. Bentuk-bentuk kerangka karangan..............................................................
C. Pola susunan kerangka karangan................................................................

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................................................
B. Saran.............................................................................................................

Daftar Pustaka...........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada umumnya kerangka karangan merupakan rencana garis besar


berdasarkan tingkat kepentingannya (teratur tentang pembagian dan penyusun
gagasan), serta pedoman bagi pembaca untuk mengetahui isi suatu karangan.
Kerangka karangan yang belum final disebut outline sementara, sedangkan
kerangka karangan yang sudah tersusun rapi dan lengkap disebut outline final.
Didalam bahasa indonesia penulisan kerangka karangan membantu penulis
untuk melihat gagasan-gagasan dalam sekilas pandang, sehingga dapat
dipastikan apakah susunan dan hubungan timbal-balik antara gagasan-gagasan
itu sudah tepat, apakah gagasan-gagasan itu sudah disajikan dengan baik,
harmonis dalam perimbangannya.

Kerangka karangan adalah miniatur atau protipe dari sebuah karangan.


Dalam bentuk miniatur ini karangan tersebut dapat diteliti, dianalisis, dan
dipertimbangkan secara menyeluruh, bukan secara terlepas-lepas.

Kerangka karangan banyak dipergunakan didalam setiap pembuatan


penulisan karya ilmiah sehingga banyak ketentuan yang harus dilakukan untuk
pembuatan penulisan tersebut. Untuk itu Penulis hanya membatasi penulisan
ini pada pola susunan secara garis besar, macam-macam dan syarat pembuatan
outline (kerangka karangan).

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian kerangka karangan?

2. Bagaimana bentuk-bentuk kerangka karangan?

3. Apa saja Pola susunannya?

C. Tujuan penulisan masalah

1. Agar dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan kerangka karangan

2. Agar dapat mengetahui apa saja bentuk-bentuk kerangka karangan

3. Agar dapat mengetahui apa saja pola susunan kerangka karangan


BAB I

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kerangka Karangan

Kerangka dalam karangan adalah suatu rancangan yang berisi poin


gagasan yang disusun secara logis, terstruktur, runtut, spesifik, teratur, dan
sistematis. Sedangkan karangan adalah pengutaraan buah pikiran berupa ide
yang dituangkan kedalam sebuah karya tulis untuk bisa dipahami oleh
pembaca.

Jadi kerangka karangan merupakan konsep yang berisi tentang poin utama
dari sebuah gagasan untuk dijadikan karya tulis yang disusun dengan logis,
terstruktur, runtut, spesifik, teratur, dan sistematis. Terdapat lima model
karangan yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, yakni karangan
eksposisi, narasi, persuasi, argumentasi dan deskripsi.

Dalam membuat karya tulis, seorang pengarang sangat perlu untuk


membuat kerangka agar karya yang dihasilkan bisa sesuai dengan parameter
sebuah karya. Selain itu kerangka juga bisa memudahkan pengarang saat
menghadapi writer’s block atau kebuntuan dalam menulis, kebuntuan dalam
menulis biasanya karena kehilangan ide untuk meneruskan cerita.

Kerangka karangan menurut para ahli:

1. Nursito
Kerangka karangan adalah rencana kerja yang memuat garis-garis besar
atau susunan pokok pembicaraan sebuah karangan yang akan ditulis.
2. Soeparno
Kerangka karangan adalah kerangka tulis yang menggambarkan bagian-
bagian atau butir-butir isi karangan dalam sistematis.

B. Bentuk-bentuk kerangka karangan

Bentuk kerangka karangan berdasarkan perumusan teksnya terdiri atas:

1. Kerangka kalimat
Kerangka kalimat mempergunakan kalimat deklaratif (berita) yang
lengkap untuk merumuskan setiap topik, sub topik, maupun sub-sub topik.
Manfaat kerangka kalimat meliputi:
a. Ia memaksa penulis untuk merumuskan dengan tepat topik yang akan
diuraikan, serta perincian-rincian tentang topik itu.
b. Perumusan topik-topik dalam tiap unit akan tetap jelas, walaupun telah
lewat bertahun-tahun. penulis masih sanggup mengikuti rencana
aslinya, walaupun baru digarap bertahun-tahun kemudian.
c. Kalimat yang dirumuskan dengan baik dan cermat akan jelas bagi
siapapun, seperti bagi pengarangnya sendiri.

2. Kerangka topik
Kerangka topik dengan perumusan tesis dalam sebuah kalimat yang
lengkap. Sesudah itu maupun pokok, baik pokok-pokok utama maupun
pokok-pokok bawahan, dirumuskan dengan mecantumkan topiknya saja,
dengan tidak mempergunakan kalimat yang lengkap.
Kerangka topik dirumuskan dengan mempergunakan kata atau frasa.
Sebab itu kerangka topik tidak begitu jelas dan cermat seperti kerangka
kalimat. Kerangka topik manfaatnya kurang bila dibandingkan dengan
kerangka kalimat, terutama jika tenggang waktu antara perencanaan antara
kerangka karangan itu dengaan penggarapannya cukup lama.

Bentuk kerangka karangan berdasarkan bentuk kerangka terdiri atas:

a) Karangan Deskripsi

Karangan Deskripsi adalah Tulisan yang menggambarkan bentuk


objek pengamatan, rupa, sifat, rasa atau corak yang melukiskan perasaan.
Sebuah deskripsi dibuat untuk membantu pembaca membayangkan
suasana mengenal ciri orang, dan untuk memahami suatu perasaan
melalui ungkapan bahasa.

Oleh karenanya dalam membuat deskripsi harus berdasar pada


pengamatan yang cermat dan penyusunan kalimat yang tepat yang harus di
awali dengan sebuah gambaran yang umum, yang berupa kalimat atau
frasa.

Ada berbagai jenis deksripsi yang berupa deskripsi penampilan,


kesopanan, perilaku, sifat, suara, cara bicara, sikap dan adapula deskripsi
melalui pencerapan salah satu pancaindera kita yang harus disusun secara
kronologis dan logis.

b) Karangan Narasi
Karangan narasi berasal dari narration yaitu bercerita, jadi karangan
narasi adalah suatu bentuk tulisan yang berusaha menciptakan,
mengisahkan, merangkaikan tindak-tanduk perbuatan manusia dalam
sebuah peristiwa secara kronologis atau yang berlangsung dalam suatu
kesatuan waktu.
Narasi memiliki macam sifat yaitu:
a. Narasi ekspositoris/narasi faktual
b. Narasi sugestif/narasi berplot.

Narasi yang hanya bertujuan untuk memberi informasi kepada


pembaca agar pengetahuannya bertambah luas disebut narasi ekspositoris;
sedangkan narasi yang mampu menimbulkan daya khayal, disebut narasi
sugestif. Contoh narasi sugestif adalah novel atau cerpen, sedangkan
contoh narasi ekspositoris adalah kisah perjalanan, otobiografi, kisah
perampokan, dan cerita tentang peristiwa pembunuhan. Kutipan di bawah
ini adalah contoh karangan narasi ekspositoris atau narasi faktual.

c) Karangan Eksposisi
Kata eksposisi yang dapat dipungut dari kata bahasa Inggris exposition
sebenarnya berasal dari kata bahasa Latin yang berarti ‘membuka atau
memulai’. Memang karangan eksposisi merupakan wacana yang bertujuan
untuk memberi tahu, mengupas, menguraikan, atau menerangkan sesuatu.

Dalam karangan eksposisi, masalah yang dikomunikasikan terutama


adalah pemberitahuan atau informasi. Hasil karangan eksposisi yang
berupa informasi dapat kita baca sehari-hari di dalam media massa.
Melalui media massa berita di-expose atau dipaparkan dengan tujuan
memperluas pandangan dan pengetahuan pembaca. Pembaca tidak dipaksa
untuk menerima pendapat penulis, tetapi setiap pembaca sekadar diberi
tahu bahwa ada orang yang berpendapat demikian. Mengingat
karangannya bersifat memaparkan sesuatu, eksposisi juga dapat disebut
karangan paparan.

d) Karangan Argumentasi
Tujuan utama karangan argumentasi adalah untuk meyakinkan
pembaca agar menerima atau megambil suatu doktrin, sikap, dan tingkah
laku tertentu. Syarat utama untuk menulis karangan argumentasi adalah
penulisannya harus terampil dalam bernalar dan menyusun ide yang logis.
Ciri-ciri karangan argumentasi:
a. Mengemukakan alasan atau bantahan sedemikian rupa dengan tujuan
mempengaruhi keyakinan pembaca agar menyetujuinya;
b. Mengusahakan pemecahan suatu masalah dan;
c. Mendiskusikan suatu persoalan tanpa perlu mencapai satu
penyelesaian.
e) Karangan Persuasi
Dalam bahasa Inggris kata to persuade berarti ‘membujuk’ atau
‘menyakinkan’. Bentuk nominanya adalah persuation yang kemudian
menjadi kata pungut bahasa Indonesia: persuasi.

Jadi karangan persuasi adalah karangan yang bertujuan membuat


pembaca percaya, yakin, dan terbujuk akan hal-hal yang dikomunikasikan
yang mungkin berupa fakta, suatu pendirian umum, suatu
pendapat/gagasan ataupun perasaan seseorang. Dalam karangan persuasi,
fakta-fakta yang relevan dan jelas harus diuraikan sedemikian rupa
sehingga kesimpulannya dapat diterima secara meyakinkan. Di samping
itu, dalam menulis karangan persuasi harus pula diperhatikan penggunaan
diksi yang berpengaruh kuat terhadap emosi dan perasaan pembaca.

Macam-macam persuasi ditinjau dari segi medan pemakaiannya


yaitu:

(1) Persuasi Politik


Sesuai dengan namanya, persuasi politik dipakai dalam bidang
politik oleh orangorang yang berkecimpung dalam bidang politik dan
kenegaraan. Para ahli politik dan kenegaraan sering menggunakan
persuasi jenis ini untuk keperluan politik dan negaranya. Kita akan
bisa memahami persuasi politik lebih baik lagi, bila kutipan berikut ini
kita kaji dengan teliti. Naskah persuasi politik berikut ini berkombinasi
dengan eksposisi.
(2) Persuasi Pendidikan
Persuasi pendidikan dipakai oleh orang-orang yang berkecimpung
dalam bidang pendidikan dan digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan
pendidikan. Seorang guru, misalnya, bisa menggunakan persuasi ini
untuk mempengaruhi anak didiknya supaya mereka giat belajar, sering
membaca, dan lain-lain. Seorang motivator dan innovator pendidikan
bisa memanfaatkan persuasi pendidikan dengan menampilkan konsep-
konsep baru pendidikan untuk diterapkan oleh pelaksanaan
pendidikan. Kutipan artikel berita ini dapat dijadikan bahan untuk
menelaah karangan persuasi pendidikan.
(3) Persuasi Advertensi/Iklan
Persuasi iklan dimanfaatkan terutama dalam dunia usaha untuk
memperkenalkan suatu barang atau bentuk jasa tertentu. Lewat
persuasi iklan ini diharapkan pembaca atau pendengar menjadi kenal,
senang, ingin memiliki, berusaha untuk memiliki barang atau memakai
jasa yang ditawarkan. Karena itu, advertensi diberi predikat jalur
komunikasi antara pabrik dan penyalur, pemilik barang dan publik
sebagai konsumen. Tampilan iklan beraneka ragam, ada yang sangat
pendek, ada pula yang panjang.
(4) Persuasi Propaganda
Objek yang disampaikan dalam persuasi propaganda adalah
informasi. Tentunya tujuan persuasi propaganda tidak hanya berhenti
pada penyebaran informasi saja. Lebih dari itu, dengan informasi
diharapkan pembaca atau pendengar mau dan sadar untuk berbuat
sesuatu.
Persuasi propaganda sering dipakai dalam kegiatan kampanye. Isi
kampanye biasanya berupa informasi dan ajakan. Tujuan akhir dari
kampanye adalah agar pembicara dan pendengar menuruti isi ajakan
kampanye tersebut. Pembuatan informasi tentang seseorang yang
mengidap penyakit jantung yang disertai dengan ajakan pengumpulan
dana untuk pengobatannya, atau selebaran yang berisi informasi
tentang situasi tertentu yang disertai ajakan berbuat sesuatu adalah
contoh persuasi propaganda.

C. Pola kerangka karangan

Ada dua pola terpenting yang lazim dipakai untuk menyusun kerangka
karangan, yaitu pola alamiah dan pola logis. Pola pertama disebut alamiah
karena memakai pendekatan berdasarkan faktor alamiah yang esensial, yaitu
ruang (tempat) dan waktu.

Pola yang kedua dinamakan pola logis karena memakai pendekatan


berdasarkan jalan pikiran atau cara berpikir manusia yang selalu mengamati
sesuatu berdasarkan logika.

1. Pola Alamiah
Seperti yang telah diuraikan di atas, penyusunan kerangka karangan
yang berpola alamiah mengikuti keadaan alam yang berdimensi ruang dan
waktu. Oleh karena itu, urutan unit-unit dalam kerangka pola alamiah
dapat dibagi dua, yaitu urutan ruang dan urutan waktu.
a) Urutan ruang
Yang dimaksud dengan urutan adalah pola uraian yang
menjabarkan keadaan suatu ruang seperti dari kiri ke kanan, dari atas
ke bawah, dan seterusnya. Urutan ruang dipakai untuk
mendeskripsikan suatu tempat atau ruang, umpamanya kantor, gedung,
lokasi atau wilayah tertentu. Berikut ini contoh bagian kerangka
karangan yang memakai urutan ruang.
Topik : Laporan Lokasi Banjir di Indonesia
(I). Banjir di Pulau Jawa
(2). Banjir di Jawa Tengah
(3). Banjir di Jawa Barat
(4). Banjir di Jawa Timur.
b) Urutan waktu
Urutan waktu dipakai untuk menarasikan (menceritakan) suatu
peristiwa/kejadian, baik yang berdiri sendiri maupun yang merupakan
rangkaian peristiwa. Kerangka tentang sejarah pastilah memakai
urutan waktu. Agar tidak membosankan, urutan waktu seperti di atas
dapat divariasikan dengan susunan terbalik misalnya dari akhir ke
awal. Perhatikan contoh kerangka karangan yang memakai urutan
waktu dibawah ini.
Topik : Riwayat Hidup Soekarno
(1). Jati diri Soekarno
(2). Pendidikan Soekarno
(3). Karier Soekarno
(4). Akhir Hidup Soekarno.
2. Pola Logis
Manusia mempunyai suatu kesanggupan dimana manusia lebih
sempurna dari makhluk yang lain, yaitu sanggup menghadapi segala
sesuatu yang berada di sekitarnya dengan kemampuan akal budinya.
Urutan logis sama sekali tidak ada hubungannya dengan suatu ciri yang
intern dalam materinya, tetapi kiat dengan tanggapan penulis.
Tanggapan yang sesuai dengan jalan pikiran untuk menemukan
landasan bagi setiap persoalan, mampu di tuang dalam suatu susunan atau
urutan logis. Urutan logis sama sekali tidak ada hubungan dengan suatu
ciri yang intern dalam materinya, tetapi erat dengan tanggapan penulis.
Dinamakan pola logis karena memakai pendekatan berdasarkan jalan
pikir atau cara pikir manusia yang selalu mengamati sesuatu berdasarkan
logika
a) Urutan klimaks dan Anti klimaks
Urutan ini timbul sebagai tanggapan penulis yang berpendirian
bahwa posisi tertentu dari suatu rangkaian merupakan posisi yang
paling tinggi kedudukannya atau yang paling menonjol. Bila posisi
yang paling penting itu berada pada akhir rangkaian maka urutan ini
disebut klimaks. Dalam urutan klimaks pengarang menyusun bagian-
bagian dari topik itu dalam suatu urutan yang semakin meningkat
kepentingannya, dari yang paling rendah kepentingannya, bertingkat-
tingkat naik hingga mencapai ledakan pada akhir rangkaian.
Urutan yang merupakan kebalikan dari klimaks adalah anti
klimaks. Penulis mulai suatu yang paling penting dari suatu rangkaian
dan berangsur-angsur menuju kepada suatu topik yang paling rendah
kedudukan atau kepentingannya.
Dasar dari urutan ini adalah bahwa orang tidak akan menaruh
perhatian lagi terhadap hal-hal yang kurang penting seandainya hal
yang paling penting sudah dikemukakan lebih dahulu. Kekecewaan
orang terhadap anti klimaks disebabkan oleh kegagalan menempatkan
bagian yang paling penting atau yang paling tinggi pada tempat yang
tepat.
Contoh : Topik (Turunnya Suharto)
Penyebabnya:
(1) Keresahan masyarakat
(2) Merajalela nya praktek KKN
(3) Keresahan masyarakat
(4) Kerusuhan social
(5) Tuntutan reformasi menggema.
b) Urutan kausal
Urutan Kausal mencakup dua pola yaitu urutan dari sebab ke
akibat, dan urutan akibat ke sebab. Pada pola yang pertama suatu
masalah dianggap sebagai sebab, yang kemudian dilanjutkan dengan
perincian-perincian yang menelusuri akibat-akibat yang mungkin
terjadi. Urutan ini sangat efektif dalam penulisan sejarah atau dalam
membicarakan persoalan-persoalan yang dihadapi umat manusia pada
umumnya.
Contoh : Topik (krisis moneter melanda tanah air)
Penyebabnya:
(1) Tingginya harga bahan pangan
(2) Penyebab krisis moneter
(3) Dampak terjadi krisis moneter
(4) Solusi pemecahan masalah krisis moneter.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kerangka dalam karangan adalah suatu rancangan yang berisi poin


gagasan yang disusun secara logis, terstruktur, runtut, spesifik, teratur, dan
sistematis. Sedangkan karangan adalah pengutaraan buah pikiran berupa ide
yang dituangkan kedalam sebuah karya tulis untuk bisa dipahami oleh
pembaca.

Jadi kerangka karangan merupakan konsep yang berisi tentang poin utama
dari sebuah gagasan untuk dijadikan karya tulis yang disusun dengan logis,
terstruktur, runtut, spesifik, teratur, dan sistematis. Terdapat lima model
karangan yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, yakni karangan
eksposisi, narasi, persuasi, argumentasi dan deskripsi.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.tripven.com/kerangka-karangan/. Diakses, kamis 27/10/2022. Pukul


17:07

https://raditut.blogspot.com/2013/11/teori-outlinekerangkakarangan_29.html?m=1
Diakses, kamis 27/10/2022. Pukul 17:30

Abdi Pringadi. Catatan pringadi bentuk dan pola kerangka karangan.

https://www.dosenpendidikan.co.id/contoh-kerangka-karangan/

Anda mungkin juga menyukai