Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

BAHASA INDONESIA
“JENIS TULISAN DAN KERANGKA KARANGAN”

Dosen Pengampu :
Dr. Retno Danu Rusmawati, S.Pd.,M.Pd.
(0701086101)

Disusun Oleh :
Kelompok 9 :
1. Tinabul Munawaroh (201500151)
2. Sinta Clarita Dwi Shera (201500154)
3. Febri Kurnia Sari (201500167)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA


SURABAYA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberi rahmat dan hidayahnya sehingga proses makalah berjudul “Jenis Tulisan
dan Kerangka Karangan” bisa teselesaikan dengan baik. Pembuatan makalah ini
merupakan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang di kerjakan secara
kelompok.
Makalah ini berisi tentang jenis-jenis tulisan dan kerangka karangan .yang
mana kami telah berusaha semaksimal mungkin dan pastinya dengan bantuan dari
berbagai pihak, sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Maka dari itu kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga terselesainya makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa banyak kekurangan baik dari dalam
susunan bahasa maupun penulisan. Oleh sebab itu terbuka bagi kami atas saran
dan kritik dari pembaca kepada kami, sehingga kami dapat memperbaiki karya
tulis ini. Kami berharap semoga makalah ini memberikan manfaat dan inpirasi
kepada pembaca.

Surabaya, 06 Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB 1......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................5
1.3 Tujuan.............................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
2.1 Pengertian Tulisan..........................................................................................6
2.2 Jenis-Jenis Tulisan..........................................................................................6
2.3 Pengertian Kerangka Karangan....................................................................13
2.4 Manfaat Kerangka Karangan........................................................................14
2.5 Pola Susunan Kerangka Karangan...............................................................14
2.6 Macam-Macam Kerangka Karangan............................................................16
2.7 Syarat dan Urutan dalam membuat Kerangka Karangan.............................16
BAB III..................................................................................................................17
PENUTUP..............................................................................................................17
3.1 Kesimpulan...................................................................................................17
3.2 Saran.............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai bagian dari kegiatan berbahasa, menulis berkaitan erat dengan
aktivitas berfikir. Keduannya saling melengkapi. Secara psikologis menulis
memerlukan kerja otak, kesabaran pikiran, kehalusan perasan, dan kemauan yang
keras. Menulis dan berfikir merupakan dua kegiatan yang dilakukan secara
bersama dan berulang-ulang. Dengan kata lain, tulisan adalah wadah yang
sekaligus merupakan hasil pemikiran. Melalui kegiatan berfikir, penulis dapat
meningkatkan kemampuannya dalam menulis.
Karangan adalah suatu karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan dan menyampaikan melalui bahasa tulis kepada
pembaca untuk dipahami. Ada 5 jenis karangan yang umum dijumpai dalam
keseharian yaitu narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi,dan,persuasi.
Kerangka karangan adalah rencana penulisan yang memuat garis-garis
besar dari suatu karangan yang akan ditulis, dan merupakan rangkaian ide-ide
yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur. Kerangka
karangan dibuat untuk mempermudah penulisan agar tetap terarah dan tidak
keluar dari topik atau tema yang dituju. Pembuatan kerangka karangan ini sangat
penting, terutama bagi penulis pemula, agar tulisan tidak kaku dan penulis tidak
bingung dalam melanjutkan tulisannya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas, maka
dibentuk rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Tulisan ?
2. Apa saja jenis-jenis Tulisan ?
3. Apa yang dimaksud Kerangka Karangan ?
4. Apa saja manfaat Kerangka Karangan ?
5. Apa saja pola susunan Kerangka Karangan ?
6. Apa saja macam-macam Kerangka Karangan ?
7. Apa saja syarat dan urutan dalam membuat Kerangka Karangan ?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dalam penulisan makalah ini
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis Tulisan dan pengertiannya
2. Untuk mengetahui apa itu Kerangka Karangan
3. Untuk mengetahui manfaat Kerangka Karangan
4. Untuk mengetahui pola susunan Kerangka Karangan
5. Untuk mengetahui macam-macam dan syarat pembuatan Kerangka
Karangan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Tulisan
Tulisan adalah suatu aspek dalam sebuah keterampilan yang mempunyai
makna.
2.2 Jenis-Jenis Tulisan
1. Narasi
Narasi merupakan bentuk percakapan atau tulisan yang bertujuan
menyampaikan atau menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia
berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu.

a. Ciri-ciri tulisan narasi, yaitu:


1. Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa
2. Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang menunjukkan
peristiwa awal sampai akhir
3. Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian
4. Latar (setting) digambarkan secara hidup dan terperinci
5. Pola narasi secara sederhana: awal-tengah-akhir. Awal narasi biasanya
berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh.
6. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca.
7. Berdasarkan konflik agar menarik
8. Memiliki estetika karena isi dan penyampaiannya bersifat sastra,
khusus narasi yang berbentuk fiksi.
b. Contoh dari narasi
1) Contoh narasi berisi fakta :
Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama adalah seorang
nasionalis. Ia memimpin PNI pada tahun 1928. Soekarno menghabiskan
waktunya di penjara dan di tempat pengasingan karena keberaniannya
menentang penjajah. Soekarno mengucapkan pidato tentang dasar-dasar
Indonesia merdeka yang dinamakan Pancasila pada sidang BPUPKI
tanggal 1 Juni 1945. Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil
bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada
tanggal 17 Agustus 1945. Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke
Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan
dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949. Jiwa
kepemimpinan dan perjuangannya tidak pernah pupus. Soekarno bersama
pemimpin-pemimpin negara lainnya menjadi juru bicara bagi negara-
negara nonblok pada Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955.
Hampir seluruh perjalanan hidupnya dihabiskan untuk berbakti dan
berjuang.
2) Contoh narasi fiksi :
Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang
menerpa, membuat tulang-tulang di sekujur tubuhku bergemeretak.
Kumasukkan kedua telapak tangan ke dalam saku jaket, mencoba
memerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa. Wangi kayu cadar
yang terbakar di perapian menyambutku ketika Eriza membukakan pintu.
Wangi yang kelak akan kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air.
Tapi wajah ayu di hadapanku, akankah kurindui juga? Ada yang berdegup
keras di dalam dada, namun kuusahakan untuk menepiskannya. Jangan,
Bowo, sergah hati kecilku, jangan biarkan hatimu terbagi. Ingatlah Ratri,
dia tengah menunggu kepulanganmu dengan segenap cintanya.
2. Eksposisi
Eksposisi adalah tulisan yang bertujuan menjelaskan atau memberikan
informasi tentang sesuatu. Eksposisi merupakan tulisan yang sering
digunakan untuk menyampaikan uraian ilmiah, seperti makalah, skripsi,
atau artikel pada surat kabar atau majalah.
a) Ciri-ciri tulisan eksposisi, yaitu:
1) Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya.
2) Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi (data faktual).
3) Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak.
4) Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja
sesuatu.
5) Berupa tulisan yang memberikan pengertian dan pengetahuan.
6) Disampaikan dengan lugas dengan bahasa yang baku
b) Contoh dari eksposisi
1) Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu
akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan
berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan,
juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk
menghasilkan informasi keuangan. Dalam bidang auditing pekerjaan
akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk
menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.
2) Di banyak kota besar, kemacetan lalu lintas di jalan raya menjadi
persoalan yang pelik. Sebenarnya ini merupakan hal yang tidak aneh.
Meskipun demikian, kemacetan lalu lintas merupakan keadaan yang
menjengkelkan bagi kita sebagai pengguna jalan.
Jika diperhatikan, pada waktu-waktu tertentu lalu lintas di jalan-jalan
tampak macet. Pada pagi hari, kemacetan lalu lintas mulai terasa
ketika warga masyarakat mulai berangkat ke tempat mereka bekerja
dan para pelajar mulai berangkat ke sekolah. Pada siang hari
kemacetan lalu lintas mencapai puncaknya.
Banyak hal yang menjadi kemacetan lalu lintas. Pertama, adanya
persilangan dengan jalan kereta api. Kedua, semakin banyak
kendaraan yang berlalu lalang di jalan-jalan. Ketiga, banyak jalan
digunakan sebagai parkir kendaraan dan sebagai tempat para
pedagang kaki lima berjualan. Keempat, sering terjadi lampu lalu
lintas mati. Kelima, sikap kurang terpuji pada pengemudi, seperti
memberhentikan kendaraannya tidak pada tempatnya dan saling
mendahului denan kendaraan lainnya. Terakhir, polisi lalu lintas
tidak tampak di tempat tugasnya, apalagi jika lampu lalu lintas mati.
Dengan demikian, akibat kemacetan lalu lintas pun muncul, seperti
waktu yang terbuang percuma. Selain itu, bahan bakar juga terbuang
percuma. Kemacetan lalu lintas juga dapat menyebabkan polusi
udara dan suara. Bahkan, dapat mengakibatkan stres yang
menyerang kesehatan rohani kita.
3. Deskripsi
Deskripsi adalah tulisan yang tujuannya memberikan perincian
atau detail tentang objek sehingga dapat memberi pengaruh pada sensivitas
dan imajinasi pembaca atau pendengar, bagaikan mereka ikut melihat,
mendengar merasakan atau mengalami langsung objek tersebut.
a) Ciri-ciri tulisan deskripsi, yaitu:
1) Melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu secara detail.
2) Penulisannya dapat menggunakan cara atau metoderealistis
(objektif), impresionistis (subjektif), atau sikap penulis.
3) Lebih bersifat memberi pengaruh sensitivitas dan membentuk
imajinasi pembaca.
4) Disampaikan dengan gaya yang memikat dan dengan pilihan kata
yang menggugah.
5) Lebih banyak memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar,
dilihat, dan dirasakan sehingga objeknya pada umumnya benda,
alam, warna, dan manusia.
6) Penyampaiannya lebih banyak menggunakan susunan ruang.
b) Contoh dari deskripsi
1) Deskripsi bersisi fakta :
Keramaian di Alun-alun Garut
Udara sejuk dan cuaca yang cerah pagi itu, dimanfaatkan masyarakat
untuk berolah raga senam di alun-alun Garut , disana banyak pohon
yang rindang sebagai tempat untuk berteduh, kicau burung
menambah suasana ramai, tempat yang bersih dan nyaman membuat
orang-orang berdatangan silih berganti ke alun-alun Garut. Banyak
masyarakat yang beraktivitas di sekeliling alun-alun Garut, seperti
berjualan asongan , berjualan es kelapa, dan menjajakan makanan
lainnya juga, senantiasa mereka menunggu para pembeli ,ada yang
unik disana terlihat seorang pria yang membuat kereta mini yang
ditarik oleh domba, dan kereta ini hanya dapat ditunggangi oleh
anak-anak saja.Alun-alun Garut merupakan pusat kota Garut, oleh
karena itu, semua jenis angkutan umum melewati alun-alun ,
berderet panjang menunggu penumpang. Ada sebuah sekolah depan
alun-alun namanya SMA 11 Garut, setiap jam pulang sekolah, alun-
alun dijadikan tempat bercengkrama dan bersenda gurau oleh siswa
dari beberapa sekolah.
2) Deskripsi berisi fiksi :
Salju tipis melapis rumput, putih berkilau diseling warna jingga;
bayang matahari senja yang memantul. Angin awal musim dingin
bertiup menggigilkan, mempermainkan daun-daun sisa musim gugur
dan menderaikan bulu-bulu burung berwarna kuning kecoklatan
yang sedang meloncat-loncat dari satu ranting ke ranting yang lain.
4. Argumentasi
Argumentasi adalah tulisan yang bertujuan meyakinkan atau
membujuk pembaca tentang kebenaran pendapat atau pernyataan penulis.
a) Ciri-ciri tulisan argumentasi, yaitu:
1) Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan pengarang
sehingga kebenaran itu diakui oleh pembaca
2) Dalam argumentasi pengarang berusaha mengubah sikap, pendapat
atau pandangan pembaca
3) Dalam membuktikan sesuatu, pengarang menghindarkan keterlibatan
emosi dan menjauhkan subjektivitas
4) Dalam membuktikan kebenaran, kita dapat menggunakan
bermacam-macam pola pembuktian
b) Contoh dari argumentasi
1) Kedisiplinan lalu lintas masayarakat di Jakarta cenderung menurun.
Hal ini terbukti pada bertambahnaya jumlah pelanggarannya yang
tercatat di kepolisian. Selain itu, jumlah korban yang meninggal
akibat kecelakaan pun juga semakin meningkat. Oleh karena itu,
kesadaran mesyarakat tentang kedisplinan berlalu lintas perlu
ditingkatkan.
2) Teknologi komunikasi harus segera dikuasai
Seiring dengan perkembangan zaman seperti yang kita rasakan saat
ini, teknologi komunikasi sangat penting dalam kehidupan dan harus
kita kuasai. Mengapa demikian? Karena, dengan kita telah
menguasai teknologi komunikasi, kita mampu berkomunikasi secara
global atau mendunia. Ada berbagai produk teknologi baru, seperti
satelite, komputer pribadi, printer laser, scanner, telefon seluler,
laptop, internet, LAN, HTML, camera digital, USB Flash Disk, dsb
telah banyak memberi kontribusi dalam kemajuan bidang
komunikasi saat ini. Teknologi internet telah merubah cara orang
berkomunikasi, misalnya, melalui Email. Email merupakan kunci
utama perubahan cara berkomunikasi. Dengan hanya mempunyai
satu alamat email, kita dapat mengikuti berbagai model komunikasi
yang ada di Internet. Beberapa model komunikasi itu, diantaranya :
Forum, Milis/Group, Situs jejaring sosial, Blog, Situs sharing file, E-
learning menggunakan teleconference. Saat ini manusia sangat
memanfaatkan penemuan-penemuan teknologi yang ada di segala
bidang, sehingga kemajuan teknologi itu memang saat penting bagi
manusia, terutama di bidang komunikasi. Oleh sebab itu sangat
diharapkan akan adanya kemajuan teknologi yang dapat menunjang
perkembangan positif.Peningkatan kualitas hidup semakin menuntut
manusia untuk melakukan berbagai aktifitas yang dibutuhkan dengan
mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya. Teknologi
komunikasi yang perkembangannya begitu cepat secara tidak
langsung mengharuskan manusia untuk menggunakannya dalam
segala aktivitas.
5. Persuasi
Persuasi adalah karangan yang berisi paparan berdaya himbau yang
dapat membangkitkan ketergiuran pembaca untuk meyakininya. Dengan
kata lain, persuasi berurusan dengan masalah mempengaruhi orang lain
lewat bahasa.
a) Ciri-ciri tulisan persuasi, yaitu:
1) Harus menimbulkan kepercayaan para pembacanya.
2) Persuasi sedapat mungkin menghindari konflik agar kepercayaan
tidak hilang dan supaya kesepakatan pendapat antara penulis dan
pembaca tercapai.
3) Persuasi memerlukan fakta dan data.
4) Dikarenakan tujuan utamanya untuk mempengaruhi pembaca,
paragraf persuasi memiliki alasan-alasan yang kuat disertai dengan
data dan fakta.
5) Paragraf ini berusaha meyakinkan pembacanya untuk melakukan
atau mempercayai yang ditulis oleh penulis.
6) Paragraf persuasi banyak menggunakan kata-kata ajakan seperti ayo,
mari, lakukanlah, dan lain-lain.
b) Contoh dari persuasi
1) Menggunakan pupuk berbahan dasar kimia memang bisa
mempercepat pertumbuhan tanaman dan dapat meningkatkan hasil
panen. Namun, pupuk kimia memiliki dampak negatif bagi
lingkungan sekitarnya karena pupuk ini bisa mencemari lingkungan.
Bahkan, pupuk ini juga bisa membuat buah-buahan yang dihasilkan
terkontaminasi oleh zat-zat kimia yang berbahaya buat tubuh
manusia. Oleh karena itu, tinggalkanlah pupuk kimia dan beralihlah
ke pupuk kompos karena selain harganya yang murah, pupuk
kompos juga aman dan tidak menimbulkan efek negatif bagi buah
yang dihasilkan.
2) Sebentar lagi pemilihan umum (Pemilu) tiba. Ayo gunakan hak pilih
kita untuk memilih calon presiden yang terbaik untuk Negara ini.
Ingat, masa depan Negara kita 5 tahun ke depan bergantung dengan
pilihan Anda pada tangga 1 juni 2015. Jangan sampai Anda golput
atau hak suara Anda akan disalahgunakan oleh orang-orang yang
tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, marilah ajak semua
saudara, teman adik dan kakak untuk datang ke TPU untuk
menggunakan hak pilihnya. Ingat jadilah pemilih yang bijak.
3) Pendidikan adalah hal yang paling penting di dalam hidup ini ,baik
pendidikan formal atau informal. Dengan pendidikan kita bisa
mendapatkan dan menjadi apapun yang kita inginkan. Pendidikan
juga bisa mengarahkan kita ke kehidupan yang lebih baik.
Pendidikan bisa kita raih dengan belajar yang giat baik di sekolah, di
rumah maupun di tempat-tempat lain. Jika kita tidak belajar dengan
serius dan giat, tentunya apa yang kita lakukan hanyalah sia-sia
karena tidak ada yang bisa dicapai dengan perbuatan yang tidak
sungguh-sungguh. Akibatnya kita tidak bisa menggapai citi-cita.
Oleh karena itu, marilah belajar dengan giat dan sungguh-sungguh
agar kita dapat meraih cita-cita.
2.3 Pengertian Kerangka Karangan
Kerangka karangan adalah rencana teratur tentang pembagian dan
penyusunan gagasan. Kerangka karangan yang belum belum final disebut outline
sementara sedangkan kerangka karangan yang sudah tersusun rapi dan lengkap
disebut outline final.
Kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang memuat garis-
garis besar dari suatu karangan atau tulisan yang akan ditulis atau dibahas,
susunan sistematis dari pikiran-pikiran utama dan pikiran-pikiran penjelas yang
akan menjadi pokok tulisan. Kerangka karangan adalah rencana garis besar
karangan berdasarkan tingkat kepentingannya, pokok-pokok yang akan
dibicarakan.
2.4 Manfaat Kerangka Karangan
1. Untuk menjamin penulisan bersifat menyeluruh dan terarah
2. Untuk menyusun karangan secara teratur
3. Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda.
4. Menghindari penggarapan topik dua kali atau lebih. Ada kemungkinan suatu
bagian perlu dibicarakan dua kali atau lebih, sesuai kebutuhan tiap bagian dari
karangan itu.
5. Memudahkan penulis mencari materi pembantu. Dengan mempergunakan
rincian-rincian dalam kerangka karangan penulis akan dengan mudah mencari
data-data atau fakta-fakta untuk memperjelas atau membuktikan pendapatnya.

2.5 Pola Susunan Kerangka Karangan


A. Pola Alamiah
Pola alamiah merupakan suatu urutan unit-unit kerangka karangan sesuai
dengan keadaan yang nyata di alam. Pola alamiah mengikuti keadaan alam yang
berdemensi ruang dan waktu. Pola alamiah dapat terbagi menjadi 3 bagian yaitu :
1. Kronologis (waktu)
Urutan yang di dasarkan pada peristiwa atau tahap-tahap kejadian. Biasanya
tulisan seperti ini kurang menarik minat pembaca. Contohnya : Asal usul
penulis, pendidikan si penulis, kondisi kehidupan penulis, dan karir penulis.
2. Spasial (ruang)
Landasan yang paling penting, bila topik yang diuraikan mempunyai ikatan
yang sangat erat dengan ruang atau tempat. Contohnya : Di daerah kalimantan,
Di daerah sulawesi, Di daerah sumatera. Sesuatu yang menandakan tempat.
3. Topik yang ada suatu pola peralihan yang dapat di masukkan dalam pola
alamiah adalah urutan berdasarkan topik yang ada. Suatu peristiwa sudah
dikenal dengan bagian-bagian tertentu. Untuk menggambarkan hal tersebut
secara lengkap.
B. Pola logis
Pola logis adalah tanggapan yang sesuai dengan jalan pikiran untuk
menemukan landasan bagi setiap persoalan. Dinamakan pola logis karena
memakai pendekatan berdasarkan jalan pikir atau cara pikir manusia yang selalu
mengamati sesuatu berdasarkan logika. Pola logis dapat dibagi menjadi 6 bagian
yaitu :

1. Klimaks dan Antiklimaks


Urutan ini timbul sebagai tanggapan penulis yang berpendirian bahwa posisi
tertentu dari suatu rangkaian merupakan posisi yang paling tinggi
kedudukannya atau yang paling menonjol. Contohnya: keresahan masyarakat,
kerusuhan sosial, dan tuntutan reformasi.

2. Kasual
Mencakup dua pola yaitu urutan dari sebab ke akibat dan urutan akibat ke
sebab. Urutan ini sangat efektif dalam penulisan sejarah atau dalam
membicarakan persoalan-persoalan yang dihadapi umat manusia pada
umumnya. Contohnya: tingginya harga bahan pangan, penyebab krisis
moneter, dampak terjadinya krisis moneter, solusi pemecahan masalah krisis
moneter.

3. Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah dimulai dari suatu masalah tertentu, kemudian bergerak
menuju kesimpulan umum atau pemecahan atas masalah tersebut. Contohnya:
apa itu virus HIV, bahaya virus HIV, cara penanggulangannya.

4. Umum khusus
Dimulai dari pembahasa topik secara menyeluruh (umum), lalu di ikuti
dengan pembahasan secara terperinci (khusus). Contohnya: Para pengguna
internet, Anak-anak, Remaja, Dewasa, Manfaat internet, Media informasi,
Bisnis, Jaringan sosial.

5. Familiaritas
Urutan familiaritas dimulai dengan mengemukakan sesuatu yang sudah
dikenal, kemudian berangsur-angsur pindah kepada hal-hal yang kurang
dikenaln atau belum dikenal.Di terapkan dengan mempergunakan analogis.

6. Akseptabilitas
Urutan akseptabilitas mirip dengan urutan familiaritas. Bila urutan
familiaritas mempersoalkan apakah suatu barang atau hal sudah dikenal atau
tidak oleh pembaca, sedangkan akseptabilitas mempersoalkan apakah suatu
gagasan diterima atau tidak oleh para pembaca, apakah suatu pendapat itu di
setujui atau tidakoleh para pembaca.

2.6 Macam-Macam Kerangka Karangan


Kerangka Karangan sementara/non-formal Merupakan suatu alat bantu,
sebuah penuntun bagi suatu tulisan yang terarah. Sedangkan Kerangka Karangan
formal adalah kerangka karangan yang timbul dari pertimbangan bahwa topik
yang akan di garap bersifat sangan komplek atau suatu topik yang sederhana
tetapi penulis tidak bermaksud untuk segera menggarapnya.

2.7 Syarat dan Urutan dalam membuat Kerangka Karangan


Syarat-syarat kerangka karangan yang baik:

1. Pengungkapan maksudnya harus jelas.


2. Tiap unit dalam kerangka karangan hanya mengandung satu gagasan.
3. Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis.
Urutan membuat kerangka karangan yang baik
1. Menentukan tema dan judul
2. Mengumpulkan bahan
3. Menyeleksi bahan
4. Membuat kerangka
5. Mengembangkan kerangka karangan
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari paparan atau penjelasan diatas, maka kita dapat menyimpulkan
bahwa tulisan adalah suatu aspek dalam sebuah keterampilan yang mempunyai
makna. Ada 5 jenis tulisan yaitu: Narasi, Eksposisi, Deskripsi, Argumentasi, dan
Persuasi. Dan dari setiap jenis tulisan tersebut terdapat ciri-ciri dan contohnya.
Sedangkan yang dimaksud dengan kerangka karangan adalah rencana teratur
tentang pembagian dan penyusunan gagasan yang mempunyai 2 pola susunan,
yaitu: pola alamiah dan pola logis. Mempunyai 2 macam, yaitu: kerangka
karangan formal dan kerangka karangan sementara/non-formal. Terdapat 3 syarat
dalam pembuatan kerangka karangan, yaitu: 1) Pengungkapan maksudnya harus
jelas, 2) Tiap unit dalam kerangka karangan hanya mengandung satu gagasan, 3)
Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis.

3.2 Saran
Didalam Bahasa Indonesia untuk membuat suatu karya tulis ilmiah harus
mengetahui jenis-jenis tulisan terlebih dahulu kemudian membuat kerangka
karangan yang dimaksudkan agar karya tulis tersebut sesuai dengan sistematika
karya tulis yang benar dan terarah. Sehingga karya tulis tersebut sesuai dengan
yang diharapkan oleh penulis. Karena dalam pembuatan karya tulis, jenis tulisan
dan kerangka karangan adalah modal awal yang bisa menjadi penentu bagaimana
bentuk karya tulis tersebut.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Dan
tentunya makalah ini masih banyak kekurangan, maka dari itu kita menerima
kritik dan saran dari para pembaca agar makalah ini bisa menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

http://sadad-study.blogspot.com/2018/11/makalah-jenis-tulisan-dankerangka.html
https://www.academia.edu/28990374/Bahasa_Indonesia_Jenis_Tulisan

Anda mungkin juga menyukai