MANAJEMEN PIUTANG
Disusun untuk memenuhi tugas
Disusun Oleh :
Kelompok VI
KELAS A
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA (UNIPA)
SURABAYA 2021
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Seperti halnya keputusan investasi pada aktiva yang lain, penentuan kebijakan
kredit yang optimal memerlukan perhitungan yang cermat yang menyangkut
tambahan biaya dan tambahan laba pada berbagai kebijakan kredit.
Apabila kita asumsikan bahwa semua faktor relatif konstan seperti kondisi
ekonomi, harga, biaya produksi, biaya iklan, maka kenaikan penjualan akan
meningkatkan keuntungan perusahaan. Tetapi dilain pihak kenaikan penjualan
kredit tersebut juga akan mengakibatkan kenaikan biaya yang meliputi
opportunity costs tambahan dana untuk investasi pada piutang, tambahan biaya
pengumpulan piutang. Akhirnya perubahan kebijakan kredit yang makin longgar
sering menimbulkan adanya piutang yang tidak dapat ditagih.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Piutang
Dalam istilah akuntansi, piutang kerap disebut dengan AR. Istilah ini berasal
dari kata “Account Receiveable”, terjemahan kata piutang dalam bahasa inggris.
Pengertian piutang sendiri bisa diterjemahkan sebagai salah satu jenis dari
transaksi akuntansi yang memiliki pengertian penagihan kepada konsumen yang
telah berutang.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa piutang adalah hak milik kita yang masih ada di
tangan orang atau pihak lain, baik berupa uang atau penjualan yang belum dibayar
lunas.
Pengertian Piutang Menurut para Ahli
Soemarso (2004:338)
Piutang merupakan kebiasaan bagi perusahaan untuk memberikan kelonggaran-
kelonggaran kepada para pelanggan pada waktu melakukan penjualan.
Kelonggaran-kelonggaran yang diberikan biasanya dalam bentuk
memperbolehkan para pelanggan tersebut membayar kemudian atas penjualan
barang atau jasa yang dilakukan.
Wibowo dan Abu Bakar Arif (2005:151)
Piutang adalah klaim terhadap sejumlah uang yang diharapkan akan diperoleh
pada masa yang akan datang.
Rusdi Akbar (2004:199)
Pengertian piutang meliputi semua hak atau klaim perusahaan pada organisasi lain
untuk menerima sejumlah kas, barang, atau jasa di masa yang akan datang sebagai
akibat kejadian pada masa yang lalu.
Volume barang yang dijual secara kredit lebih besar daripada tunai dapat semakin
memperbesar anggaran dalam piutang usaha dan sebaliknya. semakin besar
piutang usaha yang tertanam semakin besar risiko dalam piutang.
Standar Kredit
Penentuan standar kredit menentukan besar kecilnya piutang usaha yang tertanam.
Semakin longgar standar kredit yang diberikan maka semakin besar pula piutang
yang tertanam dan semakin besar resiko kerugian piutang. semakin ketat standar
kredit yang diberikan maka semakin kecil piutang yang dianggarkan dan semakin
kecil risiko kerugian piutang. Standar kredit yang ketat dan ekstrem artinya calon
debitor diseleksi secara ketat.
Pemberian Potongan
Pembatasan Kredit
Pembatasan kredit yang dimaksudkan di sini adalah pembatasan kredit dalam arti
kuantitatif, yaitu berkenaan dengan batas (jumlah) kredit maksimal yang akan
diberikan. Pembatasan kredit juga dapat mempengaruhi besar kecilnya piutang
usaha. Semakin tinggi batasan (plafon) kredit maka semakin besar piutang usaha
yang tertanam dan semakin rendah batasan kredit maka semakin kecil piutang
yang tertanam.
Dalam penjualan kredit perusahaan dapat menetapkan batas maksimal atau plafon
bagi kredit yang diberikan kepada para langganannya. Makin tinggi plafon yang
ditetapkan bagi masing-masing langganan berarti makin besar pula dana yang
diinvestasikan dalam piutang.
Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah suatu risiko yang dapat terjadi dimana pendapatan jangka
pendek tidak dapat menutupi pengeluaran jangka pendek.Pada saat ini Perusahaan
berharap dapat membayar semua liabilitas pada saat jatuh tempo. Untuk
memenuhi komitmen kas, Perusahaan berharap kegiatan operasinya dapat
menghasilkan arus kas masuk yang cukup. Perusahaan memelihara rekening bank
yang cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya.
Risiko mata uang merupakan risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang
disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing. Perusahaan secara signifikan
terekpos risiko mata uang asing karena sebagian transaksi Perusahaan dalam mata
uang asing. Untuk meminimalkan risiko ini, Perusahaan selalu berusaha menjaga
aliran kas dengan mengatur waktu pembayaran dengan mempertimbangkan kurs
yang berlaku pada saat akan dilakukan pembayaran, serta merencanakan secara
cermat alokasi penempatan dana dalam mata uang asing, untuk mengantisipasi
perubahan kurs yang signifikan pada sisi liabilitas serta menghindari spekulasi
ambil keuntungan atas penempatan dana dalam mata uang asing.
Risiko suku bunga terdiri dari risiko suku bunga atas nilai wajar, yaitu risiko
fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan suku bunga pasar,
dan risiko suku bunga atas arus kas, yaitu risiko arus kas di masa datang akan
berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar.
Risiko Harga
Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrument keuangan sebagai akibat
perubahan harga pasar, terlepas dari apakah perubahan tersebut disebabkan oleh
faktor-faktor spesifik dari instrumen individual atau penerbitnya atau faktor yang
mempengaruhi seluruh instrument yang diperdagangkan di pasar Perusahaan
terkena dampak risiko harga yang terutama diakibatkan oleh pembelian tetes tebu
yang merupakan bahan baku utama. Harga tetes tebu tersebut dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain permintaan dan pasokan.
Standar kredit adalah kualitas minimal kelayakan kredit seorang pemohon kredit
yang ditentukan oleh perusahaan. Penetapan standar kredit memerlukan
pengukuran kualitas yaitu probabilitas terjadinya penunggakan oleh pelanggan.
Suatu syarat kredit biasanya akan menetapkan sebuah periode kredit diberikan dan
potongan tunai untuk pelanggan yang melakukan pembayaran lebih awal. Faktor
yang memengaruhi syarat kredit adalah sifat ekonomi produk, kondisi penjual dan
pembeli, periode kredit, potongan tunai, dan juga tingkat bunga bebas risiko.
BAB 3
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Piutang adalah tagihan kepada pihak lain dimasa yang akan datang karena
terjadinya transaksi dimasa lalu. Piutang, salah satu jenis transaksi akutansi yang
mengurusi penagihan konsumen yang berhutang pada seseorang, suatu
perusahaan, atau suatu organisasi untuk barang dan layanan yang telah diberikan
pada konsumen tersebut. Kebijaksanaan kredit (standar kredit/kualitas rekening
yang diterima, jangka waktu/periode kredit yang diberikan, discount/potongan
tunai yang diberikan untuk pembayaran yang lebih awal.
3.2Saran