Rina Yuliani
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang
Dosen Pembimbing:
Prof. Dr. Ubud Salim, SE., MA.
Abstract: The purpose of this study was to examine the effect of the level of accounts
receivable turnover on profitability as measured by Return On Assets. Object of
study, namely PT. Unilever Indonesia Tbk year period from 2005 to 2012. This study
uses quantitative descriptive and explanatory nature replica consisting of two
variables are receivable turnover as the independent variable and ROA as the
dependent variable. The type of data used is quantitative data and data sources used
are secondary data. Data collection techniques are technical documentation. Method
of data analysis used in this study is a simple regression analysis and tested by t-test.
The test results showed that the level of accounts receivable turnover has a
significant effect on profitability. These results can be seen in the R Square of 0.795,
which means the relationship between the profitability of the accounts receivable
turnover has a very strong relationship. Results of this study confirmed the hypothesis
testing results through the t-test showed a significance 0.018 receivable turnover is
below 0.05, which means the accounts receivable turnover rate have a significant
effect on profitability (ROA).
Keywords: Accounts Receivable, Accounts Receivable Turnover Rate, Profitability
(Return On Assets).
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh tingkat perputaran
piutang terhadap profitabilitas yang diukur dengan Return On Asset. Obyek penelitian
yaitu PT. Unilever Indonesia Tbk periode tahun 2005 – 2012. Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif deskriptif eksplanatori dan bersifat replika yang
terdiri dari dua variabel yaitu perputaran piutang sebagai variabel independen dan
ROA sebagai variabel dependen. Jenis data yang digunakan yaitu data kuantitatif dan
sumber data yang digunakan yaitu data sekunder. Teknik pengumpulan data ini
adalah teknik dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis regresi sederhana dan diuji dengan Uji-t. Hasil pengujian
menunjukkan bahwa tingkat perputaran piutang memiliki pengaruh signifikan
terhadap profitabilitas. Hasil ini dapat dilihat pada R Square sebesar 0,795 yang
berarti hubungan antara perputaran piutang dengan profitabilitas mempunyai
hubungan yang sangat kuat. Hasil penelitian ini diperkuat dengan hasil pengujian
hipotesis melalui Uji-t yang menunjukkan signifikansi tingkat perputaran piutang
sebesar 0,018 berada dibawah 0,05 yang berarti tingkat perputaran piutang
berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA).
Kata Kunci: Piutang, Tingkat Perputaran Piutang, Profitabilitas (Return On Asset).
PENDAHULUAN
Persaingan bisnis yang ketat perusahaan. Oleh karena itu setiap
seiring dengan perkembangan perusahaan mengambil kebijaksanaan
perekonomian dan teknologi dalam untuk memberikan kredit yang sudah
memasuki era globalisasi menuntut ditetapkan dan diharapkan untuk para
perusahaan untuk terus konsumen atau pelanggan agar mereka
mengembangkan inovasi produk, membayar utang tepat pada waktu
meningkatkan kinerja karyawan, dan yang telah ditentukan. Mengingat
melakukan perluasan usaha agar terus bahwa piutang merupakan suatu
dapat bertahan dan bersaing. Demi bentuk investasi yang cukup besar bagi
mempertahankan usahanya tersebut perusahaan dan memberikan banyak
perusahaan hendaknya dapat manfaat bagi perusahaan, maka
memperoleh keuntungan (laba) yang diperlukan adanya manajemen piutang
maksimal dari setiap penjualan produk yang lebih baik sehingga keuntungan –
yang didapatkan. Tidak sedikit keuntungan yang didapatkan lebih
perusahaan yang menjual produk – meningkat. Selain itu piutang juga
produknya secara kredit kepada dapat mengukur kemampuan
pelanggan. Penjualan secara kredit perusahaan dengan keseluruhan dana
semacam ini sering dilakukan atau modal yang ditanamkan dalam
perusahaan dalam rangka aktiva yang digunakan untuk operasi
meningkatkan jumlah penjualan hasil perusahaan dan menghasilkan
produksinya di pasar, mengingat keuntungan atau laba yang besar bagi
keadaan persaingan yang semakin perusahaan.
besar. Transaksi penjualan secara Untuk dapat mengetahui seberapa
kredit seperti ini pada umumnya besar perusahaan mampu
disebut piutang. Menurut Warren, et. menghasilkan laba, maka digunakan
all (2008: 356) “Istilah piutang suatu analisis rasio keuangan.
(Receivable) meliputi semua klaim Penelitian ini menggunakan rasio
dalam bentuk uang terhadap pihak Return On Asset (ROA), karena ROA
lainnya termasuk individu, perusahaan, merupakan rasio yang menunjukkan
atau organisasi lainnya”. keefisiensian perusahaan dalam
Masalah piutang ini menjadi mengelola seluruh aktiva. ROA
penting manakala perusahaan harus mengukur tingkat pengembalian total
menilai dan mempertimbangkan aktiva setelah beban bunga dan pajak.
berapa besarnya jumlah piutang yang Berdasarkan latar belakang
optimal. Mengingat pentingnya suatu penelitian yang telah diuraikan di atas,
piutang tersebut, piutang perusahaan maka dapat diidentifikasikan masalah
harus dikelola secara efisien dengan dalam penelitian ini yaitu “apakah
biaya – biaya yang ditimbulkan karena perputaran piutang berpengaruh
adanya piutang. Semakin besar piutang signifikan terhadap profitabilitas pada
semakin besar pula biaya-biaya perusahaan PT. Unilever Indonesia
(Carrying Cost) yang dikeluarkan Tbk?”.
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS piutang usaha pelanggan. Bila
wesel tagih dan piutang usaha
Pengertian Piutang berasal dari transaksi penjualan
Menurut Warren, et. all (2008: maka hal itu kadang-kadang
404) menyatakan bahwa yang disebut piutang dagang (Trade
dimaksud dengan piutang adalah Receivable).
sebagai berikut : ”Piutang meliputi 3. Piutang lain-lain
semua klaim dalam bentuk uang Piutang lain-lain biasanya
terhadap pihak lainnya, termasuk disajikan secara terpisah dalam
individu, perusahaan atau organisasi neraca. Jika piutang ini diharapkan
lainnya”. Sedangkan menurut Al akan tertagih dalam satu tahun,
Haryono Jusup (2005: 52) ”Pada maka piutang tersebut
umumnya, piutang timbul karena diklasifikasikan sebagai aktiva
adanya transaksi penjualan secara lancar. Jika penagihannya lebih
kredit”. Dari kedua definisi yang telah dari satu tahun maka piutang ini
diungkapkan diatas, dapat disimpulkan diklasifikasikan sebagai aktiva
bahwa yang dimaksud dengan piutang tidak lancar. Piutang lain-lain
adalah semua tuntutan atau tagihan (Other Receivable) meliputi
kepada pihak lain dalam bentuk uang piutang bunga, piutang pajak, dan
atau barang yang timbul dari adanya piutang dari pejabat atau karyawan
penjualan secara kredit. perusahaan.
HASIL PENELITIAN
Analisis ROA
ROA merupakan kemampuan
untuk menghasilkan laba dari total
aktiva yang dimiliki oleh perusahaan
pada satu periode tertentu. Rasio ini
diperoleh dengan cara membagi laba
sebelum bunga dan pajak dengan total
aktiva perusahaan. Adapun tabel
perhitungan ROA PT. Unilever
Indonesia Tbk pada tahun 2005 sampai
dengan 2012 adalah sebagai berikut :