Anda di halaman 1dari 13

Tugas Akuntansi Keuangan Menengah

Analisis Laporan Keuangan PT. Mayora Indah Tbk

Disusun Oleh :

Nama : Alysya Maoedya Kharisma Rosyak

Npm : C1C017070

Semester : III (tiga)

Kelas :A

JURUSAN S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BENGKULU
PENDAHULUAN

Pada bab kali ini saya ditugaskan menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan
sebelum lebih lanjut ke analisisnya saya akan menjelaskan terlebih dahulu tentang laporan
keuangan itu sendiri. Seperti yang kita ketahui laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses
pencatatan dan perhitungan yang berisi ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan selama
periode tertentu. Manajemen mendelegasikan tugas pencatatan laporan keuangan ini kepada
seorang akuntan. Agar dapat menggambarkan secara jelas maksud laporan yang akan
disampaikan, laporan keuangan disusun berdasarkan standar atau kaidah. Laporan keuangan ini
pasti dibeli oleh setiap perusahaan terutama perusahaan besar. Laporan keuangan memiliki
beberapa bagian yaitu :

1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan Perubahan Ekuitas
4. Laporan Arus Kas
5. Catatan Atas Laporan Keuangan

Pada analisis kali ini saya akan menganalisis PT Mayora Indah Tbk. Analisis ini untuk
mengetahui kapasitas perusahaan, kemampuan perusahaan, seperti kemampuannya membayar
hutang, kemampuan dalam membayar utang yang akan jatuh tempo, mengetahui laporan
keuangan untuk periode tertentu. Menganalisis laporan keuangan ini juga berguna untuk
mengetahui kekuatan serta kelemahan perusahaan, mengetahui langkah-langkah perbaikan apa
saja yang perlu dilakukan untuk penilaian kinerja manajemen. Sehingga analisis ini nanti juga
berguna agar perusahaan bisa mengetahui kelemahannya dan bisa memperbaiki kelemahan
tersebut. Kita juga kan membahas liabilitas jangka pendek, provisi, kontijensi,dari perusahaan itu
sendiri. Entitas melakukan analisis liabilitas jangka panjang dengan melihat kemampuannya
untuk membayar utang yang sudah jatuh tempo. Rasio yang digunakan adalah rasio lancer, rasio
kas, atau rasio cepat. Seperti yang kita ketahui rasio lancar merupakan kemampuan perusahaan
membayar liabilitas jangka pendek dengan menggunakan asset lancar yang dimiliki. Jadi, di
rasio ini kita bisa melihat kemampuan perusahaan membayar liabilitas jangka pendek
menggunakan asset lancarnya. Selanjutnya, kita juga akan membahas kemampuan perusahaan
membayar utang dengan asset yang sangat likuid. Yaitu, asset yang dalam waktu singkat dapat
dikonversikan menjadi uang tunai. Kita juga akan membahas liabilitas jangka panjang, di dalam
liabilitas ini membahas rasio yang mengukur sejauh mana laba tersedia untuk menutupi beban.
Jadi, dapat dianalisis apakah laba yang didapat oleh perusahaan bisa menutupi beban yang yang
ditanggung, seperti beban asuransi, dll. Selain itu, kan juga dibahas pembagian dividen kas dari
laba yang sudah didapat perusahaa, analisis tentang ini sangat dibutuhkan oleh investor itu
mempertimbangkan apakah menguntungkan atau tidak menanam saham di perusahaan tersebut.
KAJIAN TEORI

Liabilitas jangka pendek adalah kewajiban yang likuidasinya diperkirakan secara layak
memerluukan penggunaan sumber daya yang ada yang diklasifiasikan sebagai aktiva lancar atau
penciptaan kewajiban lancar lain. Liabilitas jangka pendek meliputi beberapa item seperti hutang
usaha, biaya yang masih harus dibayar, hutang pajak, pembayaran di muka pelanggan dan lain-
lain yang memenuhi kriteria pengakuan liabilitas sesuai PSAK 1 (Revisi 2009). Liabilitas yang
timbul dapat didasari atas peristiwa masa lalu yang bersifat kontraktual atau perjanjian
kontraktual antara entitas dengan pihak ketiga yang biasa disebut dengan kewajiban
kontraktual (cotractual obligations).  

Aset Lancar
Rasio Lancar =
Liabilitas Jangka Pendek

Aset Cepat
Rasio Cepat =
Liabilitas Jangka Pendek

Aset Cepat = Aset Lancar – Persediaan – Biaya Dibayar di Muka

Kas
Rasio Kas =
Liabilitas Jangka Pendek

 Rasio lancar merupakan kemampuan perusahaan membayar liabilitas jangka pendek


dengan menggunakan aset lancar yang dimilikinya. Semakin tinggi rasio lancer
menunjukkan entitas memiliki kemampuan yang lebih tinggi dalam membayar liabilitas
jangka pendeknya.
 Rasio cepat merupakan kemampuan perusahaan membayar liabilitas jangka pendek
dengan menggunakan aset yang sangat likuid. Aset likuid (cepat) merupakan aset lancar
dikurang dengan persediaan dan biaya dibayar di muka.
 Rasio kas merupakan kemampuan perusahaan membayar liabilitas jangka pendek dengan
menggunakan kas yang dimiliki entitas. Rasio ini merupakan ukuran kemampuan
membayar segera, karena diasumsikan semua liabilitas jangka panjang akan dibayar
dalam waktu yang sangat dekat.

Liabilitas jangka panjang adalah liabilitas yang kewajiban pelunasannya lebih dari satu
tahun. Utang jangka panjang dapat meliputi Obligasi (bond payable), Kredit investasi
(investment credit), dan Kredit hipotik (mortgage payable). Atau pengertian utang jangka
panjang adalah utang yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang harus dilunasi dalam waktu yang
relatif lama. Biasaya jatuh tempo pelunasan utang jangka panjang dalam satu periode akuntansi
adalah satu tahun atau bahkan ada yang lebih. Pembiayaan yang dilakukan dalam rangka untuk
melunasi utang jangka panjang tidak bersumber dari aktiva lancar seperti investasi jangka
pendek, piutang dagang, ketersediaan stock produk gudang, kas perusahaan atau aktiva lancar
yang lainnya. Namun umumnya pelunasan utang jangka panjang dibayar dengan aktiva tidak
lancar. Aktiva tidak lancar adalah aset atau kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan dengan nilai
waktu ekonomis yang lama atau bersifat permanen. Selain aset jangka panjang, aktiva tidak tetap
ini tidak mudah habis dalam setahun periode operasional. Contoh aktiva tidak tetap ini yaitu
segala macam aset perusahaan yang meliputi investasi jangka panjang, saham dan lain-lain. Jenis
jenis Hutang Jangka Panjang. Sebelum menganalisis lebih lanjut, saya akan menjelaskan tentang
jenis-jenis liabilitas jangka panjang, sebagai berikut:
 Hutang hipotik adalah hutang yang timbul berkaitan dengan perolehan dana dari
pinjaman yang dijaminkan dengan harta tetap. Dalam perjanjian tersebut disebutkan harta
peminjam yang dijadikan sebagai jaminan yaitu berupa tanah ataupun gedung.
 Hutang obligasi adalah hutang yang tibul berkaitan dengan dana yang didapat melalui
pengeluaran surat-surat obligasi. Pihak pembeli obligasi disebut dengan pemegang
obligasi. Dalam surat obligasi tercantum nilai nominal obligasi, tanggal pelunasan
obligasi, bunga pertahun serta ketentuan lain sesuai dengan jenis obligasi.
Berikut adalah beberapa rasio keuangan yang terakit dengan liabilitas jangka panjang :

Total Utang
Debt to equity ratio =
Total Ekuitas

Total Utang
Debt to asset ratio =
Total Aset

Total utang mencakup utang jangka pendek dan utang jangka panjang. Rasio utang yang
lebih besar dibandingkan ekuitas maupun aset meningkatkan risiko suatu perusahaan. Rasio
keuangan lain terkait utang jangka panjang adalah Times Interest Earned:

Laba sebelum bunga dan pajak


Time Interest Earned =
Beban Bunga

Rasio ini mengukur sejauhmana laba tersedia untuk beban bunga, yang mencerminkan
perlindungan bagi kreditur. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin tinggi perlindungan bagi
kreditur terkait pembayaran bunga.

Selanjutnya, di bawah ini beberap persyaratan pengungkapan yang terkait dengan


liabilitas jangka panjang adalah:

1. Menyediakan informasi yang cukup untuk memungkinkan rekonsiliasi terrhadap setiap baris
pos liabilitas jangka panjang yang disajikan dalam laporan posisi keuangan.

2. Nilai tercatat liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

3. Mengungkapkan dalam ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan, kebijakan akuntansi yang
digunakan.
4. Analisis jatuh tempo untuk liabilitas keuangan jangka panjang yang menunjukkan sisa jatuh
tempo kontraktual.

PROFIL PERUSAHAAN

 Profil Perusahaan

Mayora Indah Tbk  adalah perusahaan Fast Moving Consumer Goods yang mempunyai inti
usaha dibidang makanan. Mayora Group adalah salah satu kelompok bisnis produk konsumen di
Indonesia, yang didirikan pada tanggal 17 Februari 1977. Perusahaan ini telah tercatat di Bursa
Efek Jakarta sejak tanggal 4 Juli 1990. Produksi dari PT Mayora Indah Tbk berbagai jenis
kebutuhan pasar seperti biskuit, permen, wafer, cokelat, makanan kesehatan dan juga kopi.
Mayora Group telah semakin berubah dari industri rumah biskuit rendah hati menjadi salah satu
Perusahaan terbesar Cepat Konsumen Pindah Barang dengan 13 Pabrik dan lebih dari 25.000
karyawan. PT Mayora Indah Tbk akan berusaha memberikan kontribusi positif bagi lingkungan
dan negara tempat perusahaan beroperasi dan  PT Mayora Indah Tbk telah membuktikan dirinya
sebagai produsen yang berkualitas dengan mendapatkan penghargaan op 100 Perusahaan
Eksportir di Indonesia dari majalah Swa. perusahaan ini berdomisili di Tangerang dengan pabrik
berlokasi Tangerang. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung Mayora, Jl. Tomang Raya
No. 21-23,  mayora indah Tbk.

 Sejarah Perusahaan

Mayora Indah Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 17 Februari 1977 berdasarkan akta
No. 204 yang diubah dengan akta No. 320 tanggal 22 Juni 1977, keduanya dibuat dihadapan
Notaris Poppy Savitri Parmanto S.H., sebagai pengganti dari Notaris Ridwan Suselo S.H., notaris
di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dalam Surat Keputusan no. Y.A.5/5/14 tanggal  3  Januari  1978  dan  telah
didaftarkan  pada  Kantor  Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tangerang No. 2/PNTNG/1978
tanggal 10 Januari 1978 serta diumumkan dalam Berita Negara RI No. 39 tanggal 15 Mei 1990,
Tambahan No. 1716.

Anggaran Dasar Perusahaan diubah dengan akta No. 421 tertanggal 30 Desember 1989 dan
diubah kembali dengan akta No. 155 tertanggal 16 Januari 1990, keduanya dibuat dihadapan S.P.
Henny Sidkhi S.H., notaris di Jakarta dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri
Kehakiman Republik Indonesia No. C2-1696.HT.01.04.TH.90 tertanggal 26 Maret 1990.
Anggaran Dasar Perusahaan juga diubah secara menyeluruh dengan akta No. 49 tertanggal 4
April 1990 dibuat dihadapan S.P. Henny Sidkhi S.H., notaris di Jakarta dan telah mendapat
pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-
2609.HT.01.04.TH.90 tertanggal 7 Mei 1990.
Perubahan tersebut antara lain meningkatkan modal dasar Perusahaan dari
Rp.20.000.000.000,- (dua puluh milyar rupiah) menjadi Rp. 30.000.000.000,- (tiga puluh milyar
rupiah) yang terbagi atas Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) saham biasa dengan nilai
nominal Rp. 1.000,- per saham. Anggaran  Dasar  Perusahaan  telah  mengalami  beberapa  kali
perubahan,  yang terakhir dengan akta Notaris Adam Kasdarmadji S.H., No. 448 tanggal 27 juni
1997, antara  lain  mengenai  maksud  dan  tujuan  perusahaan.  Akta  perubahan  ini  telah
mendapat  persetujuan  dari  Menteri  Kehakiman  Republik  Indonesia  dalam  Surat Keputusan
No. C2-620.HT.01.04.TH.98 tanggal 6 Februari 1998. Pada tanggal 25 Mei 1990, Perusahaan
memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No. SI-109/SHM/MK.10/1990 untuk  menawarkan  3.000.000  saham  kepada  masyarakat
melalui  Bursa  Efek  di Indonesia. Saham tersebut mulai   tercatat di Bursa Efek pada tanggal 4
Juli 1990.

 Tujuan Pendirian

Adapun tujuan perusahaan menawarkan sebagian dari modal sahamnya kepada masyarakat
melalui Bursa Efek di Indonesia antara lain untuk memperkuat struktur permodalan Perusahaan
dengan cara pengurangan kewajiban jangka panjang, meningkatkan kegiatan usaha dengan
ekspansi atau perluasan di bidang makanan ringan dan memberikan kesempatan kepada
masyarakat luas baik perorangan maupun lembaga/badan usaha untuk memiliki saham
Perusahaan. Selanjutnya pada tanggal 16 Oktober 1992, Perusahaan memperoleh surat dari
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. S-1710/PM/1992, perihal pemberitahuan efektifnya
Pernyataan Pendaftaran Perusahaan, atas penawaran umum terbatas kepada pemegang saham
sebanyak 63.000.000 saham, yang mulai tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada
tanggal 30 Desember 1992. Pada tanggal 7 Februari 1994, Perusahaan memperoleh surat dari
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. S-219/PM/1994 perihal pemberitahuan efektifnya
Pernyataan Pendaftaran Perusahaan, atas penawaran umum terbatas II kepada para pemegang
saham sebanyak 24.570.000 saham, yang mulai tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada
tanggal 1 Maret 1994.

 Visi dan Misi  

1. Menjadi produsen makanan dan minuman yang berkualitas dan terpercaya di mata
konsumen domestik maupun internasional dan menguasai pangsa pasar terbesar dalam
kategori produk sejenis.
2. Dapat memperoleh laba bersih operasi diatas rata-rata industri yang memberikan value
added yang terbaik bagi seluruh stakeholders perseroan.
3. Dapat memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan negara dimana perseroan
berada.
  PT Mayora Indah, Tbk merupakan kegiatan usaha perseroan di bidang industri yang berdiri
sejak 1977 dengan pabrik pertama berlokasi di Tangerang. Kemampuan mengidentifikasi
kebutuhan pasar dan komitmen untuk menghasilkan produk berkualitas telah membuat PT
Mayora Indah diakui di Industri Fast Moving Consumer Goods. Semenjak tahun 1990
perusahaan ini menjadi perusahaan go-public, dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek.

ANALISIS (HASIL)

Pada bagian ini kita akan langsung menganalisis laporan keuangan PT Mayora Indah
Tbk. Berdasarkan materi dari liabilitas jangka pendek, utang pajak merupakan bagian dari
liabilitas jangka pendek sehingga utang ini harus diungkapkan. Penjelasannya sebagai berikut:

 Utang Pajak

Besarnya pajak yang terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri
oleh wajib pajak (self-assessment). Berdasarkan undang-undang no. 28 tahun 2007 mengenai
perubahan ketiga atas ketentuan umum dan tata cara perpajakan, kantor pajak dapat melakukan
pemeriksaan atas perhitungan pajak dalam jangka waktu 5 tahun setelah terutangnya pajak,
dengan beberapa pengecualian, sebagaimana diatur dalam undang- undang. Pada gambar di atas
dapat dilihat bahwa pajak final tahun 2017 adalah sebesar 573.884.417 dan pajak final tahun
2016 adalah sebesar 304.666.250. Yang berarti pajak final tahun 2017 lebih besar dari pajak final
tahun 2011 tetapi pada pajak penghasilan menunjukkan bahwa tahun 2017 dan 2016 sama-sama
unggul di beberapa bagian dari pasal tersebut sehingga pada jumlah akhirnya tahun 2016 lebih
unggul dari tahun 2017.

 Pinjaman Bank Jangka Panjang


1. PT Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ
Pada tanggal 31 Januari 2013, perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman terikat jangka
panjang dengan jumlah kredit sebesar Rp 300.000.000.000. Pinjaman dibayarkan setiap
semester dan akan jatuh tempo pada 31 Mei 2018. Pada tanggal 9 Juli 2015, Perusahaan
memperoleh fasilitas pinjaman kredit mengikat dengan jumlah kredit sebesar Rp
400.000.000.000. Pinjaman akan jatuh tempo pada 28 Juli 2020. Sehubungan dengan
pinjaman-pinjaman tersebut di atas, Perusahaan diwajibkan memenuhi batasan-batasan
tertentu antara lain yang berhubungan dengan terjadinya utang, penjualan aset, reorganisasi
dan hal-hal lainnya yang tercantum dalam perjanjian.

2. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT

 Diperoleh Perusahaan
Pada tanggal 27 November 2013, perusahaan memperoleh fasilitas kredit transaksi khusus
sebesar Rp 300.000.000.000 untuk membiayai peningkatan kapasitas produksi. Pinjaman ini
akan jatuh tempo pada 26 November 2018.

 Diperoleh PT Torabika Eka Semesta


Pada tanggal 22 Desember 2015, PT Torabika Eka Semesta, entitas anak, memperoleh
fasilitas kredit transaksi khusus dengan jumlah kredit sebesar Rp 200.000.000.000. Pinjaman
ini akan jatuh tempo pada 9 Desember 2020.Sehubungan dengan pinjaman-pinjaman tersebut
di atas, Grup diwajibkan memenuhi batasan-batasantertentu antara lain yang berhubungan
dengan terjadinya utang, penjualan dan penjaminan aset, likuidasi, konsolidasi atau merger,
melakukan perubahan anggaran dasar dan bidang usaha utama, dan hal-hal lainnya yang
tercantum dalam perjanjian. Grup telah memenuhi semua persyaratan pinjaman tersebut di
atas.

3. PT Bank ANZ Indonesia


Pada tanggal 12 Mei 2011, PT Torabika Eka Semesta, entitas anak, memperoleh fasilitas
pinjaman modal kerja dengan jumlah kredit sebesar Rp 300.000.000.000, untuk tambahan
modal kerja. Pinjaman ini dibayarkan setiap triwulan dengan masa tenggang 2 tahun.
Perjanjian pinjaman ini dijamin dengan negative pledge. Pada tanggal 12 Juli 2016, fasilitas
pinjaman modal kerja telah diubah dimana pinjaman dibayar dengan cicilan setiap triwulan
sampai dengan tanggal 12 Juli 2018. Pada tanggal 29 Juli 2013, PT Torabika Eka Semesta,
entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dengan jumlah kredit sebesar Rp
300.000.000.000. Pinjaman ini dibayarkan setiap triwulan dan akan jatuh tempo pada
29 Juli 2018. Grup diwajibkan untuk memenuhi kondisi persyaratan pinjaman, termasuk
pembatasan Grup untuk melakukan konsolidasi, merger, atau akuisisi entitas anak, menjual
aset selain dalam kondisi normal, dan membuat pinjaman, sementara Grup juga berkewajiban
untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut:
 Rasio EBITDA terhadap biaya bunga agar sama dengan atau lebih besar dari
1,75x
 Rasio utang terhadap ekuitas agar tidak lebih dari 2x

4. PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia


 Diperoleh Perusahaan
Pada tanggal 17 Juli 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman terikat non- revolving
dengan jumlah kredit sebesar Rp 75.000.000.000. Pinjaman dibayarkan dalam 20 kali cicilan
setiap triwulan dan telah dilunasi pada tanggal 26 Juli 2017. Diperoleh PT Torabika Eka
Semesta Obtained by PT Torabika Eka Semesta Pada tanggal 30 Juni 2014, PT Torabika Eka
Semesta, entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman terikat non revolving dengan kredit
sebesar Rp 225.000.000.000. Pinjaman ini dibayarkan dalam 14 kali cicilan setiap triwulan
dengan 18 bulan masa tenggang dan akan jatuh tempo pada 28 Juni 2019. Sehubungan
dengan pinjaman-pinjaman tersebut di atas, Grup diwajibkan antara lain memenuhi batasan-
batasan tertentu yang berhubungan dengan terjadinya utang, penjaminan aset, reorganisasi
dan hal-hal lainnya yang tercantum dalam perjanjian. Grup telah memenuhi semua
persyaratan pinjaman tersebut di atas.

 Utang Obligasi
Utang obligasi adalah utang jangka panjang secara tertulis dalam kontrak surat obligasi
yang dilakukan oleh pihak berhutang yang wajib membayar hutangnya disertai bunga (penerbit
obligasi) dan pihak yang menerima pembayaran atau piutang yang dimilikinya beserta bunga
(pemegang obligasi) yang pada umumnya tanpa menjaminkan suatu aktiva. Obligasi ketika
pertama kali dijual dijual dengan nilai par value. Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa
utang ini sudah tertulis di dalam kontrak, berarti utang ini merupakan utang yang sangat akurat
karena adanya bukti berupa kontrak tadi serta perjanjian utang ini sah secara hukum dan diakui
legalitasnya.

1. Obligasi Mayora Indah IV Tahun 2012


Pada tanggal 9 Mei 2012, Perusahaan menerbitkan obligasi Rupiah senilai Rp 750.000.000.000
dengan suku bunga tetap sebesar 8,50% per tahun atau sama dengan Rp 63.750.000.000 per
tahun yang dibayarkan secara triwulanan. Obligasi ini tidak dijamin dengan agunan khusus dan
akan jatuh tempo pada tanggal 9 Mei 2019. Seluruh obligasi dijual sebesar harga nominal dan
tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan PT Bank CIMB Niaga (Persero) Tbk sebagai wali
amanat.
2. Obligasi Berkelanjutan I Mayora Indah Tahap I Tahun 2017
Pada tanggal 21 Februari 2017, Perusahaan menerbitkan obligasi Rupiah senilai Rp
500.000.000.000 dengan suku bunga tetap sebesar 9,25% per tahun atau sama dengan Rp
46.250.000.000 per tahun yang dibayarkan secara triwulanan. Obligasi ini tidak dijamin dengan
agunan khusus dan akan jatuh tempo pada tanggal 24 Februari 2022. Seluruh obligasi dijual
sebesar harga nominal dan tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan PT Bank Permata Tbk
sebagai wali amanat.
3. Obligasi Berkelanjutan I Mayora Indah Tahap II Tahun 2017
Pada tanggal 21 Desember 2017, Perusahaan menerbitkan obligasi Rupiah senilai Rp
550.000.000.000 dengan suku bunga tetap sebesar 8,25% per tahun atau sama dengan Rp
45.375.000.000 per tahun yang dibayarkan secara triwulanan. Obligasi ini tidak dijamin dengan
agunan khusus dan akan jatuh tempo pada tanggal 21 Desember 2022. Seluruh obligasi dijual
sebesar harga nominal dan tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan PT Bank Permata Tbk
sebagai wali amanat. Beban bunga, termasuk atas obligasi tersebut di atas sebesar Rp
104.511.638.690 dan Rp 64.091.547.592 untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017
dan 2016

 Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang


Besarnya imbalan pasca-kerja dihitung berdasarkan peraturan yang berlaku, yakni Undang-
undang No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Tidak terdapat pendanaan khusus yang
dibentuk atas imbalan kerja jangka panjang tersebut. Perhitungan aktuaria terakhir atas liabilitas
imbalan kerja jangka panjang tersebut dilakukan oleh PT Padma Radya Aktuaria, aktuaris
independen, tertanggal 23 Februari 2018. Jumlah karyawan yang berhak masing-masing
sebanyak 6.350 dan 5.929 karyawan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016.

 Liabilitas Jangka Pendek


10,674,199,571,313
Rasio Lancar = = 2,386027358718952
4,473,628,322,956

Penjelasan : Rasio lancar di atas merupakan hasil dari pembagian asset lancar dan liabilitas
jangka pendek pada 31 Desember 2017. Rasio lancar tersebut menunjukkan jumlah yang
cukup besar yang berarti kemampuan perusahaan membayar liabilitas jangka pendek dengan
menggunakan asset lancar yang dimilikinya adalah baik. Karena semakin tinggi jumlah
rasionya berarti semakin tinggi kemampuan entitas tersebut membayar liabilitas jangka
pendeknya. Hal ini berarti juga perusahaan ini mempunya asset lancar misal kas yang tidak
dimanfaatkan untuk investasi. Selanjutnya, dalam rasio ini akan diketahui sejauh mana aktiva
lancar perusahaan dapat digunakan untuk menutupi kewajiban jangka pendek atau utang
lancarnya.

10,674,199,571,313−1,825,267,160,976
Rasio Cepat = = 1,978021366891286
4,473,628,322,956

Penjelasan : Rasio lancar di atas menunjukkan kemampuan perusahaan membayar liabilitas


jangka pendek dengan menggunakan asset yang sangat likuid. Dapat dilihat dari hasil
perhtiungannya bahwa perusahaan mempunyai kemampuan membayar liabilitas jangka pendek
dengan menggunakan asset yang sangat likuid karena hasil dari perhitungan tersebut tinggi.

2,201,859,470,155 =
Rasio Kas = 0,4921865007998914
4,473,628,322,956

Penjelasan : Rasio kas merupakan kemampuan perusahaan membayar liabilitas jangka pendek
dengan menggunakan kas yang dimiliki entitas. Dari hasil perhitungan tersebut dapat
disimpulkan bahwa kemampuan perusahaan membayar liabilitas jangka pendek dengan
menggunakan kas yang dimiliki entitas sangat kurang dengan hasil perhitungan yang sangat
kecil. Hal ini berarti juga perusahaan tidak segera membayar liabilitas yang dimiliki perusahaan.
Sehingga ini menjadi pertimbangan bagi para pemberi kredit bahwa perusahaan tersebut tidak
mempunyai kemampuan segera untuk membayarnya segera.

Berikut adalah beberapa rasio keuangan yang terkait dengan liabilitas jangka panjang:
7,561,503,434,179
Debt to equity ratio = = 1,028167978198944
7,354,346,366,072

Penjelasan : DER dengan angka dibawah 1.00, mengindakasikan bahwa perusahaan memiliki
hutang yang lebih kecil dari ekuitas yang dimilikinya. Tetapi sebagai investor kita juga harus jeli
dalam melihat DER ini, sebab jika total hutangnya lebih besar dari pada ekuitas, maka kita harus
lihat lebih lanjut apakah hutang lancar atau hutang jangka panjang yang lebih besar :

1. Jika jumlah hutang lancar lebih besar dari pada hutang jangka panjang, hal ini masih bisa
kita terima, karena besarnya hutang lancar sering disebabkan oleh hutang operasi yang
bersifat jangka pendek.
2. Jika hutang jangka panjang yang lebih besar, maka dikuatirkan perusahaan akan
mengalami gangguan likuiditas dimasa yang akan datang. Selain itu laba perusahaan juga
semakin tertekan akibat harus membiayai bunga pinjaman tersebut.
3. Beberapa perusahaan yang memiliki DER lebih dari satu, hal ini sangat menganggu
pertumbuhan kinerja perusahaanya juga menganggu pertumbuhan harga sahamnya.
Karena itu sebagian besar para investor menghindari perusahaan yang memiliki angka
DER lebih dari 2.

7,561,503,434,179
Debt to asset ratio = = 0,5069441926166189
14,915,849,800,251

Penjelasan : Rasio ini juga dapat digunakan untuk mengukur jumlah aset yang dibiayai oleh
hutang. Rasio ini juga sangat penting untuk melihat solvabilitas perusahaan. Berikut ini beberapa
poin pentingnya :

1. Berdasarkan neraca keuangan perusahaan tahun 2017 ini, 30% aset yang dimilikinya
dibiayai oleh hutang, baik hutang jangka panjang maupun hutang jangka pendek.
2. 70% aset lainnya dibiayai oleh Modal.
3. Solvabilitas perusahaan sangat baik, karena dengan modal 70% dari aset, maka
perusahaan punya kemampuan yang baik untuk melunasi semua kewajiban yang ada.

Catatan Tambahan :
 Dari data diatas diketahui bahwa dari total aset yang dimiliki perusahaan 30% dibiayai
oleh hutang dan 70% dibiayai oleh modal. Sebagian para analis keuangan berpendapat
bahwa jika jumlah total aset yang dibiayai oleh modal terlalu besar, maka perusahaan ini
juga dianggap mensia-siakan potensi hutang untuk menunjang perusahaan. Sebagaimana
kita bahwa hutang merupakan salah satu alat perusahaan untuk me-leverage-kan
keuangan perusahaan, tetapi jika jumlah hutang terlalu banyak, maka ini juga akan
membebani keuangan perusahaan. Untuk manajemen diharuskan menghitung komposisi
antara hutang dan modal yang baik untuk perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

https://mistercela21.wordpress.com/
http://www.mayoraindah.co.id/profil/
https://www.bagi-in.com/laporan-keuangan/
http://britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-singkat-myor/
http://www.contohsurat.co.id/2017/01/pengertian-laporan-keuangan.html
http://tradingbyknowledge.blogspot.com/2013/07/debt-to-equity-ratio-der.html
https://www.kompasiana.com/disariska/565c79f8349373cd048b459f/bagaimana-debt-to-equity-
ratio-menjadi-tolak-ukur-kinerja-keuangan

Anda mungkin juga menyukai