Utang dividen – Kewajiban perusahaan yang harus dibayar kepada para pemegang
saham.
3. -Pengakuan
Pengakuan mengikuti aturan standar dari SFAC 5 yang menyatakan bahwa suatu kewajiban
harus diakui sebagai kewajiban apabila memenuhi empat kriteria umum, yaitu:
1. Memenuhi definisi suatu kewajiban
2. Dapat diukur
3. Relevan
4. Dapat diandalkan
Tujuan dari penilaian kewajiban adalah bahwa pengukuran kewajiban harus memungkinkan
penyajian informasi kepada investor dan kreditor sebagai sarana untuk meramalkan arus kas.
Tujuan lain mencakup penilaian sebagai dasar untuk perbandingan laba antar periode dan antar
perusahaan, dan sebagai perbandingan dari klaim beberapa pemegang ekuitas.
-Pengukuran
Pengukur yang paling objektif untuk menentukan kos kewajiban pada saat terjadinya
adalah penghargaan sepakatan dalam transaksi–transaksi tersebut dan bukan jumlah rupiah
pengorbanan ekonomik masa datang. Jadi, konsep dasar penghargaan berlaku baik untuk aset
mupun untuk kewajiban. Hal ini berlaku khususnya untuk kewajiban jangka panjang.
Untuk kewajiban jangka pendek, kos penundaan dianggap tidak cukup material sehingga
jumlah rupiah kewajban yang tidak akan sama dengan jumlah pengorbanan sumber ekonomik
(kas) masa datang.
Kewajiban moneter adalah kewajiban yang dinyatakan dalam satuan nominal. Dengan kata
lain, hal itu biasanya melibatkan pembayaran sejumlah uang kas. Dalam semua kasus, penilaian
saat ini dari utang adalah nilai sekarang yang didiskontokan dari jumlah yang terutang di masa
depan.
PENYAJIAN
Kewajiban disajikan dalam neraca atas dasar urutan kelancarannya sejalan dengan penyajian
aset. Aset lancar disajikan menurut urutan likuiditas sedangkan kewajiban disajikan menurut
urutan jatuh tempo. PSAK No. 1 menentukan bahwa semua kewajiban yang tidak memenuhi
kriteria sebagai kewajiban jangka pendek harus diklasifikasi sebagai kewajiban jangka panjang.
Semua kewajiban diklasifikasi sebagai jangka pendek bila:
1. Diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu siklus normal operasi perusahaan, atau
2. Jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan dari tanggal neraca.
Kewajiban berbunga jangka panjang tetap diklasifikasi sebagai kewajiban jangka panjang,
walaupun kewajiban tersebut akan jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan sejak tanggal
neraca, apabila:
1. Kesepakatan awal perjanjian pinjaman untuk jangka waktu lebih dari dua belas bulan.
2. Perusahaan bermaksud membiayai kembali kewajibannya dengan pendanaan jangka
panjang.
3. Pembiayaan pendanaan jangka panjang didukung dengan perjanjian pembiayaan kembali
atau penjadualan kembali pembayaran yang resmi disepakati sebelum laporan keuangan
disetujui.