Anda di halaman 1dari 21

KONSEP

KEWAJIBAN DAN
MODAL
KELOMPOK 10
DESY ANSHELLENE TARIGAN (7183520010)

ELSA THERESIA VALERY SIMANGUNSONG (7183520008)

LIDYA INDAH GRACE LBN BATU (7183520032)


KEWAJIBAN
Pengertian
- Secara umum liabilities dapat diartikan sebagai
utang yang harus dilunasi atau pelayanan yang
harus dilakukan pada masa datang pada pihak lain.

- Menurut PSAK no 57, liabilities diartikan sebagai


“kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa
masa lalu yang penyelesaiannya diperkirakan
mengakibatkan pengeluaran sumber daya entitas”
- APB (Accounting Principles Board) mendefinisikan liabilities sebagai kewajiban ekonomis dari
suatu perusahaan yang diakui dan dinilai sesuai prinsip akuntansi. Kewajiban disini termasuk juga
saldo kredit yang ditunda yang bukan merupakan utang atau kewajiban.

- FASB memberikan define kewajiban sebagai berikut “…kemungkinan pengorbanan kekayaan


ekonomis di masa yang akan datang yang timbul akibat kewajiban perusahaan sekarang untuk
memberikan harta atau memberikan jasa kepada pihak lain di masa yang akan dating sebagai akibat
suatu transaksi atau kejadian yang sudah terjadi.
Penggolongan
A. Kewajiban Lancar (Current Liabilities) / Utang Jangka
Pendek (Short Term Liabilities)
Suatu liabilitas (kewajiban) menurut IAS, masuk klasifikasi
jangka pendek (atau lancar) apabila :
- Diharapkan bisa diselesaikan (dibayar/dilunasi) dalam kurun
waktu operasional normal perusahaan; atau
- Jatuh tempo dalam jangka waktu tidak lebih dari 12 bulan dari
tanggal laporan posisi keuangan (tanggal neraca); atau
- Dimiliki untuk maksud diperdagangkan; atau
- Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda
penyelesaian liabilitas selama sekurang-kurangnya 12 bulan
setelah periode pelaporan.
Kewajiban lancar pun dibagi lagi sebagai berikut:
- Kewajiban yang timbul dari pembelian barang atau jasa yang digunakan dalam operasional normal
perusahaan. Diantaranya utang usaha, utang upah/gaji, utang pajak, dll
- Pembayaran diterima dimuka yang mengakibatkan timbulnya kewajiban untuk menyerahkan barang
atau jasa di masa yang akan dating, misalnya pendapatan diterima dimuka, deposit dari pelanggan,
sewa dibayar dimuka
- Kewajiban lain yang akan jatuh tempo di periode berjalan, misalnya: promes yang akan segera jatuh
tempo.
 
Them Us
Mercury is the closest Venus has a beautiful
planet to the Sun and the name, but it’s hot. It’s the
smallest one in the Solar second planet from the
System Sun
b. Kewajiban Jangka Panjang (Long Term Liabilities)
Kewajiban-kewajiban yang akan terselesaikan melebihi siklus
Despite being red, Mars is actually a cold operasional normal
planet, not a hot one. It’s full of iron perusahaan, masuk ke dalam klasifikasi Liabilitias Jangka Panjang,
antara lain:
oxide dust, which gives the planet its Kewajiban yang timbul sebagai bagian dari strukturisasi modal
reddish cast perusahaan
berjangka panjang, misalnya: pinjaman bank jangka panjang, promes,
kewajiban sewa jangka panjang.
Kewajiban yang timbul tidak dari operasional normal perusahaan,
misalnya: kewajiban premi pension, liabilitas pajak tangguhan yang
penyelesaiannya belum diketahui secara pasti.
Yang termasuk dalam long term liabilities yaitu:
Utang Obligasi (bond payable) adalah kewajiban yang timbul karena
perusahaan mnertibkan surat-surat obligasi.
Utang Hipotek (mortgage payable) adalah kewajiban yang harus
dijamin
dengan harta tidak bergerak, misalnya tanah dan bangunan.
Kredit investasi adalah kewajiban yang timbul karena perusahaan
memperoleh pinjaman dari pihak lain untuk melakukan investasi.
b. Kewajiban Jangka Panjang (Long Term Liabilities)

Kewajiban-kewajiban yang akan terselesaikan melebihi siklus operasional normal


perusahaan, masuk ke dalam klasifikasi Liabilitias Jangka Panjang, antara lain:
-Kewajiban yang timbul sebagai bagian dari strukturisasi modal perusahaan
berjangka panjang, misalnya: pinjaman bank jangka panjang, promes, kewajiban sewa jangka
panjang
- Kewajiban yang timbul tidak dari operasional normal perusahaan, misalnya: kewajiban premi
pension, liabilitas pajak tangguhan yang penyelesaiannya belum diketahui secara pasti.

Yang termasuk dalam long term liabilities yaitu:


- Utang Obligasi (bond payable) adalah kewajiban yang timbul karena perusahaan mnertibkan
surat-surat obligasi.
- Utang Hipotek (mortgage payable) adalah kewajiban yang harus dijamin
dengan harta tidak bergerak, misalnya tanah dan bangunan.
- Kredit investasi adalah kewajiban yang timbul karena perusahaan memperoleh pinjaman dari pihak
lain untuk melakukan investasi.
Pengakuan
Pada prinsipnya, kewajiban diakui pada saat keharusan telah mengikat akibat
transaksi yang sebelumnya telah terjadi. Mengikatnya suatu keharusan harus
dievaluasi atas dasar kaidah pengakuan. Kewajiban diakui pada saat keharusan telah
mengikat akibat transaksi yang sebelumnya terjadi. Terdapat empat kaidah pengakuan
untuk menandai pengakuan kewajiban yaitu ketersediaan dasar hukum, keterterapan
konsep dasar konservatisme, ketertentuan substansi ekonomik transaksi, dan
keterukuran nilai kewajiban
Pengukuran dan Penilaian

A Penilaian
Pengukuran suatu kewajiban merefleksi nilai setara tunai atau nilai sekarang kewajiban yaitu
jumlah rupiah pengorbanan sumber ekonomik seandainya kewajiban dilunasi pada saat
terjadinya. Atribut pengukuran menurut FASB adalah nilai pasar sekarang, nilai pelunasan
neto, dan nilai diskunan aliran kas masa datang.
Pengukuran Menurut SAP AKRUAL – PP 71 2010 :
- Kewajiban dicatat berdasarkan nilai nominal
- Nilai nominal atas kewajiban mencerminkan nilai kewajiban
- Suatu transaksi dengan pertukaran timbul ketika masing-masing pihak dalatransaksi tersebut
mengorbankan dan menerima suatu nilai sebagai gantinya
- Kejadian yang diakui pemerintah adalah kejadian-kejadian yang tidak didasarkan
pada transaksi namun kejadian tersebut mempunyai konsekuensi keuangan bagi pemerintah
karena pemerintah memutuskan untuk merespon kejadian tersebut.
Pengukuran dan Penilaian

B Penilaian
Menurut APB Statement No 4 serta SFAC No 5 kewajiban dinilai:
- Sebesar kejadian dalam transaksi, jumlah yang akan dibayarkan di masa yang akan datang
biasanya didiskontokan (dinilai berdasarkan Present Value – untuk jangka panjang), sejumlah
nilai pertukaran atau sejumlah nilai nominal.
- Penilaian kewajiban pada saat tertentu adalah penentuan jumlah rupiah yang harus
dikorbankan seandainya pada saat tersebut kewajiban harus dilunasi, dengan kata lain
penilaian adalah penentuan nilai sekarang kewajiban.
- Penilaian dalam tahap penelusuran adalah Penilaian kewajiban setiap saat dalam periode dari
saat pengakuan sampai pelunasan.
Penyajian
Secara umum, kewajiban disajikan dalam neraca berdasarkan urutan kelancarannya sejalan dengan aset.
PSAK No. 1 menggariskan bahwa aset lancar disajikan menurut urutan likuiditas sedangkan kewajiban
disajikan menurut urutan jatuh tempo. PSAK No. 1 menentukan bahwa semua kewajiban yang tidak
memenuhi kriteria sebagai
kewajiban jangka pendek diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang.
- Penyajian Kewajiban Lancar
Dalam praktek, kewajiban lancar biasanya dicatat dalam catatan akuntansi dan dilaporkan dalam laporan
keuangan pada nilai penuh jatuh temponya. Karena singkatya periode waktu yang terlibat, yang sering kali
kurang dari satu tahun. Maka perbedaan antara nilai sekarang kewajiban lancar dan nilai jatuh temponya
biasanya tidak besar. Akun kewajiban lancar biasanya disajikan sebagai klasifikasi pertama dalam kelompok
kewajiban dan ekuitas pemegang saham di neraca. Dalam kelompok kewajiban lancar akun-akun itu dapat
dicantumkan menurut jatuh
temponya, dalam jumlah yang menurun, atau menurut prefensi likuiditasnya.
- Penyajian hutang jangka panjang
Perusahaan yang mempunyai banyak terbitan hutang jangka panjang dalam jumlah besar
seringkali hanya melaporkan satu akun dalam neraca dan mendukungnya dengan komentar serta skedul
dalam catatan yang menyertainya. Pengungkapan catatan umumnya berisi dari kewajiban, tanggal jatuh
tempo, suku bunga, provisi penarikan, pembatasan yang dilakukan oleh kreditor dan aktiva yang disepakati
atau digadaikan sebagai jaminan.
Pengungkapan
Untuk setiap jenis kewajiban, entitas mengungkapkan:
- Nilai tercatat pada awal dan akhir periode
- Provisi tambahan yang dibuat dalam periode bersangkutan, termasuk
peningkatan jumlah provisi yang ada
- Jumlah yang digunakan, yaitu jumlah yang terjadi dan dibebankan pada
provisi selama periode bersangkutan
- Jumlah yang belum digunakan yang dibatalkan selama periode bersangkutan
dan
- Peningkatan, selama periode yang bersangkutan, dalam nilai kini yang timbul
karena berlalunya waktu dan dampak dari setiap perubahan tingkat
diskonto.
EKUITAS
(MODAL)
Pengertian
Istilah ekuitas berasal dari kata equity atau equity of ownership yang berarti kekayaan bersih
perusahaan. Secara sederhana, ia diformulasikan sebagai total aktiva dikurangi total pasiva.
Ekuitas merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan yaitu selisih antara aktiva dan
kewajiban yang ada, dan dengan demikian tidak merupakan ukuran nilai jual perusahaan
tersebut, pada dasarnya ekuitas berasal dari investasi pemilik dan hasil usaha perusahaan. Ekuitas
akan berkurang terutama dengan adanya penarikan kembali penyertaan oleh pemilik, pembagian
keuntungan atau karena kerugian.
Komponen Ekuitas Pemegang Saham
Ekuitas pemilik tercermin dalam neraca terdiri dari:
- Modal disetor, yaitu jumlah setoran pemilik ke perusahaan sebesar nilainominal saham.
Setoran ini akan dilaporkan dalam bentuk modal saham.
- Tambahan modal disetor, yaitu selisih jumlah setoran yang melebihi nilai nominal saham.
Kelebihan jumlah setoran ini bisa juga disebut denganagio saham.
- Laba ditahan yaitu akumulasi perolehan laba (rugi) sejak perusahaanberdiri sampai
dengan periode terakhir.

Ekuitas pemegang saham mencerminkan kepentingan pemilik atau pemegang saham


pada perusahaan bisnis yang merupakan kepentingan residu (residual interest) jumlah
ekuitas pemegang saham setiap periode merupakan kumulatif dari kontribusi bersih
pemegang saham ditambah (dikurangi) laba ditahan atau rugi perusahaan. Dengan
demikian dua sumber utama perubahan ekuitas adalah:
- Kontribusi pemegang saham (modal disetor) dan
- Laba (penghasilan) yang ditahan oleh perusahaan.
Dua komponen ini harus dihitungdan dilaporkan oleh setiap perusahaan pada setiap akhir
periode.
Penyajian dan Pengungkapan
- Penyajian Modal
Penyajian modal dalam neraca harus dilakukan sesuai dengan ketentuan pada akta pendirian perusahaan dan
peraturan yang berlaku serta menggambarkan hubungan keuangan yang ada. Modal dasar, modal yang
ditempatkan dan modal yang disetor, nilai nominal dan banyaknya saham untuk setiap jenis saham harus
dinyatakan dalam neraca. Modal disajikan dalam neraca setelah kewajiban. Pada perusahaan yang terdaftar pada
bursa efek, saham dapat ditempatkan dengan dasar pesanan. Dengan dasar ini saham hanya akan dikeluarkan jika
pemesan telah membayar penuh harga saham yang bersangkutan. Pesanan saham dicatat dengan mendebit akun
piutang kepada pemegang saham dan mengkredit akun modal saham yang dipesan. Akun modal saham yang
dipesan disajikan dalam kelompok modal di bawah akun modal saham.

Pada saat harga saham sudah dibayar penuh, akun modal saham yang dipesan akan didebit dan akun modal saham
dikredit. Dalam hal pemesan gagal melunasi pembayarannya, maka tergantung pada kebijakan perusahaan dan
dilandaskan pada peraturan hukum yang berlaku.
- Penyajian Saldo Laba
Saldo laba menunjukkan akumulasi hasil usaha periodik setelah memperhitungkan pembagian dividen dan koreksi laba rugi
periode lalu. Akun ini harus dinyatakan terpisah dari akun modal saham. Seluruh saldo laba dianggap bebas untuk dibagikan
sebagai dividen, kecuali jika terdapat indikasi pembatasan terhadap saldo laba, misalnya untuk perluasan pabrik. Saldo laba
yang tidak dibagikan sebagai dividen karena pembatasan tersebut, dilaporkan dalam akun tersendiri yang menggambarkan
tujuan pencadangan tersebut, dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan.saldo laba tidak boleh dibebani atau dikredit
dengan pos-pos yang seharusnya diperhitungkan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
Pengungkapan saldo laba meliputi:
- Pengungkapan penjatahan (apropriasi) dan pemisahan saldo laba
- Peraturan, perikatan, batasan, dan jumlah batasan di sekitar saldo lab
- Perubahan slado laba karena penggabungan usaha dengan metode penyatuan Kepentingan
- Koreksi masa lalu, baik bruto maupun neto setelah pajak
- Pengungkapan jumlah dividend an dividen per lembar saham
- Tunggakan dividen
- Pengungkapan deklarasi dividen setelah tanggal neraca
- Pengungkapan dividen saham dan pecah saham.
- Pengungkapan Deviden
Pengungkapan dividen, meliputi: jumlah dividen, dividen per lembar saham, bentuk dividen, batasan saldo laba
minimum dalam kaitan dengan ketersediaan dividen, hutang dividen, hutang dividen per lembar saham,
pengumuman pembagian dividen setelah tanggal neraca sebelum tanggal pendapat akuntan independen, jumlah
kapitalisasi dividen saham dan pecah saham, laba per saham perlu disaji ulang berdasarkan jumlah saham yang
setara setelah pecah saham agar dapat diperbandingkan.

-Pengungkapan Saham Beredar yang Diperoleh Kembali


Pengungkapan saham beredar yang diperoleh kembali, meliputi: saham beredar yang diperoleh kembali, metode
cost, disajikan sebagai pengurang jumlah modal; dan saham beredar yang diperoleh kembali, metode nilai pari
(par value) sebagai pengurang saham beredar.
Pengungkapan bagian lain ekuitas (seperti saldo laba, agio, selisih penilaian kembali aktiva tetap, dan cadangan)
harus dilakukan secara terpisah, meliputi: perubahan selama periode akuntansi dan batasan distribusi.
Kuasi reorganisasi merupakan prosedur penataan kembali ekuitas yang dilakukan dalam hal perusahaan menderita
kerugian terus-menerus dan terdapat defisit dalam jumlah yang sangat material.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai