KEWAJIBAN DAN
MODAL
KELOMPOK 10
DESY ANSHELLENE TARIGAN (7183520010)
A Penilaian
Pengukuran suatu kewajiban merefleksi nilai setara tunai atau nilai sekarang kewajiban yaitu
jumlah rupiah pengorbanan sumber ekonomik seandainya kewajiban dilunasi pada saat
terjadinya. Atribut pengukuran menurut FASB adalah nilai pasar sekarang, nilai pelunasan
neto, dan nilai diskunan aliran kas masa datang.
Pengukuran Menurut SAP AKRUAL – PP 71 2010 :
- Kewajiban dicatat berdasarkan nilai nominal
- Nilai nominal atas kewajiban mencerminkan nilai kewajiban
- Suatu transaksi dengan pertukaran timbul ketika masing-masing pihak dalatransaksi tersebut
mengorbankan dan menerima suatu nilai sebagai gantinya
- Kejadian yang diakui pemerintah adalah kejadian-kejadian yang tidak didasarkan
pada transaksi namun kejadian tersebut mempunyai konsekuensi keuangan bagi pemerintah
karena pemerintah memutuskan untuk merespon kejadian tersebut.
Pengukuran dan Penilaian
B Penilaian
Menurut APB Statement No 4 serta SFAC No 5 kewajiban dinilai:
- Sebesar kejadian dalam transaksi, jumlah yang akan dibayarkan di masa yang akan datang
biasanya didiskontokan (dinilai berdasarkan Present Value – untuk jangka panjang), sejumlah
nilai pertukaran atau sejumlah nilai nominal.
- Penilaian kewajiban pada saat tertentu adalah penentuan jumlah rupiah yang harus
dikorbankan seandainya pada saat tersebut kewajiban harus dilunasi, dengan kata lain
penilaian adalah penentuan nilai sekarang kewajiban.
- Penilaian dalam tahap penelusuran adalah Penilaian kewajiban setiap saat dalam periode dari
saat pengakuan sampai pelunasan.
Penyajian
Secara umum, kewajiban disajikan dalam neraca berdasarkan urutan kelancarannya sejalan dengan aset.
PSAK No. 1 menggariskan bahwa aset lancar disajikan menurut urutan likuiditas sedangkan kewajiban
disajikan menurut urutan jatuh tempo. PSAK No. 1 menentukan bahwa semua kewajiban yang tidak
memenuhi kriteria sebagai
kewajiban jangka pendek diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang.
- Penyajian Kewajiban Lancar
Dalam praktek, kewajiban lancar biasanya dicatat dalam catatan akuntansi dan dilaporkan dalam laporan
keuangan pada nilai penuh jatuh temponya. Karena singkatya periode waktu yang terlibat, yang sering kali
kurang dari satu tahun. Maka perbedaan antara nilai sekarang kewajiban lancar dan nilai jatuh temponya
biasanya tidak besar. Akun kewajiban lancar biasanya disajikan sebagai klasifikasi pertama dalam kelompok
kewajiban dan ekuitas pemegang saham di neraca. Dalam kelompok kewajiban lancar akun-akun itu dapat
dicantumkan menurut jatuh
temponya, dalam jumlah yang menurun, atau menurut prefensi likuiditasnya.
- Penyajian hutang jangka panjang
Perusahaan yang mempunyai banyak terbitan hutang jangka panjang dalam jumlah besar
seringkali hanya melaporkan satu akun dalam neraca dan mendukungnya dengan komentar serta skedul
dalam catatan yang menyertainya. Pengungkapan catatan umumnya berisi dari kewajiban, tanggal jatuh
tempo, suku bunga, provisi penarikan, pembatasan yang dilakukan oleh kreditor dan aktiva yang disepakati
atau digadaikan sebagai jaminan.
Pengungkapan
Untuk setiap jenis kewajiban, entitas mengungkapkan:
- Nilai tercatat pada awal dan akhir periode
- Provisi tambahan yang dibuat dalam periode bersangkutan, termasuk
peningkatan jumlah provisi yang ada
- Jumlah yang digunakan, yaitu jumlah yang terjadi dan dibebankan pada
provisi selama periode bersangkutan
- Jumlah yang belum digunakan yang dibatalkan selama periode bersangkutan
dan
- Peningkatan, selama periode yang bersangkutan, dalam nilai kini yang timbul
karena berlalunya waktu dan dampak dari setiap perubahan tingkat
diskonto.
EKUITAS
(MODAL)
Pengertian
Istilah ekuitas berasal dari kata equity atau equity of ownership yang berarti kekayaan bersih
perusahaan. Secara sederhana, ia diformulasikan sebagai total aktiva dikurangi total pasiva.
Ekuitas merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan yaitu selisih antara aktiva dan
kewajiban yang ada, dan dengan demikian tidak merupakan ukuran nilai jual perusahaan
tersebut, pada dasarnya ekuitas berasal dari investasi pemilik dan hasil usaha perusahaan. Ekuitas
akan berkurang terutama dengan adanya penarikan kembali penyertaan oleh pemilik, pembagian
keuntungan atau karena kerugian.
Komponen Ekuitas Pemegang Saham
Ekuitas pemilik tercermin dalam neraca terdiri dari:
- Modal disetor, yaitu jumlah setoran pemilik ke perusahaan sebesar nilainominal saham.
Setoran ini akan dilaporkan dalam bentuk modal saham.
- Tambahan modal disetor, yaitu selisih jumlah setoran yang melebihi nilai nominal saham.
Kelebihan jumlah setoran ini bisa juga disebut denganagio saham.
- Laba ditahan yaitu akumulasi perolehan laba (rugi) sejak perusahaanberdiri sampai
dengan periode terakhir.
Pada saat harga saham sudah dibayar penuh, akun modal saham yang dipesan akan didebit dan akun modal saham
dikredit. Dalam hal pemesan gagal melunasi pembayarannya, maka tergantung pada kebijakan perusahaan dan
dilandaskan pada peraturan hukum yang berlaku.
- Penyajian Saldo Laba
Saldo laba menunjukkan akumulasi hasil usaha periodik setelah memperhitungkan pembagian dividen dan koreksi laba rugi
periode lalu. Akun ini harus dinyatakan terpisah dari akun modal saham. Seluruh saldo laba dianggap bebas untuk dibagikan
sebagai dividen, kecuali jika terdapat indikasi pembatasan terhadap saldo laba, misalnya untuk perluasan pabrik. Saldo laba
yang tidak dibagikan sebagai dividen karena pembatasan tersebut, dilaporkan dalam akun tersendiri yang menggambarkan
tujuan pencadangan tersebut, dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan.saldo laba tidak boleh dibebani atau dikredit
dengan pos-pos yang seharusnya diperhitungkan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
Pengungkapan saldo laba meliputi:
- Pengungkapan penjatahan (apropriasi) dan pemisahan saldo laba
- Peraturan, perikatan, batasan, dan jumlah batasan di sekitar saldo lab
- Perubahan slado laba karena penggabungan usaha dengan metode penyatuan Kepentingan
- Koreksi masa lalu, baik bruto maupun neto setelah pajak
- Pengungkapan jumlah dividend an dividen per lembar saham
- Tunggakan dividen
- Pengungkapan deklarasi dividen setelah tanggal neraca
- Pengungkapan dividen saham dan pecah saham.
- Pengungkapan Deviden
Pengungkapan dividen, meliputi: jumlah dividen, dividen per lembar saham, bentuk dividen, batasan saldo laba
minimum dalam kaitan dengan ketersediaan dividen, hutang dividen, hutang dividen per lembar saham,
pengumuman pembagian dividen setelah tanggal neraca sebelum tanggal pendapat akuntan independen, jumlah
kapitalisasi dividen saham dan pecah saham, laba per saham perlu disaji ulang berdasarkan jumlah saham yang
setara setelah pecah saham agar dapat diperbandingkan.