Disusun Oleh :
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam karena atas
izin dan kehendakNya makalah sederhana ini dapat kami rampungkan tepat pada waktunya.
Penulisan dan pembuatan Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Akuntansi II.
Dalam penulisan Makalah ini saya menemui berbagai hambatan yang dikarenakan
terbatasnya Ilmu Pengetahuan saya mengenai hal yang berkenan dengan penulisan
Makalah ini. Oleh karena itu sudah sepatutnya saya berterima kasih kepada Dosen
pembimbing bapak ANDI AFRIZAL,SE., M.Si, Ak,CA yang telah memberikan limpahan
ilmu berguna kepada saya.
Saya menyadari dalam membuat makalah ini masih belum sempurna. Dalam Makalah
ini saya sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi saya yakin Makalah ini masih banyak
kekurangan disana-sini. Oleh karena itu saya mengharapkan saran dan juga kritik
membangun agar lebih maju di masa yang akan datang.
Saya harap Makalah ini dapat menjadi referensi bagi kami dalam mengarungi masa
depan. Saya juga berharap agar Makalah ini dapat berguna bagi orang lain yang
membacanya.
KATA PENGANTAR………………...........................................................................i
BAB I. PENDAHULUAN
2.1.PENGERTIAN LIABILITAS.…………………………………………………....1
KESIMPULAN…………………………………...…………………………………...1
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Liabilitas adalah kewajiban yang harus dibayarkan oleh suatu perusahaan pada
pihak lain dengan cara melakukan outflow sumber daya ekonomi atau keuangan yang
dimiliki oleh perusahaan bersangkutan.Penelitian mengenai pengungkapan liabilitas
dengan dampaknya pada nilai perusahaan masih sedikit dilakukan hingga saat ini di
Indonesia.
Hal ini dikarenakan penelitian yang telah ada lebih banyak berfokus pada dampak
yang dihasilkan oleh informasi yang secara eksplisit diungkapkan oleh perusahaan
seperti kinerja keuangan dan lain sebagainya. Informasi mengenai liabilitas yang
diungkapkan dapat menimbulkan efek baik maupun buruk bagi perusahaan.
Kondisi atas kesediaan perusahaan dalam menginformasikan liabilitas kontinjensi
tidak jarang dapat menjadi indikator penting dalam menilai kejujuran perusahaan
bersangkutan sehingga akan dihargai oleh investor. Di satu sisi, investor dapat
mengambil tindakan untuk menghindari potensi kerugian yang akan ditanggung di masa
depan sebagai hasil dari aktivitas investasi yang dilakukan.
Hal ini tentu akan mengakibatkan penurunan harga saham sebagai akibat dari
ketimpangan dalam penawaran dan permintaan saham perusahaan. Dengan demikian,
nilai perusahaan juga akan mengalami penurunan di saat yang bersamaan dikarenakan
harga saham merupakan salah satu instrumen penilaian atas suatu perusahaan melalui
pencapaian kinerja di waktu tertentu.
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Liabilitas adalah kewajiban yang harus dibayarkan oleh suatu perusahaan pada
pihak lain dengan cara melakukan outflow sumber daya ekonomi atau keuangan yang
dimiliki oleh perusahaan bersangkutan.
Secara sederhana, liabilitas, yang dalam Bahasa Inggris dikenal dengan liability,
adalah tanggung jawab, utang, atau kewajiban keuangan suatu perusahaan yang harus
dibayarkan pada pihak lain, seperti perusahaan lain, perorangan, lembaga keuangan,
koperasi, atau bank.
Seperti yang sudah disebutkan bahwa liabilitas dalam dunia usaha disebut sebagai
kewajiban, sedangkan dalam catatan akuntansi disebut sebagai utang yang menjadi
bagian dari persamaan Akuntansi. Oleh para akuntan, persamaan Akuntansi ini disingkat
dengan ALE (Aset, Liabilitas, dan Ekuitas) karena ketiganya saling berhubungan.
1. Seluruh jenis pinjaman, baik dari bank atau perorangan, untuk meningkatkan
pendapatan pribadi atau usaha dan harus dibayarkan saat ini juga atau dalam jangka
waktu panjang.
2. Suatu peristiwa atau transaksi yang sudah terjadi dan mewajibkan entitas.
3.Tanggung jawab atau tugas yang mewajibkan entitas pada pihak lain, juga
meninggalkan sedikit atau tidak adanya kebijakan untuk menghindari penyelesaian.
4. Tanggung jawab atau kewajiban pada pihak lain yang harus diselesaikan dengan
menyediakan layanan, menggunakan aset atau transfer pada masa yang akan datang,
atau transaksi lain yang dapat menghasilkan manfaat ekonomi karena tanggal tertentu
atau ditentukan, sesuai permintaan, atau terjadinya peristiwa tertentu.
Di dalam dunia usaha, ada beberapa jenis liabilitas yang sering digunakan oleh para
pengusaha untuk kegiatan operasionalnya. Adapun jenis-jenis liabilitas adalah sebagai
berikut.
Liabilitas atau kewajiban lancar, sering disebut juga dengan liabilitas jangka pendek
(current liabilities), adalah utang yang harus dibayarkan dengan jatuh tempo kurang dari
setahun. Biasanya, pengusaha menggunakan liabilitas ini untuk hal yang tidak terlalu
mendesak.
Adapun contoh dari jenis liabilitas lancar adalah akun utang, beban yang harus
dibayarkan, pendapatan yang diterima di muka, utang bunga, utang dagang, utang
dividen, utang gaji, utang pajak penghasilan, utang tagihan, dan utang wesel.
Selain contoh di atas, ada juga rasio keuangan yang menggunakan liabilitas
lancar, seperti berikut ini:
a) Rasio kas (cash ratio), yang dihitung dengan cara kas dan apa pun yang setara
dengan kas dibagi liabilitas lancar.
b) Rasio lancar (current ratio), yang dihitung dengan cara aset lancar dibagi liabilitas
lancar.
c) Rasio cepat (quick ratio), yang dihitung dengan cara aset lancar dikurangi
persediaan dan dibagi liabilitas lancar.
Liabilitas atau kewajiban tidak lancar, sering disebut juga dengan liabilitas jangka
panjang (long term liabilities), adalah utang yang harus dibayarkan setelah membayar
lebih dari setahun atau 12 bulan. Biasanya, pengusaha menggunakan liabilitas ini untuk
mengembangkan usahanya dengan cepat.
Adapun contoh dari jenis liabilitas tidak lancar adalah sewa modal, utang
subduersi, utang pemegang saham, utang oblogasi, utang hipotek, utang bank, dan kredit
noveltasi.
1. Liabilitas Lancar
Liabilitas jangka pendek atau liabilitas jangka pendek ialah liabilitas yang dibayarkan
dalam satu tahun atau siklus normal dalam sebuah operasi perusahaan,termasuk yang
berikut ini:
b. Utang Wesel
Utang Wesel merupakan adanya sebuah komitmen dengan cara tertulis dalam membayar
jumlah
tertentu kepada pihak lain pada waktu tertentu.
c. Utang Usaha
Utang Usaha merupakan adanya liabilitas yang harus dilunasi secara kredit karena dalam
pembelian sebuah jasa atau barang.
d. Utang Beban
Utang Beban merupakan adanya sebuah kewajiban pembayaran karena perusahaan telah
menerima manfaat, misalnya seperti utang bunga (interest payable), utang sewa (rent
payable), dan utang gaji (salaries payable).
2. Liabilitas Jangka Panjang
Kewajiban jangka panjang atau kewajiban bisnis jangka panjang adalah kewajiban
yang harus dibayar lebih dari satu tahun atau dalam siklus bisnis normal perusahaan,
diantaranya ialah:
a. Kredit Investasi
Kredit investasi merupakan adanya sebuah pinjaman sementara dari bank atau di
sebuah lembaga keuangan lain yang dapat digunakan sebagai ekspansi terhadap
perusahaan.
b. Utang Saham atau Obligasi
Utang obligasi merupakan adanya sebuah pinjaman dalam jangka panjang yang
timbul karena dalam perusahaan yang dapat menerbitkan atau menjual suatu
obligasi.
c. Utang Hipotek
Utang hipotek merupakan adanya sebuah pinjaman dalam jangka panjang secara
jaminan aset tetap.
3. Liabilitas Lain-Lain
Liabilitas lainnya termasuk semua suatu liabilitas yang tidak diklasifikasikan sebagai
liabilitas jangka panjang dan liabilitas jangka pendek, seperti uang yang diterima dari seorang
pelanggan.
Beberapa akuntan menyingkat persamaan akuntansi ini dengan sebutan ALE yakni
Aset, Liabilitas dan Ekuitas. Dari persamaan ini dihasilkan rumus persamaan akuntansi
Aset = Liabilitas + Ekuitas.
Dari rumus tersebut kemudian muncul pertanyaan, “mengapa posisi liabilitas berada
di depan sebelum ekuitas?”. Jawabannya adalah, karena kreditur maupun pihak lain
yang memberi pinjaman pada perusahaan mempunyai hak terlebih dahulu atas asset
perusahaan.
Oleh sebab itu, masalah pencatatan adalah kunci utama untuk meng-handle
masalah liabilitas pada operasional bisnis. Nantinya seluruh hasil catatan dari hutang,
asset maupun modal awal bisa disajikan dalam bentuk laporan keuangan. Dari
laporan keuangan inilah bisa diambil keputusan bisnis.
Jika Anda menggunakan Accurate Online misalnya, Anda bisa memilih fitur
laporan keuangan yang umumnya sudah tersedia dengan lengkap. Pada Accurate
Online Anda bisa dengan mudah membuat lebih dari 100 jenis laporan keuangan yang
bisa membantu Anda dalam pembuatan rencana bisnis berdasarkan data keungan yang
faktual.
Jangan lupa untuk mengatur periode laporan keuangan yang Anda inginkan lihat.
Maka dalam hitungan detik seluruh laporan keuangan bisa Anda cek dengan mudah
dengan susunan rapi.
PENUTUP
KESIMPULAN
Liabilitas adalah kewajiban yang harus dibayarkan oleh suatu perusahaan pada pihak lain
dengan cara melakukan outflow sumber daya ekonomi atau keuangan yang dimiliki oleh
perusahaan bersangkutan. Dalam menjalankan usaha, rata-rata perusahaan mengambil
liabilitas untuk kegiatan operasionalnya. Dengan begitu, perusahaan tersebut dapat
melakukan ekspansi dan mengembangkan usahanya lebih pesat. Jika memaksakan diri
untuk tidak mengambil liabilitas, terutama perusahaan yang memiliki jumlah aset tidak
banyak, kemungkinan besar usaha yang dijalankan tidak akan berkembang secara
maksimal.
SARAN
Semoga dengan adanya makalah ini dapat memotivasi kita semua untuk mempelajari
teori akutansi tentang liabilitas atau kewajiban. Dan dengan adanya makalah ini pula
penulis sangat mengharapkan kritik, saran dan masukan yang dapat berguna bagi kita
semua sehingga bisa memperluaskan wawasan dan pengetahuan mengenai Teori Akutansi
tentang Liabilitas.
DAFTAR PUSTAKA
https://finata.id/pengertian-liabilitas-jenis-dan-contohnya/
https://accurate.id/ekonomi-keuangan/mengenal-lebih-jauh-pengertian-liabilitas/
SOAL DAN JAWABAN:
Contoh dari jenis liabilitas tidak lancar adalah sewa modal, utang subduersi,
utang pemegang saham, utang oblogasi, utang hipotek, utang bank, dan
kredit noveltasi.
7. Kewajiban/liabilitas dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan periode
pembayaran,Sebutkan kelompok tersebut!
10. Jelaskan 2 cara yang dapat dilakukan untuk menganalisis liabilitas suatu
perusahaan!