Anda di halaman 1dari 43

ANALISIS LIKUIDITAS

PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk


Dosen Pengampu: Diah Ayu Susanti, SE, Msi Ak

Disusun oleh:

KELOMPOK 5

1. RINCI INTI AULIA (2015 12 211)


KELAS : 4 B

UNIVERSITAS MURIA KUDUS


Jalan Gondang Manis Bae Kudus

2016/2017
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................................................................... 2


BAB I.............................................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN ............................................................................................................................................ 3
1. Latar Belakang .................................................................................................................................. 3
2. Tujuan ............................................................................................................................................... 4
BAB II............................................................................................................................................................. 5
LANDASAN TEORI ......................................................................................................................................... 5
ANALISIS LIKUIDITAS ........................................................................................................................ 5
BAB III ......................................................................................................................................................... 13
PEMBAHASAN ............................................................................................................................................ 13
ANALISIS LIKUIDITAS ...................................................................................................................... 16
BAB IV ......................................................................................................................................................... 42
PENUTUP .................................................................................................................................................... 42
Kesimpulan ............................................................................................................................................. 42
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................................... 43
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Kita sering kali mendengar atau bahkan melihat ada perusahaan yang tidak mampu atau
tidak sanggup untuk membayar seluruh atau sebagian utang (kewajibannya) yang sudah jatuh
tempo pada saat ditagih, atau terkadang perusahaan juga sering tidak memiliki dana untuk
membayar kewajibannya tepat waktu. Mengapa hal tersebut terjadi ? karena perusahaan tidak
memiliki dana yang cukup untuk menutupi utang yang jatuh tempo tersebut.
Kasus seperti ini akan sangat mengganggu hubungan baik perusahaan dengan para kreditor,
atau juga dengan para distributor. Dalam jangka panjang, kasus ini akan berdampak pula kepada
para pelanggan (konsumen). Artinya pada akhirnya perusahaan akan memperoleh krisis
kepercayaan dari berbagai pihak yang selama ini membantu kelancaran usahanya. Padahal kita
tahu bahwa kepercayaan dari berbagai pihak terhadap perusahaan merupakan modal utama
perusahaan dalam mencapai target yang telah ditetapkan.
Ketidakmampuan perusahaan membayar kewajibannya terutama utang janka pendek ( yang
sudah jatuh tempo ) disebabkan oleh berbagai factor. Pertama, bisa dikarenakan memang
perusahaan sedang tidak memiliki dana sama sekali. Atau kedua, bisa mungkin saja perusahaan
memiliki dana ( tidak cukup ) secara tunai sehingga harus menunggu dalam waktu tertentu,
untuk mencairkan aktiva lainnya seperti menagih piutang, menjual surat surat berharga, atau
menjual sediaan atau aktiva lainnya.
Dalam praktiknya, tidak jarang pula perusahaan mengalami hal sebaiknya, yaitu kelebihan
dana. Artinya jumlah dana tunai dan dana yang segera dapat dicairkan melimpah. Kejadian ini
bagi perusahaan juga kurang baik karena ada aktivitas yang tidak dilakukan secara optimal.
Manajemen kurang mampu menjalankan kegiatan operasional perusahaan, terutama dalam hal
menggunakan dana yang dimiliki. Sudah pasti hal ini akan berpengaruh terhadap usaha
pencapaian laba seperti yang diinginkan.
Penyebab utama kejadian kekurangan dan ketidakmampuan perusahaan untuk membayar
keajibannya tersebut sebenarnya adalah akibat kelalaian manajemen perusahaan dalam
menjalankan usahanya. Kemudian, sebab lainnya adalah sebelumnya pihak manajemen
perusahaan tidak menghitung rasio keuangan yang diberikan sehingga tidak mengetahui bahwa
sebenarnya kondisi perusahaan sudah dalam keadaan tidak mampu lagi karena nilai utangnya
lebih tinggi dari harta lancarnya. Seandainya perusahaan sudah menganalisis rasio yang
behubungan dengan hal tersebut, perusahaan dapat mengetahui dengan mudah kondisi dan posisi
perusahaan sebenarnya. Kemudian, perusahaan dapat berusaha untuk mencarikan jalan
keluarnya. Analisis keuangan yang berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk membayar
utang atau kewajibannya dikenal dengan nama ANALISIS LIKUIDITAS

2. Tujuan

a. Untuk mengetahui risiko jangka pendek PT Indofood Sukses Makmur Tbk


b. Untuk mengetahui risiko jangka panjang yang dialami PT Indofood Sukses Makmur Tbk
c. Untuk menghitung dengan rumus rumus rasio likuiditas
BAB II

LANDASAN TEORI

ANALISIS LIKUIDITAS

Pengertian Analisis Likuiditas

Fred Weston menyebutkan bahwa rasio likuiditas ( liquidity ratio ) merupakan rasio yang
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang)jangka pendek.
artinya apabila perusahaan ditagih, perusahaan akan mampu untuk memenuhi utang tersebut
terutama utang yang sudah jatuh tempo.[1]
Menurut Lyn M. Fraser, Rasio likuiditas yaitu rasio yang bertujuan mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kebutuhan uang tunai. [2]
Dengan kata lain, rasio likuiditas berfungsi untuk menunjukkan atau mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang sudah jatuh tempo, baik kewajiban kepada
pihak luar perusahaan ( likuiditas badan usaha ). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
kegunaan rasio ini adalah untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membiayai dan
memenuhi kewajiban ( utang ) pada saat ditagih.
Tidak jauh berbeda dengan pendapat di atas, james O. Gill menyebutkan rasio likuiditas
menukur jumlah kas atau jumlah investasi yang dapat dikonversikan atau diubah menjadi kas
untuk membayar pengeluaran, tagihan, dan seluruh kewajiban lainnya yan sudah jatuh tempo.
Rasio likuiditas atau sering juga disebut dengan nama rasio modal kerja merupakan rasio yang
dipergunakan untuk mengukur seberapa likuidnya suatu perusahaan. Caranya adalah dengan
membandingkan komponen yang ada dineraca, yaitu total aktiva lancer dengan total passive
lancer ( utang jangka pendek ). Penilaian dapat dilakukan untuk beberapa periode sehingga
terlihat perkembangan likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu.
Terdapat dua hasil penilaian terdapat pengukuran rasio likuiditas, yaitu apabila perusahaan
mampu memenuhi kewajibannya, dikatakan perusahaan tersebut dalam
keadaan Likuid. Sebaliknya apabila perusahaan tidak mampu memenuhi kewajiban tersebut,
dikatakan perusahaan dalam keadaan illikuid .
Sebagai contoh, sebuah perusahaan memiliki utang yang segera jatuh tempo senilai Rp
1000.000,00. Sementara aktiva lancer yang dimiliki perusahaan sebesar Rp 1.200.000,00. Maka,
perusahaan ini dikatakn likuid. Artinya, perusahaan mampu membayar utang tersebut.
Sebaliknya, jika aktiva lancer yang dimiliki perusahaan hanya sebesar Rp 800.000,00 perusahaan
ini dikatakan ilikuid. Atinya perusahaan tidak mampu membayar utang dengan seluruh aktiva
lancer yang dimilikiny. Perusahaan masih kekuranan sebesar Rp 200.000,00 untuk menutupi
utangnya.
Meskipun kondisi dalam keadaan likuid, posisi keuangannya mengkhawatirkan karena sisa
harta lancer tinggal Rp 200.000,00. Hal ini berbahaya karena misalnya ada kewajiban lainnya,
pada saat ditagih perusahaan yan baik tidak hanya sekedar likuid saja, tetapi harus memenuhi
standar likuiditas tertentu sehingga tidak membahayakan kewajiban lainnya. Dalam pratiknya
standar likuiditas yang baik adalah 200% atau 2:1. Sebagai contoh diatas total harus lancer
Rp2.000.000,00. Sedankan total harta lancer Rp 1.000.000,00. Namun , standar llikuiditas ini
tidak mutlak dilakukan karena tergantung jenis industrinya.
Tujuan dan Manfaat Rasio Likuiditas
Perhitungan rasio likuiditas memberikan cukup benyak manfaat bagi berbagai pihak yang
berkepentingan terhadap perusahaan. Pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Pihak
yang paling berkepentingan adalah pemilik perusahaan dan manajemen perusahaan guna menilai
kemampuan mereka sendiri. Kemudian, pihak luar perusahaan juga memiliki kepentingan,
seperti pihak kreditor atau penyedia dana bagi perusahaan, misalnya perbankan. Atau juga pihak
distributor atau supplier yang menyalurkan atau menjual barang yang pembayaran secara
angsuran kepada perusahaan.
Oleh karena itu, perhitungan rasio likuiditas tidak hanya berguna bagi perusahaan, namun
juga bagi pihak luar perusahaan. Dalam praktiknya terdapat banyak manfaat atau tujuan analisis
rasio likuiditas bagi perusahaan, baik bagi pihak pemilik perusahaan, manajemen perusahaan,
dan pihak yang dimiliki hubungan dengan perusahaan seperti kreditor dan distributor atau
supplier.
Berikut ini adalah tujuan dan manfaat yang dapat dipetik dari hasil rasio likuiditas;
1. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban atau utang yang
segera jatuh tempo pada saat ditagih. Artinya, kemampuan untuk membayar
kewajiban yang sudah waktunya dibayar sesuai jadwal batas waktu yang telah
ditetapkan ( tanggal dan bulan tertentu )
2. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban janka pendek
dengan aktiva lancar secara keseluruhan. Artinya jumlah kewajiban yang berumur
di bawah satu tahun atau sama dengan satu tahun, dibandingkan dengan total
aktiva lancar.
3. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek
dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan sediaan atau piutang. Dalam hal ini
aktiva lancar dikurangi sediaan dan utang yang dianggap likuiditasnya lebih
rendah.
4. Untuk megukur atau membandingkan antara jumah sediaan yang ada dengan
modal kerja perusahaan.
5. Untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang.
6. Sebagai alat perencanaan ke depa, terutama yang berkaitan dengan perencanaan
kas dan utang.
7. Untuk melihat kondisi dan posisi likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu
dengan membandingkannya untuk beberapa periode.
8. Untuk melihat kelemahan yang dimiliki perusahaan, dari masing masing
komponen yang ada di aktiva lancar dan utang lancar.
9. Menjadi alat pemicu bagi pihak manajemen untuk memperbaiki kinerjanya,
dengan melihat rasio likuiditas yang ada pada saat ini.
Bai pihak luar perusahaan, seperti pihak penyandang dana ( kreditor ), investor,
distributor, dan masyarakat luas, rasio likuiditas bermanfaat untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban kepada pihak ketiga. Hal ini tergambar dari rasio yang
dimiliknya. Kemampuan menbayar tersebut akan memberikan jaminan pihak kreditor untuk
memberikan pinjaman selanjutnya, kemudian, bagi pihak distributor adanya kemampuan
membayar mempermudah dalam memberikan keputusan untuk menyetuju penjualn barang
daang secara angsuran. Artinya, ada jaminan bahwa pinjaman yang diberikan akan mampu
dibayar secara tepat waktu. Namun, rasio likuiditas bukanlah satu satunya cara atau syaat untuk
menyetujui pinjaman atau penjualan barang kredit.
Bagi pihak luar perusahaan, seperti pihak penyandang dana ( kreditor ), investor, distributor,
dan masyarakat luas, rasio likuiditas bermanfaat untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban kepada pihak ketiga. Hal ini tergambar dari rasio yang dimilikinya.
Kemampuan membayar tersebut akan memberikan jaminan bagi pihak kreditor untuk
memberikan pinjaman selanjutnya. Kemudian, bagi pihak distributor adanya kemampuan
membayar mempermudah dalam memberikan keputusan untuk menyetujui penjualan barang
dengan cara angsuran. Artinya, ada jaminan bahwa pinjaman yang diberikan akan mampu
dibayar secara tepat waktu. Namun, rasio likuiditas bukanlah satu satunya cara atau syarat
untuk menyetujui pinjaman atau penjualan barang secara kredit.

Jenis jenis Rasio Likuiditas


Secara umum tujuan utama rasio keungan digunakan adalah untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajibannya. Namun, disamping itu, dari rasio likuiditas dapat
diketahui hal hal yang lain lebih spesifik yang juga masi berkaitan dengan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajibannya. Semua ini tergantung dari jenis rasio likuiditas yang
digunakan. Dalam praktiknya, untuk mengukur rasio keuangan secara lengkap, dapat
menggunakan jenis jenis rasio likuiditas yang ada.
Jenis jenis rasio likuiditas yang dapat digunakan perusahaan untuk mengukur kemampuan,
yaitu:

Likuiditas jangka pendek Kemampuan Kebutuhan


Rasio lancar Aktiva lancar Hutang lancar
Rasio quick Aktiva lancar Hutang lancar
Rasio aliran kas operasional Aliran kas dari Hutang lancar
terhadap hutang lancar operasi
Analisis rasio aktivitas modal kerja Perputaran hutang
Rasio Interest Coverage Perputaran piutang dagang
Rasio aliran kas operasional terhadap total dagang dan Biaya bunga
hutang persediaan Total hutang
Rasio aliran kas operasional terhadap Pendapatan sebelum Pengeluaran modal
pengeluaran modal bunga dan pajak
Aliran kas dari
operasi
Aliran kas dari operas

Risiko Likuiditas Jangka Pendek


Ada enam rasio yang bisa dipakai untuk memperkirakan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan jangka pendeknya. Tiga rasio berkaitan dengan besarnya sumber daya
yang tersedia untuk memenuhi kewajiban jangka pendek, yaitu: rasio lancar,rasio quick dan rasio
aliran kas operasional terhadap hutang lancar. Tiga rasio lainnya berkaitan dengan besarnya
modal kerja yang diperlukan untuk tingkat penjualan yang tertentu: perputaran piutang,
perputaran persediaan, dan perputaran hutang dagang.
1. Rasio lancar
Rasio lancar dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan utang lancar.Rasio
inimenunjukkan besarnya kas yang dipunyai perusahaan ditambah aset-aset yang bisa
berubah menjadi kas dalam waktu satu tahun, relatif terhadap besarnya hutang-hutang yang
jatuh tempo dalam jangka waktu dekat (tidak lebih dari satu tahun), pada tanggal tertentu
seperti tercantum pada neraca.
Rasio lancar dipengaruhi beberapa hal:
a) Apabila perusahaan menjual surat-surat berharga yang diklasifikasikan
sebagaiaktiva lancar dan menggunakan kas yang diperolehnya untuk membiayai
akuisisi perusahaan tersebut terhadap beberapa perusahaan lain atau untuk
aktivitas lain, rasiolancar bisa mengalami penurunan.
b) Apabila penjualan naik, sementara kebijakan piutang tetap, piutang akan naik dan
memperbaiki rasio lancar.
c) Apabila supplier melonggarkan kebijakan kredit mereka, missal dengan
memperpanjang jangka waktu hutang, hutang akan naik dan ini akan mengurangi
rasio lancar.
d) Perubahan prinsip akuntansi juga akan mempunyai pengaruh terhadap rasio lance
2. Rasio Quick
Rasio ini menggunakan asset-aset yang akan berubah menjadi kas dengan lebih cepat.
Karena persediaan dianggap sebagai aktiva lancar yang paling lama untuk berubah menjadi
kas, maka dalam perhitungan rasio quick persediaan dikeluarkan dari angka yang
d i b a g i ( numerator ). Meskipun demikian, analis harus berhati -hati dengan
klasifikasi semacam ini. Pada beberapa industri barangkali persediaan akan
berubah cepat menjadi kas, lebih cepat dibandingkan piutang dari industri lain.
Rasio quick bias mengalami penurunan. Penurunan ini bias disebabkan karena
penjualan surat-surat berharga. Secara umum rasio lancer dengan rasio quick
mempunyaikorelasi yang tinggi. Kecuali apabila terjadi perubahan-perubahan pada
persediaan, maka kedua rasio tersebut mungkin akan menghasilkan informasi yang berbeda.

3. Rasio Aliran Kas Terhadap Hutang Lancar


Rasio ini digunakan untuk melengkapi rasio-rasio sebelumnyasekaligus untuk
mengatasi kelemahan-kelemahan rasio diatas.Aliran kas dari operasi dilaporkan dalam
laporan aliran kas.Kas tersebut merupakan kelebihan kas yang diperoleh dari operasi setelah
semua kebutuhan modal kerja dan pembayaran hutang lancer telah terpenuhi.Karena angka
yang dibagi dalam persamaan ini adalah aliran kas dalam suatu periode pada pembagi, agar
konsisten yang dipakai adalah rata-rata hutang lancer pada periode tersebut.
Rumus untuk menghitung aliran kas terhadap hutang lancar adalah sebagai berikut :
Rasio Aliran Kas Terhadap Hutang Lancar = Aliran Kas dari Operasi (sebelum item-itemluar
biasa) / Rata-Rata Hutang Lancar

4. Rasio Aktivitas Modal Kerja


Siklus suatu bisnis bisa digambarkan sebagai berikut ini:
Kas keluar untuk membayar bahan mentah dari pembeli pertama kali perusahaan mengeluarkan kas
untuk membayar bahan mentahdan membayar karyawan. Pembelian bias dilakukan dengan kas, tetapi juga bias
dilakukan dengan kredit yang berarti perusahaan memperoleh subsidi dari supplier. Setelah itu barang diproduksi
dan kemudian disimpan dalam persediaan.Apabila penjualan tersebut dalam bentuk kredit, maka timbul piutang.
Setelah piutang tersebut dibayar, perusahaan menerima kas kembali.Siklus kas dihitung dengan
formula semacam ini:
Siklus kas = rata-rata umur piutang + rata-rata umur persediaan rata-rata umur hutang.

Hutang dipakai sebagai pengurang karena dengan menggunakan hutang perusahaan tidak
perlu membayar kas terlebih dahulu (menunda kas keluar) dan ini akan memperpendek siklus
kas. Untuk melihat rata-rata umur piutang, hutang, dan persediaan,kita harus menghitung
perputaran aktiva-aktiva tersebut. Berikut ini perhitungannya.
Perputaran Piutang = Penjualan/ Rata-Rata Piutang

Perputaran Persediaan = Harga Pokok Penjualan / Rata-Rata persediaan

Perputaran Putang = Pembelian / Rata-Rata Hutang

Pembelian = Harga Pokok Penjualan + Persediaan Akhir Persediaan Awal Setelah


Perputaran tersebut dihitung, langkah selanjutnya dalah menghitung jangkawaktu rata-
rata untuk tiap aktiva atau hutang tersebut.
Rata-Rata Umur Piutang = 365 / Perputaran Piutang

Rata-Rata Umur Persediaan = 365 / Perputaran Persediaan

Rata-Rata Umur Hutang = 365 / Perputaran Hutang

2.1 Risiko Likuiditas Jangka Panjang


Risiko likuiditas jangka panjang mencerminkan ketidakmampuan perusahaan
memenuhikewajiban-kewajiban jangka panjangnya.Risiko likuiditas jangka panjang dapat
dihitung dengan rasio-rasio dibawah ini :
a. Rasio hutang (debt ratio)
b. Rasio interst coverage (kemampuan membayar bunga)
c. Rasio aliran kas operasional terhadap total hutang
d. Rasio aliran kas terhadap pengeluaran modal
Kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan mencerminkan kemampuan
perusahaan menghasilkan aliran kas masuk.Profitabilitas yang bagus mencerminkankemampuan
perusahaan memperoleh aliran kas yang baik dan risiko yang lebih kecil.
1.Rasio Hutang
Untuk mengukur besarnya hutang jangka panjang dalam struktur modal suatu perusahaan.Ada
beberapa variasi perhitungan rasio hutang.

Rasio hutang jangka panjang


= hutang jangka panjang/ (hutang jangka panjang + modal saham)
Rasio hutang modal saham
= hutang jangka panjang/ modal saham
Rasio hutang jangka panjang total aset
= hutang jangka panjang/total aset
Rasio total hutang total aset
= total hutang/ total asset
Keempat rasio tersebut akan memberikan informasi yang sama mengenai kondisihutang jangka
panjang suatu perusahaan. Item-item Off Balance Sheet Rekening off balance sheet kelihatannya
tidak mempunyai pengaruh terhadap neraca karena tidak tercantum di neraca, meskipun
sebenarnya mempunyai pengaruh.Penyes uaian bisa dilakukan dengan memasukkan item-item
off balance sheet kedalam analisis. Penghilangan semacam ini membuat neraca nampak lebih
baik, totalkewajiban bisa berkurang dan perusahaan nampak akan lebih kecil risikonya
BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Perusahaan) didirikan di Republik Indonesia pada


tanggal 14 Agustus 1990 dengan nama PT Panganjaya Intikusuma, berdasarkan Akta Notaris
Benny Kristianto, S.H., No. 228. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2 2915.HT.01.01.Th91 tanggal 12 Juli 1991, dan
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 12 Tambahan No. 611 tanggal 11
Februari 1992. Perubahan terakhir Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan dengan persetujuan
pemegang saham atas perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dimuat dalam Akta Notaris No. 22 dibuat di hadapan
notaris Kumala Tjahjani Widodo, S.H. M.H. Mkn, tanggal 8 Mei 2015 dan telah disetujui oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.
AHU - 0936677.AH.01.02. Tahun 2015 tanggal 5 Juni 2015 yang telah diumumkan dalam
Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 89 tanggal 6 November 2015.

Seperti yang tercantum pada Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
Perusahaan terdiri dari, antara lain mendirikan dan menjalankan industri makanan olahan, bumbu
penyedap, minuman ringan, kemasan, minyak goreng, penggilingan biji gandum, pembuatan
tekstil karung terigu, perdagangan, pengangkutan, agrobisnis dan jasa.

Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Sudirman Plaza, Indofood Tower, Lantai 27, Jl.
Jend. Sudirman Kav. 76 78, Jakarta, Indonesia, sedangkan pabrik dan perkebunan Perusahaan
dan Entitas Anak berlokasi di berbagai tempat di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi
dan Malaysia. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1990.
Gambaran Umum Perusahaan Pembanding

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (Perusahaan) didirikan di Republik Indonesia


pada tanggal 2 September 2009 berdasarkan Akta Notaris Herdimansyah Chaidirsyah, S.H., No.
25. kta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 30
September 2009 dalam Surat Keputusan No. AHU-46861.AH.01.01 dan diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No. 69 Tambahan No. 15189 tanggal 27 Agustus 2010.
Perubahan terakhir Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan dengan persetujuan pemegang
saham atas perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) sebagaimana dimuat dalam Akta Notaris No. 18 dibuat di hadapan
notaris Kumala Tjahjani Widodo, S.H. M.H. Mkn, tanggal 8 Mei 2015 dan telah disetujui oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.
AHU-3513926.AH.01.11 tanggal 5 Juni 2015 yang telah diumumkan dalam Tambahan Berita
Negara Republik Indonesia No. 89 tanggal 6 November 2015.

Perusahaan merupakan hasil pengalihan kegiatan usaha Divisi Mi Instan dan Divisi
Bumbu Penyedap PT Indofood Sukses Makmur Tbk (ISM), pemegang saham pengendali
Perusahaan, dan mulai melakukan kegiatan usahanya sejak tanggal 1 Oktober 2009.

Berdasarkan Perjanjian Penggabungan Usaha antara Perusahaan, PT Ciptakemas Abadi


(CKA), PT Gizindo Primanusantara (GPN), PT Indosentra Pelangi (ISP) dan PT Indobiskuit
Mandiri Makmur (IMM) yang diaktakan oleh Herdimansyah Chaidirsyah, S.H., dalam Akta
Notaris No. 172 tanggal 23 Desember 2009, perusahaan-perusahaan tersebut setuju untuk
melakukan penggabungan usaha. Untuk menjalankan transaksi penggabungan usaha tersebut,
dan sesuai dengan metode konversi saham yang disepakati, Perusahaan menerbitkan saham baru
sehingga jumlah saham yang ditempatkan menjadi 466.476.178 saham.

Berdasarkan Akta No. 28 tanggal 10 Juni 2010 yang di buat oleh Notaris Benny
Kristianto, S.H., para pemegang saham Perusahaan menyetujui keputusan-keputusan antara lain,
(i) pengeluaran saham tambahan kepada ISM sebanyak 122 saham dengan nilai Rp1.000 (angka
penuh) per saham, sehingga jumlah saham ditempatkan Perusahaan pada saat itu menjadi
466.476.300 saham; dan (ii) perubahan nilai nominal per saham dari Rp1.000 (angka penuh)
menjadi Rp100 (angka penuh). Dengan demikian, modal dasar Perusahaan berubah dari semula
terdiri dari dari 750.000.000 saham menjadi 7.500.000.000 saham, sedangkan jumlah saham
ditempatkan juga meningkat dari 466.476.300 saham menjadi 4.664.763.000 saham.

Seperti yang tercantum pada Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
Perusahaan terdiri dari, antara lain, produksi mi dan bumbu penyedap, produk makanan kuliner,
biskuit, makanan ringan, nutrisi dan makanan khusus, minuman nonalkohol, kemasan,
perdagangan, transportasi, pergudangan dan pendinginan, jasa manajemen serta penelitian dan
pengembangan.

Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Sudirman Plaza, Indofood Tower, Lantai 23, Jalan
Jenderal Sudirman, Kav. 76 - 78, Jakarta, Indonesia, sedangkan pabrik Perusahaan dan Entitas
Anak berlokasi di berbagai tempat di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Malaysia.

ISM, Indonesia, dan First Pacific Company Limited, Hong Kong, masing-masing adalah
entitas induk dan entitas induk terakhir Perusahaan.

Dalam memilih perusahaan yang akan dipakai sebagai perbandingan, analis juga bisa
menggabungkan keiga atribut di atas. Misalkan sebuah perusahaan transportasi dengana aset
tidak terlalu besar (misal Rp 1,5 miliar), maka perbandingan yang tepat adalah perusahaan
transportasi lainnya dan yang mempunyai aset yang hampir sama besarnya. Membandingkan
perusahaan tersebut dengan perusahaan transportasi lain yang mempunyai aser Rp 100 miliar
barangkali tidak sepenuhnya tepat.

Di negara-negara maju, data-data yang berkaitan dengan industri sejenis biasanya bisa
dicari. Tetapi tidak demikian halnya dengan data industri di negara-negara yang belum maju
seperti di Indonesia. Saat ini perusahaan yang go publicdan listing di BEJ mencapai sekitar 200
saham (bandingkan dengan New York Stock Exchange yang mencapai sekitar 1.700 saham).
Sebagian besar perusahaan di Indonesia masih belum go public. Perusahaan-perusahaan yang
belum go publicbiasanya tidak memberikan laporan keuangan ke publik, dan dengan demikian
data perbandingan akan sulit diperoleh. Kecuali bank-bank yang mempunyai data-data keuangan
nasabahnya. Tetapi data semacam ini barangkali akan sulit diakses oleh perusahaan lain,
meskipun untuk perbandingan. Kalaupun menggunakan data perusahaan yang go public, masih
bisa dipertanyakan apakah data yang dipakai sudah representatif karena data industri tersebut
tidak memasukkan perusahaan yang tidak go public (private). Masalah ini akan semakin rumit
apabila perusahaan yang tidak go public tersebut merupakan perusahaan yang dominan dalam
industri tersebut.

ANALISIS LIKUIDITAS

Risiko Likuiditas Jangka Pendek


Ada enam rasio yang bisa dipakai untuk memperkirakan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan jangka pendeknya. Tiga rasio berkaitan dengan besarnya sumber daya
yang tersedia untuk memenuhi kewajiban jangka pendek, yaitu: rasio lancar,rasio quick dan rasio
aliran kas operasional terhadap hutang lancar. Tiga rasio lainnya berkaitan dengan besarnya
modal kerja yang diperlukan untuk tingkat penjualan yang tertentu: perputaran piutang,
perputaran persediaan, dan perputaran hutang dagang.
1. Rasio lancar
Rasio lancar dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan utang lancar.Rasio
inimenunjukkan besarnya kas yang dipunyai perusahaan ditambah aset-aset yang bisa
berubah menjadi kas dalam waktu satu tahun, relatif terhadap besarnya hutang-hutang yang
jatuh tempo dalam jangka waktu dekat (tidak lebih dari satu tahun), pada tanggal tertentu
seperti tercantum pada neraca.
Rasio lancar dipengaruhi beberapa hal:
e) Apabila perusahaan menjual surat-surat berharga yang diklasifikasikan
sebagaiaktiva lancar dan menggunakan kas yang diperolehnya untuk membiayai
akuisisi perusahaan tersebut terhadap beberapa perusahaan lain atau untuk
aktivitas lain, rasiolancar bisa mengalami penurunan.
f) Apabila penjualan naik, sementara kebijakan piutang tetap, piutang akan naik dan
memperbaiki rasio lancar.
g) Apabila supplier melonggarkan kebijakan kredit mereka, missal dengan
memperpanjang jangka waktu hutang, hutang akan naik dan ini akan mengurangi
rasio lancar.
h) Perubahan prinsip akuntansi juga akan mempunyai pengaruh terhadap rasio lance
Dengan rumus:

=

PT INDOFOOD Sukses Makmur Tbk.

PT INDOFOOD CBP Sukses Makmur Tbk.

PT INDOFOOD Sukses Makmur Tbk.

Rasio Lancar
2.1
2 2
1.9 1.91
1.8 1.81
Rasio Lancar
1.7 1.71
1.68
1.6
1.5
2011 2012 2013 2014 2015

PT INDOFOOD CBP Sukses Makmur Tbk.


Rasio Lancar
3.5
3
2.87 2.76
2.5 2.41 2.33
2.19
2
1.5 Rasio Lancar

1
0.5
0
2011 2012 2013 2014 2015

2. Rasio Quick
Rasio ini menggunakan asset-aset yang akan berubah menjadi kas dengan lebih cepat.
Karena persediaan dianggap sebagai aktiva lancar yang paling lama untuk berubah menjadi
kas, maka dalam perhitungan rasio quick persediaan dikeluarkan dari angka yang
d i b a g i ( numerator ). Meskipun demikian, analis harus berhati -hati dengan
klasifikasi semacam ini. Pada beberapa industri barangkali persediaan akan
berubah cepat menjadi kas, lebih cepat dibandingkan piutang dari industri lain.
Rasio quick bias mengalami penurunan. Penurunan ini bias disebabkan karena
penjualan surat-surat berharga. Secara umum rasio lancer dengan rasio quick
mempunyaikorelasi yang tinggi. Kecuali apabila terjadi perubahan-perubahan pada
persediaan, maka kedua rasio tersebut mungkin akan menghasilkan informasi yang berbeda.
Dengan rumus:

=

PT INDOFOOD Sukses Makmur Tbk.
Tahun Aktiva Lancar Persediaan Hutang Lancar Rasio Quick
2011 24.501.734 6.536.343 12.831.304 1,4
2012 26.202.972 7.782.594 13.080.544 1,41
2013 32.772.095 8.160.539 19.471.309 1,26
2014 41.014.127 8.446.349 22.658.835 1,43
2015 42.816.745 7.627.360 25.107.538 1,4
PT INDOFOOD CBP Sukses Makmur Tbk
PT INDOFOOD Sukses Makmur Tbk

Rasio Quick
1.45
1.43
1.4 1.4 1.41 1.4
1.35
1.3
Rasio Quick
1.25 1.26
1.2
1.15
2011 2012 2013 2014 2015

PT INDOFOOD CBP Sukses Makmur Tbk

Rasio Quick
2.5
2.33 2.26
2
1.8 1.9
1.74
1.5

1 Rasio Quick

0.5

0
2011 2012 2013 2014 2015

i. Rasio Aliran Kas Terhadap Hutang Lancar


Rasio ini digunakan untuk melengkapi rasio-rasio sebelumnyasekaligus untuk
mengatasi kelemahan-kelemahan rasio diatas.Aliran kas dari operasi dilaporkan dalam
laporan aliran kas.Kas tersebut merupakan kelebihan kas yang diperoleh dari operasi setelah
semua kebutuhan modal kerja dan pembayaran hutang lancer telah terpenuhi.Karena angka
yang dibagi dalam persamaan ini adalah aliran kas dalam suatu periode pada pembagi, agar
konsisten yang dipakai adalah rata-rata hutang lancer pada periode tersebut.
Rumus untuk menghitung aliran kas terhadap hutang lancar adalah sebagai berikut :
Rasio Aliran Kas Terhadap Hutang Lancar = Aliran Kas dari Operasi (sebelum item-itemluar
biasa) / Rata-Rata Hutang Lancar

PT INDOFOOD Sukses Makmur Tbk


Rasio Aliran Kas
Aliran Kas dari Operasi Rata - Rata
Tahun Terhadap Hutang
(Sebelum Item Luar Biasa) Hutang Lancar
Lancar

2011 7.239.637 18.629.906 0,38

2012 9.949.840 18.629.906 0,53

2013 9.456.044 18.629.906 0,5

2014 12.485.406 18.629.906 0,67

2015 7.277.581 18.629.906 0,39


PT INDOFOOD CBP Sukses Makmur Tbk

PT INDOFOOD Sukses Makmur Tbk


Rasio Aliran Kas terhadap Hutang
Lancar
0.8
0.67
0.6
0.53 0.5 Rasio Aliran Kas
0.4 0.38 0.39
terhadap Hutang
0.2 Lancar
0
2011 2012 2013 2014 2015

PT INDOFOOD CBP Sukses Makmur Tbk.

Rasio Aliran Kas Terhadap Hutang


Lancar
1
0.8 0.82
0.74
0.6 0.65
Rasio Aliran Kas
0.4 0.46 0.42 Terhadap Hutang
Lancar
0.2
0
2011 2012 2013 2014 2015

ii. Rasio Aktivitas Modal Kerja


Siklus suatu bisnis bisa digambarkan sebagai berikut ini:
Kas keluar untuk membayar bahan mentah dari pembeli pertama kali perusahaan mengeluarkan kas
untuk membayar bahan mentahdan membayar karyawan. Pembelian bias dilakukan dengan kas, tetapi juga bias
dilakukan dengan kredit yang berarti perusahaan memperoleh subsidi dari supplier. Setelah itu barang diproduksi
dan kemudian disimpan dalam persediaan.Apabila penjualan tersebut dalam bentuk kredit, maka timbul piutang.
Setelah piutang tersebut dibayar, perusahaan menerima kas kembali.Siklus kas dihitung dengan
formula semacam ini:
Siklus kas = rata-rata umur piutang + rata-rata umur persediaan rata-rata umur hutang.
PT INDOFOOD Sukses Makmur Tbk

PT INDOFOOD CBP Sukses Makmur Tbk

Hutang dipakai sebagai pengurang karena dengan menggunakan hutang perusahaan tidak
perlu membayar kas terlebih dahulu (menunda kas keluar) dan ini akan memperpendek siklus
kas. Untuk melihat rata-rata umur piutang, hutang, dan persediaan,kita harus menghitung
perputaran aktiva-aktiva tersebut. Berikut ini perhitungannya.
Perputaran Piutang = Penjualan/ Rata-Rata Piutang

PT INDOFOOD Sukses Makmur Tbk


PT INDOFOOD CBP Sukses Makmur Tbk

PT INDOFOOD Sukses Makmur Tbk

Perputaran Piutang
20
17.21 17.34
15 15.05
13.55
12.27
10
Perputaran Piutang
5

0
2011 2012 2013 2014 2015

PT INDOFOOD CBP Sukses Makmur Tbk

Perputaran Piutang
15
14.14
13.38
11.18
10 9.61
8.63
Perputaran Piutang
5

0
2011 2012 2013 2014 2015
Perputaran Persediaan = Harga Pokok Penjualan / Rata-Rata persediaan

PT INDOFOOD Sukses Makmur Tbk

PT INDOFOOD CBP Sukses Makmur Tbk

PT INDOFOOD Sukses Makmur Tbk

Perputaran Persediaan
7
6 6.02 6.07
5.45
5 4.73
4 4.24
Perputaran
3
Persediaan
2
1
0
2011 2012 2013 2014 2015
PT INDOFOOD CBP Sukses Makmur Tbk

Perputaran Persediaan
10
9.39 9.48
8 8
6.77
6 6.14

Perputaran Persediaan
4

0
2011 2012 2013 2014 2015

Perputaran Hutang = Pembelian / Rata-Rata Hutang

PT INDOFOOD Sukses Makmur Tbk

Tahun Pembelian Rata - Rata Hutang Perputaran Hutang


2011 33.641.392 3.694.495 0,92
2012 37.739.583 3.694.495 1,03
2013 42.395.504 3.694.495 1,16
2014 46.751.427 3.694.495 1,28
2015 45.984.400 3.694.495 1,25
PT INDOFOOD CBP Sukses Makmur Tbk
PT INDOFOOD Sukses Makmur Tbk

Perputaran Hutang
1.4
1.28 1.25
1.2 1.16
1 1.03
0.92
0.8

0.6 Perputaran Hutang

0.4

0.2

0
2011 2012 2013 2014 2015

PT INDOFOOD CBP Sukses Makmur Tbk

Perputaran Hutang
3
2.77 2.77
2.5 2.5
2 2.02
1.84
1.5
Perputaran Hutang
1
0.5
0
2011 2012 2013 2014 2015
Pembelian = Harga Pokok Penjualan + Persediaan Akhir Persediaan Awal Setelah
PT INDOFOOD Sukses Makmur Tbk

PT INDOFOOD CBP Sukses Makmur Tbk

Perputaran tersebut dihitung, langkah selanjutnya dalah menghitung jangkawaktu rata-


rata untuk tiap aktiva atau hutang tersebut.
Rata-Rata Umur Piutang = 365 / Perputaran Piutang

PT INDOFOOD Sukses Makmur Tbk


PT INDOFOOD CBP Sukses Makmur Tbk

Rata-Rata Umur Persediaan = 365 / Perputaran Persediaan

PT INDOFOOD Sukses Makmur Tbk


Tahun Jumlah Hari dalam Setahun Perputaran Persediaan Rata - Rata Umur Persedian (hari)
2011 365 4,24 86
2012 365 4,73 77
2013 365 5,45 67
2014 365 6,02 61
2015 365 6,07 60
PT INDOFOOD CBP Sukses Makmur Tbk

Rata-Rata Umur Hutang = 365 / Perputaran Hutang

PT INDOFOOD Sukses Makmur Tbk

Tahun Jumlah Hari dalam Setahun Perputaran Hutang Rata - Rata Umur Hutang (hari)
2011 365 0,92 397
2012 365 1,03 354
2013 365 1,16 315
2014 365 1,28 285
2015 365 1,25 292
PT INDOFOOD CBP Sukses Makmur Tbk

PT INDOFOOD Sukses Makmur Tbk

600

500 397
354
400 315 Rata Rata Umur Hutang
285 292

300 Rata Rata Umur


Persediaan
200 Rata Rata Umur
Piutang
100 86 77 67 61 60
30 27 24 21 21
0
2011 2012 2013 2014 2015

PT INDOFOOD CBP Sukses Makmur Tbk


350

300 198
181
250 Rata Rata umur
146 Hutang
200 132 132
Rata Rata Uumur
150 Persediaan
100 59 Rata Rata Umur
54
46 Piutang
39 39
50 42 38 33 27 26
0
2011 2012 2013 2014 2015
2.2 Risiko Likuiditas Jangka Panjang
Risiko likuiditas jangka panjang mencerminkan ketidakmampuan perusahaan
memenuhikewajiban-kewajiban jangka panjangnya.Risiko likuiditas jangka panjang dapat
dihitung dengan rasio-rasio dibawah ini :
e. Rasio hutang (debt ratio)
f. Rasio interst coverage (kemampuan membayar bunga)
g. Rasio aliran kas operasional terhadap total hutang
h. Rasio aliran kas terhadap pengeluaran modal
Kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan mencerminkan kemampuan
perusahaan menghasilkan aliran kas masuk.Profitabilitas yang bagus mencerminkankemampuan
perusahaan memperoleh aliran kas yang baik dan risiko yang lebih kecil.
1.Rasio Hutang
Untuk mengukur besarnya hutang jangka panjang dalam struktur modal suatu perusahaan.Ada
beberapa variasi perhitungan rasio hutang.

Rasio hutang jangka panjang


= hutang jangka panjang/ (hutang jangka panjang + modal saham)
PT INDOFOOD Sukses Makmur Tbk.
Tahun Hutang Jangka Panjang Modal Saham Rasio Hutang Jangka Panjang
2011 9.144.404 878.043 0,91
2012 12.100.989 878.043 0,93
2013 21.422.532 878.043 0,96
2014 23.144.218 878.043 0,963
2015 23.602.395 878.043 0,964

PT INDOFOOD CBP Sukses Makmur Tbk


PT IINDOFOOD Sukses Makmur Tbk

Rasio Hutang Jangka Panjang


0.97
0.963 0.964
0.96 0.96
0.95
0.94
0.93 0.93
Rasio Hutang Jangka
0.92
Panjang
0.91 0.91
0.9
0.89
0.88
2011 2012 2013 2014 2015

PT IINDOFOOD CBP Sukses Makmur

Rasio Hutang Jangka Panjang


1
0.87 0.88 0.88
0.8 0.79
0.72
0.6
Rasio Hutang Jangka
0.4 Panjang

0.2

0
2011 2012 2013 2014 2015

Rasio hutang modal saham


= hutang jangka panjang/ modal saham
PT INDOFOOD Sukses Makmur Tbk
PT INDOFOOD CBP Sukses Makmur Tbk

PT INDOFOOD SUKSES Makmur Tbk

Rasio Hutang Modal Saham


30

26.35 26.88
25 24.39

20

15 Rasio Hutang Modal


13.78
Saham
10 10.41

0
2011 2012 2013 2014 2015

PT INDOFOOD CBP Sukses Makmur Tbk

Rasio Hutang Modal Hutang


8
7 7.27 7.15
6.73
6
5
4 3.75 Rasio Hutang Modal
3 Hutang
2.61
2
1
0
2011 2012 2013 2014 2015
Rasio hutang jangka panjang total aset
= hutang jangka panjang/total aset
PT INDOFOOD Sukses Makmur Tbk

PT INDOFOOD CBP Sukses Makmur Tbk

PT INDOFOOD Sukses Makmur Tbk

Rasio Hutang Jangka Panjang Total Asset


1.4

1.2 1.19

0.8
Rasio Hutang Jangka
0.6 Panjang Total Asset

0.4
0.27 0.26
0.2 0.17 0.2

0
2011 2012 2013 2014 2015
PT INDOFOOD CBP Sukses Makmur Tbk

Rasio Hutang Jangka Panjang Total


Aset
0.2
0.18 0.17
0.15 0.16
0.12
0.1 0.1 Rasio Hutang Jangka
Panjang Total Aset
0.05

0
2011 2012 2013 2014 2015

Rasio total hutang total aset


= total hutang/ total asset
PT INDOFOOD Sukses Makmur Tbk

PT INDOFOOD CBP Sukses Makmur Tbk


PT INDOFOOD Sukses Makmur Tbk

Rasio Total Hutang Terhadap Total Aset


0.6

0.52 0.53 0.53


0.5

0.4 0.41 0.42

0.3 Rasio Total Hutang


Terhadap Total Aset
0.2

0.1

0
2011 2012 2013 2014 2015

PT INDOFOOD CBP Sukses Makmur Tbk

Rasio Hutang Total Aset


0.45
0.42
0.4 0.4
0.38
0.35
0.32
0.3 0.3
0.25
0.2 Rasio Hutang Total Aset
0.15
0.1
0.05
0
2011 2012 2013 2014 2015

Keempat rasio tersebut akan memberikan informasi yang sama mengenai kondisihutang
jangka panjang suatu perusahaan. Item-item Off Balance Sheet Rekening off balance sheet
kelihatannya tidak mempunyai pengaruh terhadap neraca karena tidak tercantum di neraca,
meskipun sebenarnya mempunyai pengaruh.Penyes uaian bisa dilakukan dengan memasukkan
item-item off balance sheet kedalam analisis. Penghilangan semacam ini membuat neraca
nampak lebih baik, totalkewajiban bisa berkurang dan perusahaan nampak akan lebih kecil
risikonya
Rasio Interest Coverage
Rasio ini mengukur berapa kali pendapatan sebelum bunga dan peak bisa menutup bunga
(EBIT) EBIT dipakai karena bunga dibayar dengan menggunakan EBIT (Bunga dikuragkan dari
EBIT) Rumus untuk menghitung Rasio Interest Coverage
+ +
=

PT INDOFOOD Sukses Makmur Tbk

PT INDOFOOD CBP Sukses Makmur Tbk

PT INDOFOOD Sukses Makmur Tbk

Rasio Interest Coverage


12
10 10.33 10.33
8
6 6.39 5.82 Rasio Interest
4 3.67 Coverage
2
0
2011 2012 2013 2014 2015

PT INDOFOOD CBP Sukses Makmur Tbk


Rasio Interest Coverage
100

80 82.44
75.83
60
Rasio Interest
40 37.02 Coverage

20 21.31 21.07

0
2011 2012 2013 2014 2015

Rasio Aliran Kas terhadap Total Hutang


Rasio hutang dan rasio interest coverage tidak dapat diandalkan untuk mengukur
kemampuan perusahaan menghasilkan kas untuk memenuhi hutng hutngnya. Dalam hal ini
dapat digunakan rasio aliran kas terhadap total hutng
Dengan rumus:

=

PT INDOFOOD Sukses Makmur Tbk

PT INDOFOOD CBP Sukses Makmur Tbk


PT INDOFOOD Sukses Makmur Tbk

Rasio Aliran Kas Terhadap Total Hutang


0.4

0.35 0.34
0.3
0.27
0.25 0.25

0.2 0.19 0.19 Rasio Aliran Kas Terhadap


Total Hutang
0.15

0.1

0.05

0
2011 2012 2013 2014 2015

PT INDOFOOD CBP Sukses Makmur Tbk


Rasio Aliran Kas Terhadap Total
Aset
0.6
0.5 0.49
0.44
0.4 0.38
0.3 0.28 Rasio Aliran Kas
0.25 Terhadap Total Aset
0.2
0.1
0
2011 2012 2013 2014 2015

Analisis Rasio Aliran Kas terhadap Pengeluaran Modal (Investasi)

Analisis ini memberikan informasi besarnya aliran kas untuk menutup pengeluaran modal
yang diperliukan untuk investasi .

Dapat dihitung dengan rumus:

PT INDOFOOD Sukses Makmur Tbk

PT INDOFOOD CBP Sukses Makmur Tbk


PT INDOFOOD Sukses Makmur Tbk

Rasio Aliran Kas Terhadap Pengeluaran


Modal
2.5
2.37

2 2.08

1.5 1.48
1.24 Rasio Aliran Kas Terhadap
1 Pengeluaran Modal

0.66
0.5

0
2011 2012 2013 2014 2015

PT INDOFOOD CBP Sukses Makmur Tbk


Rasio Aliran Kas Operasional Terhadap
Pengeluaran Modal
5

4 4

3
Rasio Aliran Kas
2 2.04 2.22 Operasional Terhadap
1.71 Pengeluaran Modal
1 0.84
0
2011 2012 2013 2014 2015
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Dari hasil uraian di atas telah dikemukakan yaitu analisis likuiditas, solvabilitas. Maka
dapat mengambil kesimpulan bahwa posisi keuangan PT. indofood sukses makmur Tbk periode
2011-2015 adalah sebagai berikut:
1) Rasio likuiditas pada perusahaan dapat dikatakan Ilikuid dikarenakan aktiva lancar, kas yang
dimiliki belum dapat menjamin utang lancarnya.
DAFTAR PUSTAKA

Riyanto, Bambang, 2008. Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan, BPFE, Yogyakarta.


Sawir, Agnes, 2009. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan keauangan Perusahaan,
PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Syafri Harahap, Sofyan, 2008. Analisa Kritis atas Laporan Keuangan, PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Wahyono, Hadi, 2002. Komperasi Kinerja Perusahaan Bank dan Asuransi Studi Empiris
di Bursa Efek Jakarta, Jurnal riset ekonomi dan manajemen, vol. 2 No. 2, Mei 2002

Anda mungkin juga menyukai