Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


“ANALISIS RISIKO LIKUIDITAS”
Dosen Pengampu : Dyah Ayu Pramitha.,M.Ak

Kelompok : 5
Nama Anggota Kelompok :
1. Rindy Antika (2012010397)
2. Septian Chandra Wibowo (2012010425)
3. P.Putra Bayu Gusti (2012010412)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdhulillah kami panjatkan kepada Tuhan YME yang telah
memberikan hidayah Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Analisis Risiko Likuiditas”. Makalah ini kami susun dengan untuk memenuhi tugas
semester 6 dari mata kuliah Analisis Laporan Keuangan.
Dalam Menyusun makalah ini, tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Dyah Ayu Pramitha., M.Ak selaku Dosen dari mata kuliah ini yaitu Analisis Laporan
Keuangan yang telah memberikan tugas makalah ini dan memberikan bimbingan dalam
pengerjaan makalah ini. Semoga nantinya makalah yang kami susun ini dapat memberikan
manfaat kepada pembaca.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata Bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini. Terima kasih.

Kediri, 7 April 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
I.1 Latar Belakang..................................................................................................................4
I.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................4
I.3 Tujuan Makalah................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
II.1 Pengertian Likuiditas.......................................................................................................5
II.2 Analisis Risiko Likuiditas................................................................................................5
II.2.1 Pengertian Risiko Likuiditas.....................................................................................5
II.2.2 Jenis Risiko Likuiditas..............................................................................................6
II.2.3 Penyebab Risiko Likuiditas.......................................................................................7
II.2.4 Manajemen Risiko Likuiditas (Cara mencegah terjadinya.......................................8
Risiko Likuiditas)...............................................................................................................8
II.2.5 Regulasi tentang Likuiditas.......................................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................10
KESIMPULAN........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Analisis Risiko Likuiditas merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam
perusahaan maupun instansi lainya. Karena likuiditas ini sendiri merupakan tanggungjawab
perusahaan yang harus dipenuhi. Nah, risiko likuiditas merupakan suatu risiko yang mana
pada suatu perusahaan atau individu sudah tidak mampu lagi memenuhi kewajiban keuangan
dalam jangka waktu pendek karena tidak bisa mengubah asetnya menjadi uang tunai.
Untuk itu, menilai risiko likuiditas sangatlah penting, sehingga perusahaan akan
sangat membutuhkan kecermatan analisis tim keuangan dalam hal menilai risiko likuiditas.
Mereka adalah tim yang memiliki tanggung jawab dalam memahami penyebab, risiko
likuiditas yang mungkin akan timbul, cara mengelola dan hal lainnya.
Pada lembaga keuangan, likuiditasnya bisa berkurang jika peringkat kreditnya turun,
mengalami pengeluaran kas yang tidak terduga, atau peristiwa lain sehingga pihak lain
menghindari transaksi atau memberikan pinjaman kepada lembaga tersebut. Suatu
perusahaan juga dapat terpapar risiko likuiditas jika pasar yang diikutinya mengalami
penurunan likuiditas.
Oleh karena itu, dalam makalah ini penyusun akan menjelaskan pengertia dari risiko
likuiditas, apa saja jenis likuiditas, apa saja penyebabnya dan bagaimana cara mencegah dari
risiko likuiditas ini sediri.

I.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian likuiditas?
2. Apa yang dimaksud risiko likuiditas?
3. Apa saja jenis-jenis likuiditas?
4. Apa saja penyebab adanya risiko likuiditas?
5. Bagaimana manajemen risiko likuiditas?
6. Apa saja regulasi dari likuiditas?

I.3 Tujuan Makalah


1. Mengetahui pengertian dari likuiditas
2. Mengetahui apa yang dimaksud risiko likuiditas
3. Mengetahui jenis-jenis likuiditas
4. Mengetahui jenis likuiditas pendanaan(Arus Kas)
5. Mengetahui jenis likuiditas pasar(Aset/Produk)
6. Mengetahui penyebab terjadinya risiko likuiditas
7. Mengetahui manajemen risiko likuiditas/bagaimana cara mencegahnya
8. Mengetahui regulasi-regulasi likuiditas

4
BAB II

PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Likuiditas
 Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendek yang dimilikinya pada saat jatuh tempo.
Pengertian lain adalah kemampuan seseorang atau perusahaan untuk
memenuhi kewajiban atau utang.
 Pengertian Likuiditas Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), likuiditas
adalah kemampuan untuk memenuhi seluruh kewajiban yang harus dilunasi
segera dalam waktu yang singkat. Sebuah perusahaan dikatakan likuid apabila
mempunyai alat pembayaran berupa harta lancar yang lebih besar
dibandingkan dengan seluruh kewajibannya (liquidity).
 Likuiditas adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur seberapa besar
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban lancarnya.
 Handono Mardiyanto dalam bukunya Inti Sari Manajemen Keuangan
(2009), menyebut likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam melunasi kewajiban (utang) jangka pendek tepat pada
waktunya, termasuk melunasi bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo
pada tahun bersangkutan.
Likuiditas diukur dengan rasio aktiva lancar dibagi dengan kewajiban lancar.
Perusahaan yang memiliki likuiditas sehat paling tidak memiliki rasio
lancar sebesar 100%. Ukuran likuiditas perusahaan yang lebih
menggambarkan tingkat likuiditas perusahaan ditunjukkan dengan rasio kas
(kas terhadap kewajiban lancar). Contoh: membayar listrik, telepon, air
PDAM, gaji karyawan, dsb.

II.2 Analisis Risiko Likuiditas

II.2.1 Pengertian Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah suatu risiko yang mana pada suatu perusahaan
atauindividu sudah tidak mampu lagi memenuhi kewajiban keuangan dalam
jangka waktu pendek karena tidak bisa mengubah asetnya menjadi uang
tunai.Hal tersebut sering kali terjadi karena asetnya tidak bisa dijual dengan
harga yang wajar yang disebabkan kurangnya daya beli dan pergerakan harga
yang terlalu besar pada suatu perusahaan.
Likuiditas adalah salah satu aspek yang sangat penting di dalam
keuangan sebuah perusahaan. Perannya yang sangat penting ini pastinya akan
menentukan tingkat kemampuan suatu perusahaan dalam menutupi kewajiban
lancarnya.Tapi, jika perusahaan tidak mampu melakukan pengelolaan
keuangan secara tepat, maka kemungkinan besar akan timbul risiko likuiditas
di masa depan. Jika hal ini tidak bisa segera diatasi, tentunya akan berdampak
buruk untuk perusahaan.

5
Hal ini sangat bergantung pada likuid atau tidaknya nilai keuangan
suatu perusahaan. Likuiditas pada suatu perusahaan bisa dikatakan tidak
bermasalah bila seluruh aset untuk memenuhi kewajibannya tidak mengalami
masalah ataupun kerugian tertentu.Tapi, bila perusahaan tidak mampu
mencukupi likuiditas tersebut, maka bisa dikatakan bahwa perusahaan tersebut
harus menerima berbagai risikonya.
Untuk itu, menilai risiko likuiditas sangatlah penting, sehingga
perusahaan akan sangat membutuhkan kecermatan analisis tim keuangan
dalam hal menilai risiko likuiditas. Mereka adalah tim yang memiliki
tanggung jawab dalam memahami penyebab, risiko likuiditas yang mungkin
akan timbul, cara mengelola dan hal lainnya.
Risiko likuiditas sering terjadi ketika aset tidak dapat dijual dengan
harga yang wajar karena kurangnya daya pembeli dan pergerakan harga yang
besar dalam sebuah perusahaan. Risiko likuiditas berbeda dengan penurunan
drastis harga aktiva, karena pada kasus penurunan harga
aktiva, pasar berpendapat bahwa aktiva tersebut tidak bernilai. Sementara pada
kasus risiko likuiditas, kemungkinan terjadi karena pihak debitur tidak dapat
menjual asetnya karena tidak adanya pihak lain yang berminat membeli aset
tersebut. Risiko likuiditas biasanya lebih sering terjadi pada pasar yang baru
tumbuh atau bervolume kecil.
Pada lembaga keuangan, likuiditasnya bisa berkurang jika peringkat
kreditnya turun, mengalami pengeluaran kas yang tidak terduga, atau peristiwa
lain sehingga pihak lain menghindari transaksi atau memberikan pinjaman
kepada lembaga tersebut. Suatu perusahaan juga dapat terpapar risiko
likuiditas jika pasar yang diikutinya mengalami penurunan likuiditas.

II.2.2 Jenis Risiko Likuiditas

Ada dua jenis risiko likuiditas yang berbeda, yang pertama adalah risiko
likuiditas pendanaan atau risiko arus kas, dan yang kedua adalah risiko
likuiditas pasar, juga disebut sebagai risiko likuiditas aset atau produk.
1. Risiko Likuiditas Pendanaan (Risiko Arus Kas)
Risiko likuiditas pendanaan mengacu kepada risiko bahwa perusahaan
tidak akan dapat memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya pada
saat jatuh tempo. Dengan kata lain, risiko likuiditas pendanaan adalah
risiko bahwa perusahaan tidak akan dapat menyelesaikan tagihannya saat
ini. Perusahaan dapat menghitung risiko likuiditas pendanaan mereka
dalam tiga cara dasar. Masing-masing menggunakan rasio sebagai ukuran
likuiditas versus kewajiban keuangan, yakni :
 Rasio lancar atau rasio modal kerja, yang membandingkan aset
lancar, termasuk persediaan, dengan kewajiban.
 Rasio cepat atau rasio uji asam, hanya mengukur aset lancar, seperti
setara kas, terhadap kewajiban.
 Rasio kas atau rasio modal kerja bersih, yang lebih konservatif,
karena tidak termasuk persediaan dan piutang.

6
2. Risiko Likuiditas Pasar (Risiko likuiditas aset atau produk)
Risiko likuiditas pasar, juga dikenal sebagai risiko likuiditas asset adalah
risiko tidak dapat menjual aset seperti properti dengan cepat atau mudah
karena sangat tidak likuid. Namun kondisi likuid dan tidak likuid
tergantung pada pasar. Sebagai contoh, kita mungkin memiliki real
estat tetapi karena kondisi pasar yang buruk, properti tersebut hanya dapat
dijual dalam waktu dekat dengan harga jual yang jauh di bawah harga
pasar. Aset itu pasti memiliki nilai, tetapi karena pembeli telah menghilang
sementara, nilainya tidak dapat direalisasikan.

II.2.3 Penyebab Risiko Likuiditas

Tanpa manajemen arus kas yang tepat dan manajemen risiko likuiditas
yang baik, suatu bisnis akan menghadapi krisis likuiditas dan akhirnya
menjadi bangkrut. Saat bisnis melakukan proses pengukuran dan
pengelolaan risiko likuiditas, mereka harus waspada terhadap sumber
umum risiko tersebut. Sumber-sumber tersebut antara lain:
 Kurangnya manajemen arus kas: Manajemen arus kas memberikan
visibilitas bisnis yang baik ke dalam tantangan dan peluang
likuiditas potensial. Uang tunai adalah raja, dan arus kas adalah
urat nadi semua bisnis. Tanpa manajemen arus kas yang tepat,
bisnis akan meningkatkan eksposurnya terhadap risiko likuiditas
yang tidak perlu.
 Ketidakmampuan memperoleh pembiayaan: Riwayat pembayaran
utang yang terlambat dan/atau ketidakpatuhan terhadap persyaratan
perjanjian pinjaman dapat menjadi tantangan tambahan ketika
mencoba untuk mendapatkan pembiayaan. Oleh karena itu, sangat
penting bahwa bisnis memiliki manajemen struktur modal yang
baik, mencocokkan profil jatuh tempo utang dengan aset, dan
menjaga hubungan yang baik dan komunikasi yang teratur
dengan pemberi pinjaman. Ketidakmampuan untuk mendapatkan
pembiayaan sama sekali atau untuk mendapatkannya dengan harga
yang kompetitif dan persyaratan yang dapat diterima meningkatkan
risiko likuiditas.
 Gangguan ekonomi tak terduga: Pada awal tahun 2020, pasar
saham berada pada titik tertinggi sepanjang masa, dan hanya
sedikit orang yang memperkirakan dunia akan sangat terpukul
oleh Covid-19. Dampak ekonomi yang merugikan dari pandemi
global ini berlangsung cepat dan tanpa henti. Karantina
wilayah menciptakan gangguan ekonomi yang tidak terduga, dan
banyak bisnis mengalami penurunan penjualan ke tingkat yang
sangat rendah dan risiko likuiditas meningkat secara drastis.
 Belanja modal tanpa perencanaan: Memiliki manajemen aset tetap
yang tepat sangat penting, terutama untuk bisnis yang beroperasi di
industri padat modal seperti energi, telekomunikasi, atau
transportasi. Bisnis padat modal sering kali sangat ditopang dengan

7
rasio biaya tetap terhadap biaya variabel yang tinggi. Untuk bisnis
seperti ini, belanja modal tunggal yang tidak direncanakan, seperti
pembelian baru atau perbaikan peralatan besar, dapat memperburuk
keterbatasan anggaran yang ada. Hal ini, pada gilirannya, semakin
meningkatkan daya ungkit operasi dan mempertinggi risiko
likuiditas.

 Krisis laba: Bisnis dalam krisis laba tidak hanya akan melihat
penurunan margin profitabilitas tetapi juga penurunan pendapatan
lini atas. Akibatnya, untuk memerangi margin profitabilitas negatif
dan tetap beroperasi, perlu mulai memasukkan ke dalam cadangan
kas. Kegagalan untuk menghentikan pembakaran kas yang terus
menerus pada akhirnya akan menghabiskan cadangan kas, dengan
bisnis pasti menghadapi krisis likuiditas.

II.2.4 Manajemen Risiko Likuiditas (Cara mencegah terjadinya


Risiko Likuiditas)

 Identifikasi Kesenjangan Likuiditas


Dalam hal ini, tentunya Anda harus mengidentifikasi kesenjangan
yang terjadi antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar, dan cara
dalam menghadapinya. Selain itu, Anda juga harus
mengidentifikasi kondisi yang bisa menimbulkan gap.Tujuannya
adalah agar Anda bisa mengambil langkah untuk mengisi
ketertinggalan tingkat aktiva lancar. Dengan begitu, maka
diharapkan mampu meminimalisir tingkat kerugian perusahaan.
 Melakukan Mekanisme yang Jelas dan Terarah
Anda juga harus merancang suatu sistem mekanisme yang jelas
pada pemilik usaha dan juga pada tim keuangan. Setelah itu,
perjelaslah dengan membuat mekanisme teknis dan non teknis
secara detail agar ketika melakukan hal teknis tersebut, Anda
memiliki tolak ukur yang pasti.
Dengan begitu, akan memungkinkan Anda untuk melakukan
pengukuran, pemantauan, dan juga mitigasi risiko likuiditas.
Sehingga berbagai kerugian yang menimpa perusahaan bisa
dihindari secara maksimal.
 Tingkatkan Cadangan Kas atau Setara Kas
Sifat kas ataupun yang setara dengan kas yang sangat likuid sudah
jelas akan mempengaruhi kesehatan keuangan perusahaan. Karena,
proses penyelesaian kewajiban akan lebih cepat tanpa harus
melakukan proses likuiditas yang lama.Untuk itu, meningkatkan
cadangan kas atau setara kas menjadi salah satu cara yang tepat
untuk memperbaiki risiko likuiditas suatu perusahaan. Manajemen
risiko likuiditas serta manajemen biaya yang tepat tentunya akan
memberikan tingkat kepercayaan yang baik pada pihak yang
berhubungan di dalamnya, seperti pihak kreditur bank.

8
II.2.5 Regulasi tentang Likuiditas

Peraturan tentang likuiditas ini memang tidak secara jelas diatur dalam
tingkat kesehatan bank dan aturan terkait manajemen risiko.Tapi, karena
risiko likuiditas ini sangatlah penting, maka Basel Committee melalui
Basel III yang selanjutnya merujuk OJK sebagai pihak regulator di
Indonesia, mengatur likuiditas ini dengan dua aturan yang sangat detail.
Berikut ini penjelasannya :
 Liquidity Converage Ratio (LCR)
Peraturan terkait LCR ini mewajibkan pihak bank untuk mampu
mempersiapkan alat likuiditas dengan kualitas tinggi sebagai
bentuk antisipasi keperluan arus kas keluar bersih dalam kurun
waktu 30 hari kedepan dalam kondisi skenario stress.Ketentuan
akan hal tersebut sudah diatur dalam POJK No.
42/POJK.03/2015 terkait Kewajiban Pemenuhan Rasio Kecukupan
untuk bank umum.
 Net Stable Funding Ratio (NSFR)
Regulasi terkait NSFR ini mewajibkan setiap bank menyediakan
dana stabil berbentuk liabilitas dan modal untuk bisa mendanai
kegiatan pada aset dan juga rekening administratif.Itu artinya,
pihak bank diminta untuk mempersiapkan tenor penyaluran dana
dengan tenor sumber dananya. Jika bank memiliki rencana untuk
melakukan pembiayaan dalam jangka waktu yang lama, maka
pihak bank harus menggunakan sumber daya yang memiliki jangka
waktu lama juga. Peraturan terkait hal ini sudah diatur dalam POJK
No. 50/POJK.03/2017 terkait Kewajiban Pemenuhan Rasio
Pendanaan Stabil Bersih untuk bank umum.

9
BAB III

KESIMPULAN
Likuiditas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendek yang dimilikinnya pada saat jatuuh tempo. Risiko likuiditas adalah suatu
risiko yang mana pada suatu perusahaan atauindividu sudah tidak mampu lagi memenuhi
kewajiban keuangan dalam jangka waktu pendek karena tidak bisa mengubah asetnya
menjadi uang tunai. Ada dua jenis risiko likuiditas yang berbeda, yang pertama adalah risiko
likuiditas pendanaan atau risiko arus kas, dan yang kedua adalah risiko likuiditas pasar, juga
disebut sebagai risiko likuiditas aset atau produk.
Penyebab risiko likuiditas, yaitu :
1. Kurangnya manajemen arus kas
2. Ketidakmampuan memperoleh pembiayaan
3. Gangguan ekonomi tak terduga
4. Belanja modal tanpa perencanaan
5. Krisis laba
Manajemen dari Risiko Likuiditas,yaitu :
1. Identifikasi Kesenjangan Likuiditas
2. Melakukan Mekanisme yang Jelas dan Terarah
3. Tingkatkan Cadangan Kas atau Setara Kas

10
DAFTAR PUSTAKA
1. https://accurate.id/akuntansi/risiko-likuiditas/
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Risiko_likuiditas
3. https://katadata.co.id/intan/berita/620e0f6291fac/likuiditas-adalah-pengertian-jenis-
dan-fungsinya

11

Anda mungkin juga menyukai