Anda di halaman 1dari 8

JOINT VENTURE

PENGERTIAN

Joint Venture adalah suatu bentuk kerja sama atau persekutuan beberapa pihak untuk
menyelenggarakan usaha bersama dalam jangka waktu tertentu, kerja sama ini akan berakhir jika
tujuan telah telah tercapai atau pekerjaan selesai.

ANGGOTA JOINT VENTURE

Para anggota (pihak yang menyelenggarakan) joint venture sering disebut dengan istilah venture
atau partner atau sekutu.anggota joint venture sendiri dapat berupa perseorangan, persekutuan,
perseroan terbatas dan sebagainya. Pada umumnya semua partner ikut mengelola jalannya
perusahaan. Salah satu sekutu bertindak sebagai manajernya, yang disebut managing partner.

PEMBAGIAN LABA JOINT VENTURE

Seperti halnya persekutuan, mak laba joint venture juga hak para anggota. Oleh karena itu laba
joint venture akan dibagikan kepada para sekutu. Cara (metode) pembagian labanyajuga akan
diatur didalam perjanjian. Metode pembagian laba yang dapat dipakai juga sama dengan metode
pembagian laba persekutuan, yaitu:

a. Laba dibagi sama


b. Laba dibagi dengan rasio tertentu
c. Laba dibagi dengan rasio modal,yaitu:
1. Modal mula – mula
2. Modal awal periode
3. Modal akhir periode dan
4. Modal rata –rata
d. Laba dibagi dengan memperhitungkan bunga modal, sisanya dibagi menurut cara a,b dan
c
e. Laba dibagi dengan memperhitungkan gaji dan bonus, sisanya dibagi menurut cara a, b
dan c
f. Laba dibagi dengan memperhitungkan bunga modal, gaji serta bonus dan sisanya dibagi
menurut cara a, b dan c

AKUNTANSI JOINT VENTURE

Pada dasarnya akuntansi joint venture dapat diselenggarakan dengan 2 metode, yaitu

1. Metode akuntansi terpisah


2. Metode akuntansi tidak terpisah

A. Metode Akuntansi Terpisah


Di dalam metode ini joint venture menyelenggarakan akuntansi secara tersendiri.
Akuntansi yang diselenggarakan oleh joint venture ini pada dasarnya sama dengan
akuntansi yang diselenggarakan oleh pihak persekutuan. Dalam hal ini joint ventura akan
menyelenggarakan rekening – rekening :
a. Aktiva
b. Utang
c. Modal untuk masing – masing sekutu
d. Penghasilan
e. Biaya

Dalam metode ini masing –masing sekutu hanya akan mencatat investasi seniri saja. Jadi
para sekutu hanya akan mencatat apabila haknya berubah.metode ini biasanya dipakai
oleh joint venture yang umurnya relatif panjang.

B. Metode Akuntansi TidakTerpisah


Dalam metode ini joint venture tidak menyelenggarakan akuntansi secara sendiri.
Akuntansi terhadap joint venture diselenggarakan oleh masing – masing sekutu (partner).
Dalam hal ini akauntansinya dapat dibagi menjadi 2, yaitu diselenggarakan oleh
managing partner (sekutu manajer) dan yang diselenggarakan oleh yang non managing
partner (sekutu biasa). Akuntansi yang diselenggarakan oleh masing – masing partner
tersebut adalah:
a. Managing Partner
Pada dasarnya managing partner akan menyelenggarakan rekening secara lengkap,
yaitu rekening – rekening aktiva , utang, modal, pendapatan dan biaya. Rekening
modal biasanya berganti nama menjadi rekening sekutu yang bersangkuatan. Jadi
rekening modal C diganti menjadi rekening C. Pada umumnya elemen pendapatan da
biaya pada joint venture tidak kompleks. Oleh karen itu rekening pendapatan dan
biaya biasanya digabung menjadi satu idalam rekening “ joint venture”.
Oleh karena akuntansi tersebutdicampur dengan akuntansi perusahaan sendiri, maka
untuk membedakan setiap rekening joint venture diberi tanda tersendiri, yaitu dengan
penambahan istilah “joint venture “ pada setiap rekening. Dengan demikian rekening
– rekening yang diselenggarakan managing partner meliputi :
1. Aktiva- joint venture
2. Utang- joint venture
3. Rekening sekutu atau partner
4. Rekening joint venture

Penggunaan masing – masing rekening tersebut adalah sebagai berikut:

1. Rekening Aktiva – Joint Venture


Rekening ini menunjukkan semua aktiva joint venture yang ada (di tangan
managing partner). Rekening ini akan didebit kalau bertambah dan dikredit kalau
berkurang. Termasuk dalam kelompok rekening ini misalnya:
a. Kas-joint venture
b. Piutang wesel- joint venture
c. Piutang dagang- joint venture
2. Rekening Utang – Joint Venture
Rekening ini menunjukkan semua utang joint venture. Rekening ini akan didebit
kalau berkurang dan dikredit kalau bertambah. Rekening utang- joint venture ini
jarang terjadi.
3. Rekening Sekutu
Masing – masing partner hanya akan menyelenggarakan rekening Sekutu untuk
partner yang lain. Jadi tidak menyelenggarakan rekening untuk diri sendiri. Jadi
managing partner hanya akan menyelenggarkan rekening sekutu untuk non-
managing partner. Besarnya hak (modal) sekutu yang bersangkutan tidakkelihatan
secara langsung di dalam rekening tertentu, akan etapi dihitung dengan cara
membandingkan jumlah saldo debit dengan jumlah saldo kredit. Pada dasarnyya
jumlah aktiva bersih joint venture adalah sama dengan jumlah hak masing –
masing partner ditambah laba joint venture, yaitu saldo kredit rekening joint
venture.oleh karena itu hak managing partner dapat dihitung sebagai berikut.
Hasil saldo perhitungan harus akan selalu sama dengan saldo rekening manging
partner yang diselenggarakan oleh managing sekutu yang lain (non-managing
partner)
4. Joint Venture
Rekening ini merupakan gabungan dari rekening pendapatan dan biaya. Jadi
rekening ini didebit dengan biaya dan dikredit dengan pendapatan. Jadi, saldo
rekening ini akan menunjukkan laba atau rugi, yaitu saldo debit menunjukkan rugi
dan sebaliknya saldo kredit menunjukkan laba.
Jadi managing partner akan menyelenggarakan 4 rekening. Selisih antara jumlah
saldo debit dengan jumlah saldo kredit adalah hak managing partner. Hubungan
antara keempat rekening dengan hak managing partner adalah sebagai berikut:
b. Non-Managing Partner
Non-managing partner hany menyelenggarakan 2 macam rekening, yaitu:
1. Rekening joint venture
2. Rekening sekutu (partner)
Penggunaan masing – masing rekening tersebut adalah sebagai berikut:
1. Rekening Joint Venture
Pemakain rekening ini sam dengan pemekaian rekening “joint venture” yang
diselenggarkan oleh managing partner, yaitu didebit denagn biaya dan dikredit
dengan pendapatan, sehingga saldonya menunnjukkan laba atau rugi, yaitu saldi
debit menunjukkan rugi dan saldo kredit menunnjukkan laba.
2. Rekening Sekutu (Rekening Partner)
Rekening modal yang diselenggarakan oleh non-managing partner ada 2, yaitu:
a. Rekening managing partner
b. Rekenig sekutu non-managing partner yang lain
Pemakaiankedua macam rekening modal ini ada perbedaan prinsipiil, yaitu:
a. Rekening partner
Rekening ini dipakai untuk menampung aktiva bersih joint venture yang dititipkan pada
managing partner dan hak atau modal managing partner. oleh kat=rena itu saldo rekening
ini menunjukkan selisih antara aktiva bersih joint venture yang dititipkan pada managing
partner dengan modal managing partner. Aktiva bersih joint venture adalah selisih antara
aktiva joint venture dengan utang joint venture. Dengan demikian mekanisme pendebitan
dan pengkreditan rekening ini adalah:
Pendebitan
Pendebitan dilakukan apabila terjadi transaksi yang berakibat
 Aktiva joint venture bertambah
 Utang joint venture berkurang dan
 Modal atau managing partner berkurang
pengkreditan
pengkreditan dilakukan apabila terjadi transaksi yang berakibat:
 Aktiva joint ventureberkurang
 Utang modal joint ventire bertambah dan
 Modal atau managing partner bertambah

Pada umumnya aktiva bersih joint venture yang dititipkan pada managing partner lebih
besar daripada ha managing partner. oleh karena itu rekening managing partner pada umumnya
saldo debit.

b. Rekening non-managing partner

Masing masing non managing partner hanya akan menyelenggarakan rekening non managing partner
untuk partner yang lain. Sedangkan untuk dirinya sendiri tidak akan diselenggarakan rekening. Besarnya
modal non-managing partner yang bersangkutan akan tercemin pada selisih antara rekening yang
bersaldo debit dengan yang bersaldo kredit yaitu:

Rekening yang bersaldo debit:

- Rekening managing g partner

Rekening yang bersaldo kredit:

- Rekening joint venture


- Rekening non-managing partner yang lain
Jumlah kredit

Hak partner yang bersangkutan

Dengan demikian masing – masing non-managing partner hanya akan menyelenggarakn 2 jenis
rekening, masing – masing dengan saldo debit dan kredit sebagai berikut:

Jenins Rekening Saldo

Rekening bersaldo debit:

Rekening managing partner

Rekening bersaldo kredit:

Rekening non – managing partner

Rekening joint venture

Jumlah saldo kredit

Hak sekutu yang bersangkutan = jumlah saldo debit - jumlah saldo kredit.

Barang yang Belum Terjual

Kadang – kadang pada saat joint venture dibubarkan, belum semua barang dagangan berhasil terjual.
Sisa barang tersebut harus diperlakukan secara tepat sesuai dengan penggunaan sisa barang yang
bersangkutan, dalam hal ini ada 3 kemungkinan, yaitu:

a. Dibagi kepada para sekutu


b. Dijual kepada pihak luar
c. Dijual kepada sekutu

Perlakuan akuntansi untuk masing - masing adalah sebagai berikut:

a. Dibagi Kepada Para Sekutu

Pencatatan terhadap pembagian sisa barang kepada para sekutu tergantung metode akuntansi yang
dipakai, yaitu:

1. Metode Akuntansi Terpisah


Apabila joint venture menyelenggarakan akuntansi secara terpisah maka pencatatan terhadap
pembagian sisa barang dagangan kepada para sekutu tersebut tergantung pada system akauntansi
persediaan, yaitu siatem fisik atau system perpectual. Apabila joint venture mencatat persediaan
dengan system perpetual , maka pembagian sisa barang kepda para sekutu akan dicatat oleh joint
venture dengan mendebit rekening masing 0 masing sekutu dan mengkredit rekening persediaan.
Apabila joint venture menggunakan system fisisk maka pembagian sisa barang dagangan kepda para
sekutu tersebut tidakharus dicatat. Apabila ingin dicatat dengan mendebit rekening modal masing –
masing sekutu dan mengkredit rekening penjualan.

2. Metode Akuntansi Tidak Terpisah

Apabila joint venture menyelenggarakan akuntansi secara tidak terpisah, maka pembagian sisa barang
kepada sekutu tidak perlu dicatat.

b. Dijual Kepada Pihak Luar

Apabila sisa barang dijual kepada pihak luar maka akan dicatat seperti halnya penjualan yang biasa
(bukan penjulaan sisa barang). Pencatattan ini tergantung pada metode akuntansi yang digunakan joint
venture , yaitu metode akuntansi terpisah dan metode akuntansi tidak terpisah. Apabila joint venture
menggunakan metode akuntansi terpisah transaksi ini akan dikredit ke rekening penjualan, yang pada
akhiryang akan menanbah laba sebesar harga jual. Apabila joint venture mengguanakan metode
akuntansi tidak terpisah transaksi ini akan dikredit ke rekening joint venture sebesar harga jual.
Pencatatan ini akan menambah laba (saldo rekening joint vemture) sebesar harga jual., karena harga
pokok (pembelian) sudah dicatat pada saat membeli.

c. Dijual Kepada Sekutu

Apabila dijual kepada sekutu pada umumnya pembayarannya diperhitungkan dengan hak sekutu yang
bersangkutan. Pencatatat terhadap penjualan sisa barang kepda para sekutu tergantung pada metode
akuntansi yang dipakai, yaitu:

1. Metode Akuntansi Terpisah

Apabila joint venture menyelenggarakan metode akuntansi terpisah maka transaksi tersebut hanya akan
dicatat oleh joint venture dan sekutu yang bersangkutan. Joint venture akan mencatat dengan mendebit
rekening sekutu yang membeli akan mengkredit rekening penjualan, masing – masing sebesar harga
jula. Pencatatan ini akan berakibat laba joint venture bertambah sebesar harga jual dan hak (saldo
rekening) sekutu pembeli akan berkurang sebesar haraga jual. Karena cukup mudah maka tidak perlu
diberi contoh.

2. Metode Akuntansi Tidak Terpisah

Apabila joint venture menyelenggaran metode akuntansi tidak terpisah maka transaksi tersebut akan
dicatat oleh semua sekutu, baik sekutu yang membeli maupun tidak. Sekutu pembeli akan mencatat
dengan mendebit rekening pembelian (dalam system fisik) atau persediaan (didalam system
perpetual)akan mengkredit rekening joint venture. Sekutu yang lain (bukan pembeli) akan mencatat
dengan mendebit rekening sekutu pembeli dan mengkredit rekenong joint venture, masing – masing
juga sebesar harga jual. Pencatatan tersebut berakibat saldo rekening joint venture (laba) bertambah
dan saldo rekening sekutu pembeli berkurang.

JOINT VENTURE YANG BELUM SELESAI

Kadang – kadang umur joint venture melebihi satu periode akuntansi. Dalm hal ini pada saaat
perusahaan Yng menjadi anggota joint venture akan menyusun laoporan keuangan (akhir tahun) masih
ada joint venture yang belum selesai. Dalam hubungannya dengan joint venture yang belum selesai
tersebut timbul masalah akuntansi , yaitu mengenai pengakuan laba atau rugi joint venture, yaitu
apakah perlu mengakui rugi laba atas joint venture yang belum selesai. Perlu tidaknya mengakuai rugi
laba joint venture yang belum selesai harus memperhatikan prinsip – prinsip yang mendasari pengakuan
rugi laba (pendapatan dan biaya) terutapa prinsip konsevatif.

Apabila usaha joint venture bersifaf spekulatif dalam arti mengandung resiko yang besar dan
mengandung banyak risiko sebaiknya laba atas joint venture diakui apabilaa joint venture telah selesai.
Sesuai dengan prinsip konservatif apabila indikasi yang ada menunjukkan akan diderita kerugian
sebaiknya kerugian tersenut segera diakui. Dalam hal angggota joint ventuire mengakui labva atas joint
venture yang belum selesai menimbulkan 2 masalah, yaotu penghitungn laba atau rugi yang diakui dan
pencatatnnya. Untuk menghitung besarnya laba atau rugi yang akan diakui atas joint venture yang
belum selesai beserta cra pencatattnya akan tergantunng pada metode akuntansi yang digunakan joint
venture, yaitu metode akuntnais tepisah dan tidalk terpisah

1. Metode Akuntnsi Terpisah

Apabila joint venture menyelenggarak akuntansi dengan metode terpisah maka besarnya laba adalah
selisih antara pendapatan dan biaya. Apabila diperlukan maka akan menghitung laba atau regi
tersen=but diperluakan penyesuaian. Laba atau rugi tersebutv akan dibagi sesui denagn rasio yang telah
atau metode pembagian laba yang dise[pakati. Denag metode ini mmasing – masing sekutu akan
mencatat bagian laba atau rugi menjadi haknya.

2. Metode Akuntansi Tidak Terpisah

Apabila joint venture menggunakan metode akuntansi tidak terpisah maka besarnya laba taua rugi
dapat diketahui dari saldo rekening “joint venture”, yaitu:

- Laba, apabila rekening “Joint Venture” bersaldo kredit


- Rugi apabila rekening “Joint Venture” bersaldo debit

Selanjutnya msing – msing sekutu akan mencatat seluruh laba atau rugi baik yang menjadi bagiannnya
maupun tidak.

Anda mungkin juga menyukai