Anda di halaman 1dari 5

Liabilitas

Apa itu liabilitas

Dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan mengeluarkan berbagai jenis biaya dengan tujuan untuk
menjalankan operasional. Penggunaannya dalam jumlah yang besar, sehingga pada umumnya biaya
ini tertagih hanya pada tiap periode tertentu.

Selain mengenai biaya, banyak juga perusahaan yang memiliki tagihan dari pinjaman modal
eksternal, atau yang secara sederhana disebut sebagai utang.

Kedua jenis tagihan ini termasuk ke dama proses pelaporan neraca laba/rugi pada umumnya
dijadikan satu, dan diberi nama sebagai “liabilitas”.

Jadi apabila didefinisikan, liabilitas merupakan suatu kewajiban yang menjadi tanggungan dari
perusahaan, baik yang berasal dari internal maupun eksternal, dan wajib untuk segera dibayarkan
sebelum jatuh tempo pembayaran.

Karakteristik Liabilitas

Setelah memahami mengenai pengertian dari liabilitas, kali ini kita akan mempelajari mengenai
karakteristik liabilitas, yakni:

 Memiliki jatuh tempo pembayaran.

 Sebagai transaksi atau kejadian yang sudah terjadi sehingga mewajibkan entitas.

 Wajib diselesaikan dengan cara melunasinya.

 Membutuhkan aset dan entitas lain untuk menyelesaikan liabilitas.

Jenis-Jenis Liabilitas

Liabilitas lancar merupakan utang yang wajib diselesaikan oleh perusahaan dalam satu tahun atau
satu periode akuntansi. Keputusan perusahaan yang melakukan utang pada umumnya didasari pada
perhitungan yang strategis dan matang. Utang ini akan dipakai sebagai modal usaha yang akan
memberikan keuntungan yang lebih besar untuk masa depan perusahaan.

Komponen yang termasuk ke dalam kelompok liabilitas ialah utang jangka pendek (current liabilities)
dan utang jangka panjang (long term liabilities). Selengkapnya mengenai komponen liabilitas yakni
sebagai berikut.

1. Utang Jangka Pendek (Current Liabilities)

Utang jangka pendek atau liabilitas ialah utang yang wajib untuk segera dibayarkan atau dilunasi
oleh suatu perusahaan atau dengan kata lain sebagai kewajiban perusahaan yang memiliki batas
pembayaran kurang dari setahun, misalnya per bulan, per kuartal, maupun per semester. Waktu yang
paling lambat untuk melakukan pelunasan current liabilitas ialah satu tahun periode pembukuan
akuntansi.

Istilah lain yang digunakan untuk menyebut liabilitas ini adalah utang lancar, karena perusahaan
harus membayarkannya hingga beberapa kali dalam kurun waktu satu tahun.

Komponen yang termasuk ke dalam current liabilitas adalah sebagai berikut.

1. Utang Dagang (Account Payable)

Utang dagang dalam liabilitas ialah keputusan utang untuk pembelian barang seperti bahan baku
guna untuk melancarkan kegiatan operasional perusahaan. Umumnya utang ini wajib dibayarkan
kepada supplier atau perusahaan partner.

2. Utang Wesel (Notes Payable)

Utang jangka pendek wesel dalam liabilitas ialah jenis utang yang dibayarkan kepada pihak pemberi
dana pinjaman. Utang ini memiliki jatuh tempo atau masa tenggang selama 30, 60, dan 90 hari
menyesuaikan dengan kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya.

3. Beban yang Perlu Dibayarkan (Accrued Interest Payable)

Beban yang perlu dibayarkan dalam liabilitas ialah jenis liabilitas yang memiliki status masih belum
dilunasi dalam periode akuntansi tertentu. Komponen yang ada dalam accrued interest payable ialah
biaya sewa, beban upah atau gaji, dan lain sebagainya.

4. Penghasilan yang Ditangguhkan (Unearned Revenue)

Liabilitas ini merupakan penghasilan dari perusahaan atas jasanya kepada pihak ketiga.
Pembayaran utang ini telah diterima, tetapi penghasilan tersebut belum menjadi hak milik
sepenuhnya dari perusahaan sehingga masih dikatakan sebagai utang.

5. Penghasilan yang Ditangguhkan (Deferred Liability atau Deferred Revenue)

Deferred Revenue dalam liabilitas yakni pendapatan yang diterima di muka atas barang maupun jasa
yang yang belum dikerjakan atau dikirimkan. Misalnya, jika barang atau jasa sudah dikirimkan
kepada konsumen, maka komponen ini baru dapat disebut sebagai pendapatan dan dimasukkan ke
dalam laporan laba-rugi.

6. Utang Gaji (Salaries Payable)

Liabilitas ini merupakan kewajiban perusahaan yang dibayarkan kepada seluruh karyawan, tetapi
total nominal yang wajib dibayarkan belum dapat memenuhi kewajiban tersebut. Maka dari itu,
komponen ini masuk ke dalam utang perusahaan kepada para karyawannya.

7. Utang Dividen (Dividends Payable)

Liabilitas dividen merupakan sebagian dari laba perusahaan yang sudah ditentukan untuk dibagikan
kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen. Karena nominal ini belum dibayarkan, maka
akan masuk ke dalam bagian utang dalam catatan neraca akuntansi.

8. Utang Pajak (Tax Payable)

Utang pajak dalam liabilitas ialah kewajiban yang wajib untuk dilunasi oleh perusahaan atas
perhitungan pajak dari segaka aset perusahaan dalam bentuk bangunan yang sudah digunakan.

2. Utang Jangka Panjang (Long Term Liabilities)

Segala utang yang kewajiban pelunasannya dibayarkan dalam kurun waktu yang relatif lama atau
setidaknya lebih dari satu tahun adalah long term liabilities. Liabilitas jangka panjang adalah
kewajiban yang harus dibayarkan oleh perusahaan dengan tempo yang relatif lama, yakni dalam
satu siklus laporan keuangan perusahaan.

Liabilitas ini bisa juga disebut sebagai utang tidak lancar, karena perusahaan tidak bisa
membayarkan kewajiban ini dalam kurun waktu kurang dari periode satu tahun.

Komponen yang termasuk ke dalam jenis liabilitas adalah berikut ini.

1. Utang Bank (Bank Loan)

Utang bank dalam liabilitas oalah dana pinjaman dari bank yang diperoleh perusahaan dan dijadikan
sebagai modal perusahaan, seperti untuk merger perusahaan atau kegiatan ekspansi bisnis.

2. Utang Hipotek (Mortgages Payable)

Liabilitas ini merupakan utang pinjaman perusahaan dengan adanya jaminan berupa aset tetap
maupun harta tetap yang dimiliki oleh perusahaan.

3. Utang Obligasi (Bond Payable)

Obligasi adalah surat utang jangka menengah panjang yang dapat dipindahtangankan. Surat ini
sebagai bukti yang menyatakan bahwa investor atau pemegang surat obligasi meminjamkan
sejumlah uang kepada sebuah badan bisnis atau perusahaan yang mengeluarkannya.

Apabila perusahaan menerbitkan surat obligasi, maka perusahaan harus membayar utang dan
bunga dari jumlah pinjaman dana yang dikeluarkan oleh pemegang dari surat ini.

4. Kredit Noveltasi (Long Term Loan)

Kredit noveltasi dalam liabilitas merupakan kewajiban perusahaan yang diperoleh dari pihak bank
atau lembaga keuangan lain yang bentuknya berupa pinjaman jangka panjang.

5. Utang Berdurasi (Subordinated Loan)

Utang berdurasi merupakan kewajiban oleh pemegang saham perusahaan induk yang sifatnya tidak
menggunakan sistem bunga.
6. Utang Sewa Dana (Payable Lease)

Payable lease dalam liabilitas merupakan utang yang berasal dari perusahaan asing guna untuk
pembelian aset tetap dimana seluruh pembayaranya diangsur dalam rentang waktu yang relatif
panjang.

7. Utang Pemegang Saham (Holding Company Loan)

Apabila sebuah perusahaan memiliki perusahaan afiliasi maka utang pemegang saham menjadi
kewajiban yang harus dibayarkan. Utang ini harus diberikan dari perusahaan induk kepada
perusahaan afiliasi maupun anak perusahaan yang baru sebagai modal operasional usaha
perusahaan. Umumnya liabilitas ini pembayarannya dapat diangsur dalam rentang waktu yang relatif
panjang.

Rasio Utang terhadap Ekuitas

Komponen liabilitas yang pertama yang harus dianalisis ialah rasio utang terhadap ekuitas
(pendapatan/pertambahan nilai perusahaan).

Apabila jumlah utang mencapai hingga 50% atau lebih, maka keuangan perusahaan sedang berada
di dalam kondisi yang tidak sehat. Sehingga pada tahun berikutnya perusahaan wajib berusaha
untuk mengurangi liabilitas dan meningkatkan ekuitas.

Rasio Utang terhadap Aset

Komponen ini menjadi lebih penting, karena menyangkut izin operasional perusahaan. Apabila
setelah analisis ditemukan jumlah utang mencapai 50% atau lebih, maka aset perusahaan terancam
terkena hipotik (apabila gagal membayar liabilitas).

Jumlah ideal untuk rasio utang adalah 40%, atau kurang dari itu. Semakin rendah rasio utang
terhadap aset, maka operasional perusahaan juga akan semakin aman.

Contoh Liabilitas Perusahaan

Liabilitas merupakan komponen akuntansi yang tak terlalu sulit untuk dipahami, sehingga kita dapat
menghitung jumlahnya dengan mudah. Akan tetapi, supaya semakin mudah untuk memahami
liabilitas, berikut contoh dari liabilitas perusahaan.

LAPORAN KEUANGAN LIABILITAS

PT JAYA MAKMUR TBK.

31 Desember 2020

LIABILITAS JANGKA PENDEK


Utang usaha ¾ Pihak ketiga : 105.980.775

Utang lain-lain ¾ Pihak ketiga : 859.657

Utang pajak : 799.999

Beban masih harus dibayar: 50.956.390

Pinjaman bank : 48.900.000

Utang jangka panjang: –

Sewa pembiayaan: 67.345.098

Liabilitas jangka pendek lainnya: 5,991

Total liabilitas jangka pendek: 274.847.910

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Liabilitas imbalan kerja: 49.553.900

Senior notes : 32.456.988

Pinjaman bank: 85.688.900

Sewa pembiayaan: 151.990.800

Total liabilitas jangka panjang : 319.690.588

Total liabilitas keseluruhan: 594.538.498

Anda mungkin juga menyukai