Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH PERPUTARAN KAS DAN PERPUTARAN

PIUTANG TERHADAP TINGKAT LIKUIDITAS (Studi


Empiris Pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018)
Oleh :
DIANA ROSMA DEWI

Abstak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh


perputaran piutang dan perputaran piutang terhadap tingkat likuiditas. Populasi
penelitian ini adalah seluruh perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2014-2018. Dari 11 perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia, hanya diambil 7 perusahaan, karena memilihi laporan keuangan
secara lengkap pada periode 2014-2018. Penentuan jumlah sampel menggunakan
metode Purposive Sampling, yaitu pemilihan dengan kriteria tertentu dan didapatkan
35 sampel. Metode pengumpulan data melalui studi pustaka dan dokumentasi data
sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan yang diterbitkan oleh Bursa
Efek Indonesia. Teknik yang digunakan adalah dengan menggunakan alat uji regresi
linear berganda. Hasil penelitian secara parsial menunjukan bahwa perputaran kas
berpengaruh signifikan terhadap likuiditas ditunjukan dari nilai thitung = -2,205 >
ttabel = 2,036 serta tingkat signifikannya 0,035 < 0,05. sedangkan perputaran
piutang tidak berpengaruh signifikan terhadap likuiditas ditunjukan dari nilai thitung =
-1,142 < ttabel = 2,036 seta tingkat signifikannya 0,262 > 0,05. Dan secara simultan
(bersama-sama) perputaran kas dan perputaran piutang berpengaruh signifikan
terhadap likuiditas ditunjukan dari nilai Fhitung > Ftabel (3,326 > 3,295) dan tingkat
signifikannya sebesar 0,049 < 0,05. Pengarauh variabel independen Perputaran Kas
dan Perputaran Piutang terhadap variabel dependen yaitu Likuiditas sebesar 17,2%.
Sedangkan sisanya yaitu 88% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.

Kata Kunci : Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Likuiditas


Abstack : This study aims to determine how much influence the accounts receivable
turnover and accounts receivable turnover on the level of liquidity. The population of
this study are all pharmaceutical companies listed on the Indonesia Stock Exchange
in the 2014-2018 period. Of the 11 pharmaceutical companies listed on the
Indonesia Stock Exchange, only 7 were taken, because they chose a complete
financial statement in the 2014-2018 period. Determination of the number of samples
using the Purposive Sampling method, namely the selection with certain criteria and
obtained 35 samples. The method of data collection is through literature study and
secondary data documentation obtained from annual financial reports published by
the Indonesia Stock Exchange. The technique used is to use multiple linear
regression testing. The results of the research partially showed that cash turnover
had a significant effect on liquidity as shown by the t-count = -2,205> ttable = 2,036
and the significance level of 0.035 <0.05. while the accounts receivable turnover has
no significant effect on liquidity shown from the t-count = -1,142 <ttable = 2,036,
while the significance level is 0.262> 0.05. And simultaneously (together) cash
turnover and accounts receivable turnover have a significant effect on liquidity
shown from the value of Fcount> Ftable (3.326> 3.295) and a significant level of
0.049 <0.05. The influence of the independent variable Cash Turnover and
Receivable Turnover on the dependent variable is Liquidity of 17,2%. While the
remaining 88% is explained by other variables not examined in this study.

Keywords: Cash Turnover, Receivables Turnover, Liquidity

PENDAHULUAN

Pada dasarnya setiap perusahaan domestik maupun


perusahaan yang bergerak dibidang perusahaan asing. Usaha untuk
dagang maupun jasa di sektor mempertahankan dan
manufaktur memiliki tujuan yang sama mengembangkan perusahaan yaitu
yaitu untuk memperoleh laba dan pengelolaannya yang harus dilakukan
menjaga keseimbangan perusahaan di secara profesional dengan
masa yang akan datang. Di era mempertahakanaspek-aspek (likuiditas
globalisasi saat ini, semakin perusahaan, modal kerja, kas, piutang
menambah permasalahan bagi dan persediaan) yang mendukung
manajemen suatu perusahaan di kelangsungan hidup perusahaan
dalam mewujudkan usahanya dan dimasa yang akan datang.
menjalankan aktivitas perusahaan. Tujuan perusahaan secara umum
Dunia bisnis yang semakin adalah mendapatkan laba. Satu
berkembang, membuat tugas seorang aktivitas utama perusahaan dalam
manajer semakin berat dikarenakan pencapaian laba adalah penjualan.
dibutuhkan ketelitian untuk mencari Penjualan dapat dilakukan dengan dua
alternatif pendanaan yang nantinya cara yaitu dengan tunai dan kredit.
akan dapat meminimalisasikan biaya- Penjualan secara kredit akan
biaya. Untuk menjaga kelangsungan menimbulkan piutang usaha yang
hidup suatu perusahaan dalam merupakan jumlah yang terutang oleh
mengadapai suatu persaingan yang pelanggan pada perusahaan akibat
ketat, maka diperlukan suatu penjualan barang atau jasa. Dilihat dari
penanganan dan pengelolaan sumber urutannya dalam laporan keuangan,
daya yang dilakukan oleh pihak piutang usaha berada di urutan kedua
manajemen. Meningkatnya setelah kas. Itu artinya bahwa piutang
perkembangan perekonomian dan merupakan aset liquid. Perusahaan
teknologi dalam era globalisasi, harus melakukan pengelolaan yang
perusahaan harus mampu bersaing tepat atas piutang karena pada saat-
dengan kompetitor agar perusahaan saat tertentu piutang usaha juga dapat
mampu mempertahankan menjadi biaya bagi perusahaan yaitu
kelangsungan hidup perusahaan. pada saat perusahaan tidak dapat
Perusahaan yang baik tentulah melakukan penagihan kepada
perusahaan yang memiliki manajemen pelanggan . Piutang usaha hendaknya
yang baik agar dapat bersaing dengan memiliki jangka waktu pengembalian
perusahaan-perusahaan lain baik bagi
yang tidak terlalu lama sehingga kas pengelolaan dengan tepat atas
dapat segera direalisasikan (Eka piutang, karena pada saat-saat
Astuti,2013). tertentu piutang usaha juga dapat
menjadi biaya bagi perusahaan yaitu
kas merupakan aktiva yang
ketika pada saat perusahaan
paling likuid atau merupakan unsur
melakukan penagihan kepada
modal kerja yang paling tinggi
pelanggan. Piutang usaha hendaknya
likuiditasnya yang berarti semakin
memiliki jangka waktu pengembalian
besar jumlah yang dimiliki oleh suatu
yang tidak terlalu lama, sehingga kas
perusahaan akan semakin tinggi juga
dapat segera direalisasikan.
likuiditasnya”. Perputaran kas
menunjukan tinggi rendahnya kas yang Sehubungan dengan hal
berputar disuatu perusahaan setiap tersebut, maka pengendalian atas
periodenya. Semakin tinggi perputaran piutang merupakan hal yang sangat
kas maka semakin baik dan sebaliknya penting. Pengendalian ini penting
semakin rendah perputaran kas untuk mengantisipasi resiko-resiko
menunjukan tinggi rendahnya efisiensi yang timbul, seperti terlalu besarnya
penggunaan kas dalam sehari-hari modal kerja yang terlalu tertanam
(Neneng dan Etty, 2016) dalam piutang, keterlambatan
pembayaran piutang, bahkan tidak
Perputaran kas adalah berapa
dibayarkan sebagian atau seluruh
kali perusahaan telah memutar kas
piutang. Hal tersebut jika tidak bisa di
selama periode pelaporan yang
antisipasi akan mempengaruhi
dihitung dari omset tunai berdasarkan
perputaran piutang yang
pendapatan perusahaan dibagi saldo
mencerminkan periode terkaitnya
kass rata – rata selama periode
modal dalam piutang.
tertentu (Pujianti,2014). Rasio
perputaran kas (cash turnover) Perputaran piutang adalah rasio
berfungsi untuk mengukur tingkat yang memperlihatkan lamanya waktu
kecukupan modal kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk mengubah
yang dibutuhkan untuk membayar piutang menjadi kas”. Penerapan
tagihan dan membiayai penjualan. sistem penjualan secara kredit yang
Artinya rasio ini digunakan untuk dilakukan perusahaan merupakan
mengukur tingkat ketersediaan kas salah satu usaha perusahaan dalam
untuk membayar tagihan (utang) dan rangka meningkatkan volume
biaya-biaya yang berkaitan dengan penjualan. Penjualan kredit tidak
penjualan (Kasmir,2013). segera menghasilkan penerimaan kas,
tetapi menimbulkan apa yang disebut
Penjualan dapat dilakukan
dengan piutang, Piutang timbul ketika
dengan dua cara, yaitu penjualan tunai
perusahaan menjual barang dan jasa
dan penjualan kredit. Penjualan secara
secara kredit. Piutang meliputi semua
kredit akan menimbulkan piutang
tagihan dalam bentuk uang kepada
usaha yang merupakan jumlah yang
perorangan badan usaha atau pihak
terutang oleh pelanggan kepada
tertagih lainnya (Eka Ayu dan Joni,
perusahaan akibat penjualan barang
2014).
atau jasa. Dilihat dari urutannya dalam
laporan keuangan, piutang usaha Salah satu cara untuk menilai
berada dalam urutan kedua setelah berhasil tidaknya penjualan kredit yang
kas. Itu artinya piutang asset yang dilaksanakan oleh perusahaan dapat
liquid. Perusahaan harus melakukan dilakukan dengan melihat perputaran
piutang. Tingkat perputaran piutang dengan mempertimbangkan dampak
adalah rasio yang meperlihatkan yang berasal dari ketidakmampuan
lamanya untuk mengubah piutang perusahaan memenuhi kewajiban
menjadi kas. Perputaran piutang jangka pendeknya.
berasal dari lamanya piutang diubah Tingkat likuiditas yang ideal
menjadi kas. Investasi yang tertanam merupakan kondisi yang diinginkan
dalam piutang diharapkan terjadi oleh setiap perusahaan. Untuk
perputaran piutang yang relatif cepat mencapai tingkat ideal tersebut setiap
dengan periode rata-rata pengumpulan perusahaan perlu menyiapkan alat
piutang yang pendek antara lain ukur yang dapat menilai tingkat
dilakukan dengan cara menetapkan likuiditas tersebut. Dari analisis
periode kredit. Hal ini akan sangat tersebut dapat diperoleh informasi
menentukan likuiditas perusahaan, tentang permasalahan-permasalahan
oleh karena itu piutang harus diatur apa saja yang menyebabkan tinggi
dengan baik sehingga kebijakan kredit rendahnya tingkat likuiditas. Tingkat
dapat terlealisasi. Jika piutang dikelola Likuiditas yang baik akan memberikan
dengan baik, maka resiko piutang tak gambaran bahwa posisi keuangan
tertagih dapat diminimalisir, sehingga perusahaan dalam kondisi yang kuat.
akan berpengaruh terhadap aliran kas Selain mampu membayar hutang
yang masuk (Kasmir,2012). jangka pendeknya tepat waktu, tingkat
Tingkat perputaran kas dan likuiditas yang baik akan memberikan
piutang digunakan untuk menilai kelancaran bagi kegiatan operasional
kemampuan perusahaan dalam perusahaan sehari-hari (Kasmir,2012).
mengelola kas dan piutang secara rasio likuiditas (liquidity ratio)
efisien. Tingkat perputaran kas merupakan rasio yang
menunjukan kecepatan perubahan menggambarkan kemampuan
kembali aktiva lancar menjadi kas perusahaan dalam memenuhi
melalui penjualan. Sedangkan tingkat kewajiban (utang) jangka pendek
perputaran piutang menunjukan (Weston dalam Kasmir,2012).
kecepatan pelunasan piutang menjadi Beberapa penelitian terdahulu tentang
kas kembali. Dengan demikian makin pengaruh perputaran kas dan
tinggi tingkat perputaran kas dan perputaran piutang terhadap likuiditas
perputaran piutang menunjukan menunjukan bahwa secara parsial
tingginya volume penjualan masa perputaran piutang dan perputaran kas
potensi diterima juga semakin besar. tidak berpengaruh signifikan terhadap
Setiap perusahaan dalam likuiditas,seperti penelitian yang
menjalankan kegiatan usahanya tidak dilakukan oleh Eka Astuti (2014).
terlepas dari tujuan utamanya yaitu Namun penelitian yang dilakukan oleh
untuk memperoleh laba yang maksimal Rauna (2018) menunjukan bahwa
dan kelangsungan hidup perusahaan. perputaran kas dan perputaran piutang
Kelangsungan hidup perusahaan berpengaruh signifikan terhadap
dipengaruhi oleh banyak hal antara likuiditas.
lain likuiditas perusahaan itu sendiri. Beberapa peneliti terdahulu
Likuiditas mengacu pada kemampuan tentang pengaruh perputaran kas dan
perusahaan untuk memenuhi perputaran piutang terhdap tingkat
kewajiban jangka pendeknya. likuiditas menunjukan bahwa
Pentingnya likuiditas dapat dilihat perputaran kas dan perputaran piutang
tidak berpengaruh signifikan terhadap diharapkan dapat membantu
likuiditas, seperti penelitian yang pembaca terutama kalangan investor
dilakukan yang dilakukan oleh Eka pasar modal dalam memberikan
Astuti (2013). Namun penelitian yang gambaran mengenai hubungan antara
dilakukan oleh Asrtia Dwi Pujiati (2014) perputaran kas dan perputran piutng
menunjukan bahwa perputaran kas terhadap tingkat likuiditas, sehingga
dan perputaran piutang berpengaruh dapat menjadi pembelajaran.
signifikan terhadap likuiditas.
KAJIAN LITERATUR
Tujuan Penelitian : Untuk
Mengetahui pengaruh perputaran kas Kas merupakan asset yang
secara parsial terhadap tingkat paling likuid, semakin besar kas yang
likuiditas pada perusahaan farmasi di dimiliki perusahaan, perusahaan
BEI, untuk mengetahui pengaruh semakin tinggi likuiditasnya maka
perputaran piutang secara parsial semakin tinggi pula tingkat
terhadap tingkat likuiditas pada kemampuan membayar kewajiban
perusahaan farmasi di BEI, dan untuk hutang jangka pendek (hutang lancar).
mengetahui pengaruh perputaran kas Hampir semua transaksi perusahaan
dan perputaran piutang secara akan melibatkan uang kas, baik itu
simultan terhadap tingkat likuiditas merupakan transaksi penerimaan
pada perusahahaan farmasi di BEI. maupun pengeluaran kas dan
transaksi-transaksi yang lain akan
Manfaat Penelitian : Hasil berakhir dengan rekening kas ini.
penelitian ini dapat diharapkan dapat Selain itu kas mempunyai kedudukan
memberikan manfaat untuk : sentral dalam usaha menjaga
Manfaat bagi program studi : kelancaran usaha sehari-hari maupun
Penelitian ini diharapkan dapat bagi keperluan menunjang
memberikan sumbangan pemikiran pelaksanaan keputusan-keputusan
dan tambahan pustaka sebagai bahan strategis berjangka panjang (Bambang
referensi bagi para mahasiswa, Riyanto, 2008).
khususnya mahasiswa program studi
akuntansi. Manfaat bagi objek Kas merupakan uang tunai yang
penelitian : Penelitian ini diharapkan dimiliki perusahaan dan dapat segera
dapat memberikan informasi agar digunakan setiap saat. Kas merupakan
perusahaan dapat mengantisipasi komponen aktiva lancar paling
segala kemungkinan yang akan dibutuhkan guna membayar berbagai
ditimbulkan oleh pengaruh perputaran kebutuhan yang diperlukan. Jumlah
kas dan perputaran piutang terhadap uang kas yang ada diprusahaan harus
tingkat likuiditas pada perusahaan. diatur sebaik mungkin sesuai dengan
Manfaat bagi peneliti : Hasil penelitian kebutuhan perusahaan. Apabila uang
ini diharapkan dapat menambah kas terlalu banyak, sedangkan
pengalaman bagi peneliti serta dapat penggunaannya kurang efektif maka
mengaplikasikan pengetahuan yang akan terjadi uang menganggur
didapatkan diperkuliahan sebagai (Kasmir, 2012 :40).
perluasan pembelajaran dalam bidang Faktor yang mempengaruhi besar
ekonomi khususnya mengenai kecilnya persediaan minimal kas
pengaruh perputaran kas perputaran menurut Bambang Riyanto (2008:95-
piutang terhadap likuiditas. Manfaat 97) yaitu :
bagi pembaca : Hasil penelitian ini
1. Pertimbangan antara arus kas
masuk dengan kas keluar. Adanya
pertimbangan yang baik mengenai
kuantitas maupun timing antara
cash inflow dalam suatu Perputaran Piutang merupakan
perusahaan berarti bahwa tagihan kepada pihak lainnya yang
pengeluaran kas baik mengenai memiliki jangka waktu tidak lebih dari
jumlahnya maupun mengenai satu tahun. Piutang ini terjadi akibat
waktunya akan dapat dipenuhi dari dari penjualan atau jasa kepada
penerimaan kasnya sehingga konsumennya secara angsuran
perusahaan tidak perlu mempunyai (Kredit).
persediaan kas yang besar. Menurut Hery (2011:36)
2. Adanya hubungan baik dengan “sebagian besar piutang timbul dari
bank. Apabila pimpinan suatu penyerahan barang dan jasa secara
perusahaan telah berhasil dapat kredit kepada pelanggan. Tidak dapat
membina hubungan yang baik dipungkiri bahwa pada umumnya
dengan bank akan mempermudah pelanggan akan menjadi lebih tertarik
baginya untuk mendapatkan kredit untuk membeli sebuah produk yangn
dalam menghadapi kesukaran ditawarkan secara kredit oleh
finasialnya, baik yang disebabkan perusahaan, dan hal ini rupanya
karena adanya peristiwa yang menjadi salah sattu trik bagi
tidak diduga maupun yang dapat perusahaan untuk menningkatkan
diduga sebelumnya. Bagi besarnya omset penjualan yang
perusahaan ini tidak perlu tampak dalam laporan laba ruginya”.
mempunyai persediaan kas yang Menurut Kasmir (2012:189)
besar. mengatakan bahwa perputaran piutang
Menurut James O. Gill dalam menunjukkan beberapa kali suatu
Kasmir (2012) Perputaran kas perusaahaan menagih piutangnya
berfungsi untuk mengukur tingkat dalam satu periode atau kemampuan
lecukupan modal kerja perusahaan dana yang tertanam dalam piutang
yang dibutuhkan untuk menentukan berputar dalam satu periode tertentu.
berapa jumlah kas yang sebaliknya Rasio ini menggambarkan efisiensi
harus dipertahankan dalam perusaahaan dalam mengelola
perusahaan, belum ada standar rasio piutangnya. Tingkat perputaran piutang
yang bersifat umum. Meskipun diukur dengan membandingkan antara
demikian ada beberapa standar penjualan kredit dengan rata-rata
tertentu yang dapat digunakan sebagai piutangnya Rumus yang digunakan
pedoman didalam menentukan jumlah untuk menghitung perputaran piutang
kas yang harus dipertahankan oleh adalah :
suatu perusahaan. Jumlah kas pada
suatu saat dapat dipertahankan
dengan besarnya jumlah aktiva lancar
ataupun utang lancar. Rumus yang
digunakan dalam menghitung
perputaran kas adalah :
yang ada pada perusahaan berarti
bahwa perusahaan tersebut harus
mempertahankan persediaan kas yang
sangat besar. Karena semakin besar
kas berarti semakin banyak uang
Likuiditas merupakan gambaran menganggur, sehingga memperkecil
kemapuan suatu perusahaan dalam profitabilitasnya. Suatu perusahaan
memenuhi kewajiban jangka yang mempunyai tingkat likuiditas yang
pendeknya secara lancar dan terpat tinggi karena ada kas dalam jumlah
waktu sehingga likuiditas sering yang besar, berarti tingkat perputaran
disebut dengan short term liquidity. kas rendah dan mencerminkan adanya
Rasio likuiditas menurut Fred Weston over invesment dalam kas” (Bambang
yang dikutip oleh Kasmir (2012:110) Riyanto,2008).
merupakan rasio yang
menggambarkan kemampuan Penelitian yang dilakukan oleh
perusahaan dalam memenuhi Astria Dwi Pujianti dan Lilis Ardini
kewajiban jangka pendek. Fungsi lain (2017) yang mengatakan bahwa
rasio likuiditas adalah untuk perputaran kas terdapat pengaruh
menunjukan atau mengukur yang signifikan terhadap likuiditas.
kemampuan perusahaan dalam Ho1 : Perputaran kas tidak
memenuhi kewajibannya yang jatuh berpengaruh signifikan terhada tingkat
tempo, baik kewjiban kepada pihak likuiditas
luar perusahaan (likuiditas badan
usaha) maupun di dalam perusahaan Ha1: Perputara kasberpengaruh
(likuiditas perusahaan) signifikan terhadap tingkat likuiditas
(Kasmir,2012:110). Perputaran Piutang terhadap likuiditas
Rasio lancar (Current ratio) Piutang merupakan bagian dari
merupakan rasio untuk mengukur pos aktiva lancar yang harus
kemampuan perusahaan dalam diperhatikan perputarannya.
membayar kewajiban jangka pendek Perputaran piutang merupakan hal
atau utang segera jatuh tempo pada yang penting agar kelangsungan
saat ditagih secara keseluruhan. perusahaan dapat dipertahankan, hal
Dengan kata lain, seberapa banyak ini terkait dengan piutang sebagai
aktiva lancar yang tersedia untuk proposi dari aktiva lancar yang
menutupi kewajiban jangka pendek digunakan untuk menutupi utang
yang segera jatuh tempo” (kewajiban jangka pendek), oleh
(Kasmir,2012:135). karena itu tingkat perputaran piutang
harus sangat diperhatikan untuk
mempertahankan tingkat likuiditas
perusahaan. Tingkat likuiditas
perusahaan (kemampuan perusahaan
untuk membayar utang lancarnya)
pada umumnya menjadi perhatian bagi
pihak kreditor, karena tingkat likuiditas
Perputaran Kas terhadap Likuiditas perusahaan menunjukan mampu atau
Kas adalah suatu unsur modal tidak perusahaan memenuhi kewajiban
kerja yang paling tinggi tingkat jangka pendeknya yang jatuh tempo
likuiditasnya. Makin besar jumlah kas (Pujianti,2014).
Penelitian yang dilakaukan oleh
penelitian Suharti dan Yuniati (2018) Gambar. 1 Kerangka Penikiran
yang mengatakan bahwa Perputaran
Piutang tidak berpengaruh signifikan
terhadap likuiditas. Perputaran Kas
(X1)
Ho2 :Perputaran piutang tidak Likuiditas
berpengaruh signifikan (Y)
terhadap tingkat likuiditas. H2
Perputaran Piutang
Ha2 : Perputaran piutang berpengaruh (X2)
signifikan terhadap tingkat
likuiditas.
Perputaran kas dan piutang
terhadap likuiditas H3

Menurut Kasmir (2012:132)


mengemukakan bahwa pengaruh Sumber : Data yang dioleh,2019
perputaran kas dengan likuiditas
adalah : bahwa salah satu manfaat METODE PENELITIAN
dari rasio likuiditas adalah untuk
mengukur seberapa uang kas yang Penelitian ini bertujuan untuk
tersedia padda perusahaan untuk menguji Perputaran Kas (X1) dan
membayar utang atau kewajiban Perputaran Piutang (X2), Terhadap
perusahaan. Perputaran piutang Tingkat Likuiditas (current ratio (Y1)
mempunyai pengaruh yang cukup pada perusahaan farmasi yang
berarti terhadap likuiditas. Semakin terdaftar di BEI Periode 2014-2018.
tinggi tingkat perputaran piutang, maka Jenis penelitian yang digunakanadalah
semakin besar pula kemapuan penelitian kuantitatif. Penelitian ini
perusahaan menutupi kewajiban dilakukan dengan menggunakan data
lancarnya. Hal ini berkenaan dengan sekunder. Populasi adalah wilayah
tingkat perputaran piutang sebagai alat generalisasi yang terdiri atas : objek
ukur proses konversi piutang menjadi atau subjek yang mempunyai kualitas
kas yang akan digunakan sebagai alat dan karakterisktik tertentu yang
bayar utang lancarnya. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
Penelitian yang dilakukan oleh dan kemudian ditarik kesimpulan,
Rauna Rantulalo, Sri Murni, dan Joy E. populasi yang digunakan 11
Tulung (2018) yang mengatakan bahwa perusahaan farmasi yang terdaftar di
perputaran kas dan perputaran piutang (BEI). Dengan teknik sample yang
terdapat pengaruh yang signifikan digunakan adalah puposive sampling,
terhadap likuiditas. dari 11 Perusahaan Farmasi hanya
diambil 7 perusahaan dari periode
Ho3 : Perputaran kas dan perputaran 2014-2018 dan 35 sample, karena
secara simultan tidak memiliki laporan keuangan yang
berpengaruh signifikan terhada lengkap. Metode analisis yang
tingkat likuiditas digunakan adalah analisis regresi
Ha3 : Perputaran kas dan perputaran linear berganda. Sebelum analisis
piutang secara simultan regresi dilakukan, maka harus di uji
berpengaruh signifikan dahulu dengan uji asumsi klasik untuk
terhadap tingkat likuiditas
memastikan apakah model regresi dari 5%, maka dapat disimpulkan
digunakan tidak terdapat masalah bahwa residual berdistribusi normal.
normalitas, multikoliearitas, Uji Multikolinearitas
heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Tabel 1. Hasil Uji Multikolinearitas
Pengujian hipotesis ini menggunakan
Uji Pasrial (Uji t), dan Uji Simultan (Uji
F), serta uji koefisien determinasi (R2).
Collinearity Statistics
HASIL DAN PEMBAHASAN Model Tolerance VIF
1(Constant)
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas Perputaran kas .992 1.008
Perputaran
Hasil pengujian asumsi klasik .992 1.008
piutang
berupa normalitas data diuji dengan
menggunakan one sample a. Dependent Variable: Likuiditas
kolmogorov-smirnov tes.
Berdasarkan hasil uji
Gambar 2. One Sample
multikolinearitas pada Tabel 1. Data di
Kolmogorov-Smirnov Test
atas menunjukkan bahwa semua nilai
One-Sample Kolmogorov-Smirnov tolerance variabel independen yang
Test ada diatas 0,1 serta nilai VIF variabel
Unstandar independennya semua dibawah 10
dized yang berarti bawah tidak terjadi
Residual
multikolinieritas. Uji Multikolinearitas
N 35
a,b
bertujuan untuk mengetahui apakah
Normal Parameters Mean .0000000 variabel bebas (independen) saling
Std.
Deviation
.54680137 berkorelasi atau tidak. Model regresi
Most Extreme Absolute .071 yang baik seharusnya tidak terjadi
Differences
Positive .062 korelasi antara variabel bebas.
Negative -.071 Multikolinearitas dapat dideteksi
Test Statistic .071 dengan menggunakan nilai tolerance
c,d
Asymp. Sig. (2-tailed) .200 dan niali VIF (Variance Inflation
a. Test distribution is Normal. Factor). Data dikatakan tidak terdapat
b. Calculated from data. multikolinearitas adalah apabila nilai
tolerance >0,1 dan nilai VIF<10.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true
significance.
Sumber : Hasil Penelitian, 2019 (Data
diolah)

Dari Gambar 2. Hasil Uji Uji Heteroskedastisitas


Normlitas menggunakan one- sample
kolmogorov-smirnov test, diperoleh
nilai signifikansi sebesar 0,200 atau
20,0%. Karena nilai signifikansi lebih
Y = Variabel dependen
X1, X2 = Variabel independen
α = Nilai konstanta
β1, β2 = Koefisien regresi
Dari persamaan tersebut dapat
diketahui bahwa kedua variabel yaitu
perputaran kas dan perputaran
piutang memiliki koefisien regresi ke
arah negatif. Hal ini berarti
perputaran kas dan perputaran
Sumber : Hasil Penelitian, 2019 (Data
piutang yang rendah akan
diolah)
menghasilkan tingkat likuiditas yang
Grafik Scatterplot di atas tinggi. Penjelasan persamaan
memperlihatkan bahwa titik-titik tersebut adalah sebagai berikut:
menyebar secara acak tidak a. Konstanta sebesar 2,074 yang
membentuk sebuah pola tertentu berarti jika variabel Perputaran
yang jelas serta tersebar baik di atas Kas dan Perputaran Piutang
maupun di bawah angka nol pada dianggap nol maka variabel
sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi Tingkat Likuiditas hanya sebesar
heteroskedastisitas pada model 2,074.
regresi, sehingga model regresi layak
digunakan untuk memprediksi b. Koefisien regresi variabel
Tingkat Likuiditas berdasarkan Perputaran Kas diperoleh nilai
masukan variabel independennya. sebesar -0,184 yang berarti jika
variabel Perputaran Kas
Analisis Regresi Linear Berganda mengalami kenaikan sementara
variabel Perputaran Piutang
Coefficientsa
diasumsikan tetap maka Tingkat
Unstandardize Standardized
Likuiditas akan mengalami
d Coefficients Coefficients penurunan sebesar 0,184.
Std.
Model B Error Beta t Sig. c. Koefisien regresi variabel
1(Constant) 2.074 .595 3.488 .001 Perputaran Piutang diperoleh
nilai sebesar -0,349 yang berarti
Perputaran kas -.184 .084 -.356 -2.205 .035
bahwa jika variabel Perputaran
Perputaran -.349 .306 -.184 -1.142 .262 Piutang mengalami kenaikan
piutang
a. Dependent Variable: Likuiditas sementara variabel Perputaran
Kas diasumsikan tetap maka
Melihat nilai Unstandardizet Tingkat Likuiditas akan
Coefficients Beta di atas, maka dapat mengalami penurunan sebesar
ditentukan persamaan regresi linier 0,349.
berganda yang dihasilkan
darienelitian ini, sebagai berikut:
Y = α + β1 X1 + β2 X2
Y = 2,074 - 0,184 X1 - 0,349 X2 Uji Hipotesis
Keterangan : Uji t (Parsial)
Tabel 3. Hasil Uji t
ANOVAa
Coefficientsa
Standardi Sum of Mean
Unstandardiz zed Model Squares df Square F Sig.
ed Coefficie
Coefficients nts 1 Regressi b
2.113 2 1.057 3.326 .049
Std. on
Model B Error Beta t Sig. Residual 10.166 32 .318
1 (Constant) 2.074 .595 3.488 .001 Total 12.279 34
Perputaran a. Dependent Variable: Likuiditas
-.184 .084 -.356 -2.205 .035
kas
Perputaran b. Predictors: (Constant), Perputaran piutang,
-.349 .306 -.184 -1.142 .262
piutang Perputaran kas
a. Dependent Variable: Likuiditas Sumber, hasil penelitian 2019
Sumber, hasil penelitian 2019 (Data (Data diolah)
diolah) Keterangan :
Berdasarka hasil Tabel 3. Dapat a. Tingkat signifikan
disimpulkan beberapa keputusan menggunakan 0,05
sebagai berikut : b. Tabel distribusi F dicari
1. Pengaruh Perputaran Kas terhadap dengan df 1 (jumlah variabel –
Tingkat Likuiditas . Hasil analisi uji t 1) atau 3-1 = 2 dan df 2 (n-k-1)
dari model regresi menunjukkan atau 35-2-1 = 32.
nilai thitung untuk variabel Perputaran c. Hasil diperoleh untuk tabel F
Kas sebesar -2,205 > ttabel (2,036) tabel sebesar 3,295
serta nilai signifikansinya sebesar
0,035 lebih kecil dari 0,05 maka Ho Tabel di atas menunjukkan
ditolak dan Ha diterima, artinya bahwa nilai Fhitung yang diolah
bahwa perputaran kas secara dengan menggunakan SPSS
parsial berpengaruh dan signifikan adalah sebesar 3,326. Sementara
terhadap tingkat likuiditas. itu nilai Ftabel yang dilihat pada
Tabel Nilai-nilai Untuk Distribusi F
2. Pengaruh Perputaran Piutang adalah 3,295. Dengan demikian
terhadap Tingkat Likuiditas. Hasil maka dapat dikatakan bahwa nilai
analisi uji t dari model regresi Fhitung = 3,326 > dari Ftabel = 3,295.
menunjukkan nilai thitung untuk Ini berarti bahwa variabel
variabel Perputaran Piutang independen yang terdiri dari
sebesar -1,142 < ttabel (2,036) serta Perputaran Kas dan Perputaran
nilai signifikansinya sebesar 0,262 Piutang berpengaruh signifikan
lebih besar dari 0,05 maka Ho terhadap Tingkat Likuiditas di
diterima dan Ha ditolak, artinya Perusahaan Farmasi yang
bahwa perputaran piutang secara terdaftar di BUrsa Efek Indonesia
parsial tidak berpengaruh dan tidak (BEI) periode 2014-2018.
signifikan terhadap tingkat likuiditas.

Uji F (Simultan) Koefisien Determinasi

Tabel 4. Hasil Uji F


Tabel 5. Koefisien Determinasi pada perusahaan farmasi yang
(R2) terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Dan Perputaran Kas dan Piutang
Model Summaryb secara simultan berpengaruh
Std. Error
R Adjusted of the terhadap tingkat likuiditas, hal ini
Model R Square R Square Estimate ditunjukan oleh nilai signifikasi uji
1 .415a .172 .120 .56363 F. Berdasarkan analisis data
a. Predictors: (Constant), Perputaran piutang, tersebut, maka dapat disimpulkan
Perputaran kas bahwa perputaran kas dan
b. Dependent Variable: Likuiditas perputaran piutang dapat
memprediksi likuiditas pada
Sumber, Hasil Penelitian 2019 perusahaan farmasi yang terdaftar
(Data diolah) di Bursa Efek Indonesia.

Tabel di atas menunjukkan Saran : Bagi penelitian


bahwa nilai R Square adalah 0,172 selanjutnya sebaiknya menambah
atau 17,2 %. Ini berarti bahwa variabel-variabel lainnya yang
variabel independen berupa dapat mempengaruhi likuiditas
Perputaran Kas dan Perputaran perusahaan, juga melakukan
Piutang secara bersama-sama penelitian serupa namun dengan
mempengaruhi variabel dependen sektor yang berbeda dan dengan
Tingkat Likuiditas di Perusahaan jumlah sample yang lebih banyak
Farmasi yang terdaftar di BUrsa sehingga mampu memperkuat
Efek Indonesia (BEI) periode 2014- hasil penelitian yang sudah
2018 sebesar 17,2% sedangkan dilakukan sebelumnya, bagi
sisanya sebesar 82,8% perusahaan.
dipengaruhi oleh variabel lainnya DAFTAR PUSTAKA
yang tidak termasuk dalam
penelitian ini. Astini, Ketut Yuli, Wayan Cipatra, &
I Wayan Suwendra. 2014.
PENUTUP Pengaruh Tingkat
Kesimpulan : Secara parsial Perputaran Kas dan Tingkat
perputaran kas berpengaruh
secara signifikan terhadap Perputaran Piutang
likuiditas. Hasil penelitian nilai t Terhadap Renrabilitas
statistik variabel dapat disimpulkan
Ekonomi. E-Journal Bisma
bahwa perputaran kas dapat
memprediksi tingkat likuiditas Universitas Pendidikan
(Current Ratio) pada perusahaan Ganeshalurusan
farmasi yang terdafatar di Bursa
Efek Indonesia. Sedangkan Manajemen, Vol. 2.
perputaran piutang tidak
berpengaruh secara signifikan Asrtia , Dwi Pujiati. 2014. Pengaruh
terhadap likuiditas (Current Ratio). Perputaran Piutang dan
Berdasarkan data analisis tersebut
Perputaran Kas Terhadap
dapat disimpulkan perputaran
piutang tidak dapat memprediksi Tingkat Likuiditas. Jurnal
tingkat likuiditas (Current Ratio)
Ilmu & Riset Akuntansi, Vol. Perputaran Piutang
3 No. 7. Terhadap Tingkat
Likuiditas Studi Survey
Astuti, Eka. 2014. Pengaruh
Pada PT Wahana Phonix
Perputaran Piutang dan
Mandiri Tbk yang
Perputaran Kas Terhadap
Terdaftar di BEI.
Likuiditas. Jurnal Studi
Akuntansi dan Bisnis, Vol. 1 Jopie Jusuf. 2008. Analisis Kredit
No. 1. Untuk Account officer.
Jakarta :PT. Gramedia
Ayu , Eka dan Joni. 2014.
Pustaka Utama.
Pengaruh Perputaran Kas,
Perputaran Piutang dan Kasmir. 2012. Analisis Laporan
Perputaran Persediaan Keuangan. Jakarta:
Terhadap Profitabilitas Kencana Permada Media
Perusahaan Manufaktur. Grup.
Jurnal Ilmu Manajemen,
Munawir. 2007. Analisis Lapran
Vol. 2 No. 4.
Keuangan. Edisi Keempat.
Debbianita. 2012. Pengaruh Penerbit. Liberty,
Perputaran Piutang dan Yogyakarta.
Modal Kerja Terhadap
Neneng, Sri Suprrihatin, dan M
Likuiditas Perusahaan.
Nasser Hj.Etty. 2016.
Universitas Kristen
Pengaruh Perputaran Kas,
Maranatha Bandung.
Perputaran Piutang
Ghozali Imam. 2013. Aplikasis Usaha, Perputaran
Analisis Multivariate Persediaan dan Leverage
dengan Program SPSS Terhadap Kinerja
21. Semarang: BP Keuangan Perusahaan.
Universitas Diponegoro Jurnal Akuntansi, Vol. 3
No. 2.
Hery, S.E.,M.Si. 2014. Akuntansi
Aset, Liabilitas dan Ekuitas. Riyanto, Bambang. 2008 “Dasar-
Hal 1. dasar Pembelajaran
Perusahaan”. Yogyakata :
Hijrotun Nufus, Aliah. 2012. Analisis
BPFE.
Pengaruh Tingkat
Sugiyono. 2010. Stastisika Untuk
Penelitian. Bandung : CV
Alfabeta

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian


Bisnis, Bandung : CV
Alfabeta

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian


Kuantitatif Kualitatif dan
R&D : CV Alfabeta

Sutrisno. 2009. Manajemen


Keuangan Teori, Konsep
dan Aplikasi. Edisi
Pertama. Cetakan ketujuh.
Penerbit Ekosnisisa
Kampus Fakultas Ekonomi
Yogyakarta.

Tahir, Muhammad, and Anuar,


M.B.A. 2015. The
Determinants Of Working
Capital Univesity
Teknologi Malaysia.

Anda mungkin juga menyukai