Anda di halaman 1dari 31

PERPUTARAN

PIUTANG

DR.SETIA
MULYAWAN., SE.,
MM., QIA
ANGGOTA KELOMPOK 7

Ade Rizki Maulana 1219240003


Aisha Putri Amandari 1219240009
Ananda Gaitsa Zahira Shofa 1219240023
PENDAHULUAN
Penerapan sistem penjualan secara kredit yang dilakukan
perusahaan merupakan salah satu usaha perusahaan dalam
rangka meningkatkan volume penjualan. Penjualan kredit tidak
segera menghasilkan penerimaan kas, tetapi menimbulkan apa
yang disebut dengan piutang. Piutang timbul ketika
perusahaan menjual barang dan jasa secara kredit. Selain
besarnya jumlah piutang yang dimiliki, kecepatan kembalinya
piutang menjadi kas juga sangat menentukan besarnya
profitabilitas perusahaan. Kecepatan pelunasan piutang
menjadi kas kembali ini disebut dengan perputaran piutang.
Untuk dapat mengetahui seberapa besar perusahaan mampu
meningkatkan laba, maka digunakan suatu analisis rasio
keuangan.
TINJAUAN PUSTAKA
PENJUALAN
Penjualan merupakan faktor penting dalam kemajuan dan
perkembangan perusahaan, karena pendapatan yang
diperoleh dari hasil penjualan digunakan untuk membiayai
kelangsungan perusahaan, terlebih dalam menghasilkan
keuntungan. Oleh sebab itu wajar jika perusahaan
mempertimbangkan pentingnya pengaruh perputaran
piutang terhadap profitabilitas agar dapat mengetahui
posisi dan pengambilan keputusan dalam suatu
perusahaan.
PIUTANG
Piutang (Account Receivable) timbul akibat
adanya penjualan secara kredit. Pada
sebagian besar perusahaan penjualan
dilakukan secara kredit dan penjualan yang
dilakukan secara kredit akan menimbulkan
peluang terjadinya piutang.
jenis & faktor piutang
Jenis-jenis piutang dagang
Faktor-faktor piutang
1. Piutang Usaha (Accounts Receivable), Piutang usaha
1. Volume Penjualan Kredit,
atau piutang dagang adalah piutang yang terjadi karena
adanya penundaan pembayaran oleh konsumen setelah 2. Syarat Pembayaran Penjualan
barang atau jasa diterima. Kredit,
2. Piutang Wesel ( Notes Receivable),Piutang jenis ini 3. Ketentuan tentang
adalah piutang yang terjadi karena pihak debitur Pembatasan Kredit,
menjanjikan pembayaran pada waktu tertentu melalui 4. Kebijaksanaan dalam
surat formal terlampir. Mengumpulkan Piutang dan
3. Piutang Lain –lain (Other Receivables), Piutang lain-lain 5. Kebiasaan Membayar dari
atau kerap kali disebut sebagai piutang bukan dagang Para Langganan.
adalah jenis piutang yang tidak termasuk ke dalam
piutang dagang maupun wesel tagihan.

.
PERPUTARAN PIUTANG
Perputaran piutang merupakan Rasio yang digunakan untuk
menilai likuiditas piutang yang dapat ditagih selama suatu
periode. Perhitungannya dilakukan dengan cara membagi
penjualan kredit bersih (penjualan bersih dikurangi penjualan
tunai) dengan piutang kotor rata-rata selama satu tahun.

Rumus untuk mencari perputaran piutang / receivable


turnover adalah sebagai berikut
PERPUTARAN PIUTANG = Penjualan kredit / Rata-rata piutang

dimana

RATA-RATA PIUTANG = Piutang awal + piutang akhir / 2


PROFITABILITAS
Profitabilitas digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba,
baik dalam hubungan dengan pendapatan /
penjualan, assets maupun modal sendiri. Nilai
profitabilitas merupakan nilai pengukuran atas
kesehatan perusahaan. Rasio ini akan
memberikan jawaban tentang tingkat efektivitas
pengelolaan manajemen perusahaan
Net Profit Margin (NPM)
Net profit margin adalah salah satu rasio profitabilitas yang
diperlukan oleh sebuah perusahaan untuk mengetahui
persentase laba bersih yang didapat setelah dikurangi pajak.
Pengukuran rasio ini bertujuan untuk melihat seberapa
efektif perusahaan beroperasi.
Rumus mencari NPM yaitu:

NPM = Laba setelah pajak / Penjualan


Return on assets (ROA)
ROA merupakan rasio pengukuran
profitabilitas yang sering digunakan oleh Rumus untuk mencari ROA yaitu :
manajer keuangan untuk mengukur
efektifitas keseluruhan dalam ROA =Laba sebelum pajak / Total aset X 100%
menghasilkan laba dengan asset yang
tersedia.

sangat berpengaruh terhadap perputaran piutang yang mana perputaran


piutang merupakan perbandingan antara penjualan kredit dengan jumlah
piutang rata-rata. Perputaran piutang menunjukkan kemampuan piutang dalam
menghasilkan pendapatan (profit) sehingga dapat dilihat berapa kali piutang
berputar dalam satu periode tertentu. Semakin tinggi perputaran piutang maka
keuntungan yang diperoleh perusahaan juga akan semakin tinggi.
Return On Investment (ROI)
Retrun on Investment atau return on total assets
merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas
jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI
juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas
manajemen dalam mengelola investasinya. Semakin
besar rasio ini semakin baik, demikian sebaliknya.
Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung ROI
adalah sebagai berikut:

ROI = Laba setelah pajak / Total aset X 100%


metodologi penelitian &
Jenis Data
analisis data
Jenis data terbagi menjadi dua yaitu :
Data kualitatif merupakan data yang berbentuk tulisan, kata – kata atau bukan dalam bentuk
angka yang menjelaskan karakteristik atau sifat. Misalnya : kondisi keadaan perusahaan (buruk,
sedang, bagus) atau tingkat kepuasan (tidak puas, puas, sangat puas).
Data kuantitatif merupakan data yang berbentuk angka, misalnya : harga saham, besarnya
pendapatan, dan lain-lain.
Dalam penelitian yang akan dilakukan, penulis menggunakan jenis data kuantitatif yang merupakan
data dalam bentuk angka prosedur pengolahan data akuntansi dalam penyusunan laporan
keuangan secara komputerisasi.
Metode penelitian yang akan digunakan oleh penulis adalah metode deskriptif kualitatif. Metode
deskriptif kualitatif adalah metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data,
mengklarifikasikan data, menginterpretasikan data, sehingga memberikan gambaran yang jelas
mengenai masalah yang diteliti.
Pembahasan jurnal ini berisi
hasil dari penelitian-
penelitian mengenai

PEMBAHASAN pengaruh perputaran piutang


terhadap profitabilitas
perusahaan yang terdapat
pada beberapa jurnal yang
akan dibahas.
REFERENSI JURNAL

JURNAL 1
PENGARUH PERPUTARAN KAS DAN PERPUTARAN
PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS
(Studi Kasus pada Perusahaan Pertambangan Subsektor
Batu Bara Periode 2016-2020)

METODE PENELITIAN
PENELITIAN INI MENGGUNAKAN JENIS METODE KUANTITATIF KARENA MENGGUNAKAN ANGKA
SEBAGAI INDIKATOR VARIABEL PENELITIAN UNTUK MENGANALISIS PERMASALAHAN.
1)PENGUKURAN VARIABEL INDEPENDEN (X1) (JUMINGAN (2014:97), SKALA RASIO, DIRUMUSKAN :
PERPUTARAN KAS = PENJUALAN BERSIH / RATA-RATA KAS
2)PENGUKURAN VARIABEL INDEPENDEN (X2) (MUNAWIR,2014:75), SKALA RASIO, DIRUMUSKAN :
PERPUTARAN PIUTANG = PENJUALAN BERSIH / RATA-RATA PIUTANG
3)PENGUKURAN VARIABEL DEPENDEN (Y) (HERRY, 2018:193),SKALA RASIO, DIRUMUSKAN :
PROFITABILITAS (NET PROFIT MARGIN) = LABA SETELAH PAJAK / PENJUALAN

TEKNIS ANALISIS DATA MENGGUNAKAN PROGRAM SPSS FOR WINDOWS VER.24 MELALUI
TAHAPAN SEBAGAI BERIKUT : (1) ANALISIS REGRESI MENGGUNAKAN PENDEKATAN
REGRESI LINIER BERGANDA Y = Α + Β1X1 + Β2X2 + E DAN (2) UJI HIPOTESIS MELALUI
ANALISIS KOEFISIEN KORELASI, KOEFISIEN DETERMINASI MENGGUNAKAN NILAI R-
SQUARE DENGAN KETENTUAN HO DITOLAK DAN HA DITERIMA JIKA T HITUNG > T TABEL
(UJI PARSIAL) DAN F HITUNG > F TABEL (UJI SIMULTAN).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai thitung uji t pada
pengaruh Perputaran Piutang terhadap Profitabilitas sebesar -3,494. Jika
dibandingkan dengan nilai ttabel yaitu sebesar 1,679 maka akan
memperoleh hasil thitung < nilai ttabel atau sama dengan -3,494 < -1,679.
Serta diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,001 yaitu lebih kecil dari 0,05.
Selain itu memiliki nilai konstanta -3,527
yang berarti bahwa apabila terjadi Penurunan pada Perputaran Piutang akan
diikuti oleh penurunan Profitabilitas dan demikian pula sebaliknya. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang bersifat positif
dan signifikan Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas. Hal ini
mengindikasi bahwa penurunan Perputaran Piutang selama periode
penelitian mempengaruhi Profitabilitas secara signifikan. Semakin besar
Perputaran Piutang maka semakin besar Profitabilitas yang di proksikan
dengan Net Profit Margin (NPM).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini didukung oleh teori Rahaja Putra (2009:204) semakin
cepat piutang dagang atau tagihan masuk maka akan semakin baik
perusahaan memperoleh laba atau keuntungan. Yang artinya semakin
meningkatnya perputaran piutang maka akan meningkatkan profitabilitas.
Dan Hasil penelitian ini mendukung penelitian Clairene E.E Santoso tahun
2013 yang menyatakan bahwa “Perputaran Piutang secara parsial memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap Net Profit Margin. Hasil pengujian
hipotesis didapat Nilai Fhitung sebesar 23,556. Adapun untuk mengetahui
nilai dengan signifikansi 5% dan derajat kebebasan df1 (Variabel -1 ) = 2 dan
df2 (n-k-1) = 45 maka Ftabel didapat F(2;45) = 3,20. Nilai Fhitung dengan
Ftabel selanjutnya dibandingkan sehingga diperoleh nilai 23,556 > 3,20 yaitu
nilai Fhitung > nilai Ftabel. Nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari
0,05. Sehingga Ho ditolak dan Ha3 diterima.
Kesimpulan
BERDASARKAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN MAKA DAPAT DISIMPULKAN BEBERAPA
KESIMPULAN YAITU :
1.TERDAPAT PENGARUH POSITIF DAN SIGNIFIKAN PERPUTARAN KAS TERHADAP
PROFITABILITAS. YANG BERARTI KETIKA SEMAKIN TINGGI PERPUTARAN KAS MAKA AKAN
DIIKUTI DENGAN MENINGKATNYA PROFITABILITAS DAN SEBALIKNYA.
2.TERDAPAT PENGARUH POSITIF DAN SIGNIFIKAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP
PROFITABILITAS. YANG BERARTI KETIKA SEMAKIN RENDAHNYA PERPUTARAN PIUTANG MAKA
AKAN DIIKUTI DENGAN MENURUNNYA PROFITABILITAS DAN SEBALIKNYA.
3.TERDAPAT PENGARUH POSITIF DAN SIGNIFIKAN PERPUTARAN KAS DAN PERPUTARAN
PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS SECARA SIMULTAN SEBESAR 51,1% DAN SISANYA YAITU
48,9% DIPENGARUHI OLEH VARIABEL LAIN YANG TIDAK DITELITI DALAM PENELITIAN INI.
JURNAL 2
PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG,
DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP
PROFITABILITAS
(Studi Kasus pada Perusahaan Makanan dan Minuman y ang
Terdaftar di BEI Tahun 2012-2016)
METODELOGI
PENELITIAN

Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu data yang dikumpulkan
dalam bentuk angka-angka yang merupakan data sekunder yaitu laporan
keuangan perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman yang
terdaftar di BEI periode 2012-2016 yang dinyatakan dengan menggunakan
rasio keuangan. Penelitian ini bersifat asosiatif, yaitu menghubungkan dua
variabel atau lebih (Sugiyono, 2010).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


1.Analisis Regresi Linear Berganda
Metode analisis data dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda
untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsional antara dua buah variabel
bebas atau lebih dengan sebuah variabel terikat. Formulasi persamaan regresi berganda
adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2010):
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε
Dimana:
Y = Profitabilitas (ROI)
α = Konstanta
X1 = Perputaran Kas
X2 = Perputaran Piutang
X3 = Perputaran Persediaan
β1, β2, β3 = Koefisien Regresi
ε = Galat / error
Berdasarkan hasil pengujian, maka dapat diperoleh sebuah persamaan sebagai
berikut : Y = 1,559 – 0,012X1 – 0,204X2 + 0,421X3 + e
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
2.Analisis Korelasi
Analisis korelasi mencoba mengukur kekuatan hubungan antara dua peubah melalui
sebuah bilangan yang disebut koefisien korelasi. Nilai koefisien korelasi berada diantara -1 ≤
r ≤ +1. Terdapat tiga kriteria untuk mengetahui korelasi antar variabel, yaitu (Mulyadi, 2010):
a. 0 < r ≤ +1 Korelasi positif
b. r = 0 Tidak berkorelasi
c. -1 ≤ r < 0 Korelasi negatif
Koefisien korelasi perputaran piutang dengan perputaran persediaan sebesar - 0,171.
Artinya perputaran piutang dengan perputaran persediaan memiliki hubungan yang
negatif. Koefisien korelasi perputaran piutang dengan ROI sebesar -0,225 yang
menunjukkan hubungan yang negatif antara keduanya.
3.Koefisien Determinasi (R2 )
Koefisien determinasi (R2 ) adalah angka yang memberikan proporsi atau presentase dari
total variasi pada variabel terikat (Y) yang dijelaskan oleh variable bebas (X), sedangkan
sisanya (1-R2 ) menunjukkan penyebab dari faktor-faktor lain (Gujarati, 2010). R2 memiliki
nilai antara 0 sampai dengan 1 atau (0 ≤ R2 ≤ 1). Semakin besar angka yang ditunjukkan
pada R2 , semakin besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.Pengujian Hipotesis
a.Uji Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F)
Uji F akan memperlihatkan hubungan atau pengaruh antara variabel independen secara bersama-
sama terhadap variabel dependen. Uji F dilakukan dengan membandingkan signifikansi Fhitung
dengan Ftabel dengan ketentuan sebagai berikut (Ghozali, 2011):
1) Jika Fhitung < Ftabel maka H0 diterima dan Ha ditolak, untuk α = 0,05.
2) Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak dan Ha diterima, untuk α = 0,05
Dari uji F di dapat nilai Fhitung sebesar 5,369 dengan Sig. 0.002 dan Ftabel sebesar 2,76. Karena
Fhitung (5,369) > Ftabel (2,76) dengan signifikansi 0.002 < 0.05,
maka keputusan yang diambil adalah H0 ditolak dan Ha diterima. Kesimpulannya adalah perputaran
kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan berpengaruh secara simultan terhadap ROI.
b.Uji koefisien regresi secara parsial (Uji t)
Uji t statistik digunakan untuk melihat hubungan atau pengaruh antara variabel independen secara
parsial terhadap variabel dependen. Uji t dilakukan dengan membandingkan signifikansi thitung dan
ttabel dengan ketentuan sebagai berikut (Ghozali, 2011):
1) Jika thitung < ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak, untuk α = 0,05.
2) Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima, untuk α = 0,05
Dalam penelitian ini uji t digunakan untuk menguji hipotesis H1, H2, dan H3.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pembahasan
Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas
Dari uji parsial yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa tidak terdapat pengaruh
perputaran piutang terhadap profitabilitas dengan nilai thitung (-1,227) > -ttabel (-1,9996)
dengan signifikansi 0,224 > 0,05. Dengan demikian hipotesis kedua yang menyatakan
bahwa terdapat pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas ditolak. Hal ini
berarti perputaran piutang tidak berperan secara langsung dalam peningkatan
profitabilitas. Hasil analisis regresi linier berganda membuktikan bahwa perputaran
piutang berpengaruh negatif terhadap profitabilitas dengan nilai koefisien regresi sebesar
-0,204. Hal ini dapat disebabkan karena banyak penjualan secara kredit namun perputaran
piutangnya rendah sehingga modal yang tertanam dalam piutang menjadi besar dan
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menjadi kas. Maka kegiatan operasional
perusahaan akan terganggu sehingga profitabilitas akan menurun. Hasil penelitian ini
mendukung penelitian yang telah dilakukan Diana dan Santoso (2016) yang menyatakan
bahwa perputaran piutang tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan
maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1.Tidak terdapat pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas


pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI tahun
2012-2016. Hasil uji menunjukkan nilai thitung sebesar -1,227 > -ttabel
dengan signifikansi 0,224 > 0,05.
2.Secara simultan terdapat pengaruh perputaran kas, perputaran piutang,
dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas pada perusahaan
makanan dan minuman yang terdaftar di BEI tahun 2012-2016. Hal ini
didasarkan pada hasil uji F yang menunjukkan nilai Fhitung (5,369) >
Ftabel dengan signifikansi 0,002< 0,05.
jurnal 3
PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP
PROFITABILITASPADA PERUSAHAAN PT. UNILEVER
INDONESIATBK. TAHUN 2005 – 2012
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif eksplanatori
danbersifat replika yang terdiri dari dua variabel yaitu perputaran piutang
sebagai variabel independen dan ROA sebagai variabel dependen. Jenis
data yangdigunakan yaitu data kuantitatif dan sumber data yang digunakan
yaitudata sekunder yang diperoleh dari berbagai macam sumber sekunder
yaitu PojokBEI Universitas Brawijaya dan situs Indonesia Stock Exchange
padahttp://www.idx.co.id dan literatur lainnya
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Analisis ROA
ROA merupakan kemampuan untuk menghasilkan laba dari total aktiva yang dimiliki oleh
perusahaan pada satu periode tertentu. Rasio ini diperoleh dengancara membagi laba sebelum
bunga dan pajak dengan total aktiva perusahaan
2. Analisis Regresi Sederhana
Dalam pengujian regresi linier sederhana pada variabel x (perputaran piutang) danvariabel y
(ROA) didapatkan hasil sebagai berikut. Jadi persamaan regresinyaadalah sebagai berikut:
Y= a + bX
Y = 0,452 – 0,004 (X)
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
3. Analisis Koefisien Korelasi
nilai koefisien korelasi sebesar R = 0,795 yang berarti bahwa hubungan antara perputaran piutang
terhadapROAsangat kuat yaitu sebesar 79,5 % dan sisanya 20,5 % dijelaskan oleh faktor lainyang
tidak terdeteksi.
4. Hasil Uji Hipotesis
Selanjutnya untuk membuktikan apakah terdapat pengaruh perputaran piutangterhadap ROA maka
dilakukan pengujian hipotesis secara parsial saja denganmenggunakan Uji-t karena dalam penelitian ini
hanya meliputi 1 variabel dependen dan 1 variabel independen. Uji-t dilakukan untuk mengetahui
pengaruhvariabel independen terhadap variabel dependen. Penentuan hasil pengujian(penerimaan/
penolakan H1) dapat dilakukan dengan membandingkan thitung dengan ttabel atau juga dapat dilihat
dari nilai signifikansinya.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan pada tingkat kepercayaan95% bahwa meningkatnya
perputaran piutang berpengaruh signifikan terhadappeningkatan ROA pada PT. Unilever Indonesia
Tbk. Adanya pengaruh yangsignifikan ini mengindikasikan bahwa naik turunnya perputaran piutang
dapat menjelaskan atau memprediksi naik turunnya ROA. Hasil ini menunjukan bahwa fluktuasi naik
turunnya perputaran piutang pada PT. Unilever Indonesia Tbktahun2005 – 2012 diikuti dengan naik
turunnya ROA. Pengaruh ini dinyatakan dalamkoefisien korelasi sebesar R = 0,795 dengan hubungan
antara perputaran piutangterhadap ROA adalah sebesar 79,5% sedangkan 20,5 % dijelaskan oleh
faktor lainyangtidak terdeteksi.
Kesimpulan
BERDASARKAN HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN YANG
TELAH DILAKUKAN SEBELUMNYA, MAKA DAPAT DITARIK
KESIMPULAN SEBAGAI BERIKUT: TERDAPAT PENGARUH
ANTARAPERPUTARAN PIUTANG TERHADAP ROA PADA TINGKAT
KEPERCAYAAN 95%DENGAN DIIKUTI FLUKTUASI NAIK
TURUNNYA PERPUTARAN PIUTANG PADA PT. UNILEVER
INDONESIA TBKTAHUN 2005 – 2012 BEGITU PULA DIIKUTI
DENGAN NAIK TURUNNYA ROA. PENGARUHINI DINYATAKAN
DALAM KOEFISIEN KORELASI R = 0,795 YANG BERARTI KOEFISIEN
KORELASI TERMASUK DALAM KATEGORI HUBUNGAN YANG
KUAT.
HAL INI BERARTI DALAM TABEL KOEFISIEN KORELASI
TERMASUK DALAM KATEGORI ”HUBUNGAN YANG KUAT” DAN
SIFAT HUBUNGANNYA ADALAH SIGNIFIKAN POSITIF, ARTINYA
SEMAKIN CEPAT TINGKAT PERPUTARAN PIUTANGNYA MAKA
PROFITABILITASNYA PUN SEMAKIN MENINGKAT.

Anda mungkin juga menyukai