Hasil Penjualan ”
Makalah Kelompok
Diajukan Sebagai Salah Satu Untuk Pemenuhan Tugas Pembuatan Makalah Untuk mengikuti
Ujian Tengah dan Akhir Semester
Mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi 2 Semester 6 (Kelas M2) Program Studi Akuntansi
STIE.Pembangunan
TANJUNGPINANG KEPULAUAN RIAU
Disusun oleh :
Dosen Pengajar/Pembimbing :
Masyitah As Sahara,SE.,M.Ak
AKUNTANSI MALAM 2
Siklus pendapatan adalah aktivitas yang terkait dengan pertukaran barang dan jasa
dengan pelanggan dan pengumpulan kas dari pendapatan terdiri atas transaksi:
Penjualan kredit
Penagihan/penerimaan piutang
penjualan
Diskon penjualan
Penyisihan Piutang tak Beban piutang tak tertagih Penyisihan piutang tak tertagih
tertagih
TUJUAN AUDIT
Tujuan audit siklus pendapatan adalah untuk memperoleh bukti mengenai masing-
masing asersi signifikan yang berkaitan dengan transaksi dan saldo siklus pendapatan. Tujuan
audit ditentukan berdasar atas kelima kategori asersi laporan keuangan yang dinyatakan oleh
manajemen.
Hubungan antara piutang dagang dan penjualan kredit dimana piutang dagang
khususnya digunakan untuk tagihan yang timbul karena penjualan barang atau jasa secara
kredit, dimana pembeli tidak memberikan surat janji tertulis formal. Jadi secara nyata
piutang dagang timbul karena adanya transaksi penjualan kredit. Oleh karena itu besar
kecilnya penjualan kredit akan berpengaruh langsung terhadap jumlah piutang dagang.
SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PIUTANG
Adapun sistem pengendalian intern atas piutang secara keseluruhan antara lain sebagai
berikut :
1. Memisahkan fungsi pegawai atau bagian yang menangani transaksi penjualan (operasi)
dari " Fungsi Akuntansi Untuk Piutang "
2. Pegawai yang menangani akuntansi piutang, harus dipisahkan dari fungsi penerimaan
hasil tagihan piutang
3. Semua transaksi pemberian kredit, pemberian potongan dan penghapusan piutang, harus
mendapatkan persetujuan dari pejabat yang berwenang.
4. Piutang harus dicatat dalam buku-buku tambahan piutang (Accounts Receivable
Subsidiary Ledger)
5. Perusahaan harus membuat daftar piutang berdasarkan umurnya (Aging Schedule).
Menurut Sukrisno Agoes (2004:176), prosedur audit piutang usaha antara lain :
Pelajari dan evaluasi internal control atas piutang dan transaksi penjualan, piutang dan
penerimaan.
Buat Top Schedule dan Supporting Schedule piutang pertanggal neraca.Minta aging
shedule dari piutang usaha pertanggal neraca yang antara lain menunjukkan nama pelanggan
(customer), saldo piutang, umur piutang dan kalau bisa subsequent collections-nya.
Minta aging schedule dari piutang usaha per tanggal laporan posisi keuangan(neraca)yang
antara lain menunjukan nama pelanggan(custumer), saldo piutang, umur piutang dan kalau
bisa subsequent collectionsnya. Selain itu perlu juga diminta rincian piutang pegawai, wesel
tagih, uang muka dan lain-lain, pertanggal laporan posisi keuangan (neraca).
Periksa mathematical accuracy-nya dan check individual balance ke subledger lalu totalnya
ke general ledger.
Test check umur piutang dari beberapa customer ke subledger piutang dan sales invoice.
Kirimkan konfirmasi piutang:
1) Tentukan dan tuliskan dasar pemilihan pelanggan yang akan dikirim surat konfirmasi.
2) Tentukan apakah akan digunakan konfirmasi positif atau konfirmasi negatif.
3) Cantumkan nomor konfirmasi baik di schedule piutang maupun di surat konfirmasi.
4) Jawaban konfirmasi yang berbeda harus diberitahukan kepada klien untuk dicari
perbedaannya.
5) Buat ikhtisar (summary) dari hasil konfirmasi
Periksa subsequent collections dengan memeriksa buku kas dan bukti penerimaan kas
untuk periode sesudah tanggal neraca sampai mendekati tanggal penyelesaian pemeriksaan
lapangan (audit field work). Perhatikan bahwa yang dicatat sebagai subsequent collections
hanyalah yang berhubungan dengan penjualan dari periode yang sedang diperiksa.
Periksa apakah ada wesel tagih (notes receivable) yang didiskontokan untuk mengetahui
kemungkinan adanya contingent liability.
Periksa dasar penentuan allowance for bad debts dan periksa apakah jumlah yang
disediakan oleh klien sudah cukup, dalam arti tidak terlalu besar dan terlalu kecil.
Test sales cut-of dengan jalan memeriksa sales invoice, credit note dan lain-lain, lebih kurang
2 (dua) minggu sebelum dan sesudah tanggal neraca. Periksa apakah barang-barang yang
dijual melalui invoice sebelum tanggal neraca, sudah dikirim per tanggal neraca. Kalau belum
cari tahu alasannya. Periksa apakah ada faktur penjualan dari tahun yang diperiksa, yang
dibatalkan dalam periode berikutnya
Periksa notulen rapat, surat-surat perjanjian, jawaban konfirmasi bank, dan
correspondence file untuk mengetahi apakah ada piutang yang dijadikan sebagai jaminan.
Periksa apakah penyajian piutang di neraca dilakukan sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia/SAK Tarik kesimpulan mengenai kewajaran saldo piutang yang
diperiksa
RETUR
penjelasan retur, kata sendiri yaitu "kembali", retur sering di sebut sebagai retur
penjualan. Retur penjualan adalahn pengembalian barang dari costumer karna hal tertentu,
mungkin karena rusak dalam perjalanan atau pengiriman barang yang tidak memenuhi
sepesifikasi yang diinginkan costumer
SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA RETUR
System pengedalian interen yang merupakan bagia dari masing-masing system yag di
pergunakan sebagai prosedur da pedoman pelaksanaa oprasional perusahaan atau organnisasi
tertentu. Dalam fungsi terkait retur di gunakan sebagai fungsi penjualan yaitu bertanggung
jawab atas penerimaan pemberitahuan mengenai pengembalian barang yang telah di beli oleh
si pembeli, ada fingsi penerimaan sebagai tanggung jawab berdasarkan otorisasi yang
terdapat dalam memo keredit , fungsi gudang sebagai penyimpanan barang kembali yang di
terima dari retur penjualan setelah barang tersebut diperiksa oleh fungsi penerimaan, yang
terakir fungsi akuntansi yang bertanggung jawab atas pencatatan transaksi retur penjualan
kedalam jurnal umum dan pencatatan berkurangnya piutang dan bertambahnya persedian
akibat retur penjualan kartu persediaan.
Menurut standar akutansi keuagan yang dikeluarkan denga IAI ( ikatan akuntansi
indonesia) October 1994, sebagai pengganti prinsip Akuntansi Indonesia pernyataan no.6 Pa
1 1986 ini menjadi persyaratan standar akuntansi keuangan no30 ( PSAK No 30 ). Retur
sering dikaitkan dengan akuntansi sering di sebut return of asset yang digunakan dalam
situasi marger,akuisisi dan penilaian harga pasar saham.metode ini juga dapat di gunakan
untuk membandingkan perusahaaan yang berada di dalam industry yang sama.