Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Piutang merupakan hak menagih dari penjual kepada pembeli karena adanya
suatu transaksi penjualan yang dilakukan secara kredit. Piutang dalam
laporan keuangan entitas termasuk dalam kelompok akun aktiva lancar dan
terdiri dari piutang dagang maupun piutang wesel. Sedangkan anggaran
piutang adalah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang
sejumlah piutang perusahaan beserta peru- bahan-perubahanya dari waktu ke
waktu selama periode yang akan datang. Anggaran piutang penting bagi para
manajer dan investor karena piutang merupakan aset dalam laporan keuangan
yang harus mencerminkan nilainya dan merupakan dasar untuk penentuan laba
atau pengukuran kinerja perusahaan. Dalam melakukan anggaran piutang perlu
dibuat secara hati-hati dan teliti karena memberikan penjualan secara kredit
memiliki resiko yaitu tertanamnya harta dalam piutang dan risiko tidak
tertagihnya sebagian atau seluruh piutang. Oleh karena itu, disusunlah
makalah yang berjudul “Anggaran Piutang” guna meningkatkan pemahaman
mendalam.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan makalah diatas penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa itu anggaran piutang?
2. Apa tujuan penyusunan anggaran piutang?
3. Bagaimana pendekatan dalam penyusunan piutang?
4. Apa saja jenis dan manfaat anggaran piutang ?
5. Apa saja faktor yang mempengaruhi anggaran piutang ?
6. Bagaimana penyusunan anggaran piutang ?

1.3. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk :
1. Mengetahui pengertian anggaran piutang
2. Mengetahui tujuan penyusunan anggaran piutang
3. Mengetahui pendekatan dalam penyusunan piutang
4. Mengetahui jenis dan manfaat anggaran
5. Mengetahui faktor yang mempengaruhi anggaran piutang
6. Mengetahui cara penyusunan anggaran piutang

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Anggaran Piutang


Dimaksudkan dengan Budget Piutang (receivablebudget) ialah yang
merencanakan secara sistematis dan lebih terperinci tentang jumlah
piutang beserta perubahannya dari waktu ke waktu (bulan ke bulan) selama
periode tertentu yang akan datang. Secara umum, semua Budget, termasuk Budget
Piutang, mempunyai tiga kegunaan pokok, yaitu sebagai pedoman kerja, sebagai
alat manajemen untuk menciptakan koordinasi kerja, dan sebagai alat manajemen
untuk melakukan evaluasi atau pengawasan kerja. Seringkali kegunaan semacam
ini disebut juga sebagai kegunaan manjerial, karena berkaitan erat dengan fungsi
manajemen, terutama di bidang perencanaan (planning), pengkoordinasian
(coordinating) dan pengawasan (controling). Sedangkan secara khusus, Budget
Piutang berguna sebagai dasar untuk meyusunbudget kas, karena hasil penagihan
piutang tersebut akan menjadi pemasukan yang menambah kas. Maka dari itu
perlunya anggaran piutang disusun karena anggaran piutang merupakan dasar
penyusunan anggaran kas, dimana yang kita ketahui bahwa kas menentukan
operasional perusahaan.

2.2 Jenis-Jenis Dan Manfaat Anggaran Piutang


2.2.1 Jenis – Jenis Piutang
1. Piutang dagang Piutang dagang
yaitu piutang yang timbul sebagai akibat menjual barang secara kredit dari
usaha pokok perusahaan. Piutang usaha berbeda dengan piutang dagang.
Piutang dagang hanya terdapat pada perusahaan dagang yang menjual
barang dagangannya secara kredit. Sedangkan piutang usaha meliputi seluruh
macam jenis perusahaan yang menjual barang atau jasa dari usaha pokoknya
secara kredit.
2. Piutang wesel
Jenis piutang ini yaitu piutang yang didukung janji tertulis dalam
bentuk wesel, piutang wesel dan piutang berharga dapat terjadi karena
menjual barang secara kredit atau pembelian pinjaman dalam bentuk uang,
piutang wesel adalah jenis piutang dengan periode kreditnya lebih dari 60 hari.
3. Piutang surat berharga
Contoh :bilyet giro belum jatuh tempo, cek kosong, dan cek mundur
4. Beban dibayar dimuka
Contoh :sewa dibayar di muka, iklan di bayar dimuka, bunga di bayar di muka
5. Setoran jaminan
Contoh :untuk keperluan garansi / jaminan bank dan keperluan menjalin
hubungan bisnis lainnya

2
6. Piutang pajak
Contoh :angsuran pajak, pajak masukan, kelebihan bayar pajak.

7. Piutang usaha

Jenis piutang ini adalah piutang yang timbul sebagai akibat menjual barang atau
jasa secara kredit dari usaha pokok perusahaan. Dan jenis piutang ini bisa
ditagih dalam waktu antara 30 hingga 60 hari.

Anggaran piutang yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah anggaran


piutang usaha. Hal ini bukan berarti jenis piutang lainnya tidak penting untuk
dianggarkan, melainkan karena piutang usaha timbul oleh kebijakan perusahaan
untuk memperlancar kegiatan penjualan dan kegiatan penjualan merupakan ujung
tombak maju mundurnya suatu perusahaan.

2.2.2 Manfaat Anggaran Piutang

Manfaat anggaran piutang bisa dilihat dari dua sisi, yaitu secara umum
dan secara khusus. Secara umum anggaran piutang mempunyai 3 kegunaan pokok
yaitu :

1. Sebagai pedoman kerja Sebagai dasar penyusunan anggaran piutang untuk tahun
yang akan dating karena telah diketahui jumlah tingkat penerimaan pelunasan
piutang bulan-bulan sebelumnya. Ini bisa menjadikan bisnis memiliki rencana
yang lebih jelas berdasarkan modal yang akan mereka dapatkan di masa
depan dengan memiliki strategi anggaran piutang yang baik
2. Sebagai alat pengkoordinasian kerja Sebagai alat untuk mengendalikan jumlah
piutang dalam jangka waktu tagihan supaya tidak terjadi keterlambatan
pembayaran kredit penjualan. Meminimalisir kerugian akibatpiutang yang tidak
terbayar adalah hal penting dalam proses ini. Oleh sebab itu, proses
penganggaran piutang berdampak dalam operasi bisnis dan kebijakan
memberikan jumlah piutang
3. Sebagai alat pengawas kerja Untuk menilai kinerja perusahaan dalam
mengelola perputaran piutang yang nantinya akan berakibat pada jumlah kas
yang ada diperusahaan. Jadi pada intinya, pengelolaan piutang yang baik
akan membuat kas bisnis yang sehat. Sedangkan secara khusus tujuan dari
anggaran piutang adalah sebagai dasar penyusunan anggaran kas, karena
piutang yang tertagih akan berakibat penambahan terhadap kas.

2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Anggaran Piutang


Ada beberapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya anggaran piutang,
antara lain volume barang yang dijual secara kredit, standard kredit, jangka
waktu kredit, pemberian potongan, pembatasan kredit, dan kebijakan penagihan
piutang. Berikut ini dijelaskan mengenai faktor yang mempengaruhi anggaran
piutang tersebut.

3
1. Volume Barang Yang Dijual Secara Kredit

Volume barang yang dijual secara kredit lebih besar dari pada tunai dapat
semakin memperbesar anggaran dalam piutang usaha dan sebaliknya. Contoh :
sebulan dijual barang Rp 100.000 dengan syarat 10% dibayar tunai dan 90%
dilakukan secara kredit. Dengan demikian, piutang usaha yang tertanam 90%
x Rp 100.000 = Rp 90.000

Volume barang yang dijual secara kredit lebih kecil daripada tunai dapat
memperkecil anggaran dalam piutang usaha. Contoh :sebulan dijual barang
Rp 100.000 dengan syarat 90% dibayar tunai dan 10% dilakukan secara kredit.
Dengan demikian, piutang usaha tertanam 10% x Rp 100.000 = Rp 10.000.
kesimpulannya, semakin besar piutang usaha yang tertanam semakin besar
risiko dalam piutang

2. Standar Kredit
Penentuan standard kredit menentukan besar kecilnya piutang usaha yang
tertanam. Semakin longgar standard kredit yang diberikan maka semakin
besar pula piutang yang tertananm dan semakin besar resiko kerugian
piutang. Standar kredit yang longgar dan ekstrem misalnya tidak perlu jaminan
kredit termasuk jaminan kredit atas barang yang dibeli, semua orang boleh
diberikan fasilitas kredit, tanpa batas umur dan tanpa mempertimbangkan
apakah calon debitor berpengalaman atau tidak dalam bekerja. Dengan kata
lain, analisis 5C dan 3S diabaikan.

Sebaliknya, semakin ketat standard kredit yang diberikan maka semakin kecil
piutang yang dianggarkan dan semakin kecil risiko kerugian piutang.
Standar kredit yang ketat dan ekstrem artinya calon debitor diseleksi secara
ketat.

3. Jangka Waktu Kredit


Jangka waktu kredit mempengaruhi besar kecilnya piutang usaha yang
tertanam. Semakin panjang jangka waktu kredit maka semakin besar piutang
usaha yang tertanam, dan sebaliknya. Jangka waktu kredit yang panjang
dapat meningkatkan volume barang atau jasa yang dijual, di samping juga
mengakibatkan piutang usaha semakin besar.

4. Pemberian Potongan Pemberian potongan harga juga dapat mempengaruhi


besarnya investasi dalam piutang. Pemberian potongan yang besar akan
memperkecil piutang usaha yang tertanam. Sebaliknya, pemberian potongan
yang kecil memperbesar piutang yang tertanam

4
Contoh :
Barang yang dijual Rp 100.000
Pembelian tunai dengan potongan 10% Rp 10.000
Uang yang harus dibayar pembeli Rp 90.000
Dengan demikian, penjualan secara tunai tidak mengakibatkan timbulnya
piutang, sedangkan pembelian secara kredit (tanpa potongan) mengakibatkan
piutang usaha sebesar Rp 100.000

5. Pembatasan Kredit
Pembatasan kredit yang dimaksudkan di sini adalah pembatasan kredit
dalam arti kuantitatif, yaitu berkenaan dengan batas (jumlah) kredit
maksimal yang akan dberikan. Pembatasan kredit juga dapat mempengaruhi
besar kecilnya piutang usaha. Semakin tinggi batasan (plafon) kredit maka
semakin besar piutang usaha yang tertanam dan semakin rendah batasan
kredit maka semakin kecil piutang yang tertanam.

6. Kebijakan Penagihan Piutang


Kebijakan penagihan piutang mempengaruhi besar kecilnya piutang usaha
yang tertanam. Perusahaan dapat menjalankan kebijakan penagihan piutang
secara aktif ataupun pasif. Kebijakan penagihan piutang secara aktif dapat
memperkecil piutang usaha yang tertanam, sebaliknya kebijakan penagihan
piutang secara pasif dapat memperbesar piutang usaha yang tertanam.
Kebijakan penagihan piutang secara aktif memerlukan biaya (beban) yang
besar dibandingkan kebijakan penagihan secara pasif. Biaya yang
dikeluarkan dalam kebijakan penagihan piutang secara aktif meliputi biaya
perjalanan, biaya telepon, biaya surat menyurat, biaya administrasi piutang,
dan lain-lain.

2.4 Penyusunan Anggaran Piutang


Penyusunan anggaran piutang usaha merupakan tanggung jawab Divisi Kredit.
Divisi kredit dalam menyusun anggaran piutang harus bekerja sama dengan Divisi
penjualan. Divisi Penjualan biasanya berada dibawah manajer pemasaran,
sedangkan Divisi Kredit biasanya berada dibawah manajer keuangan.
Penyusunan dalam bahasan pokok ini berupa anggaran piutang usaha. Berikut
ini merupakan contoh penyusunan anggaran piutang:

1. Data yang diperlukan :


Data realisasi dan anggaran jualan PT Sari Indah selama triwulan pertama
tahun 2010 adalah sebagai berikut:

Realisasi Desember Rp. 80.000


Anggaran Januari Rp. 85.000

5
Februari Rp. 90.000
Maret Rp. 95.000
Syarat pembayaran 50% tunai, 40% kredit sebulan, 10% kredit dua
bulan, dan 1% ditaksir tidak tertagih dari piutang usaha bulan yang
bersangkutan.
2. Penyusunan Anggaran Piutang
Sebelum menyusun anggaran piutang perlu dilakukan perhitungan
anggaran piutang usaha bersih dan taksiran piutang utang tak tertagih sebagai
berikut,
Perhitungan anggaran piutang usaha bersih:

Januari = 9% x Rp. 80.000 + 49% x Rp. 85.000 = Rp. 48.850


Februari = 9% x Rp. 85.000 + 49% x Rp. 90.000 = Rp. 51.750
Maret = 9% x Rp. 90.000 + 49% x Rp. 95.000 = Rp. 54.650

Perhitungan taksiran piutang tak tertagih (penghapusan piutang)

Desember = 1% x Rp. 80.000 = Rp.800


Januari = 1% x Rp. 85.000 = Rp.850
Februari = 1% x Rp. 90.000 = Rp.900
Maret = 1% x Rp. 95.000 = Rp.950

Anggaran piutang usaha diperoleh dari piutang usaha bersih


ditambah cadangan penghapusan piutang usaha. Cadangan penghapusan
piutang usaha dihitung dari penghapusan piutang usaha periode (bulan) lalu
ditambah penghapusan sebagai berikut:

Januari = Rp. 800 (bulan Desember) + Rp.850 = Rp.1.630


Februari = Rp. 850 (bulan Januari) + Rp. 900 = Rp. 1.750
Maret = Rp. 900 (bulan Februari) + Rp.9650 = Rp. 1.850

Anggaran piutang usaha juga dapat dihitung sebagai berikut:


Januari = 10% x Rp. 80.000 + 50% x Rp. 85.000 = Rp.50.500
Februari = 10% x Rp. 85.000 + 50% x Rp. 90.000 = Rp.53.500
Maret = 10% x Rp. 90.000 + 50% x Rp. 95.000 = Rp.56.500
Keterangan : 9% + 1% = 10%
49% + 1% = 50%

Anggaran piutang usaha dapat disusun seperti table berikut:

PT Sari Indah
AnggaranPiutang Usaha TriwulanPertamaTahun 2010

Keterangn Januari Februari Maret


Piutang usaha Rp 50.500 Rp 53.500 Rp 65.500

6
Cadangan
Rp 1.650 Rp 1.759 Rp 1.850
penghapusan
Piutang usaha bersih Rp 48.850 Rp 51.750 Rp 54.650

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Piutang adalah hak menagih sejumlah harta dari kreditor kepada debitor yang
bersedia melunasi pada waktu mendatang. Piutang usaha adalah piutang yang
timbul karena menjual barang atau jasa secara kredit. Manfaat piutang usaha yang
utama adalah untuk meningkatkan volume barang yang dijual agar mampu
bersaing.

Faktor yang memengaruhi anggaran piutang antara lain volume barang


yang dijual secara kredit, standar kredit, jangka waktu kredit, pemberian
potongan, pembatasan kredit, dan kebijakan penagihan piutang.

Langkah penyusunan anggaran piutang usaha :


a. Mengumpulkan data realisasi dan anggaran jualan
b. Menentukan taksiran piutang tak tertagih (bila ada) dan syarat pembayaran
c. Menghitung anggaran piutang usaha termasuk menghitung taksiran kerugian
piutang (bila ada), dan
d. Menyusun anggaran piutang

7
DAFTAR PUSTAKA

Nafarin, M. (2018). Penganggaran Perusahaan (3 ed.). Jakarta: Salemba Empat.


Retrieved april 17, 2022

Poerwanto, H. (n.d.). Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Piutang. Retrieved april


17, 2022, from sites google:
https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/anggaran-piutang/faktor-
faktor-yang-mempengaruhi-piutang

Pornawan, O. S. (n.d.). Anggaran Piutang: Pengertian, Manfaat, dan Cara


Penyusunannya. Retrieved april 17, 2022, from Kledo:
https://kledo.com/blog/anggaran-piutang/

Anda mungkin juga menyukai