Anda di halaman 1dari 10

PENGANGGARAN

PENYUSUNAN ANGGARAN PIUTANG

OLEH

MADE ARIADA

1917051182

4G

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN EKONOMI DAN AKUNTANSI

PRODI S1 AKUNTANSI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

TAHUN AJARAN 2021


ANGGARAN PIUTANG
1. Pengertian Dan Manfaat Anggaran Piutang
Piutang (receivable) adalah hak menagih sejumlah harta dari kreditor (pemberi
pinjaman) kepada debitor (penerima pinjaman) yang bersedia melunasinya pada waktu
mendatang. Jadi piutang itu ada karena terdapat dua pihak, yaitu kreditor dan debitor,
ada kesediaan debitor untuk melunasi kewajibannya kepada kreditor, ada jarak waktu
mulai timbul piutang sampai saat pelunasannya, ada hak menagih yang dimiliki kreditor.
Ada beberapa jenis piutang, yaitu
1) Piutang surat berharga (contoh: bilyet giro belum jatuh tempo, bilyet kosong,
cek kosong dan cek mundur), beban bayar dimuka (contoh: sewa dibayar
dimuka, iklan dibayar dimuka, dan bunga dibayar di muka), setoran jaminan
(contoh: untuk keperluan garansi/jaminan bank dan untuk keperluan menjalin
hubungan bisnis lainnya), piutang pajak (contoh: angsuran pajak, pajak
masukan, kelebihan bayar pajak, dan lain - lain) pinjaman pekerja, piutang uang
muka, piutang wesel, piutang usaha, dan piutang lainnya.
2) Piutang wesel (notes receivable) adalah piutang yang didukung janji tertulis
dalam bentuk wesel. Piutang wesel dan piutang surat berharga dapat terjadi
karena menjual barang secara kredit atau pemberian pinjaman dalam bentuk
uang. Piutang uang muka dapat terjadi setelah uang muka beli barang atau uang
muka kerja (seperti pasang iklan atau membuat baliho).
3) Piutang usaha (account receivable) adalah piutang yang timbul sebagai akibat
menjual barang dan jasa secara kredit dari usaha pokok perusahaan. Piutang
usaha berbeda dengan piutang dagang. Piutang usaha meliputi piutang dagang,
sedangkan piutang dagang hanya terdapat pada perusahaan dagang yang
menjual barang dagangannya secara kredit. Piutang usaha ini meliputi seluruh
macam/jenis perusahaan yang menjual barang atau jasa dari usaha pokoknya.
Pengertian Anggaran Piutang
Anggaran piutang (receivable budget) ialah anggaran yang merencanakan
secara lebih terperinci tentang jumlah piutang perusahaan beserta perubahan -
perubahannya dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang. Anggaran
piutang menunjukan besarnya piutang yang terjadi dari waktu ke waktu karena
perusahaan mengadakan transaksi - transaksi penjualan secara kredit, menunjukan
jumlah piutang yang tertagih dari waktu ke waktu, serta menunjukkan pula sisa piutang
yang belum tertagih dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang.
Memberikan kredit memiliki beberapa resiko, diantaranya adalah resiko
tertanamnya harta dalam piutang dan resiko tidak tertagihnya sebagian atau seluruh
piutang. Oleh karena itu perlu ditentukan besarnya anggaran piutang tak tertagih
dengan cara menyediakan cadangan penghapusan piutang sebagai akibat
kemungkinan tidak tertagih. Dengan demikian, kerugian piutang tidak tertagih tidak
dianggap sebagai hal yang tidak terduga.
Selain itu juga piutang adalah salah satu bentuk investasi. Sebagai salah satu
bentuk investasi maka piutang :
 Menyerap sejumlah dana modal kerja,
 Mempunyai usia tertentu sesuai dengan waktu keterikatannya,
 Mempengaruhi tingkat resiko perusahaan secara keseluruhan.
Manfaat dari Anggaran Piutang disini secara garis besar dapat dikatakan
sebagai semua anggaran yang didalamnya mempunyai kegunaan pokok, yaitu sebagai
pedoman kerja bagi sebuah entitas, sebagai alat perkoordinasian kerja, serta sebagai
alat pengawasan kerja yang nantinya mempermudah perusahaan, selanjutnya
membantu pihak management dalam memimpin sebuah jalannnya perusahaan.
Sedangkan secara mengkhusus, anggaran piutang dapat di pergunakan sebagai
dasar dalam penyusunan berupa anggaran kas, karena didalamnya mengenai
penagihan-penagihan piutang tersebut yang nantinya merupakan pemasukan kas bagi
perusahaan. Dalam piutang disini juga memberikan kredit kepada pihak perusahaan
lain untuk melunasi piutannya tersebut, seperti diantaranya berupa resiko tertanamnya
harta dalam piutang dan resiko tidak tertagihnya sebagian atau seluruh piutang yang
terhutang.
Oleh karena demikian perlu ditentukan besarnya anggaran piutang yang tidak
tertagih dengan cara menyediakan cadangan berupa pengahapusan piutang sebagai
suatu akibat yang memungkinkan terjadi piutang tidak tertagih. Dengan demikian,
kerugian piutang tidak tertagih bisa di ringankan dan tidak dianggap sebagai hal yang
tidak terduga.
Selain itu juga piutang dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk investasi,
yang dimana mampu menyerap sejumlah dana modal kerja atau hasil kerja selanjunya
piutang mempunyai usia tertentu sesuai dengan waktu keterikatannya dengan suatu
entitas, dan piutang juga mempengaruhi tingkat resiko perusahaan secara menyeluruh.
Maka Dengan adanya anggaran piutang ini dapat menunjukkan beberapa hal
seperti Menunjukkan besarnya putang yang terjadi dari waktu ke waktu, menunjukkan
jumlah piutang yang tertagih dari waktu ke waktu, dan menunjukkan sisa piutang yang
belum tertagih dan tidak tertagih dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang.
Berikut ini secara umum manfaat dari anggran piutang diantarannya:
a) Sebagai upaya untuk meningkatkan omzet penjualan bagi pihak perusahaan,
sehingga nantinya menambah keuntungan dan juga nantinya dapat ditingkatkan.
b) Dalam jenis usaha tertentu, dengan adanya kredit jangka panjang dapat
menciptakan keuntungan tambahan tertentu bagi sebuah perusahaan.
c) Dapat mempererat hubungan dagang antara perusahaan dengan relasinya.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Piutang
Suatu budget akan dapat berfungsi dengan baik apabila taksiran - taksiran yang
terdapat didalamnya harus cukup akurat, sehingga dapat membuat hasilnya tidak jauh
berbeda dengan realisasinya. Untuk melakukan suatu taksiran yang akurat diperlukan
data informasi yang lengkap dan pengalaman yang telah terjadi pada tahun - tahun
sebelumnya yang dijadikan sebagai faktor-faktor penetapan piutang. Berikut ini
merupakan faktor - faktor yang harus dipertimbangkan dalam menyusun anggaran
piutang yaitu :
1. Anggaran Penjualan
Faktor pertama yang mempengaruhi dalam anggaran piutang yaitu anggaran
penjualan, yang dimana khususnya rencana tentang jenis dan jumlah yang akan dijual
dari waktu ke waktu selama periode tertentu. Serta semakin besar jumlah penjualan
yang dilakukan perusahaan maka transaksi penjualan secara kredit yang dilakukan
akan cenderung semakin besar juga, sehingga membuat piutang usaha bertambah.
Walaupun rencana penjualan secara kredit, besarnya direncanakan dengan pada waktu
sebelumnya, sangat memungkinkan juga rencana penjualan secara kredit juga semakin
besar.
2. Keadaan persaingan di pasar
Yang kedua ada keadaan persaingan di pasar, yang dimana pada fakor ini
penjualan secara kredit akan meningkat apabila jumlah persaingan di pasar mengalami
peningkatan. Dan sebaliknya apabila pesaingan dipasar lebih lunak maka akan dapat
memungkinkan perusahaan untuk memperkecil penjualan transaksi penjualan secara
kredit sehingga dapat memperkecil piutang perusahaan. Banyaknya pesaing di pasar
akan dapat mempengaruhi kebijakan penjualan yang akan ditetapkan, untuk
mempertahankan tingkat penjualan, sebagian penjualan akan dilakukan secara kredit
untuk menarik perhatian para konsumen untuk membeli produk perusahaan tersebut.
3. Posisi perusahaan dalam persaingan
Yang ketiga ada posisi perusahaan dalam persaingan, posisi perusahaan dalam
persaingan akan semakin kuat untuk bersaing di pasaran, maka akan membuat
perusahaan cenderung untuk melakukan penjualan secara tunai sehingga memperkecil
penjualan secara tunai, sehingga dapat membuat piutang pada perusahaan ikut
mengecil. Akan tetapi sebaliknya apabila posisi perusahaan semakin lemah maka akan
membuat perusahaan untuk melakukan penjualan secara kredit, dan membuat jumlah
piutang ikut meningkat.
4. Syarat pembayaran (tem of payment) yang ditawarkan oleh perusahaan
Apabila perusahaan memberikan potongan penjualan atau sering dikenal
dengan kata diskon maka akan dapat menarik daya beli konsumen dengan melakukan
pembelian secara tunai, sehingga dengan dilakukannya pembelian secara tunai oleh
konsumen akan membuat piutang pada perusahaan menjadi lebih kecil. Dan sebaliknya
apabila perusahaan menawarkan harga potongan penjualan/ diskon maka kurang dapat
menarik perhatian dari konsumen, maka para konsumen akan lebih memilih untuk
melakukan pembelian secara kredit, sehingga dapat membuat tingkat piutang
perusahaan semakin meningkat.
5. Kebijakan perusahaan dalam penagihan piutang
Jumlah piutang perusahaan akan berkurang apabila perusahaan semakin intens
untuk melakukan penagihan piutang, akan tetapi sebaliknya jumlah piutang suatu
perusahaan akan menumpuk apabila perusahaan tidak aktif dalam menagih
piutangnya.
6. Rencana perusahaan untuk melakukan penjualan secara kredit aktiva - aktiva lain
selain barang-barang hasil produksinya.
Faktor terakhir dalam penyusunan anggaran piutang yaitu rencana perusahaan
untuk melakukan penjualan secara kredit aktiva - aktiva lain selain barang-barang hasil
produksi perusahaan, yang dimana apabila perusahaan merencanakan penjualan
secara kredit terhadap sebagian dari aktiva tetapnya, maka piutang yang dimiliki oleh
perusahaan akan semakin besar juga. Dan sebaliknya apabila perusahaan tidak
merencanakan penjualan secara kredit terhadap aktiva tetapnya, maka piutang
perusahaan tidak akan bertambah.
 Penyusunan Anggaran Piutang
Walaupun anggaran piutang tidak mempunyai suatu bentuk standar yang harus
digunakan, akan tetapi langkah - langkah sistematis tetap diperlakukan untuk
menyusun anggaran piutang. Berikut ini beberapa langkah-langkah yang arus
diperhatikan dalam menyusun anggaran piutang, yaitu:
a) Menentukan besarnya penjualan tunai dan penjualan kredit yang dihasilkan oleh
perusahaan dalam jangka waktu satu bulan atau triwulan.
b) menentukan besarnya bad debt atau besarnya piutang tak tertagih yang harus
dicadangkan. Besarnya bad debt yang harus dicadangkan biasanya akan
dinyatakan dalam bentuk persentase (%). Dalam menghitung bad debt ini,
haruslah diperhatikan apakah bad debt ini dikurangi langsung dari total penjualan
kredit, yang kemudian baru menghitung penerimaan piutang perusahaan pada
bulan-bulan berikutnya. Atau menghitung belakangan, termasuk jumlah dari
penjualan kredit.
c) Mengetahui atau menghasilkan term of credit. Misalnya didalam penjualan kredit
ditentukan bahwa besarnya piutang yang diterima pada bulan tersebut sebesar
70%, kemudian pada bulan- bulan berikutnya 10%.
 Perputaran Piutang
Piutang sebagai unsur modal kerja dalam kondisi berputar, yaitu dari kas, proses
komoditi, penjualan, piutang, kembali ke kas. Makin cepat perputaran piutang makin
baik kondisi keuangan perusahaan. Perputaran piutang (receivable turnover) dapat
disajikan dengan perhitungan yaitu dengan cara, penjualan bersih secara kredit dibagi
rata-rata piutang. Kemudian 360 hari dibagi perputaran piutang menghasilkan hari rata-
rata pengumpulan piutang (average collection period of accounts receivable).
Pengendalian Piutang Perputaran piutang harus dikendalikan dengan menyusun tabel
umur piutang (aging schedule of receivables), di mana dalam tabel tersebut dapat
diketahui jumlah piutang yang segera dapat ditagih dan yang lambat ditagih, dan dapat
diketahui penghutang atau debitur yang baik dan yang buruk.
Piutang merupakan unsur penting dalam neraca. Prosedur yang wajar dan cara
pengamanan yang cukup terhadap piutang penting bukan saja untuk keberhasilan
perusahaan, tetapi juga untuk memelihara hubungan yang memuaskan dengan
pelanggan. Pengendalian piutang dimulai sebelum ada persetujuan untuk mengirimkan
barang dagangan, sampai setelah penyiapan dan penerbitan faktur, dan berakhir
dengan penagihan hasil penjualan. Prosedur pengendalian piutang berhubungan erat
dengan pengendalian penerimaan kas disatu pihak, dan pengendalian persediaan dilain
pihak, sehingga piutang merupakan mata rantai diantara keduanya.
Ada 3 (tiga) bidang pengendalian piutang yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pemberian Kredit Dagang. kebijakan kredit dan syarat penjualan harus tidak
menghalangi penjualan kepada para pelanggan yang sehat keadaan
keuangannya, dan juga tidak boleh menimbulkan kerugian yang besar karena
adanya piutang sangsi yang berlebihan.
2. Penagihan (Collections). apabila telah diberikan kredit, harus dilakukan setiap
usaha untuk memperoleh pembayaran yang sesuai dengan syarat penjualan
dalam waktu yang wajar.
3. Penetapan dan penyelenggaraan pengendalian intern yang layak. Membuat suatu
sistem pengendalian intern yang memadai untuk memastikan bahwa semua
penyerahan barang sudah difakturkan, atau difakturkan sebagai mana mestinya
kepada para pelanggan, dan bahwa penerimaan benar-benar masuk kedalam
rekening perusahaan.
3. Ilustrasi Penyusunan Anggaran Piutang
Penyusunan anggaran piutang usaha merupakan tanggung jawab Divisi Kredit.
Divisi Kredit dalam menyusun anggaran piutang usaha harus bekerja sama dengan
Divisi Penjualan. Divisi Penjualan biasanya dibawah manajer pemasaran, sedangkan
Divisi Kredit berada dibawah manajer keuangan. Penyusunan anggaran piutang dalam
bahasan pokok ini berupa anggaran piutang usaha .
1. Data yang Diperlukan
Sebagai ilustrasi , data realisasi dan anggaran jualan PT Waja Sampai Kaputing
selama triwulan pertama tahun 2011 sebagai berikut:
Realisasi Anggaran
Desember Rp 80.000
Januari Rp 85.000
Februari Rp 90.000
Maret Rp 95.000
Syarat pembayaran 50% tunai , 40% kredit sebulan , 10% kredit dua bulan, dan
1% ditaksir tidak tertagih dari piutang usaha bulan yang bersangkutan.
2. Penyusunan Anggaran Piutang
Sebelum menyusun anggaran piutang perlu dilakukan perhitungan anggaran
piutang usaha bersih dan taksiran piutang tak tertagih sebagai berikut.
Perhitungan anggaran piutang usaha bersih :
Januari = 9% x Rp 80.000 + 49% x Rp 85.000 = Rp 48.850
Februari = 9% x Rp 85.000 + 49% x Rp 90.000 = Rp 51.750
Maret = 9% x Rp 90.000 + 49% x Rp 95.000 = Rp 54.650
Perhitungan taksiran piutang tak tertagih (penghapusan piutang) :
Desember = 1% x Rp 80.000 = Rp 800
Januari = 1% x Rp 85.000 = Rp 850
Februari = 1% x Rp 90.000 = Rp 900
Maret = 1% x Rp 95.000 = Rp 950
Anggaraan piutang usaha diperoleh dari piutang uasaha bersih ditambah
cadangan penghapusan piutang usaha. Cadangan penghapusan piutang usaha
dihitung dari penghapusan piutang usaha periode (bulan) lalu ditambah penghapusan
piutang usaha periode (bulan) ini. Cadangan penghapusan piutang usaha
perhitungannya sebagai berikut:
Januari = Rp 800 (bulan Desember) + Rp 850 = Rp 1.650
Februari = Rp 850 (bulan Januari) + Rp 900 = Rp 1.750
Maret = Rp 900 (bulan Februari) + Rp 950 = Rp 1.850
Anggaran piutang usaha juga dapat dihitung sebagai berikut :
Januari = 10% x Rp 80.000 + 50% x Rp 85.000 = Rp 50.500
Februari = 10% x Rp 85.000 + 50% x Rp 90.000 = Rp 53.500
Maret = 10% x Rp 90.000 + 50% x Rp 95.000= Rp 56.500
Keterangan:
9% + 1% = 10%
49% + 1% = 50%
Anggaran piutang usaha dapat disusun seperti tampak pada tabel
PT Waja Sampai Kaputing Anggaran Piutang Usaha Triwulan Pertama Tahun 2011
Keterangan Januari Februari Maret
Piutang usaha Rp 50.500 Rp 53.500 Rp 56.500
Cadangan Rp 1.650 Rp 1.750 Rp 1.850
penghapusan
Piutang usaha Rp 48.850 Rp 51.750 Rp. 54.650
bersih
Referensi
Cahyani, Pangestuti, dewi. 2019. Pengangguran Perusahaan. Universitas
Pembangunan Nasional. Jakarta.
Rosmaida Tambun, SE.,M.SI. 2020. Penganggranpeusahaan
https://books.google.co.id/books?id=05QBEAAAQBAJ&pg=PA72&dq=manfaat+anggar
an+piutang&hl=id&newbks=1&newbks_redir=1&sa=X&ved=2ahUKEwitgKLE8JrwAhWy
heYKHTyRD40Q6AEwAHoECAIQAg. PT Rel Karir Pembelajar. (Diakses pada tanggal
7 mei 2021).
M. Fuad, Edy Sukarno, Sugiarto, Moeljadi, Ellen Christina, Fatimah R.N. Hannah M.
2020.
ANGGARAN.https://www.google.com/search?safe=strict&tbm=bks&sxsrf=ALeKk01P
9mMbzI3YRfoZN8D_iCjCvT2VsQ:1619843379873&tbm=bks&q=inauthor:%22M.+Fuad
+Edy+Sukarno,+Sugiarto,+Moeljadi,+Ellen+Christina,+Fatimah+R.N.+Hannah+M.%22&
sa=X&ved=2ahUKEwjR1_7p0qfwAhWe7HMBHbNZAkQQ9AgwAnoECAUQBQ.
PTGramedia Pustaka Utama. (Diakses pada tanggal 7 mei 2021).

Anda mungkin juga menyukai