Pertanyaan : 1. Apakah dengan adanya pengendalian internal, dapat menjamin tujuan suatu perusahaan akan tercapai dengan baik? dan langkah apa yang harus dilakukan agar tujuan pengendalian internal dapat tercapai? Jawaban : Belum tentu pengendalian intern tidak memberikan jaminan akan tercapainya tujuan perusahaan. Hal ini karena jika suatu perusahaan sistem pengendalian internnya sudah baik tetapi misalnya managernya kurang bisa menghandle bawahannya dengan baik maka pengendalian tersebut tidak bisa terlaksana. Tetapi jika managernya bisa menjalankan sistemnya dengan baik dan mempunyai sifat kepemimpinan yang baik dalam artian pengelolaan manajemennya sudah sangat baik juga maka tujuan perusahaan pun bisa tercapai. Adapun langkah yang harus dilakukan agar tujuan dapat tercapai yaitu: a) Penggunaan wewenang secara tepat Dalam organisasi setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui transaksi tersebut. Oleh karena itu dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya transaksi. Otorisasi mencegah terjadinya penyelewengan transaksi kepada orang lain. b) Pembagian tugas Pembagian tugas memisahkan fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi (pencatatan). Jika semua fungsi disatukan akan membuka kemungkinan terjadinya pencatatan transaksi yang sebenarnya tidak terjadi sehingga informasi akuntansi yang dihasilkan tidak dapat dipercaya kebenarannya. c) Dokumen dan catatan yang memadai akan menghasilkan informasi yang teliti dan dapat dipercaya mengenai kekayaan, hutang, pendapatan, dan biaya suatu organisasi. d) Keamanan meliputi pembatasan akses ke tempat penyimpanan aset dan catatan perusahaan untuk menghindari terjadinya pencurian aset dan data atau informasi perusahaan. e) Semua catatan mengenai aktiva harus dibandingkan secara periodik dengan aktiva yang ada secara fisik. Pertanyaan : 2. Apakah semua perusahaan harus memberlakukan kerangka pengendalian internal sesuai dengan model COSO yang sudah kalian jelaskan? Bagaimana dengan perusahaan kecil atau menengah? Jawaban : Tidak semua perusahaan harus memberlakukan kerangka pengendalian internal sesuai dengan model COSO, hal ini dapat kita lihat berdasarkan keperluan dari jenis usaha itu sendiri yang mana dari semua jenis usaha tersebut memiliki cara pengendalian yang berbeda-beda dan juga memiliki karakteristik tersendiri, sehingga membuatnya menjadi lebih nyaman dengan sistem pengendaliannya sendiri, hanya sebagian saja yang memberlakukan sistem pengendalian intern model COSO. Hal ini karena perusahaan berskala kecil dan menengah mempunyai keunggulan untuk dapat membangun lingkungan pengendalian yang kuat. Karyawan yang dimiliki relatif sedikit dan berinteraksi dengan frekuensi yang lebih sering sehinnga memudahkan pembentukan budaya dan penanaman etik perusahaan. Selain itu hal-hal yang tidak normal atau tidak wajar akan dapat segera di deteksi. Hal ini bisa dilihat dari sruktur organisasi dalam perusahaan kecil. Manajer dan karyawannya mempunyai struktur yang lebih pendek di banding dengan struktur pada perusahaan besar. Selain itu, karyawan biasanya mempunyai pekerjaan merangkap, seperti bagian purchasing dan accounting. Apabila terjadi kesalahan pada salah satu bagian tersebut, manajer dapat segera mengetahui dan segera memgatasinya. Perlu diketahui juga, COSO itu kepanjangan dari Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission. Jadi itu merupakan suatu inisiatif dari sektor swasta yang dibentuk pada tahun 1985. Komisi ini disponsori oleh 5 professional association yaitu AICPA, AAA, FEI, IIA, dan IMA. COSO ini dibentuk untuk melawan fraud dan korupsi yang marak terjadi di Amerika pada saat itu. Tujuan utama COSO adalah untuk mengidentifikasi faktor- faktor yang menyebabkan penggelapan laporan keuangan dan membuat rekomendasi untuk mengurangi kejadian tersebut. COSO menjadi standar diseluruh dunia untuk membangun pengendalian internal. Pertanyaan : 3. jelaskan tujuan utama mengapa manajemen perlu merancang pengendalian internal yang efektif? Jawaban : Tujuan Utama Manajemen Perlu Merancang Pengendalian Internal yang Efektif Adapun tujuan utama dalam merancang suatu pengendalian internal yang efektif 1) Keandalan pelaporan keuangan entitas, manajemen bertanggung jawab untuk menyusun laporan keuangan bagi investor, kreditur dan pihak-pihak lainnya. 2) Efektivitas dan efisiensi operasi entitas. Pengendalian dalam suatu entitas akan mendorong efektivitas dan efisiensi penggunaan sumber-sumber secara optimal untuk mencapai tujuan entitas. 3) Kesesuaian dengan undang-undang dan peraturan-peraturan. Entitas-entitas, non publik, dan organisasi nirlaba berkewajiban untuk menaanti banyak undang- undang dan peraturan-peraturan. Tujuan pengendalian internal adalah menyediakan keyakinan yang memadai bahwa: Aset telah dilindungi dan digunakan untuk keperluan bisnis. Informasi bisnis akurat. Karyawan mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku. Manfaat sistem pengendalian intern bagi perusahaan adalah dapat melindungi aset perusahaan dari pencurian, kecurangan, penyalahgunaan, atau kesalahan penempatan. Salah satu pelanggaran pengendalian internal yang paling serius adalah kecurangan yang dilakukan oleh karyawan. Kecurangan karyawan (employee fraud) adalah tindakan yang disengaja untuk menipu perusahaan demi keuntungan pribadi. Penipuan ini meliputi pencurian kecil-kecilan, seperti lebih catat beban perjalanan dinas dengan sengaja. Pertanyaan : 4. Apakah hubungan antara kelima komponen pengendalian internal yang ada? Jawaban : Adapun hubungan antar komponen tersebut yaitu lingkungan kendali adalah payung untuk keempat komponen lainnya. Tanpa suatu lingkungan kendali yang efektif, keempat komponen lainnya tidak mungkin menghasilkan pengendalian internal yang efektif, dengan mengabaikan mutu mereka. Kelima komponen tersebut saling terkait antara yang satu dengan yang lainnya. 1) Komponen Pengendalian Intern yang pertama adalah Lingkungan Pengendalian. Pada lingkungan pengendalian menetapkan corak dari suatu unit usaha dan mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya. Komponen ini sebagai dasar untk seluruh komponen pengendalian intern, menyediakan disiplin dan struktur. 2) Komponen Pengendalian Intern yang kedua adalah Penaksiran Resiko. Merupakan identifikasi entitas terhadap resiko yang relevan dalam mencapai suatu tujuan, membentuk suatu dasar dalam rangka menentukan tentang bagaimana resiko harus dikelola. 3) Komponen Pengendalian Intern yang ketiga adalah Aktivitas Pengendalian. Adalah suatu kebijakan dan prosedur yang dapat membantu untuk menjamin bahwa suatu arahan dari manajemen telah dilaksanakan. Aktivitas pengendalian tersebut akan membantu memastikan bahwa tindakan yang dibutuhkan untuk menanggulangi resiko dalam rangka mencapai tujuan perusahaan sudah dijalankan. 4) Komponen Pengendalian Intern yang keempat adalah Informasi dan Komunikasi. Adalah merupakan pengidentifikasian, penangkapan dan pertukaran suatu informasi dalam bentuk dan waktu yang memungkinkan seseorang melaksanakan tanggung jawab mereka. 5) Komponen Pengendalian Intern yang kelima adalah Pemantauan. Adalah merupakan suatu proses yang menentukan mutu kinerja pengendalian intern sepanjang waktu. Pemantaua meliputi penentuan desain dan operasi pengendalian tepat waktu dan pengambilan tindakan koreksi. Pengendalian internal menurut COSO terbagi dalam 5 komponen, yaitu : 1. Control Environment. 2. Risk Assessment. 3. Control Activities. 4. Information and Communication. 5. Monitoring Activities. Adapun hubungan diantara kelima tujuan dan komponen komponen pengendalian internal tersebut digambarkan oleh COSO dalam bentuk kubus .Berdasarkan gambar tersebut menjelaskan bahwa ada suatu hubungan langsung antara tujuan tujuan sebagai apa yang hendak dicapai entitas dengan komponen komponen pengendalian internal yang mewakili apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan tujuan itu, serta struktur organisasi entitas pada setiap tingkatan (divisi, unit, operasi, fungsi, dan lainnya). Ketiga kategori tujuan tersebut (operasi, pelaporan, dan ketaatan) diwakili oleh kolom, kemudian kelima komponen pengendalian internal diwakili oleh baris, sedangkan struktur organisasi entitas direpresentasikan oleh ketiga dimensinya.