Anda di halaman 1dari 6

AUDITING

RESUME BAB 10

OLEH

MADE ARIADA

1917051182

4G

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN EKONOMI DAN AKUNTANSI

PRODI S1 AKUNTANSI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

TAHUN AJARAN 2020/2021


Pertanyaan :
1. Apakah dengan adanya pengendalian internal, dapat menjamin tujuan suatu
perusahaan akan tercapai dengan baik? dan langkah apa yang harus dilakukan agar
tujuan pengendalian internal dapat tercapai?
Jawaban :
Belum tentu pengendalian intern tidak memberikan jaminan akan tercapainya
tujuan perusahaan. Hal ini karena jika suatu perusahaan sistem pengendalian internnya
sudah baik tetapi misalnya managernya kurang bisa menghandle bawahannya dengan
baik maka pengendalian tersebut tidak bisa terlaksana. Tetapi jika managernya bisa
menjalankan sistemnya dengan baik dan mempunyai sifat kepemimpinan yang baik
dalam artian pengelolaan manajemennya sudah sangat baik juga maka tujuan
perusahaan pun bisa tercapai.
Adapun langkah yang harus dilakukan agar tujuan dapat tercapai yaitu:
a) Penggunaan wewenang secara tepat
Dalam organisasi setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat
yang memiliki wewenang untuk menyetujui transaksi tersebut. Oleh karena itu
dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang
untuk otorisasi atas terlaksananya transaksi. Otorisasi mencegah terjadinya
penyelewengan transaksi kepada orang lain.
b) Pembagian tugas
Pembagian tugas memisahkan fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi
akuntansi (pencatatan). Jika semua fungsi disatukan akan membuka
kemungkinan terjadinya pencatatan transaksi yang sebenarnya tidak terjadi
sehingga informasi akuntansi yang dihasilkan tidak dapat dipercaya
kebenarannya.
c) Dokumen dan catatan yang memadai akan menghasilkan informasi yang teliti
dan dapat dipercaya mengenai kekayaan, hutang, pendapatan, dan biaya suatu
organisasi.
d) Keamanan meliputi pembatasan akses ke tempat penyimpanan aset dan catatan
perusahaan untuk menghindari terjadinya pencurian aset dan data atau informasi
perusahaan.
e) Semua catatan mengenai aktiva harus dibandingkan secara periodik dengan
aktiva yang ada secara fisik.
Pertanyaan :
2. Apakah semua perusahaan harus memberlakukan kerangka pengendalian internal
sesuai dengan model COSO yang sudah kalian jelaskan? Bagaimana dengan perusahaan
kecil atau menengah?
Jawaban :
Tidak semua perusahaan harus memberlakukan kerangka pengendalian internal
sesuai dengan model COSO, hal ini dapat kita lihat berdasarkan keperluan dari jenis
usaha itu sendiri yang mana dari semua jenis usaha tersebut memiliki cara pengendalian
yang berbeda-beda dan juga memiliki karakteristik tersendiri, sehingga membuatnya
menjadi lebih nyaman dengan sistem pengendaliannya sendiri, hanya sebagian saja
yang memberlakukan sistem pengendalian intern model COSO. Hal ini karena
perusahaan berskala kecil dan menengah mempunyai keunggulan untuk dapat
membangun lingkungan pengendalian yang kuat. Karyawan yang dimiliki relatif sedikit
dan berinteraksi dengan frekuensi yang lebih sering sehinnga memudahkan
pembentukan budaya dan penanaman etik perusahaan. Selain itu hal-hal yang tidak
normal atau tidak wajar akan dapat segera di deteksi.
Hal ini bisa dilihat dari sruktur organisasi dalam perusahaan kecil. Manajer dan
karyawannya mempunyai struktur yang lebih pendek di banding dengan struktur pada
perusahaan besar. Selain itu, karyawan biasanya mempunyai pekerjaan merangkap,
seperti bagian purchasing dan accounting. Apabila terjadi kesalahan pada salah satu
bagian tersebut, manajer dapat segera mengetahui dan segera memgatasinya. Perlu
diketahui juga, COSO itu kepanjangan dari Committee of Sponsoring Organizations of
the Treadway Commission.
Jadi itu merupakan suatu inisiatif dari sektor swasta yang dibentuk pada tahun
1985. Komisi ini disponsori oleh 5 professional association yaitu AICPA, AAA, FEI,
IIA, dan IMA. COSO ini dibentuk untuk melawan fraud dan korupsi yang marak terjadi
di Amerika pada saat itu. Tujuan utama COSO adalah untuk mengidentifikasi faktor-
faktor yang menyebabkan penggelapan laporan keuangan dan membuat rekomendasi
untuk mengurangi kejadian tersebut. COSO menjadi standar diseluruh dunia untuk
membangun pengendalian internal.
Pertanyaan :
3. jelaskan tujuan utama mengapa manajemen perlu merancang pengendalian internal
yang efektif?
Jawaban :
Tujuan Utama Manajemen Perlu Merancang Pengendalian Internal yang Efektif
Adapun tujuan utama dalam merancang suatu pengendalian internal yang efektif
1) Keandalan pelaporan keuangan entitas, manajemen bertanggung jawab untuk
menyusun laporan keuangan bagi investor, kreditur dan pihak-pihak lainnya.
2) Efektivitas dan efisiensi operasi entitas. Pengendalian dalam suatu entitas akan
mendorong efektivitas dan efisiensi penggunaan sumber-sumber secara optimal
untuk mencapai tujuan entitas.
3) Kesesuaian dengan undang-undang dan peraturan-peraturan. Entitas-entitas, non
publik, dan organisasi nirlaba berkewajiban untuk menaanti banyak undang-
undang dan peraturan-peraturan.
Tujuan pengendalian internal adalah menyediakan keyakinan yang memadai
bahwa:
 Aset telah dilindungi dan digunakan untuk keperluan bisnis.
 Informasi bisnis akurat.
 Karyawan mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku.
Manfaat sistem pengendalian intern bagi perusahaan adalah dapat melindungi
aset perusahaan dari pencurian, kecurangan, penyalahgunaan, atau kesalahan
penempatan. Salah satu pelanggaran pengendalian internal yang paling serius adalah
kecurangan yang dilakukan oleh karyawan. Kecurangan karyawan (employee fraud)
adalah tindakan yang disengaja untuk menipu perusahaan demi keuntungan pribadi.
Penipuan ini meliputi pencurian kecil-kecilan, seperti lebih catat beban perjalanan dinas
dengan sengaja.
Pertanyaan :
4. Apakah hubungan antara kelima komponen pengendalian internal yang ada?
Jawaban :
Adapun hubungan antar komponen tersebut yaitu lingkungan kendali adalah
payung untuk keempat komponen lainnya. Tanpa suatu lingkungan kendali yang efektif,
keempat komponen lainnya tidak mungkin menghasilkan pengendalian internal yang
efektif, dengan mengabaikan mutu mereka. Kelima komponen tersebut saling terkait
antara yang satu dengan yang lainnya.
1) Komponen Pengendalian Intern yang pertama adalah Lingkungan Pengendalian.
Pada lingkungan pengendalian menetapkan corak dari suatu unit usaha dan
mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya. Komponen ini sebagai
dasar untk seluruh komponen pengendalian intern, menyediakan disiplin dan
struktur.
2) Komponen Pengendalian Intern yang kedua adalah Penaksiran Resiko.
Merupakan identifikasi entitas terhadap resiko yang relevan dalam mencapai
suatu tujuan, membentuk suatu dasar dalam rangka menentukan tentang
bagaimana resiko harus dikelola.
3) Komponen Pengendalian Intern yang ketiga adalah Aktivitas Pengendalian.
Adalah suatu kebijakan dan prosedur yang dapat membantu untuk menjamin
bahwa suatu arahan dari manajemen telah dilaksanakan. Aktivitas pengendalian
tersebut akan membantu memastikan bahwa tindakan yang dibutuhkan untuk
menanggulangi resiko dalam rangka mencapai tujuan perusahaan sudah
dijalankan.
4) Komponen Pengendalian Intern yang keempat adalah Informasi dan
Komunikasi. Adalah merupakan pengidentifikasian, penangkapan dan
pertukaran suatu informasi dalam bentuk dan waktu yang memungkinkan
seseorang melaksanakan tanggung jawab mereka.
5) Komponen Pengendalian Intern yang kelima adalah Pemantauan. Adalah
merupakan suatu proses yang menentukan mutu kinerja pengendalian intern
sepanjang waktu. Pemantaua meliputi penentuan desain dan operasi
pengendalian tepat waktu dan pengambilan tindakan koreksi.
Pengendalian internal menurut COSO terbagi dalam 5 komponen, yaitu :
1. Control Environment.
2. Risk Assessment.
3. Control Activities.
4. Information and Communication.
5. Monitoring Activities.
Adapun hubungan diantara kelima tujuan dan komponen komponen
pengendalian internal tersebut digambarkan oleh COSO dalam bentuk kubus
.Berdasarkan gambar tersebut menjelaskan bahwa ada suatu hubungan langsung antara
tujuan tujuan sebagai apa yang hendak dicapai entitas dengan komponen komponen
pengendalian internal yang mewakili apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan tujuan
itu, serta struktur organisasi entitas pada setiap tingkatan (divisi, unit, operasi, fungsi,
dan lainnya). Ketiga kategori tujuan tersebut (operasi, pelaporan, dan ketaatan) diwakili
oleh kolom, kemudian kelima komponen pengendalian internal diwakili oleh baris,
sedangkan struktur organisasi entitas direpresentasikan oleh ketiga dimensinya.

Anda mungkin juga menyukai