Anda di halaman 1dari 4

AUDITING

RESUME BAB 8

OLEH

MADE ARIADA

1917051182

4G

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN EKONOMI DAN AKUNTANSI

PRODI S1 AKUNTANSI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

TAHUN AJARAN 2020/2021


Pertanyaan :
1. Bagaimana seorang auditor dalam suatu perusahaan mengurangi resiko audit ?
Jawaban :
Dengan cara menerapkan manajemen resiko secara efektif, baik untuk
perusahaan secara individual maupun untuk perusahaan secara konsolidasi dengan anak
perusahaan, perusahaan melakukan minimal (4) empat cara yang dapat mengurangi
terjadinya suatu resiko audit yang diantaranya:
1. Melaksanakan tata kelola manajemen resiko perusahaan sesuai dengan
praktik terbaik.
2. Menyediakan kerangka manajemen resiko yang memadai.
3. Mengupayakan kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan,
dan pengendalian resiko serta menyediakan sistem informasi
manajemen resiko secara memadai dan menyediakan sumber daya
manusia yang dibutuhkan baik secara kuantitas maupun kualifikasi
sesuai kebutuhan.
4. Melaksanakan sistem pengendalian intern secara menyeluruh.
Jika auditor menginginkan untuk mengurangi resiko audit, auditor dapat
menempuh salah satu dari tiga cara berikut ini yang diantaranya:
a) Menambah tingkat materialistas, sementara untuk mempertahankan jumlah bukti
audit yang dikumpulkan.
b) Menambah jumlah bukti audit yang dikumpulkan, sementara itu tingkat
materialistas tetap dipertahankan.
c) Menambah sedikit jumlah bukti audit yang dikumpulkan dan tingkat materilistas
secara bersama-sama.
Pertanyaan :
2. Apakah dalam melakukan auditing resiko audit dapat diturunkan?
Jawaban :
Dalam penentuan resiko deteksi, auditor dapat mempertimbangkan suatu
kemungkinan dia melakukan kesalahan penerapan prosedur auditing atau salah
melakukan interpretasi terhadap bukti-bukti audit yang telah dihimpun. Risiko Deteksi
(Detection Risk) merupakan resiko bahwa auditor tidak dapat mendeteksi salah satu saji
material yang terdapat dalam suatu asersi. Resiko deteksi tergantung atas penerapan
auditor terhadap resiko audit, resiko bawaan dan resiko pengendalian.
Semakin besar resiko audit , semakin besar pula resiko deteksi, begitupula
sebaliknya semakin besar resiko bawaan ataupun resiko pengendalian, semakin kecil
resiko deteksi. Resiko deteksi tidak pernah dapat diturunkan sampai ke angka nol,
karena adanya kendala bawaan (inheren limitations) dalam prosedur audit masih
diperlukanya professional judgment (yang dibuat oleh manusia yang secara ilmiah bisa
berbuat salah) dan sifat dari bukti yang diperiksa.
Pertanyaan :
3. Mengapa resiko audit bisa muncul ketika melakukan auditing?
Jawaban :
Risiko audit yaitu risiko bahwa auditor secara tidak sadar gagal untuk
menyesuaikan pendapatnya atas laporan keuangan yang salah saji secara material.
Auditor menyadari bahwa risiko tersebut ada karena adanya hal-hal sebagai berikut,
misalnya:
 ketidakpastian mengenai kompetensi bukti,
 efektivitas struktur pengendalian intern klien,
 serta ketidakpastian apakah laporan keuangan memang telah disajikan secara
wajar setelah audit selesai.
Seorang auditor yang efektif menyadari bahwa risiko-risiko di atas ada dan akan
menanganinya dengan tepat, walaupun kebanyakan dari risiko tersebut sukar diukur dan
memerlukan penanganan yang hati-hati dan seksama. Dalam perencanaan audit, auditor
harus mempertimbangkan risiko audit tersebut serta membatasi risiko audit serendah
mungkin, artinya bahwa kemungkinan kekeliruan auditor yang telah memberikan
pendapat wajar terhadap suatu laporan keuangan padahal laporan keuangan tersebut
sebenarnya terdapat salah saji yang material, sekecil mungkin.
Perhitungan resiko adalah usaha untuk mengetahui besar/kecilnya resiko yang
akan terjadi. Hal ini dilakukan untuk melihat tinggi rendahnya resiko yang dihadapi
perusahaan, kemudian bisa melihat dampak dari resiko terhadap kinerja perusahaan
sekaligus bisa melakukan prioritisasi resiko yang mana yang paling relevan.
Perhitungan resiko merupakan tahap lanjutan setelah pengidentifikasian resiko.
Dimana pengidentifikasian risiko pada dasarnya merupakan kegiatan analisis secara
sistematis dan berkesinambungan untuk menemukan/mengidentifikasi kemungkinan-
kemungkinan terjadinya kerugian yang potensial yang dihadapi/mengancam
kelangsungan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai