Anda di halaman 1dari 13

PENGANGGARAN

ANGGARAN KOMPREHENSIF

OLEH
MADE ARIADA
1917051182
4G

FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN EKONOMI DAN AKUNTANSI
PRODI S1 AKUNTANSI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
TAHUN AJARAN 2021
1. Anggaran Komprehensif
Komprehensif artinya menyeluruh atau secara keseluruhan. Dalam menyusun
anggaran, perusahaan dapat melakukannya dengan dua cara, yakni secara
sebagian demi sebagian (partial) dan secara keseluruhan (comprehensive), oleh
karena itu dikenal Comprehensive Budget.Comprehensive budget (Anggaran
komprehensif) yakni penyusunan rencana perusahaan (Business budget) secara
keseluruhan.
Anggaran komprehensip merupakan anggaran dengan ruang lingkup yang
menyeluruh. Aktivitas yang tercakup dalam anggaran komprehensip mencakup
seluruh aktivitas perusahaan baik dalam bidang pemasaran, produksi, keuangan
dan administrasi.
Penyusunan anggaran komprehensif akan mendatangkan manfaat berupa
adanya pendekatan secara sistematis terhadap kebijaksanaan manajemen, serta
mempermudah diadakannya evaluasi tujuan akhir perusahaan secara kuantitatif.
Dengan menyusun anggaran komprehensif juga membantu fungsi pengawasan
yang lebih dinamis terhadap pelaksanaan kebijaksanaan-kebijaksanaan
manajemen.
Secara lebih tegas istilah "Comprehensive" dalam penganggaran dapat
diartikan sebagai:
 Pemakaian secara lebih luas konsep-konsep penganggaran dalam setiap
kegiatan perusahaan.
 Pemakaian total sistem approach dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari.
Ada beberapa pedoman umum yang perlu diperhatikan dalam penyusunan
anggaran komprehensif, yaitu:
1) Mengadakan spesifikasi terhadap tujuan yang luas daripada perusahaan.
2) Mempersiapkan rencana-rencana pendahuluan secara keseluruhan.
3) Menyusun rencana jangka panj ang dan jangka pendek.
Dengan berdasarkan pedoman di atas, pada dasamya anggaran
komprehensif dapat diuraikan menjadi komponen:
A. Substantive Plan
Substantive Plan merupakan rencana yang mencerminkan tujuan apa yang
ingin dicapai oleh suatu perusahaan baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang, strategi yang dipakai serta asumsikannya. Substantive Plan sedapat
mungkin disusun dalam bentuk yang formal sehingga dapat dijadikan pedoman yang
sungguh-sungguh bagi perusahaan.
B. Financial Plan
Financial Plan merupakan penjabaran segala hal yang direncanakan tersebut
menjadi suatu anggaran yang memiliki perspektif keuangan. Dengan kata lain,
financial plan merupakan usaha untuk mengkuantitaskan segala tujuan, rencana dan
kebijaksanaan perusahaan. Secara lebih jauh financial plan merupakan penyajian
secara lebih terperinci semua tujuan, rencana dan strategi tersebut untuk periode-
periode waktu tertentu.
Berdasarkan jangka waktunya maka financial plan dikelompokkan menjadi:
1. Anggaran jangka panjang (Strategic Plan)
Anggaran jangka panjang merupakan suatu perencanaan perusahaan untuk
jangka waktu yang lama, yakni lebih dari satu tahun atau bahkan lebih dari lima atau
sepuluh tahun. Penyusunan anggaran ini dilakukan sesuai dengan pola tujuan yang
telah disusun pada saat perusahaan didirikan. Perusahaan didirikan tidak hanya
untuk jangka waktu satu atau dua tahun saja. Karena itu perusahaan perlu
menyusun perencanaan yang menyeluruh tentang kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukannya dalam jangka panjang.
2. Anggaran tahunan (Tactical Plan)
Anggaran Tahunan merupakan perencanaan kegiatan-kegiatan tahunan
suatu perusahaan. Anggaran tahunan dikelompokkan menjadi:
a. Anggaran Operasional
Anggaran operasional merupakan rencana seluruh kegiatan-kegiatan
perusahaan untuk mencapai tujuannya. Umumnya tujuan perusahaan adalah
mendapatkan keuntungan. Anggaran operasional ini dibagi menjadi 2 bagian yakni:
 Anggaran Proyeksi Rugi/Laba. Dalam anggaran ini dihitung atau ditaksir
besarnya laba, baik menurut bagian, menurut jenis produk maupun laba yang
merupakan keseluruhan.
 Anggaran pembantu laporan Rugi/Laba (Income Statement Supporting
Budget). Anggaran ini meliputi seluruh anggaran kegiatan-kegiatan yang
menyokong penyusunan suatu laporan Rugi/ Laba (Income Statement).
b. Anggaran Keuangan
Anggaran keuangan ini disusun sebagai akibat terjadinya perubahan
kekayaan, utang dan piutang perusahaan. Perubahan tersebut diakibatkan oleh
kegiatan yang dilakukan perusahaan.
Anggaran keuangan meliputi:
 Anggaran Proyeksi Neraca
 Anggaran Pembantu Proyeksi Neraca.
 Anggaran Penambahan Modal
 Anggaran Penyusutan Aktiva
2. Penyusunan Anggaran Jangka Panjang
A. Pengertian Anggaran Jangka Panjang
Anggaran Jangka Panjang merupakan bagian dari program. Anggaran jangka
Panjang merupakan pedoman dari penyusunan anggaran jangka pendek. Anggaran
jangka pendek merupakan rincian dari anggaran jangka panjang. Anggaran Modal
merupakan anggaran jangka panjang (anggaran strategis), tetapi anggaran, tetapi
anggaran jangka panjang tidak selalu berupa anggaran modal.
Anggaran modal pada umumnya berupa anggaran untuk investasi produk
modal (asset tetap). Aset tetap merupakan produk modal berupa harta yang dalam
operasi normalnya mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun. Dalam
penyusunan anggaran modal sebelum mengambil keputusan apakah rencana
investasiproduk modal dapat di setujui atau di tolak perlu di lakukan penilaian
terlebih dahulu, apkah rencana investasi produk modal tersebut layak untuk disetujui
atau harus ditolak karena tidak layak. Mengapa rencana investasi untuk produk
modal perlu di lakukan, hal ini disebabkan :
a) Investasi produk modal biasanya meliputi jumlah uang yang relative besar.
b) Hasil dari investasi baru diperoleh dimasa mendatang.
c) Uang yang dikeluarkan akan terikat dalam angka waktu panjang.
d) Direncanakan pada masa sekarang dalam kondisi yang belum pasti di masa
mendatang, sehingga ketepatan dalam penyusunan anggaran sangat
diperlukan dalam penilaian rencana investasi.
e) Kesalahan dalam pengambilan keputusan menimbulkan penghapusan yang
tidak dapat dihindari di masa mendatang.
Dalam penilaian rencana investasi ada beberapa factor yang perlu
diperhatikan seperti :
1. Arus Kas
Kebanyakan metode penilaian usul investasi didasarkan pada arus kas
(cashflow) dan bukan didasarkan pada laba yang dilaporkan dalam buku (akunting).
Hanya metode tingkat imbalan akunting yang menggunakan dasar laba yang
dilaporkan dalam buku, sedangkan metode lainnya seperti metode masa pulih,
metode nilai sekarang bersih, indeks kemampulabaan, dan metode tingkat imbalan
internal. Keempat metode tersebut menggunakan dasar perhitungan arus kas.
Metode yang mendasarkan perhitungan arus kas sangat baik untuk menilai usulan
investasi,karena dapat menghsailkan laba tambahan kita harus mempunyai kas
untuk ditanamkan kembali
Arus kas terdiri atas :
 Arus kas masuk bersih
 Arus kas keluar bersih
2. Nilai waktu dari Uang
Berkaitan dengan nilai waktu dari uang ada 6 jenis perhitungan yang dapat
digunakan :
1. Nilai Majemuk
2. Nilai Majemuk dari Anuitas
3. Faktor Dana Pelunasan
4. Nilai Sekarang
5. Nilai Sekarang dari Faktor Anuitas
6. Factor Kembali Modal
3. Biaya Modal
Biaya modal adalah biaya yang dikeluarkan untuk memiliki modal. Ada
beberapa cara perhitungan biaya modal, namun secara sederhana dapat dihitung
dengan cara rata-rata tertimbang atau rata-rata terbobot.
B. Penyusunan Anggaran Jangka Panjang
Data-data untuk anggaran jangka panjang yaitu :
a) Penyusunan aset tetap menggunakan metode garis lurus
b) Kebijakan jualan dan belian
c) Harga jual
d) Anggaran sediaan produk jadi akhir
e) Biaya bahan baku standar
f) Tarif upah standar tenaga kerja langsung
g) Sediaan bahan baku akhir
h) Upah tenga kerja langsung
i) Tambahan modal kerja
j) Taksiran penghapusan piutang dan cadangan penghapusan piutang
k) Anggaran biaya overhead pabrik.
C. Penyusaunan Anggaran Operasional
Data-data untuk anggaran operasional yaitu :
a) Anggaran jualan
b) Anggaran produk
c) Anggaran biaya bahan baku
d) Anggaran biaya tenaga kerja langsung
e) Anggaran laba rugi
D. Penyusunan Anggaran Keuangan
Setelah anggaran operasional kemudian di susun anggaran keuangan berupa
anggaran laba ditahan,anggaran kas, dan anggaran neraca.
E. Perhitungan Arus Kas Masuk Bersih
Setelah selesai menyusun anggaran jangka panjang,kemudian yang menjadi
masalah adalah apakah rencana beli aset tetap (usul investasi) tersebut layak atau
tidak layak untuk disetujui. Dari aspek keuangan,sebelum menentukan layak atau
tidak layaknya usulan investasi untuk disetujui atau ditolak terlebih dahulu
menghitung arus kas masuk bersih.
Ada 2 metode dasar perhitungan arus kas masuk bersih yaitu:
1. Arus Kas Masuk Bersih tanpa Bunga
Bila usulan investasi dibiayai seluruhnya dengan modal sendiri.
2. Arus kas Masuk Bersih dan Bunga.
Bila usulan investasi dibiayai dengan utang yang mengakibatkan pembayaran
bunga.
3. Penyusunan Anggaran Jangka Pendek
A.Data Penyusunan Anggaran Jangka Pendek
Data untuk menyusun anggaran jangka pendek, antara lain : anggaran jualan,
anggaran sediaan, anggaran biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya
overhead pabrik, beban usaha, neraca awal, dan data lainnya. Berikut contoh
ilustrasinya :
1. Data Anggaran Jualan
Anggaran Jualan dalam Kuantitas (dalam botol)
No Jenis Kecap Triwulan Setahun
I II III IV 2016
1 Sedang 3.000 3.000 4.500 1.500 12.000
2 Manis 6.000 9.000 6.000 3.000 24.000
3 Asin 4.500 4.500 3.000 6.000 18.000
Total 13.500 16.500 13.500 10.500 54.000
Anggaran Jual Standar untuk Masing-masing Daerah
No Jenis Kecap Banjarmasin Martapura
1 Sedang Rp 500 per botol Rp 600 per botol
2 Manis Rp 600 per botol Rp 750 per botol
3 Asin Rp 500 per botol Rp 600 per botol

2. Data Anggaran Sediaan


Anggaran Sediaan Produk Jadi (dalam botol)
No Jenis Kecap Sediaan Awal Tahun 2016 Triwulan Sediaan
I II III IV Akhir Tahun
2016
Triwulan
1 Sedang 100 125 120 110 120
2 Manis 125 125 100 120 110
3 Asin 100 100 120 120 110
Total 325 350 340 350 340

3. Data Anggaran Bahan Baku


Kuantitas standar bahan baku (KSBB) per botol kecap terdiri atas : 2 ons
kedelai, 2 ons gula merah (kecap sedang); 2 ons kedelai, 3 ons gula merah (kecap
manis); 2 ons kedelai, 1 ons gula merah (kecap asin). Sediaan awal bahan baku
sama dengan sediaan akhir bahan baku yaitu : kedelai (1.400 ons @Rp 100 = Rp
140.000) ditambah gula merah (1.000 ons @Rp 60 = Rp 60.000) sama dengan
kewajiban sebesar Rp 200.000. Syarat belian bahan baku : 50% tunai, 50% triwulan
berikutnya.
4. Data Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Biaya Overhead Pabrik Biaya
overhead pabrik (BOP) per triwulan sebagai berikut :
Biaya bahan pembantu Rp 90.000
Biaya tenaga kerja tidak langsung Rp 62.000
Biaya depresiasi
Bangunan dan pabrik Rp 2.000
Mesin dan alat Rp 550.000 +
Total biaya depresiasi Rp 552.000
Biaya lain-lain Rp 33.000 +
Jumlah Rp 737.000
5. Data Anggaran Beban Usaha
Beban penjualan merupakan penjumlahan dari beban gaji penjualan, beban
promosi, beban depresiasi alat, dan beban lain-lain. Beban administrasi dan umum
merupakan penjumlahan dari beban gaji pemimpin dan staf, beban depresiasi
bangunan kantor, beban depresiasi alat kantor, dan beban lain-lain. Jumlah beban
usaha adalah jumlah dari beban penjualan dan beban administrasi dan umum.
6. Data Anggaran Neraca Awal
Data terdiri dari data aset lancar (kas, pinjaman tenaga kerja, sediaan produk
jadi, sediaan bahan baku), aset tetap (tanah, bangunan kantor, bangunan pabrik,
mesin dan alat pabrik, alat pemasaran, alat kantor, dan cadangan depresiasi dari
masing-masing jenis aset), aset lain-lain (kas minimum, sediaan bahan baku
minimum, beban ditanggungkan), serta utang jangka panjang (utang investasi),
modal saham, dan laba ditahan.
7. Data Anggaran Lainnya
Data meliputi data pembayaran bunga utang jangka panjang, taksiran
kerugian piutang usaha, dan penambahan modal.
B. Penyusunan Anggaran Operasional
Anggaran operasional yang akan disusun berikut ini terdiri atas: anggaran jualan
dalam unit, anggaran jualan dalam rupiah, anggaran produksi dalam unit, anggaran
bahan baku dipakai dalam unit, anggaran belian bahan baku dan biaya bahan baku
(BBB), jam standar tenaga kerja langsung terpakai, anggaran biaya tenaga kerja
langsung (BTKL), anggaran biaya overhead pabrik (BOP), anggaran beban usaha,
dan anggaran laba rugi. Berikut ilustrasinya :
1. Anggaran Jualan
Anggaran Kuantitas Jualan
Triwul Banjarmasin Martapura Total Juml
an Seda Mani Asin Seda Mani Asin Seda Mani Asin ah
ng s ng s ng s
I 2.00 4.00 3.00 1.00 2.00 1.50 3.00 6.00 4.50 13.5
0 0 0 0 0 0 0 0 0 00
II 2.00 6.00 3.00 1.00 3.00 1.50 3.00 9.00 4.50 16.5
0 0 0 0 0 0 0 0 0 00
III 3.00 4.00 2.00 1.50 2.00 1.00 4.50 6.00 3.00 13.5
0 0 0 0 0 0 0 0 0 00
IV 1.00 2.00 4.00 500 1.00 2.00 1.50 3.00 6.00 10.5
0 0 0 0 0 0 0 0 00
⅀ 8.00 16.0 12.0 4.00 8.00 6.00 12.0 24.0 18.0 54.0
0 00 00 0 0 0 00 00 00 00
Anggaran Jualan dalam Rupiah
Daerah dan Triwulan Total
Jenis Kecap I II III IV Setahun
Banjarmasin
Sedang Rp Rp Rp Rp Rp
Manis 1.000.000 1.000.000 1.500.000 500.000 4.000.000
Asin Rp Rp Rp Rp Rp
Jumlah 1 2.400.000 3.600.000 2.400.000 1.200.000 9.600.000
Rp Rp Rp Rp Rp
1.500.000 1.500.000 1.000.000 2.000.000 6.000.000
Rp Rp Rp Rp Rp
4.900.000 6.100.000 4.900.000 3.700.000 19.600.000
Martapura
Sedang Rp 600.000 Rp Rp Rp Rp
Manis Rp 600.000 900.000 300.000 2.400.000
Asin 1.500.000 Rp Rp Rp Rp
Jumlah 2 Rp 900.000 2.250.000 1.500.000 750.000 6.000.000
Rp Rp Rp Rp Rp
3.000.000 900.000 600.000 1.200.000 3.600.000
Rp Rp Rp Rp
3.750.000 3.000.000 2.250.000 12.000.000
Jumlah 1 Rp Rp Rp Rp Rp
dan 2 7.900.000 9.850.000 7.900.000 5.950.000 31.600.000

2. Anggaran Produk
Setelah menyusun anggaran jualan, disusun anggaran produk dengan rumus
sediaan akhir triwulanan bersangkutan merupakan sediaan awal triwulan
berikutnya.
Produk jadi = jualan + sediaan produk jadi akhir – sediaan produk jadi awal
Anggaran Produk (dalam botol)
Triwulan Jenis Kecap Total
Sedang Manis Asin
I 3.000 + 125 – 6.000 + 125 – 4.500 + 100 – 13.525
100 125 100
= 3.025 = 6.000 = 4.500
II 3.000 + 120 – 9.000 + 100 – 4.500 + 120 – 16.490
125 125 100
= 2.995 = 8.975 = 4.520
III 4.500 + 110 – 6.000 + 120 – 3.000 + 120 – 13.510
120 100 120
=4.490 = 6.020 = 3.000
IV 1.500 + 120 – 3.000 + 110 – 6.000 + 110 – 10.490
110 120 120
= 1.510 =2.990 = 5.990
Jumlah 12.020 23.985 18.010 54.015
3. Anggaran Biaya Bahan Baku
Anggaran produk merupakan anggaran produk jadi, karena tidak terdapat
produk dalam proses. Oleh karena itu, anggaran produk jadi sama dengan unit
ekuivalen produk. Rumus untuk mengetahui kuantitas standar bahan baku
dipakai adalah unit ekuivalen produk dikalikan dengan kuantitas standar bahan
baku per unit produk (KSBB).
Anggaran Belian Bahan Baku/Biaya Bahan Baku (BBB)
Triwul Jenis Kecap Total
an Sedang Manis Asin
Kedel Gula Kedel Gula Kedel Gula Kedel Gula Juml
ai Mera ai Mera ai Mera ai Mera ah
h h h h
I 605 363 1.200 1.080 900 270 2.705 1.713 4.41
8
II 599 59,4 1.795 1.615 904 271,2 3.298 2.246 5.54
,5 ,1 4,1
III 898 538,8 1.204 1.083 600 180 2.702 1.802 4.50
,6 ,4 4,4
IV 302 181,2 598 538,2 1.198 359,4 2.098 1.078 3.17
,8 6,8
⅀ 2.404 1.442 4.797 4.317 3.602 1.080 10.80 6.840 17.6
,4 ,3 ,6 3 ,3 43,3

4. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung


Sebelum menyusun anggaran biaya tenaga kerja langsung (BKTL) terlebih
dahulu disusun jam kerja standar tenaga kerja langsung terpakai (JKSt).
Perhitungan jam kerja standar langsung terpakai (JKSt) sebagai berikut :
Jam Kerja Standar Tenaga Kerja Langsung = Unit Ekuivalen Produk x Jam
Standar Tenaga Kerja Langsung dipakai per unit produk.
Setelah menyusun jam standar tenaga kerja langsung dipakai, kemudian
berdasarkan jam kerja standar tenaga kerja langsung dipakai (JKSt) dikali tarif
upah standar tenaga kerja langsung (TUSt) diperoleh biaya tenaga kerja
langsung (BKTL).
5. Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung, dan
anggaran biaya overhead pabrik merupakan unsur anggaran biaya pabrik.
Anggaran biaya bahan baku dan anggaran biaya tenaga kerja langsung
merupakan dua unsur anggaran biaya pabrik tunai. Dalam anggaran biaya
overhead pabrik terdapat anggaran biaya overhead pabrik tunai dan tidak tunai.
6. Anggaran Beban Usaha
Anggaran beban usaha terdiri atas anggaran beban penjualan dan anggaran
beban administrasi dan umum.
7. Anggaran Laba Rugi
C. Rencana Penambahan Modal
Untuk menentukan persetujuan rencana penambahan modal dan pemilihan jenis
modal yang ditambah diperlukan perhitungan tingkat imbalan (rate of return),
rentabilitas ekonomis, dan rentabilitas modal sendiri.
D. Penyusunan Anggaran Keuangan
Anggaran keuangan yang disusun berikut ini terdiri atas : anggaran kas masuk
dari jualan, anggaran kas keluar untuk belian bahan baku, anggaran kas keluar
untuk biaya tenaga kerja langsung, anggaran kas keluar untuk biaya overhead
pabrik, anggaran kas dan arus kas, anggaran piutang usaha, anggaran cadangan
penghapusan piutang, anggaran pinjaman tenaga kerja, anggaran sediaan produk
jadi akhir, anggaran utang usaha, anggaran utang bank dan utang jangka panjang,
anggaran laba ditahan, anggaran cadangan depresiasi aset tetap, anggaran neraca.
E. Pengawasan Anggaran
Anggaran yang telah disahkan wajib ditaati oleh setiap pejabat dalam
perusahaan, antara lain dengan cara: penelitian keuangan oleh pejabat, menghemat
tanpa mengganggu kelancaran dan mutu produk, dan membuat laporan realisasi
anggaran setiap periode.
Referensi
Welsc, Glenn A. Budgeting: Profit Planning And Control. Fourth Edition.
Prentice Hall Inc.. New Jersey. 1976.
Fadly. R.A., dan Kartini RAF Tien. Penyusunan Budget: Perencanan dan
Pengendalian Laba I, Penerbit Aksara Baru. Jakarta, 1982.
http://sucikurniawatikebumen.blogspot.com/2012/03/penyusunan-anggaran-
jangka-panjang.html (diakses pada 29 Mei 2021).
https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/308/8/UNIKOM_Anggita%20Regi%20Vir
diana_13.BAB%20II.pdf (diakses pada 29 Mei 2021).
TodingDevy.https://www.academia.edu/35010899/Penyusunan_Anggaran_Ja
ngka_Pendek_docx (diakses pada 29 Mei 2021).

Anda mungkin juga menyukai