Anda di halaman 1dari 14

PERPUTARAN PIUTANG DAN ANGGARAN PENGUMPULAN

PIUTANG

MAKALAH

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Semester Pendek


Mata Kuliah Seminar manajemen Keuangan

Dosen: Wiwin Setianingsih S.E., M.M

Disusun Oleh:

Nama : Jajang Juanda


NIM : 3402160402
Kelas : Manajemen Karyawan

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GALUH CIAMIS
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Perputaran Piutang dan Anggaran Pengumpulan Piutang ”. Makalah ini disusun
agar pembaca dapat memperluas ilmu.
Penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada dosen Smeinar
Manajemen Keuangan yang sangat membantu penyusunan makalah yang telah
memberikan materi kepada penyusun agar dapat mengerti.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki banyak kekurangan, penulis berharap
agar pembaca dapat memberikan saran dan kritiknya.

Ciamis, Juli 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Piutang menurut Al Haryono Jusup (2005 : 52) merupakan hak untuk
menagih sejumlah uang dari si penjual kepada si pembeli yang timbul karena
adanya suatu transaksi penjaualan kredit. Piutang termasuk dalam kelompok akun
aktiva lancar. Dalam setiap laporan keuangan sering kali dijumpai piutang dalam
neraca suatu entitas, baik berupa piutang dagang maupun piutang wesel. Hal ini
menunjukkan betapa pentingnya akun piutang bagi suatu entitas.
Piutang penting bagi para manajer dan investor karena beberapa sebab, sebab
yang pertama yaitu karena piutang merupakan aset dalam laporan keuangan yang
harus mencermikan nilainya. Kedua, persoalan menyangkut piutang adalah dasar
untuk penentuan laba dan pengukuran kinerja perusahaan. Ketiga, piutang dagang
dapat menjadi aset yang tidak produktif .
Memberikan kredit (penjualan kredit) memliki beberapa risiko, diantaranya
adalah tertanamnya harta dalam piutang dan risiko tidak tertagihnya sebagian atau
seluruh piutang. Oleh karena itu ditentukan besarnya piutang tak tertagih dengn
cara menyediakan cadabgab penghapusah piutang sebagai akibat kemungkinan
puitang tidak tertagih. Dengan demikian, kerugian piutang tak tertagih dianggap
sebagai hal yang tidak terduga. Untuk memperkecil risiko kerugian piutang
tersebut, maka manajerr perlu melakukan penyaringan pelanggan yang akan diberi
penjualan kredit. Dalam makalah ini, anggaran piutang yang dimaksud adalah
anggaran piutang usaha.

B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana proses penyusunan penganggaran piutang dan apa manfaatnya?

C. TUJUAN
1. Memahami proses penyusunan anggaran piutang.
2. Memahami manfaat dari penyusunan anggaran piutang.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ANGGARAN PIUTANG
Anggaran Piutang adalah Anggaran yang merencanakan secara terperinci
tentang jumlah piutang perusahaan akibat penjualan secara kredit disertai dengan
perubahan-perubahan ( petambahan piutang, piutang tertagih, sisa piutang) dari
waktu ke waktu selama periode yang akan datang. Penjualan yang dilakukan oleh
perusahaan secara kredit memiliki tujuan meningkatkan volume penjualan,
dikarenakan meningkat nya tingkat persaingan, mengingat competitor yang
semakin berani memberikan kredit dengan tujuan meningkatkan penjualan
maupun meningkatkan jumlah pasar.
Sedangkan piutang adalah hak menagih sejumlah harta dari kreditor (pemberi
pinjaman) kepada debitor (penerima pinjaman) yang bersedia melunasinya pada
waktu mendatang. Jadi adanya piutang itu ada karna (1)Terdapat dua pihak yaitu
debitur dan kreditur ; (2) Ada kesediaan debitur untuk melunasi kewajibannya
kepada kreditur; (3) Ada jarak waktu yang mulai timbul antara jarak waktu
sampai pelunasannya; (4) Ada hak menagih yang di milki kreditur.

JENIS-JENIS PIUTANG
a. Piutang dagang yaitu piutang yang timbul sebgai akibat menjual barang atau
jassa secara kredit dari usaha pokok perusahaan. Piutang usaha berbeda dengan
piutang dagang. Piutang dagang hanya terdapat pada perusahaan dagang yang
menjual barang dagangannya secara kredit. Sedangkan piutang usaha meliputi
seluruh macam jenis perusahaan yang menjual barang atau jasa dari usaha
pokoknya secara kredit.
b. Piutang wesel yaitu piutang yang didukung oleh janji tertulis dalam bentuk
wesel.
c. Piutang surat berharga, contoh : bilyet giro belum jatuh tempo, cek kosong, dan
cek mundur
d. Beban dibayar dimuka, contoh : sewa dibayar di muka, iklan di bayar dimuka,
bunga di bayar di muka.
e. Setoran jaminan, contoh : untuk keperluan garansi / jaminan bank dan
keperluan menjalin hubungan bisnis lainnya.
f. Piutang pajak, contoh : angsuran pajak, pajak masukan, kelebihan bayar pajak.

PENGELOLAAN PIUTANG
Dalam perusahaan, piutang harus dikelola dengan baik. Adapun pengelolaan
piutang mencakup kegiatan sebagai berikut:
1. Perencanaan jumlah dan pengumpulan piutang
Rencana jumlah piutang pada waktu yang akan datang disusun berdasarkan
budget penjualan dengan memperhatikan persyaratan pembayaran yang
ditawarkan perusahaan dan kebiasaan pelanggan dalam membayar bunganya.
2. Pengendalian piutang
Dalam memberikan piutang harus dilakukan dengan ketat (selektif), baik dalam
penyaringan langganan, menentukan risiko, menentukan potongan piutang,
menetukan beban administratif maupun menetapkan ketentuan-ketentuan lain
yang berhubungan dengan penjalan kredit.
3. Penggunaan rasio
Perusahaan dapat membandingkan tingkat perputaran piutang dari perusahaan
tertentu dengan perusahaan lainnya, hal ini membantu manajer dalam
menentukan kebijakan piutang diperusahaannya sendiri.

PERPUTARAN PIUTANG
Piutang sebagi unsur dari modal kerja, maka keadaannya akan selalu
berputar dalam arti piutang akan timbul saat adanya penjualan kredit dan akan
tertagih pada saat tertentu dan akan ada lagi penjualan kredit dan seterusnya.
Periode perputaran piutang tergantung pada panjang pendeknya ketentean waktu
yang dipersyaratkan dalam syarat pembayran kredit. Maka semakin lama waktu
pengembalian pituang maka semakin lama pula modal kerja tersebut berputar
dalam satu periode. Oleh karenaa itu, semakin cepat perputaran piutang maka
semakin baik kondisi keuangan perusahaan tersebut.
Tingkat perrputaran piutang dapat dihitung dengan rumus :
rata-rata umur piutang = 360
Tingkat perputaran piutang

Penting bagi perusahaan untuk membandingkan hari rata-rata pengumpulan


piutang dengan syarat pembayaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Apabila hari rata-rata pengumpulan piutang lebih besar daripada batas waktu
pembayran yang telah ditentukan, maka dinilai kurang efisien. Ini berarti banyak
pelanggan yang tidak memenuhi syarat pembayaran yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.
Contoh soal 1.
PT MULIA menganggarkan penjualan tahun 2010 sebesar Rp 200.000.000,
dan piutangnya sebesar Rp 50.000.000. sedangkan piutang pada neraca tahun
2009 sebesar Rp 40.000.000. Berapakah tingkat perputaran piutang dan berapa
umur rata-rata piutangnya ?
Jawab :
Keterangan tahun 2010
penjualan bersih (anggaran) Rp 200.000.000
piutang awal tahun (dari neraca 2009) Rp 40.000.000
piutang akhir tahun (yang di
anggarkan) Rp 60.000.000
rata-rata piutang  
(40.000.000 + 60.000.000)/2 Rp 50.000.000
tingkat perputaran piutang  
(200.000.000/50.000.000) 4 kali
rata-rata umur piutang  
(360/4) 90 hari

B. MANFAAT ANGGARAN PIUTANG


Manfaat anggaran piutang bisa dilihat dari dua sisi, yaitu secara umum dan
secara khusus. Secara umum anggaran piutang mempunyai 3 kegunaan pokok
yaitu :
1. Sebagai pedoman kerja
Tingkat perputaran piutang = tingkat penjualan
rata-rata piutang
Sebagai dasar penhyusunan anggaran piutang untuk tahun yang akan datang
karena telah diketahui jumlah tingkat penerimaan pelunasan piutang bulan-
bulan sebelumnya.
2. Sebagai alat pengkoordinasian kerja
Sebagi alat untuk mengendalikan jumlah piutang dalam jangka waktu tagihan
supaya tidak terjadi keterlambatan pembayaran kredit penjualan.
3. Sebagai alat pengawas kerja
Untuk menilai kinerja perusahaan dalam mengelola perputaran piutang yang
nantinya akan berakibat pada jumlah kas yang ada diperusahaan.

Sedangkan secara khusus tujuan dari Anggaran Piutang adalah sebagai dasar
penyusunan Anggaran Kas, karena piutang yang tertagih akan berakibat
penambahan terhadap kas.

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN


PIUTANG
Agar suatu budget dapat berfungsi dengan baik, maka taksiran-taksiran yang
termuat didalamnya harus cukup akurat, sehingga hasilnya tidak jauh berbeda
dengan realisasinya. Untuk melakukan taksiran yang akurat diperlukan data
informasi yang langakp dan pengalaman yang telah terjadi pada tahun-tahun
sebelumnya yang diajdikan sebagai faktor-faktor penetapan piutang. Adapun
faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dlam menyusun anggaran piutang
adalah sebagai berikut:
1. Semakin besar jumlah penjualan akan cendrung semakin besar pula transaksi
penjualan secara kredit yang akan dilakukan, sehingga piutang perusahaan
juga akan bertambah.

2. Keadaan persaingan di pasar.

Semakin tinggi tingkat persaingan di pasar, maka volume penjualan secara


kredit juga semakin meningkat.
3. Posisi perusahaan dalam persaingan.
Semakin kuat posisi perusahaan di pasaran, maka perusahaan cenrung untuk
melakukan penjualan secara tunai, namun sebalik nya jika posisi perusahaan
cendrung lemah, maka perusahaan melakukan penjualan secara kredit.
4. Syarat pembayaan (tem of payment)
Semakin besar potongan penjualan secara tunai maka piutang akan semakin
sedikit, artinya konsumen cenrung membeli secara tunai, namun sebaliknya
jika potongan penjualan semakin besar maka kecenrungan konsumen untuk
melakukan pembelian secara kredit.Akibatnya piutang perusahaan juga kan
semakin besar.
5. Kebijakan Perusahaan dalam penagihan piutang
Semakin intens perusahaan melakukan penagihan piutang maka jumlah
piutang perusahaan semakin berkurang, namun sebaliknya jika perusahaan
todak aktif maka jumlah piutang juga akan semakin menumpuk.
6. Rencana perusahaan untuk melakukan penjualan secara kredit.
Semakin besar rencana penjualan secara kredit, berakibat jumlah piutang juga
semakin membesar, demikian juga sebaliknya jika rencana penjualan secara
kredit dikurangkan, maka piutang juga semakin kecil. Contohnya adalah jika
perusahaan menganggarkan akan menjual sebagian aktiva tetapnya secara
kredit maka hal ini akan menambah jumalh piutang usaha perusahaan.

D. PENYUSUNAN AGGARAN PIUTANG


Langkah-langkah menyusun anggaran piutang
1. Menentukan besarnya penjualan tunai dan penjualan kredit yang dihasilkan
oleh perusahaan dalam jangka waktu satu bulan atau triwulan.
2. Menentkan besarnya syarat penjualan kredit, hal ini akan mempengaruhi
jumlah piutang yang akan diterima oleh perrusahaan dan merangsang kepada
pelanggan untuk segera melunasi piutangnya.
3. Menentukan besarnya cadangan piutang tak tertagih yang biasanya ditentukan
dengn persentase dan sesuai dengan pengalaman periode sebelumnya.
4. Menentukan term of kredit, yaitu jangka waktu pelunasan piutang.
Contoh penyusunan anggaran piutang perusahaan dagang dan manufaktur
Berikut ini adalah data anggaran penjualan dari PD TRILPE A pada semester 1
tahun 2010.
keterangan Unit Terjual Harga/unit Jumlah penjualan
Januari 4.500 Rp 15.000 Rp 67.500.000
februari 4.500 Rp 15.000 Rp 67.500.000
maret 4.400 Rp 15.000 Rp 66.000.000
april 4.600 Rp 15.000 Rp 69.000.000
mei 5.000 Rp 15.000 Rp 75.000.000
juni 5.000 Rp 15.000 Rp 75.000.000
jumlah 28.000   Rp 420.000.000

Kebijakan yang diberlakukan oleh perusahaan adalah sebagai berikut:


a. Piutang yang terdapat dalam neraca semester 2 tahun 2009 sebesar
Rp 2.000.000
b. Penjualan tunai sebesar 50%
c. Penjualan kredit sebesar 50%
d. Cadangan piutang tak tertagih sebesar 5% dari penjualan kredit
e. Syarat penjualan kredit adalah 2/10, n/60
f. 20% pelanggan memanfaatkan potongan penjualan dari pembayaran piutang
dibulan terjadinya transaksi penjualan kredit.
g. Ketentuan pelunasan piutang adalah :
 40% dari piutang ditagih pada bulan terjadinya transaksi
 60% dari piutang ditagih pada bulan berikutnya.

DIMINTA
Buatlah anggaran piutang dan jadwal pelunasan piutang dari PD TRIPLE A pada
semester 1 tahun 2010.
JAWAB
1. Januari
Penjualan Rp67.500.000
penjualan kredit Rp33.750.000
(50% x penjualan)
cadangan piutang tak tertagih Rp 1.687.500
(5%*penjualan kredit)  
piutang neto Rp32.062.500
pelunasan piutang (tnpa potongan) Rp12.825.000
(40% x piutang neto)
yang memanfaatkan potongan
(20%*12.825.000)*2% Rp 51.300
pelunasan piutang Rp12.773.700
pelunasan piutang, bulan sebelumnya Rp 2.000.000
(tanpa potongan penjualan)
jumlah pelunasan piutamg Rp14.773.700

2. Febuari
Penjualan Rp 67.500.000
penjualan kredit Rp 33.750.000
(50% x penjualan)
cadangan piutang tak tertagih Rp 1.687.500
(5%*penjualan kredit)
piutang neto Rp 32.062.500
pelunasan piutang (tnpa potongan) Rp 12.825.000
(40% x piutang neto)
yang memanfaatkan potongan
(20%*12.825.000)*2% Rp 51.300
pelunasan piutang Rp 12.773.700
pelunasan piutang, bulan sebelumnya Rp 19.237.500
(tanpa potongan penjualan)
jumlah pelunasan piutamg Rp 32.011.200

3. Maret
Penjualan Rp 66.000.000
penjualan kredit Rp 33.000.000
(50% x penjualan)
cadangan piutang tak tertagih Rp 1.650.000
(5%*penjualan kredit)
piutang neto Rp 31.350.000
pelunasan piutang (tnpa potongan) Rp 12.540.000
(40% x piutang neto)
yang memanfaatkan potongan
(20%*12.540.000)*2% Rp 50.160
pelunasan piutang Rp 12.489.840
pelunasan piutang, bulan sebelumnya Rp 19.237.500
(tanpa potongan penjualan)
jumlah pelunasan piutamg Rp 31.727.340

4. April
Penjualan Rp 69.000.000
penjualan kredit Rp 34.500.000
(50% x penjualan)
cadangan piutang tak tertagih Rp 1.725.000
(5%*penjualan kredit)
piutang neto Rp 32.775.000
pelunasan piutang (tnpa potongan) Rp 13.110.000
(40% x piutang neto)
yang memanfaatkan potongan
(20%*13.110.000)*2% Rp 52.440
pelunasan piutang Rp 13.057.560
pelunasan piutang, bulan sebelumnya Rp 18.810.000
(tanpa potongan penjualan)
jumlah pelunasan piutamg Rp 31.867.560

5. Mei
Penjualan Rp 75.000.000
penjualan kredit Rp 37.500.000
(50% x penjualan)
cadangan piutang tak tertagih Rp 1.875.000
(5%*penjualan kredit)
piutang neto Rp 35.625.000
pelunasan piutang (tnpa potongan) Rp 14.250.000
(40% x piutang neto)
yang memanfaatkan potongan
(20%*14.250.000)*2% Rp 57.000
pelunasan piutang Rp 14.193.000
pelunasan piutang, bulan sebelumnya Rp 19.665.000
(tanpa potongan penjualan)
jumlah pelunasan piutamg Rp 33.858.000

6. Juni
Penjualan Rp 75.000.000
penjualan kredit Rp 37.500.000
(50% x penjualan)
cadangan piutang tak tertagih Rp 1.875.000
(5%*penjualan kredit)
piutang neto Rp 35.625.000
pelunasan piutang (tnpa potongan) Rp 14.250.000
(40% x piutang neto)
yang memanfaatkan potongan
(20%*14.250.000)*2% Rp 57.000
pelunasan piutang Rp 14.193.000
pelunasan piutang, bulan sebelumnya Rp 21.375.000
(tanpa potongan penjualan)
jumlah pelunasan piutamg Rp 35.568.000

Sisa piutang bulan Juni sebesar Rp 21.375.000 (60% dari piutang neto) akan menjadi
saldo piutang dagang pada neraca semester 1 PD TRIPLE A.

Contoh penyusunan anggaran piutang perusahaan jasa keuangan

PT BANK BUKOPIN Tbk DAN ENTITAS ANAK


ANGGARAN PIUTANG
Unjtuk periode yang berakhir tanggal 31 desember 2011
(Dalam Ribuan Rupiah)

piutang piutang
piutang piutang piutang jumlah
  pertimbangan kurang
lancar diragukan macet piutang
khusus lancar
Modal Kerja 20.516.608 353.905 25.932 101.073 613.911 21.611.429
Investasi 10.968.779 198.706 4.550 12.520 196.990 11.381.545
Konsumsi 2.930.160 344.692 19.853 17.276 85.709 3.397.690
Program
726.955 49.056 4.303 3.217 50.651 834.182
pemerintah
Sindikasi 542.239 53.240 595.479
Direksi Dan
42.497 42.497
Karyawan
Bank Lain 3.088 3.088
JUMLAH 35.730.326 999.599 54.638 134.086 947.261 37.865.910
Penyisihan
(554.918) (26.520) (4.170) (13.037) (273.986) (872.631)
kerugian
Penurunan nilai
JUMLAH
35.175.408 973.079 50.468 121.049 673.275 36.993.279
BERSIH

KESIMPULAN

Anggaran Piutang adalah Anggaran yang merencanakan secara terperinci


tentang jumlah piutang perusahaan akibat penjualan secara kredit disertai dengan
perubahan-perubahan ( petambahan piutang, piutang tertagih, sisa piutang) dari
waktu ke waktu selama periode yang akan datang. Jenis-jenis piutang adalah piutang
usaha, piutang wesel, piutang surat berharga, piutang pajak, beban dibayar dimuka
dan setoran pajak. Pengelolaan piutang yang baik dilakukan dengan cara : (1)
Perencanaan jumlah dan pengumpulan piutang. (2) Pengendalian piutang. (3)
Penggunaan rasio.
Manfaat dari penganggaran piutang ada dua yaitu secara umum dan secara
khusus. Secara umum yaitu untuk (1)sebagai pedoman kerja (2) sebagai alat
pengkoordinasian kerja (3) sebagai alat pengawas kerja. Sedangkan secara umum
adalah sebagai dassa penyusunan anggaran kas. Piutang sebagi unsur dari modal
kerja, maka keadaannya akan selalu berputar dalam arti piutang akan timbul saat
adanya penjualan kredit dan akan tertagih pada saat tertentu dan akan ada lagi
penjualan kredit dan seterusnya. Periode perputaran piutang tergantung pada panjang
pendeknya ketentean waktu yang dipersyaratkan dalam syarat pembayran kredit.
Maka semakin lama waktu pengembalian pituang maka semakin lama pula modal
kerja tersebut berputar dalam satu periode. Oleh karenaa itu, semakin cepat
perputaran piutang maka semakin baik kondisi keuangan perusahaan tersebut.
Faktor faktor yang mempengaruhi anggaran piutang adalah (1) anggaran penjualan
(2) keadaan perrsaingan pasar (3) posisi perrusahaan dalam perrsaingan (4) syarat
pembayaran yang ditawarkan oleh pembayaran (5)kebijakan perrusahaan dalam
penagihan piutang (6) rencana perusahaan untuk melakukan penjualan berbagai
aktiva lain secar kredit.

Anda mungkin juga menyukai