Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PENYUSUNAN ANGGARAN UTANG DAN MODAL


Tugas Mata Kuliah : Penganggaran
Dosen Pengampu : Dr. Mukhzarudfa, S.E, M.Si.

Kelas : R-10
Kelompok 3 :
1. Elsa Fandora (C1C020059)
2. Latresia Aprilia Br. Sitepu (C1C020062)
3. Cindy Anggraini (C1C020069)
4. Maria Cristina Raja gukguk (C1C020071)
5. Tiar Natalia Simarmata (C1C020075)
6. Ummul Aimanah (C1C020076)
7. Siti Umami Khikmah (C1C020083)
8. Nieko Siregar (C1C020097)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JAMBI
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... i


BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................ 3
2.1 Pengertian Anggaran Utang ........................................................................................... 3
2.2 Kegunaan Anggaran Utang ............................................................................................ 3
2.3 Manfaat Anggaran Utang............................................................................................... 4
2.4 Faktor yang Memengaruhi Anggaran Utang .................................................................. 5
2.5 Penyusunan Anggaran Utang ......................................................................................... 8
2.6 Pengertian Anggaran Modal ........................................................................................ 11
2.7 Manfaat Anggaran Modal ............................................................................................ 11
2.8 Penyusunan Anggaran Modal ...................................................................................... 12
BAB III KESIMPULAN ...................................................................................................... 18
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 18
3.2 Saran .......................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 20

i
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Seiring perkembangan zaman yang semakin pesat maka diikuti pula dengan
perkembangan dalam dunia usaha. Setiap perusahaan bersaing untuk meningkatkan kualitas
dan eksisensinya di pasar. Untuk mampu bersaing di pasar maka setiap perusahaan harus
berusaha untuk memperluas akses pasar dan berkembang untuk menjadi perusahaan yang
lebih besar. Sehingga manajemen perusahaan harus mampu berpikir kedepan untuk mencapai
tujuan perusahaan yang telah ditetapkan diawal yaiutu untuk memperoleh laba dan
mempertahankan kelangsungan perusahaan. Oleh karena itu perlu adanya perencanaan dan
pengawasan yang memadai.
Salah satu usaha perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya adalah
dengan perluasan pasar yang menyebabkan peningkatan pada seluruh kegiatan perusahaan,
baik dalam bidang produksi, pemasaran maupun pengembangan yang lainnya. Meningkatkan
aktivitas perusahaan akan menyebabkan kebutuhan modal kerja yang meningkat. Modal
kerja dapat diperoleh salah satunya melalui utang, baik utang jangka pendek maupun jangka
panjang.
Utang yang timbul dalam suatu perusahaan perlu dikelola dengan baik agar pemanfaatan
dari utang dapat dilakukan secara efisien dan efektif. Selain hal tersebut kita juga perlu untuk
merencanakan anggaran utang. Menyusun angaran utang penting bagi perusahaan untuk
memanajemen utang yang dimiliki sehingga frekuensi penambahan utang dan pembayaran
utang dapat dilakukan dengan lancar dan mampu memberikan kontribusi kelancaran terhapad
aktivitas perusahaan

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang masalah tersebut dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah yang
akan dibahas dalam makalah ini, yaitu :
1. Apa definisi anggaran utang?
2. Apa kegunaan anggaran utang?
3. Apa manfaat dari penyususnan anggaran utang?

1
4. Faktor apa saja yang memengaruhi anggaran utang?
5. Bagaimana cara penyusunan anggaran utang?
6. Apa definisi dari anggaran modal?
7. Apa manfaat dari ppenyusunan anggaran modal?
8. Bagaimana cara penyusunan anggaran modal?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui definisi anggaran utang
2. Untuk mengetahui kegunaan disusunnya anggaran utang
3. Untuk mengetahui manfaat dari penyusunan anggaran utang
4. Untuk mengetahui factor yang memengaruhi anggaran utang
5. Untuk mengetahui cara penyusunan anggaran utang
6. Untuk mengetahui definisi anggaran modal
7. Untuk mengetahui manfaat disusunnya anggaran modal
8. Untuk mengetahui cara penyusunan anggaran modal

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Anggaran Utang


Yang di maksud dengan anggaran hutang (payable budget) ialah Anggaran yang
direncanakan secara sistematis dan lebih terperinci tentang jumlah hutang beserta
perubahannya dari waktu ke waktu (bulan ke bulan) selama periode tertentu yang akan
datang. Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa anggaran hutang selain menunjukan
jumlah utang perusahaan pada suatu saat tertentu, juga menunjukan perubahanya
(mutasinya), baik berupa tambahan utang baru, maupun pengurangan utang sebagai akibat
adanya pelunasan oleh perusahaan (sebagai pihak debitur). (Munandar 1985)
Anggaran hutang adalah anggaran untuk memperoleh dan membayar hutang. Hutang
kebalikan dari piutang. Hutang adalah kewajiban debitor (peminjam) untuk melaksanakan
sesuatu kepada kreditor (pemberi pinjaman) selama jangka waktu tertentu. ( M.Nafarin,
2007).
Pada umumnya hutang perusahaan timbul dari terjadinya transaksi pembelian bahan
mentah dan bahan pembantu secara kredit untuk keperluan proses produksi. Pembelian–
pembelian secara kredit ini dilakukan karena dapat mengurangi kebutuhan modal kerja
perusahaan. Biasanya pembelian kredit semacam ini dilakukan dengan para pedagang
pemasok (suplier) yang memang sudah menjadi langganan tempat membeli.

2.2 Kegunaan Anggaran Utang


Menurut Munandar, kegunaan pokok anggaran hutang secara umum adalah sebagai
berikut:
 Sebagai pedoman kerja
Anggaran utang memberikan arah dalam menentukan berapa jumlah hutang dan
perubahannya (mutasinya), baik berupa tambahan hutang baru, maupun pengurangan hutang
sebagai akibat adanya pelunasan oleh perusahaan untuk jangka waktu tertentu yang akan
datang.

3
 Sebagai alat manajemen untuk koordinasi kerja
Anggaran berfungsi sebagai alat manajemen untuk mengkoordinasikan kerja seluruh
bagian dalam perusahaan berkaitan dengan perencanaan jumlah utang sehingga dapat
mengurangi kebutuhan modal kerja perusahaan demi kelancaran jalannya perusahaan
menjadi lebih terjamin.
 Sebagai alat menajemen untuk melakukan evaluasi atau pengawasan kerja.
Anggaran berfungsi sebagai tolok ukur, sebagai alat pembanding untuk menilai (evaluasi)
realisasi jumlah utang perusahaan nanti. Dengan demikian perusahaan dapat membandingkan
antara apa yang tertuang dalam anggaran, dengan apa yang telah dicapai sehingga dapatlah
dinilai. Dari analisis perbandingan tersebut akan dapat diketahui penyimpangan-
penyimpangan antara anggaran dengan realisasinya.
Seringkali kegunaan umum semacam ini disebut sebagai kegunaan manejerial, karena
berkaitan erat dengan fungsi manajemen, terutama di bidang perencanaan (planning),
pengkoordinasian (coordinating), dan pengawasan (controlling). Sedangkan secara khusus,
anggaran utang berguna sebagai dasar untuk menyusun anggaran Kas, karena pelunasan
utang tersebut akan merupakan pembayaran atau pengeluaran yang mengurangi kas.

2.3 Manfaat Anggaran Utang


Anggaran hutang sangat berguna untuk kemajuan perusahaan bila hutang tersebut
dikelola dengan baik. Cara mengelola hutang yang baik antara lain dengan cara membuat
anggaran hutang. Dengan anggaran utang dapat diketahui saat utang tersebut diterima dan
saat utang dibayar.
Menambah hutang jangka pendek maupun jangka panjang dimaksudkan untuk ekspansi,
yaitu memperluas kegiatan perusahaan, memperluas kegiatan produksi, memperluas kegiatan
pemasaran dengan tujuan memperoleh laba yang sebesar-besarnya.
Hutang jangka pendek digunakan sebagai modal kerja, yaitu untuk membiayai kegiatan
rutin sehari-hari seperti membeli bahan baku serta membayar gaji dan upah. Dengan
bertambahnya hutang jangka pendek berarti bertambah pula bahan baku yang dibeli atau
barang dagangan yang dibeli.
Hutang jangka panjang digunakan untuk membiayai asset tidak lancar seperti
memperoleh bangunan, mesin dan peralatan lainnya. Hutang jangka panjang diperlukan

4
sebagai akibat bertambahnya kebutuhan Hutang jangka pendek untuk modal kerja. Bahan
baku bertambah berarti kegiatan produksi meningkat dan harus diimbangi dengan menambah
bangunan dan peralatan yang diperlukan dalam proses produksi dimana ekspansi ini
pembiayaannya bersumber dari utang jangka panjang. Bila keperluan investasi seperti
menambah bangunan adan alat produksi dibelanjai dari utang jangka pendek, hal ini dapat
mengganggu likuiditas dan mengganggu kelancaran membayar kewajiban yang segera harus
dibayar.
Dengan peningkatan kegiatan produksi dan pemasaran sebagai akibat peningkatan
pembelanjaan dengan utang dapat memperbesar laba. Dari segi pemasaran hal ini dapat
merebut peluang pasar, sedangkan dari segi produksi dapat menurunkan harga pokok produk
sehingga harga jual menjadi lebih rendah. Semakin tinggi tingkat produksi maka semakin
rendah biaya tetap per unit. Artinya semakin tinggi tingkat produksi maka semakin banyak
bahan baku yang dibeli dan semakin banyak bahan baku yang dibeli maka semakin banyak
kesempatan untuk mendapatkan harga bahan baku per unit yang lebih murah. Oleh karena
itu, dapat menurunkan biaya variable per unit, karena bahan baku adalah salah satu unsur
biaya variable yang pokok. Hal tersebut akan memperbesar volume barang yang dijual dan
dapat memperbesar laba, yang pada akhirnya dapat meningkatkan rentabilitas ekonomis.

2.4 Faktor yang Memengaruhi Anggaran Utang


a. Ekspansi
Setiap perusahaan yang ingin menerapkan going concern atau tetap berjalan dan sukses
maka haruslah berusaha untuk dapat selalu berkembang. Berkembangnya suatu perusahaan
selalu menyangkut masalah pembelanjaan. Perusahaan yang mengadakan ekspansi selalu
membutuhkan tambahan modal. Kebutuhan modal untuk keperluan ekspansi semakin lama
semakin besar karena sifat ekspansi perusahaan yang dilakukan scara berangsur-angsur.
Pada umumnya ekspansi hanya membutuhkan tambahan modal kerja karena perusahaan
bekerja pada kapasitas produksi yang sudah ada. Namun apabila kemudian perusahaan harus
menambah alat produksi atau membangun pabrik baru maka kebutuhan modalnya akan
bertambah. Pada ekspansi ini selain dibutuhkan tambahan modal kerja juga dibutuhkan
tambahan modal tetap. Dengan demikin pengertian ekspansi itu dimaksudkan sebagai
perluasan modal, baik perluasan modal kerja saja maupun modal kerja dan modal tetap, yang

5
digunakan secara tetap dan terus menerus di dalam perusahaan. Perluasan modal ini dapat
memperbesar utang.
Apabila ekspansi perusahaan berdasarkan atas pertimbangan untuk memperbesar atau
menstabilisasi laba yang diperoleh, maka ekspansi tersebut Karena motif ekonomi. Hal ini
terjadi misalnya karena semakin besarnya permintaan terhadap barang atau jasa yang dibuat
oleh suatu perusahaan. Makin luas pasar bagi produknya mendorong perusahaan tersebut
untuk memperbanyak produksinya guna mengimbangi tambahan permintaan atau tambahan
luas pasar. Makin besar jumlah produk yang dijual berarti makin besar kemungkinan
perusahaan untuk mendaat laba, sehingga setiap pemimpin perusahaan mempunyai harapan
untuk dapat selalu mengembangkan dan memperluas perusahaannya.
Disamping motif ekonomi atau motif rasional yang diuraikan diatas, terdapat motif
lainnya yaitu motif fsikologis. Motif psikologis adalah motif yang berdasarkan atas ambisi
personal dari pemilik atau pemimpin perusahaan untuk memperoleh prestise dan kekuasaan
yang lebih besar.
Masalah yang penting dalam ekspansi ialah masalah penentuan besarnya optimal
perusahaan. Besarnya optimal perusahaan berbeda disetiap perusahaan bahkan dalam satu
perusahaanpun efisien maksimal dari tenaga kerja, modal dan manajemen dapat berubah
pada tingkat pertumbuhan yang berbeda. Besarnya optimal perusahaan mungkin tercapai
sebelum tercapainya efisiensi maksimal dari tenaga kerja, tetapi sesudah tenaga kerja itu
mencapai imbangan yang optimal dengan modal. Imbangan yang paling baik antara pekerja
ahli dengan pekerja kasar mungkin terdapat pada luas produksi yang berbeda – beda.
Besarnya optimal perusahaan selalu berubah dan hal ini dipengaruhi oleh banyak factor,
misalnya besarya dari watak persaingan, berubahnya selera konsumen, serta kemajuan
teknologi atau konjungtur.

b. Struktur Modal
Dalam hubungan dengan struktur keuangan dan struktur kekayaan, dikenal dengan
adanya pedoman atau aturan struktur keuangan yang konservatif, baik vertikal maupun
horizontal. Aturan struktur financial (struktur keuangan ) konservatif yang vertical memberi
batas imbangan yang harus dipertahankan oleh suatu perusahan mengenai besarnya modal
asing (utang) dengan modal sendiri. Berdasarkan anggapan bahwa pembelajaan yang sehat

6
itu pertama – tama itu harus dibangun atas dasar atas dasar modal sendiri, modal yang tahan
resiko, maka aturan financial tersebut menetapkan bahwa besarnya modal asing (hutang)
dalam keadaan bagaimanpun juga tidak melebihi besarnya modal sendiri. Koefisien utang,
yaitu angka perbandingan antara jumlah modal dengan modal sendiri tidak melebihi 1:1.
Setiap perluasan basis modal akan memperbesar kemampuan perusahaan dalam
menanggung risiko yang akan dibelanjainya. Pandangan ini terutama didasarkan pada
“prinsip keamanan”, hal ini akan memberikan pengaruh yang baik terhadap kreditor maupun
terhadap perusahaan sendiri.
Aturan struktur financial konservatif yang horizontal memberikan batas imbangan antara
besarnya modal sendiri di satu pihak dengan besarnya aset tetapplus sediaan dilain
pihak.aturan tersebut menyatakan bahwa secara keseluruhan “aset tetap”dan “sediaan” harus
sepenuhnya ditutup atau dibelanjai dengan modal sendiri, yaitu modal yang tetap tertanam
di dalam prusahaan. Dengan kata lain, besarnya modal sendiri tidak boleh kurang atau lebih
kecil dari jumlah aset tetap plus sediaan. Dengan demikian, keadaan yang dianggap normal
oleh aturan tersebut ialah keadaan besarnya modal sendiri sama besarnya dengan jumlah aset
tetap plus sediaan.
Apabila jumlah modal sendiri lebih kecil atau kurang dari besarnya aset tetap plus
sediaan, berarti aset tetap tersebut “kurang tertutup” oleh modal sendiri, sehingga besarnya
modal sendiri tidak cukup untuk menjamin atau menutup aset tetap tersebut. Aset tetap dan
sediaan merupakan aset yang akan tetap terikat dalam perusahaan untuk jangka waktu yang
lama sehingga untuk mempelajari aset tersebut juga diperlukan modal yang akan tetap
tertanam dalam perusahaan, yaitu dalam bentuk modal sendiri. Apabila besarnya modal
sendiri lebih kecil dari aset tetap plus sediaan, berarti bahwa sebagian dari aset tersebut
dibelanjai dengan modal asing. Apabila jangka waktu modal asing tersebut lebih pendek dari
jangka waktu terikatnya dana dalam aset tersebut, hal ini akan menganggu likuiditas
perusahaan yang bersangkutan. Sebaliknya, apabila jumlah modal sendiri lebih besar dari
jumlah aset tetap tersebut, sehingga kelebihannya itu dapat digunakan untuk menutup
sebgian aset lancar.
Jadi, modal sendiri kecil maka besarnya utang (modal asing) juga kecil,sebaliknya bila
modal sendiri besar maka utang (modal asing) juga dapat besar, tetapi tidak melebihi
besarnya modal sendiri.

7
Sebagai contoh, perusahaan X mempunyai modal sendiri Rp. 100.000, aset lancar Rp.
20.000 dan aset tak lancar Rp.80.000; sementara perusahaan Y mempunyai modal sendiri
Rp.60.000, aset lancar Rp. 10.000, aset tak lancar Rp. 50.000. Perusahaan X dapat
menambah utang maksimal Rp. 100.000, sedangkan perusahaan Y dapat menambah utang
maksimal Rp. 60.00.

2.5 Penyusunan Anggaran Utang


Penyusunan anggaran utang diawali dengan mengumpulkan data belian dansyaratnya,
lalu menghitung anggaran utang usaha pada periode tertentu, setelahitu yang terakhir adalah
menyusun anggaran utang usaha.Anggaran utang dibagimenjadi dua, yaitu anggaran utang
jangka pendek dan jangka panjang
a. Penyusunan Anggaran Utang Jangka Pendek
Sebagai ilustrasi , misalkan dianggarkan dari PT Bulehai 3 bulan sebagaiberikut:
Januari Rp 20.000
Februari Rp 30.000
Maret Rp 40.000 +
Jumlah Rp 90.000
Syarat pembayaran 5/20/net 30, artinya pembeli mendapat potongan 5% bilamembayar
dalam waktu 20 hari dengan jangka waktu kredit paling lambat 30 hari
Berdasarkan kebisaan membayar:
 50% dari belian setiap bulannya dibayar dalam waktu 20 hari bulan belian
 30% dibayar dalam waktu sesudah 20 hari dalam bulan yang sama
 20% dibayar dalam bulan kedua setelah bulan belian
Dari data tersebut dapat dihitung utang usaha yang dibayar sebagai berikut:
Februari 50% × Rp 20.000 = Rp 10.000
Potongan 5% × Rp 10.000 = Rp 500-
Rp 9.500
30% × Rp 20.000= Rp 6.000+
Rp 15.500
Maret 20% × Rp 20.000 = Rp 4.000
50% × Rp 30.000 = Rp 15.000

8
Potongan 5% × Rp 15.000 = Rp 750-
= Rp 14.250 -
30% × Rp 30.000= Rp 9.000 +
Rp 23.250 +
Rp 27.250
April 20% × Rp 30.000 = Rp 6.000
50% × Rp 40.000 = Rp 20.000
Potongan 5% × Rp 20.000 = Rp 1.000-
Rp 19.000
30% × Rp 40.000 = Rp 12.000+
Rp 31.000 +
Rp 37.000
Mei 20% × Rp 40.000 Rp 8.000

Dengan demikian, total utang usaha yang dibayar kepada pemasok sebesar Rp
87.750, yaitu bulan Februari Rp 15500, Maret Rp 27.750, dan April Rp37.000, dan Mei
Rp 8.000. jumlah belian selama 3 bulan sebesar Rp 90.000 ( Rp 87.750 + Rp 2.250)
Dimana Rp 2.250 adalah potongan belian yang terdiri dari potongan belian bulan
Februari Rp 500, Maret Rp 750, dan April Rp 1.000.
Adapun anggaran Utang usaha PT Bulehai selama 3 bulan dapat dihitung sebagai
berikut:
Januari : Belian Rp 20.000
Februari : 20% × Rp 20.000 Rp 4.000
Belian Rp 30.000 +
Rp 34.000
Maret : 20% × Rp 30.000 Rp 6.000
Belian Rp 40.000 +
Rp 46.000
b. Penyusunan Anggaran Utang Jangka Panjang
Sebagai ilustrasi, misalkan untuk pembelian mesin dan alat pabrik dengankredit
investasi bank sebesar Rp 11.000.000 dengan ketentuan:

9
 Bunga 12 % setahun dibayar tiap akhir tahun
 Angsuran pinjaman beserta bunganya dihitung secara anuitas
 Angsuran pokok pinjaman dibayar tiap akhir tahun
 Jangka waktu pinjaman terhitung dari awal tahun selama 5 tahundengan tenggang
waktu 1 tahun, selama tenggang waktu bungadibayar
Berikut adalah rumus penghitungan rencana angsuran pinjaman besertabunganya:

A= Angsuran i= Tingkat Bunga= 12%


P= Pinjaman = Rp 11.000.000 t= Tahun
Jangka waktu 5 – tengang waktu 1 tahun = 4 tahun
0,12 (1+0,12)4
A = 11.000.000 x
(1−0,12)4 −1

0,12 𝑥 1,57351936
= 11.000.000 x
1,57351936 −1

= Rp 3.621.579
Setelah perhitungan tersebut, maka anggaran utang jangka panjangnya adalah sebagai
berikut:
Tahun Angsuran Bayar Sisa Utang
Pokok Utang Bunga Utang
1 Rp 1.320.000 - Rp 1.320.000 Rp 11.000.000
2 Rp 3.621.579 Rp 2.301.579 Rp 1.320.000 Rp 8.698.421
3 Rp 3.621.579 Rp 2.577.768 Rp 1.043.811 Rp 6.120.653
4 Rp 3.621.579 Rp 2.887.101 Rp 734.478 Rp 3.233.552
5 Rp 3.621.579 Rp 3.233.552 Rp 388.027 Rp 0

10
2.6 Pengertian Anggaran Modal
 Pengertian Secara Umum
Secara umum, yang dimaksud dengan anggaran modal adalah tindakan perencanaan dan
pembelajaan pengeluaran modal yang dilakukan perusahaan guna memperoleh manfaat
yang sifatnya jangka panjang.
 Pengertian Menurut KBBI
Pengertian anggaran modal menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah metode yang
digunakan untuk memprediksi dan menjustifikasi pengeluaran modal.
 Pengertian Menurut Para Ahli
Adapun pengertian anggaran modal menurut para ahli di antaranya adalah sebagai
berikut.
- Ralona M dalam Kamus Istilah Ekonomi Populer mendefinisikan anggaran modal
atau capital budget sebagai anggaran mengenai penerimaan dan pengeluaran barang
modal dalam periode tertentu.
- Ardi Prawiro (2016) mendefinisikan anggaran modal adalah proses kegiatan yang
mencakup seluruh aktivitas perencanaan penggunaan dana dengan tujuan untuk
memperoleh manfaat (benefit) pada waktu yang akan datang.

2.7 Manfaat Anggaran Modal


Capital budgeting punya banyak manfaat bagi perusahaan, terutama perusahaan penerima
pendanaan dari investor. Adapun manfaat capital budgeting adalah sebagai berikut:
1. Menjunjukan Faktor Risiko Proyek/Investasi
Dalam proses capital budgeting, divisi keuangan wajib meneliti risiko-risiko apa saja
yang berpotensi terjadi jika proyek dimulai. Daftar risiko tersebut kemudian wajib
ditimbang dan dicari solusinya. Jika ternyata risikonya terlalu besar, maka pihak
penanggung jawab proyek wajib mengajukan rencana solusi sebelum proyeknya
disetujui.
2. Menentukan Jenis Proyek yang Dapat Dilakukan
Manfaat kedua capital budgeting adalah memberikan alternatif proyek lebih minim
risiko/menguntungkan bagi perusahaan. Siapapun dapat mengajukan rencana proyek

11
guna melewati proses capital budgeting. Akan tetapi, perusahaan berhak menentukan
rencana mana yang lebih baik didanai.
3. Membantu Perusahaan Membuat Rencana Jangka Panjang.
Dalam proses capital budgeting, divisi keuangan umumnya dapat membuat beberapa opsi
pelaksanaan proyek sekaligus, mulai dari jangka pendek hingga proyek jangka
terpanjang. Sebelum menyetujui pendanaan sebuah proyek, umumnya divisi keuangan
akan memprediksi terlebih dulu kebutuhan keuangan dalam jangka minimal 1 tahun.
4. Menunjukkan Sisi Keuntungan Proyek Kepada Investor
Bagi perusahaan dengan pendanaan dari investor, capital budgeting adalah proses yang
menguntungkan. Selain bukti profesionalitas perusahaan, capital budgeting juga dapat
menunjukkan sisi profitabilitas sebuah proyek berdasarkan data terpercaya.
5. Menghindarkan Proyek dari Oknum
Tidak dapat dipungkiri, proyek perusahaan adalah salah satu kegiatan rawan mark-up
oleh oknum tidak bertanggung jawab. Dengan adanya capital budgeting, Anda dapat
menghindarkan potensi pelanggaran oleh para penanggung jawab proyek di perusahaan.
Sehingga dana perusahaan dapat dimanfaatkan dengan seefektif dan seefisien mungkin,
tanpa adanya tindak korupsi.

2.8 Penyusunan Anggaran Modal


a. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh satu orang
dan pemilik dapat menarik modalnya kapanpun untuk keperluan pribadi yang disebut
dengan prive.Pemilik perusahaan perseorangan bertanggung jawab penuh terhadap utang
perusahaan.Dimana untuk melunasi utang perusahaan dapat dilakukan dengan kekayaan
perusahaan maupun kekayaan pribadi.
Sebagai contoh, pabrik tempe Selamat mempunyai data selama bulan januari 2017
sebagai berikut:
 Modal awal Januari 2017 sebesar Rp 100.000
 Tanggal 15 januari 2017 direncanakan Tuan Selamat menyetor uang tunai untuk
menambah modal sebesar Rp 50.000

12
 Tanggal 28 januari 2017 Tuan Selamat akan menarik uang perusahaan sebesar Rp
10.000 untuk keperluan pribadi
 Laba bersih dianggarkan bulan Januari 2017 sebesar Rp 15.000
Berdasarkan data tersebut dapat disusun anggaran perubahan modal seperti berikut:

Pabrik Tempe Selamat Anggaran


Perubahan Modal Bulan
Berakhir 31 Januari 2017

Modal Selamat 1 Januari 2017 Rp 100.000

Setoran periode ini Rp 50.000

Laba bersih periode ini Rp 15.000+


Rp 165.000
Prive periode ini Rp 10.000–
Modal selama 31 Januari 2017 Rp 155.000

b. Firma
Firma adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh lebih dari satu orang yang
bertanggung jawab penuh terhadap perusahaan.Semua pemilik perusahaan boleh menarik
kekayaan perusahaan untuk keperluan pribadi atau prive.
Sebagai contoh, Firma Pabrik Bata Keluarga mempunyai data selama tahun 2017
sebagai berikut:
 Modal awal januari 2017 dari Tuan Kanda sebesar Rp 100.000 dan Tuan Dinda Rp
90.000
 Bulan maret keduanya berencana untuk menambah modalnya masing- masing
sebesar Rp 30.000 dan Rp 20.000
 Bulan Juni Tuan Kanda bermaksud menarik uang perusahaan untuk keperluan
pribadi sebesar Rp 20.000, begitu juga dengan Tuan Dinda sebesasr Rp 10.000

13
 Laba bersih dianggarkan tahun ini sebesar Rp 40.000 dan dibagi sebanding dengan
modal yang dimiliki masing-masing

Firma Pabrik Bata Keluarga


Anggaran Perubahan Modal
Tahun Berakhir 31 Desember 2017

Modal kanda Awal Januari 2017 Rp 100.000


Setoran periode ini Rp 30.000 +
Rp 130.000
Prive Kandal Rp 20.000 –
Rp 110.000

Bagian Laba Kanda 110.000 × 𝑅𝑝 40.000 =Rp 20.952+


Rp 130.952
Modal kanda akhir Desember 2017
Rp 90.000
Modal Dinda awal Januari 2017
Rp 20.000+
Setoran Periode ini
Rp 110.000
Prive Dinda Rp 10.000 +
Rp 100.000

Bagian Laba Kacil 100.000× 𝑅𝑝 40.000 = Rp 19.048 +

Modal Dinda akhir Desember 2017 Rp 119.048 +

Modal Firma Pabrik Bata Keluarga 31 Desember 2017 Rp 250.000

c. Persekutuan Komanditer
Persekutuan komanditer atau CV adalah persekutuan dua orang atau lebih untuk
mendirikan perusahaan, satu orang atau lebih sekutu bekerja dengan tanggung jawab tak
terbatas sebesar modal pernyertaannya dalam perusahaan dan satu orang atau lebih
sebagai sekutu komanditer dengan tanggung jawab terbatas pada modal disetor.Sekutu
komanditer atau sekutu pasif tidak boleh menarik prive tetapi berhak melakukan
pemeriksaan perusahaan.Sekutu bekerja atau sekutu aktif boleh menarik prive

14
Sebagai contoh, CV Bubuhan mempunyai data sebagai berikut:
 Tuan Ganal sebagai sekutu aktif mempunyai modal awal Januari 2017 sebesar Rp
100.000. Tuan Kacil sebagai sekutu pasif mempunyai modal awal Januari 2017
sebesar Rp 80.000
 Tuan Ganal dan tuan Kacil berencana menambah modal masing- masing Rp 20.000
dan Rp 10.000 pada bulan Februari 2017
 Tuan Ganal akan menarik prive pada bulan November 2017 sebesar Rp 15.000
 Laba bersih dianggarkan tahun 2017 sebesar Rp 30.000 dan laba dibagi secara
proporsional dengan modal masing-masin
Berdasarkan data tersebut dapat disusun anggaran perubahan modal seperti berikut:
CV Bubuhan
Anggaran Perubahan Modal
Tahun Berakhir 31 Desember 2017

Modal Sekutu Aktif


Modal Ganal Awal Januari 2017 Rp 100.000
Setoran modal Rp 20.000 +
Rp 120.000

Prive Ganal Rp 15.000 -


Rp 105.000
Bagian Laba Kanda 105.000 × 𝑅𝑝 30.000 =Rp 16.154 +

Modal Ganal akhir Desember 2017 Rp 121.154

Modal Sekutu Pasif

Modal Kacil Awal Januari 2017


Rp 80.000
Setoran periode ini
Rp 10.000 +
Bagian Laba Kacil 90.000 × 𝑅𝑝 30.000 = Rp 13.846 +

Modal Kacil akhir Desember 2017 Rp 103.846 +

Modal CV Bubuhan 31 Desember 2017 Rp 225.000

15
d. Perseroan terbatas
Perseroan terbatas (PT) atau korporasi adalah badan usaha yang modalnya terdiri
atas saham dengan tanggung jawab terbatas pada modal saham yang disetor.oleh karena
tanggung jawab terbatas, maka tidak ada prive pada PT. biasanya modal saham disetor
tidak berubah, sehingga tidak perlu dibuat anggaran perubahan modal, melainkan
anggaran laba ditahan. Laba ditahan adalah laba yang belum ada tujuannya. Laba ditahan
merupakan salah satu unsur dari modal sendiri yang terdapat dam badan usaha berbentuk
PT. Berikut adalah contoh anggaran laba ditahan
PT Amanah
Anggaran Laba Ditahan
Tahun Berakhir 31 Desember 2017

Sebagai contoh, pada tahun 2016 Perusahaan Kecap Sehat yang berbentuk
PTmempunyai data sebagai berikut:
 Laba ditahan awal Januari 2016 sebesar Rp 1.081.283
 Anggaran laba bersih selama 4 triwulan (triwulan I:Rp 739.601, triwulan
II: 1.255.311, triwulan III: Rp 593.939, dan triwulan IV: Rp 249.021)
Berdasarkan data tersebut dapat disusun anggaran laba ditaha seperti
berikut:

16
Perusahaan Kecap Sehat
Anggaran Laba Ditahan
Tahun 2016
Keterangan I II III IV
Rp Rp Rp Rp
Laba ditahan awal 1.081.283 1.820.884 3.076.195 3.670.134
Laba bersih 739.60 1.255.311 593.939 249.021

Laba ditahan akhir 1.820.884 3.076.195 3.670.134 3.919.155

e. Koperasi
Koperasi merupakan badan usaha berbentuk hokum yang didaftarkan pada
Departemen Kehakiman dan diumumkan dalam lembaran Negara. Struktur modal
koperasi terdiri atas: simpanan pokok, simpanan wajib, modal cadangan, modal
sumbangan, laba ditahan (sisa hasil usaha).
Sebagai contoh, anggaran perubahan modal koperasi adalah sebagai berikut:
Koperasi Pegawai
Anggaran Perubahan Modal
Tahun Berakhir 31 Desember 2017

Simpanan Pokok Rp 500.000


Simpanan Wajib awal Januari 2017 Rp 200.000
Setoran periode ini Rp 20.000 +
Rp 220.000
Simpanan Wajib akhir Desember 2017
Rp 30.000
Modal Cadangan
Rp 50.000
Modal Sumbangan Rp 40.000
Rp 10.000 +
Sisa Hasil Usaha awal Januari 2017
Rp 50.000
Sisa Hasil Usaha dibagikan
Rp 15.000 –
Sisa Hasil Usaha akhir Desember 2017 Rp 35.000 +
Modal sendiri Koperasi Pegawai 31 Desember 2017 Rp 835.000

17
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Utang merupakan kewajiban/utang sebagai hutang sekarang perusahaan yang timbul
darikejadian masa lalu, dengan persetujuan dimana hasilnya akan berguna bagi perusahaan,
dandapat menjadi sumber daya perusahaan. Karakteristik dari hutang meliputi; pengorbanan
manfaatekonomi masa mendatang,menjadi keharusan sekarang untuk mentransfer
asset,timbul akibattransaksi masa lalu.Anggaran Utang adalah anggaran untuk memperoleh
dan membayar utang. Utangkebalikan dari piutang. Pada umumnya utang perusahaan timbul
dari terjadinya transaksi pembelian bahan mentah dan bahan pembantu secara kredit untuk
keperluan proses produksi.Anggaran utang sangat berguna untuk kemajuan perusahaan bila
utang tersebut dikelola dengan baik. Cara mengelola utang yang baik antara lain dengan cara
membuat anggaran utang.Faktor yang mempengaruhi anggaran utang yaitu ekspansi dan
struktur modal. Selain ituada factor lain yang mempengaruhin besar kecilnya anggaran utang
akan tergantung pada :Anggaran Pembelian Material, Syarat Pembayaran, Tersedianya
modal kerja dan kebijakan perusahaan dalam pembayaran utang, Kepercayaan Suplier dan
Bank. Informasi yang diperlukanuntuk menyusun budget utang antara lain: Rencana
pembelian bahan mentah atau bahan pembantu yang tertuang dalam budget pembelian bahan
mentah, Keadaan persaingan para pemasok bahan di pasar, Posisi perusahaan terhadap pihak
pemasok bahan, Syarat pembayaranyang ditawarkan oleh pihak penjual, Tersedianya modal
kerja perusahaan.Penyusunan anggaran utang merupakan tanggung jawab departemen
keuangan. Langkah pertama, departemen keuangan bekerja sama dengan departemen
pembelian rutin untukmengumpulkan data belian dan syaratnya. Langkah kedua,
menghitung anggaran utang usaha pada periode tertentu. Langkah ketiga, menyusun
anggaran utang usaha.

3.2 Saran
Dari uraian pembahasan di atas penulis menyarankan kepada pembaca sekalian agar
dapat mengambil manfaat dari pembahasan mengenai Penyusunan Anggaran utang dan
modal ini sehingga memberikan wawasan positif. Dimana sisi positif tersebut bisa dijadikan
18
sebagai bahan untuk menambah pengetahuan mengenai cara penyusunan dan perhitungan
anggaran utang dan modal tersebut. Kami berharap semoga semua perusahaan dagang
maupun jasa atau pun manufaktur untuk menyusun anggaran utang dan modal yang baik
sesuai dengan kaidah dan hukum yang berlaku. Makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang mendukung kami untuik memperbaiki makalah
ini di masa yang akan datang.

19
DAFTAR PUSTAKA

M. Nafarin. 2009. Penganggaran Perusahaan, Jakarta: Salemba empat.


https://www.researchgate.net/publication/345149496_ANGGARAN_UTANG_DAN_MODAL
Nafik, Choirul. (2016). Anggaran Hutang.
https://www.academia.edu/24969687/Anggaran_Hutang. Diakses pada 23 April 2022
Irvana, Nadia. 2022. Anggaran Modal
https://haloedukasi.com/anggaran-modal. Diakses pada 25 April 2022
https://www.academia.edu/47109271/Makalah_Penyusunan_Anggaran_Utang_Dan_Modal

20

Anda mungkin juga menyukai