Anda di halaman 1dari 23

TUGAS KELOMPOK AUDITING 1

KELOMPOK 6
BUKTI AUDIT
PROGRAM STUDI : AKUNTANSI (R-10)
DOSEN PENGAMPU : Dra. Susfa Yetti, M.Si.,AK.
= TEAMS 6 =
18 22

UMMUL LIA ATTHAHIRA


AIMANAH RUSADI
C1C020076 C1C020080

20 24

ARYA PUAN
SATRIA MAHARANTI
C1C020078 C1C020082
01
HAKEKAT
BUKTI AUDIT
DEFINISI BUKTI AUDIT

Bukti audit adalah semua informasi yang digunakan auditor


untuk mencapai kesimpulan yang menjadi dasar opini audit. Ukuran
keabsahan (validity) bukti tersebut untuk tujuan audit tergantung
pada pertimbangan auditor independen: dalam hal ini bukti audit
(audit evidence) berbeda dengan bukti hukum (legal evidence) yang
diatur secara tegas oleh peraturan yang ketat.

Bukti audit sangat bervariasi pengaruhnya terhadap kesimpulan yang


ditarik oleh auditor independen dalam rangka memberikan opini atas
laporan keuangan auditan. Relevansi, obyektivitas, ketepatan waktu, dan
keberadaan bukti audit lain yang menguatkan kesimpulan, seluruhnya
berpengaruh terhadap kompetensi bukti.
DEFINISI BUKTI AUDIT

Dari pernyataan di atas, dapat kita rumuskan butir-butir penting tentang


hakekat bukti audit, sebagai berikut:

 Meliputi informasi yang dihasilkan baik secara internal maupun


eksternal.
 Meliputi informasi yang mendukung maupun yang bertentangan dengan
asersi manajemen.
 Dipengaruhi oleh tindakan-tindakan manajemen, seperti misalnya: tidak
membuat dokumen yang diperlukan, atau tidak membuat dokumen
secara tepat waktu.
 Dapat dikembangkan dengan menggunakan ahli dari luar.
 Dapat diperoleh melalui prosedur-prosedur lain yang lazim digunakan
auditor (analisis risiko untuk menentukan apakah akan menerima atau
melanjutkan seorang klien, data dari audit tahun yang lalu, dan kualitas
pengendalian internal perusahaan yang mencerminkan ketelitian proses
internal).
02
KEPUTUSAN AUDITOR
TENTANG BUKTI AUDIT
KEPUTUSAN AUDITOR TENTANG BUKTI AUDIT

Keputusan penting yang dihadapi setiap auditor adalah menentukan jenis dan jumlah bukti yang tepat yang
diperlukan untuk mendapatkan keyakinan bahwa laporan keuangan klien telah ditetapkan secara wajar.
Ada empat keputusan tentang bukti apa yang harus diperoleh dan berapa banyak bukti harus dikumpulkan:

01 03
Prosedur Unsur-unsur apa yang
audit apa yang harus harus dipilih dari
digunakan. populasi.

02 04
Berapa besar ukuran
sampel yang harus dipilih Kapan prosedur tersebut
untuk prosedur audit diterapkan.
tersebut.
KEPUTUSAN AUDITOR TENTANG BUKTI AUDIT

01 03 05
Prosedur Audit Unsur Yang Dipilih Program Audit

02 04
Ukuran Sampel Saat Pelaksanaan Peosedur
03
KARAKTERISTIK
BUKTI AUDIT
KARAKTERISTIK BUKTI AUDIT

01 02
Ketepatan Bukti Relevansi Bukti

03 04
Reliabilitas Bukti Kecukupan Bukti

05 06
Hubungan Antara Risiko, Ketepatan, Dan
Sumber Bukti Audit
Kecukupan Bukti Audit

07 08
Prosedur Untuk Memperoleh Biaya untuk
Bukti Audit Mendapatkan Bukti
KARAKTERISTIK BUKTI AUDIT

01. Ketepatan Bukti 02. Relevansi Bukti


Ketepatan bukti adalah Bukti harus berkaitan atau
ukuran kualitas bukti, yakni relevan dengan tujuan audit
relevansi dan reliabilitasnya yang harus diuji lebih dahulu
dalam memenuhi tujuan audit oleh auditor sebelum bisa
atas golongan transaksi, saldo- disebut sebagai bukti yang tepat.
saldo akun, dan pengungkapan Relevansi menjadi masalah
dalam kaitannya dengan tujuan
yang
audit tertentu, karena bukti
bersangkutan. bisa relevan untuk suatu tujuan
ketepatan bukti hanya audit, tetapi tidak relevan untuk
berkaitan dengan prosedur tujuan lainnya.
audit yang dipilih.
KARAKTERISTIK BUKTI AUDIT

03. Ketepatan Bukti


Reliabilitas bukti berkaitan dengan seberapa jauh bukti bisa dipercaya atau tingkat kepercayaan atas
suatu bukti.

Efektivitas Pengendalian Internal


Independensi Pembuat Bukti. Pengetahuan Langsung Auditor.
Klien.

Kualifikasi Individu Pemberi


Tingkat Obyektivitas. Ketepatan Waktu.
Informasi.
KARAKTERISTIK BUKTI AUDIT

04. Ketepatan Bukti 08. Biaya untuk


Mendapatkan Bukti
Kecukupan berkaitan dengan
pertanyaan “berapa banyak” Dua tipe bukti yang paling
bukti audit harus diperoleh. mahal untuk mendapatkannya
Kecukupan bukti adalah ukuran adalah pemeriksaan fisik dan
kuantitas bukti audit. Kuantitas konfirmasi.
bukti audit yang diperlukan Biaya untuk melakukan
dipengaruhi oleh penilaian auditor pengujian dengan mengerjakan
tentang risiko kesalahan penyajian ulang tergantung pada
material dan juga oleh kualitas prosedur apa yang akan diuji.
bukti audit itu sendiri. Kecukupan Tipe bukti yang murah biasanya
bukti terutama diukur dengan adalah observasi, mengajukan
ukuran sampel yang dipilih auditor
pertanyaan kepada klien, dan
rekalkulasi.
KARAKTERISTIK BUKTI AUDIT

05. Hubungan Antara Risiko, Ketepatan, Dan Kecukupan Bukti Audit


Kecukupan dan ketepatan bukti audit saling berkaitan satu sama lainnya.
kecukupan merupakan ukuran kuantitas bukti audit. Kuantitas bukti audit yang dibutuhkan dipengaruhi oleh penilaian auditor atas
risiko kesalahan penyajian material (semakin tinggi risiko, semakin banyak bukti audit yang dibutuhkan) dan kualitas bukti audit
(semakin baik kualitas bukti audit, semakin sedikit bukti yang dibutuhkan).
KARAKTERISTIK BUKTI AUDIT

06. Sumber Bukti Audit


Auditor harus mendapatkan bukti yang tepat dan cukup sehingga risiko kesalahan penyajian material
dapat diminimum. Hal ini dapat dicapai dengan mengumpulkan bukti-bukti yang berkaitan dengan
berbagai sumber potensial bukti.
KARAKTERISTIK BUKTI AUDIT

07. Prosedur Untuk Memperoleh Bukti Audit

Inspeksi

Observasi

Komfirmasi Internal

Perhitungan Ulang

Pelaksanaan Kembali (Reformance)

Prosedur Analitis

Permitaan Keterangan
04
JENIS-JENIS
BUKTI AUDIT
JENIS-JENIS BUKTI AUDIT

Menurut Konrath (2002), bukti audit terdiri atas bermacam fakta dan inferensi yang mempengaruhi pemikiran
seorang auditor atas sebuah penyajian laporan keuangan.
Berdasarkan karakteristiknya, terdapat 2 (dua) bentuk bukti audit yakni faktual dan inferensal :

Bukti faktual Bukti Inferensial

Bukti yang dari padanya dapat Tidak secara langsung menghasilkan


ditarik kesimpulan secara suatu kesimpulan bagi auditor. Meski
langsung. Secara umum bukti begitu, bukti inferensial memiliki
peranan yang cukup penting dan tidak
faktual dianggap lebih kuat
dapat diabaikan sebab mampu
dibandingkan bukti inferensial memberikan sinyalemen yang mengarah
kepada suatu hal yang seharusnya
menjadi perhatian auditor.
JENIS-JENIS BUKTI AUDIT

Konrath (2002) juga membagi bukti audit ke dalam 6 (enam) jenis, yakni:

Bukti Fisik Bukti Konfirmasi Bukti Dokumen


(Physical Evidence) (Evidence Obtained through (Documentary Evidence)
Confirmation)

Bukti Matematik Bukti Analitik Bukti Keterangan


(Mathematical Evidence) (Analytical Evidence) (Hearsay or Oral Evidence)
JENIS-JENIS BUKTI AUDIT

Bukti Fisik Bukti Konfirmasi


Bukti fisik terdiri atas setiap hal Konfirmasi merupakan
yang dapat dihitung (counted), perolehan tanggapan
diamati, maupun diinspeksi. Bukti
langsung tertulis dari pihak
fisik, melalui sifatnya yang faktual,
memberikan dukungan utama bagi
ketiga yang memberikan
tujuan audit keberadaan (existence). verifikasi atas akurasi
Bukti fisik mencakup bukti- informasi yang diminta oleh
bukti audit yang dikategorikan oleh auditor. Permintaan tersebut
Arens (2012) sebagai : ditujukan oleg auditor kepada
- pemeriksaan fisik (physical klien, danlien yang akan
examination), - observasi
meminta pihak ketiga untuk
(observation), dan -
reperformance. memberikab respon secara
langsung kepada auditor.
JENIS-JENIS BUKTI AUDIT

Bukti Dokumen Bukti Matematik


Auditor melakukan pemeriksaan atas Bukti matematik terdiri atas
dokumen dan catatan klien.
Dokumen yang diperiksa adalah
kalkulasi, rekalkulasi dan
catatan yang digunakan oleh klien rekonsiliasi yang dilakukan
untuk menyediakan informasi oleh auditor. Bukti matematik
yang bertujuan untuk tergolong bukti faktual sebab
melaksanakan bisnis secara auditor melaksanakan
terorganisasi. Bukti dokumen dapat
berwujud kertas, elektronik, maupun
komputasi atas data. Bukti
bentuk lainnya. matematik berkaitan utamanya
Bukti dokumen dapat dengan pengujian atas
diklasifikasikan sebagai dokumen alokasi dan prinsip akrual.
internal maupun dokumen
eksternal.
JENIS-JENIS BUKTI AUDIT

Bukti Analitik Bukti Keterangan


Bukti analitik merupakan pengujian Bukti keterangan (hearsay evidence)
substantif atas informasi keuangan dengan istilah inquiries of the client.
dengan melakukan studi dan Merupakan perolehan informasi baik
perbandingan atas hubungan di antara secara tertulis maupun lisan sebagai
data. Prosedur analitik digunakan pada
tanggapan atas pertanyaan dari
tahap perencanaan serta penyelesaian
auditor. Meskipun bukti keterangan
audit.
4 (empat) tujuan dari prosedur yang diperoleh tersebut dapat
analitik: 1) Memahami industri dan dipertimbangkan, namun biasanya
bisnis klien, 2) Menilai keberlangsungan bukti tersebut dianggap kurang
(going concern) perusahaan, 3) konklusif sebab berasal dari sumber
Mengindikasikan adanya kemungkinan yang tidak independen dan mungkin
salah saji laporan keuangan, dan 4) saja bias sebab keberpihakan kepada
Mengurangi pengujian audit yang detail kepentingan klien.
=KELOMPOK 6=

== T E R I M A K A S I H ==

Anda mungkin juga menyukai