KERTAS KERJA
Kelompok 8 :
1. Rizkyka Dwi Saputri (19812141017)
2. Yunisa Rahmawati (19812141020)
3. Ahmad Fajar N (19812141038)
4. Riko Darmawan (19812144004)
BAHASAN POKOK
Hakekat Audit
1
Karakteristik
Bukti Audit
2 4
2
1.
HAKEKAT AUDIT
Bukti audit adalah semua informasi yang yang jika dirumuskan sebagai berikut
digunakan auditor untuk mencapai kesimpulan ● Meliputi informasi yang dihasilkan
yang menjadi dasar opini audit. Bukti audit baik secara internal maupun eksternal
berbeda dengan bukti hukum yang diatur secara ● Meliputi informasi yang mendukung
tegas oleh peraturan yang ketat. Bukti audit maupun yang bertentangan dengan
sangat bervariasi pengaruhnya terhadap asersi manajemen
● Dipengaruhi oleh Tindakan-Tindakan
kesimpulan yang ditarik oleh auditor independen.
manajemen
Relevansi, objektivitas, ketepatan waktu, dan
Hakekat Audit keberadaan nukti audit lain yang menguatkan
● Dapat dikembangkan dengan
menggunakan ahli dari luar
kesimpulan, seluruhnya berpengaruh terhadap ● Dapat diperoleh melalui prosedur-
koompetensi bukti. prosedur lain yang lazim digunakan
Hakekat bukti tercantum dalam ISA 200, auditor
4
2.
KEPUTUSAN AUDITOR
TENTANG BUKTI
AUDIT
Keputusan Auditor tentang Bukti Audit
Ada 4 keputusan tentang bukti apa yang harus diperoleh dan beberapa banyak bukti harus dikumpullkan:
1. Prosedur audit
Prosedur audit adalah instruksi detil yang menjelaskan bukti audit yang harus diperoleh selama audit berlangsung. Sebagai contoh, suatu
prosedur audit untuk melakukan verifikasi atas pengeluaran kas:
Periksalah jurnal pengeluaran kas dalam system akuntansi dan bandingkan dengan nama penerima, jumlah rupiah, dan tanggal dengan
informasi online yang disediakan bank tentag check-check yang diproses untuk akun kas yang bersangkutan.
2. Ukuran sampel
Setelah prosedur audit ditetapkan, auditor harus menentukan ukuran sampel yang dipilih dari populasi. Misalkan dalam jurnal pengeluaran
kas telah dicatat 6.000 check, auditor memutuskan untuk menetapkan ukuran sampel berupa 50 check yang akan dibandingkan dengan ayat-
ayat jurnal yang tercantum dalam jurnal pengeluaran kas. Ukuran sampel yang dipilih bisa berbeda-beda antara audit yang satu dengan audit
lainnya.
3. Unsur yang dipilih
Auditor harus memutuskan unsur-unsur mana dalam populasi yang akan diuji. Apabila auditor memutuskan untuk memilih 50 check yang
sudah dibayar dari populasi sebesar 6.000 check, auditor masih harus menentukan metode apa yang akan digunakan untuk secara spesifik
memilih check yang akan diuji
6
Keputusan Auditor tentang Bukti Audit
9
Ketetapan Bukti
Ketepatan bukti adalah ukuran kualitas bukti, yakni relevansi dan
reliabilitas
Ketepatan bukti hanya berkaitan dengan prosedur sudit yang
dipilih. Ketepatan tidak bisa dipengaruhi oleh pemilihan sampel
yang lebih besar/ dengan memilih unsur-unsur populasi yang
berbeda. Ketepartan bukti hanya dapat diperbaiki dengan memilih
prosedur audit yang lebih relevan
10
Relevansi Bukti Reliabilitas Bukti
Bukti
menyerahkan hasilnya kepada auditor.
memastikan bahwa semua barang
Reliabilitas tergantung pada apakah
yang dikirim telah dibuat fakturnya
bukti memenuhi karakteristik
11
Karakteristik Reliabilitas Bukti
Efektifitas
Independesi Pengetahuan
pengendalian internal
Pembuat Bukti Langsung Auditor
klien
12
Karakteristik Reliabilitas Bukti
Kualifikasi
Ketepatan
Individu Pemberi Tingkat objektivitas
Informasi Waktu
Bukti yang objektif akan
`Meskipun sumber Bukti biasanya akan
lebih bisa dipercaya
pemberi informasi lebih dipercaya untuk
dibandingkan dengan
berkedudukan saldo-saldo akun
bukti yang masih
independen, namun hal neraca apabila bukti
memerlukan
itu akan tergantung pula tersebut diperoleh
pertimbangan. Contoh
pada kualifikasi orang sedekat mungkin
bukti yang objektif
yang memberikan dengan tanggal neraca
adalah konfirmasi
informasi tersebut
tentang saldo piutang
yang diterima dari
debitur
13
Kecukupan berkaitan dengan pertanyaan”berapa banyak” bukti
audit harus diperoleh. Kecukupan bukti adalah ukuran kuantitas
bukti audit kuantitas bukti audit yang diperlukan dipengaruhi
Kecukupan oleh penilaian auditor tentang resiko kesalahan penyajian
material dan juga oleh kualitas bukti audit itu sendiri.
Bukti Kecukupan bukti terutama diukur dengan ukuran sampel yang
dipilih auditor.
14
Dalam memahami hubungan tersebut perlu diingat bahwa
tugas auditor adalah mengumpulkan atau mendapatkan bukti
yang tepat dan cukup. Ketepatan dipengaruhi oleh relevansi
dan reliabilitas bukti. Dalam keadaan bagaimanapun, auditor
Hubungan harus mengumpulkan bukti yang tepat dengan kualitas tinggi.
antara Risiko, Namun, mendaptkan bukti yang tepat pada klien yang berisiko
tinggi menjadi lebih sulit. Oleh karena itu, auditor perlu
Ketepatan, dan
mencari bukti pendukung yang berkualitas tinggi dari sumber
Kecukupan di luar klien. Dalam hal kecukupan, klien berisiko tinggi
Bukti Audit menuntut auditor untuk mengumpulkan bukti dalam jumlah
yang lebih banyak.
15
Gambar Berikut Hubungan
Antara Risiko, Ketepatan, Dan
Kecukupan Bukti Audit
16
Perlu diingat bahwa auditor memerlukan bukti yang tepat dan cukup untuk
meminimumkan risiko kesalahan dalam penyajian meterial. Hal demikian
dapat dicapai dengan mengumpulkan bukti-bukti yang berkaitan dengan :
b) Informasi dari luar klien yang bisa diperoleh tim audit sendiri
17
Sumber Bukti Audit
18
1. Inspeksi 2. Observasi 3. Konfirmasi Eksternal
Mencakup pemerikasaan atas Memberikan bukti audit Merupakan bukti audit yang
catatan atau dokumen baik tentang pelaksanaan suatu diperoleh auditor sebagai
internal maupun eksternal prosedur, namun hanya respon langsung tertulis dari
dalam bentuk kertas, terbatas pada titik waktu pihak ketiga (yang
elektronik, atau media lain, tertentu pada saat observasi mengkonfirmasi) dalam bentuk
atau pemeriksaan fisik atas dilaksanakan. media tertentu.
suatu aset.
7. Permintaan Keterangan
Permintaan keterangan terdiri dari pencarian informasi atas orang
yang memiliki pengetahuan, baik keuangan maupun non-keuanga, di
dalam atau di luar entitas. 19
◦ Dua tipe bukti yang paling mahal untuk mendapatkannya adalah
pemeriksaan fisik dan konfirmasi. Pemeriksaan fisik menjadi mahal
karena biasanya membutuhkan kehadiran auditor pada saat klien
melakukan perhitungan asset. Konfirmasi menjadi mahal karena
auditor harus mengikuti prosedur dengan teliti sejak dari penyiapan
Biaya untuk konfirmasi, pengiriman melalui surat atau secara elektronik,
Mendapatkan penerimaan jawaban, dan melakukan tindaklanjut atas konfirmasi atas
konfirmasi yang tidak memberi jawaban, atau jawaban yang
Bukti menunjukkan selisih.
20
Istilah yang Digunakan dalam Prosedur Audit
21
4.
PENDOKUMENTASIAN
(KERTAS KERJA) AUDIT
“
SA 230 berkaitan dengan kewajiban auditor dalam
menyusun dokumentasi audit untuk keperluan audit atas
laporan keuangan.
23
Tujuan dokumentasi audit adalah untuk membantu auditor dalam mendapatkan jaminan yang
layakbahwa audit telah dilaksanakan secara memadai sesuai dengan standar auditing. Secara
lebih spesifik, dokumentasi audit memberikan :
Tujuan
Dokumentasi Data untuk Suatu catatan tentang
24
Pemilik File Audit
25
Kerahasiaan File Audit
Auditor wajib merahasiakan file audit yang berisi data klien. Hal ini
berkaitan dengan Prinsip Kerahasiaan yang harus dipegang teguh oleh
auditor sebagaimana ditetapkan dalam Seksi 140 Kode Etik Profesi
Akuntan Publik.
26
Jangka Waktu Pengarsipan
SA 230 – Para A.23 mewajibkan KAP untuk menetapkan suatu kebijakan dan
prosedur yang mengatur masa penyimpanan dokumen audit. Batas waktu
penyimpanan pada umumnya tidak boleh kurang dari lima tahun sejak tanggal
yang lebih akhir dari (i) laporan auditor atas kaporan keuangan, atau (ii) laporan
auditor atas laporan keuangan konsolidasian dan anak perusahaan.
27
Contoh-contoh
dokumentasi audit :
Bentuk, isi, dan luas dokumentasi audit
bergantung pada faktor-faktor : ◦ Program audit
◦ Ukuran dan kompleksitas entitas ◦ Analisis
◦ Sifat prosedur audit yang akan dilakukan ◦ Memorandum isu
◦ Risiko kesalahan penyajian material yang ◦ Ikhtisar hal-hal
diidentifikasi
Isi dan ◦ Signifikansi bukti audit yang diperoleh
signifikan
28
Gambar disamping
melukiskan isi dan
pengorganisasian yang
lazim digunakan kantor
akuntan publik.
29
◦ Arsip Permanen berisi data historis dan data yanbg bersifat
berkelanjutan.
◦ Arsip Permanen biasanya meliputi hal-hal berikut :
30
“
Arsip Tahun Berjalan
Arsip Tahun Berjalan (Arsip tahun yang
diperiksa) meliputi semua dokumen yang
bersangkutan dengan tahun berjalan atau
tahun yang diperiksa
31
Program Audit Informasi Umum
Ditempatkan dalam file File audit biasanya memuat
terpisah untuk informasi dari tahun berjalan
meningkatkan koordinasi yang bersifat umum seoerti
Jenis Informasi dan mengintegrasikan rencana audit, ringkasan atau
yang termasuk semua bagian audit, salinan notulen rapat dewan
dalam arsip tahun meskipun ada juga kantor komisaris, ringkasan dari
berjalan akuntan yang kontrak, dsb
mencantumkan satu copy
program audit pada setiap
bagian audit dalam
dokumen audit
32
Hubungan Antara
Dokumentasi Audit dengan
Laporan Keuangan
33
Daftar Pendukung
yang termasuk dari semua akun laporan keuangan harus 3. Rekonsiliasi jumlah-Jumlah
tertentu
dalam arsip tahun yang ada di buku dikoreksi.
34
Karakteristik
Umum
Dokumentasi
Audit yang Baik
35
Penyusunan Dokumen Audit
36
Karakteristik Dokumentasi Audit
1. Setiap file harus memiliki indentifikasi yang jelas yang
memuat informasi tentang nama klien, periode yang
diaudit, deskripsi tentang isi file, paraf oembuat kertas
kerja, tanggal pembuatan, dan kode index kertas kerja
2. Dok. Audit harus diberi indekx dan referensi silang
(cross-referenced) untuk memudahkan dalam
pengorganisasian dan pengarsipan
3. Dok. Audit yang sudah rampung harus secara jelas
menunjukkan pekerjaan audit yang telah dilakukan
4. Dok Audit harus berisi cukup informasi untuk
memenuhi tujuan sesuai dengan rencana
5. Kesimpulan yang dicapai tentang suatu segmen audit
harus diformulasikan dengan jelas
THANKS!
38