Anda di halaman 1dari 23

BUKTI AUDIT

&
KERTAS KERJA
Kelompok 6:
1. Gregorius Marcellino Abel Pradana 20812141062
2. Muhammad Reza Arifiansyah 20812144007
3. Silvya Audi Tamara 20812144004
4. Dinna Margiana 20812141065
Topik Pembahasan

1 Hakikat Bukti

2 Keputusan Auditor Tentang Bukti Audit

3 Karakteristik Bukti Audit

4 Pendokumentasian (Kertas Kerja) Audit


HAKEKAT BUKTI
Bukti audit merupakan semua informasi yang digunakan auditor untuk mencapai kesimpulan yang menjadi
dasar opini audit. Berikut butir-butir penting tentang hakekat bukti audit :
• Meliputi informasi yang dihasilkan baik secara internal maupun eksternal
• Meliputi informasi yang mendukung maupun yang bertentangan dengan asersi manajemen
• Dipengaruhi oleh tindakan-tindakan manajemen seperti tidak membuat dokumen yang diperlukan
• Dapat dikembangkan dengan menggunakan ahli dari luar
• Dapat diperoleh melalui prosedur-prosedur lain yang lazim digunakan auditor
KEPUTUSAN AUDITOR TENTANG BUKTI AUDIT
Ada empat keputusan tentang bukti audit apa yang harus diperoleh dan beberapa banyak bukti yang harus dikumpulkan :
1. Prosedur audit apa yang digunakan
Intruksi detail yang menjelaskan bukti audit yang harus diperoleh selama audit berlangsung. Prosedur sering dinyatakan
dengan intruksi yang cukup spesifik sehingga auditor dapat mengikuti intruksi tersebut selama audit berlangsung
2. Berapa besar ukuran sampel yang harus dipilih untuk prosedur audit tersebut
Ukuran sampel yang dipilih bisa berbeda antara audit yang satu dengan yang lain
3. Unsur-unsur yang harus dipilih dari populasi
Setelah ukuran sampel untuk suatu prosedur audit ditetapkan, auditor harus memutuskan unsur-unsur mana dalam
populasi yang akan diuji
4. Kapan prosedur tersebut diterapkan
Penerapan prosedur-prosedur audit bisa dilakukan dalam rentang waktu mulai dari awal periode sampai akhir periode
akuntansi
Program audit merupakan daftar prosedur-prosedur audit untuk suatu bagian atau keseluruhan audit
KARAKTERISTIK BUKTI AUDIT
Menurut audit (SA 500, Para 6) Auditor harus merancang dan melaksanakan prosedur audit yang tepat sesuai dengan
kondisi untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat.
Ketepatan Bukti merupakan ukuran kualitas bukti yakni
• Relevansi Bukti
Bukti harus berkaitan atau relevan dengan tujuan audit yang harus diuji lebih dahulu oleh auditor sebelum sebelum
bisa disebut sebagai bukti yang tepat.
• Reabilitas Bukti
Berkaitan dengan seberapa jauh bukti bisa dipercaya. Reabilitas tergantung apakah bukti memenuhi karakteristik-
karakteristik berikut :
1. independensi pembuat bukti
2. Efektivitas pengendalian internal klien
3. Pengetahuan langsung auditor kualifikasi individu pemberi informasi
4. Tingkat obyektivitas
5. Ketepatan waktu
Kecukupan Bukti merupakan ukuran kualitas bukti audit
Menurut audit (SA 500, Para 6) Auditor harus merancang dan melaksanakan prosedur audit yang tepat sesuai dengan
kondisi untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat.
1) Ketepatan Bukti merupakan ukuran kualitas bukti yakni
• Relevansi Bukti
Bukti harus berkaitan atau relevan dengan tujuan audit yang harus diuji lebih dahulu oleh auditor sebelum
sebelum bisa disebut sebagai bukti yang tepat.
• Reabilitas Bukti
Berkaitan dengan seberapa jauh bukti bisa dipercaya. Reabilitas tergantung apakah bukti memenuhi karakteristik-
karakteristik berikut :
a) independensi pembuat bukti
b) Efektivitas pengendalian internal klien
c) Pengetahuan langsung auditor kualifikasi individu pemberi informasi
d) Tingkat obyektivitas
e) Ketepatan waktu
2) Kecukupan Bukti merupakan ukuran kualitas bukti audit
3) Hubungan Antara Risiko, Ketepatan, dan Kecukupan, akan dijelaskan dalam bentuk diagram di bawah ini.
KETEPATAN

RELEVANSI RELIABILITAS

Kualitas bukti auditor yang


dikumpulkan

RISIKO
Bahwa saldo akun kesalahan
penyajian

Risiko Risiko
Inheren Pengendalian

KECUKUPAN

Kuantitas bukti yang dikumpulkan


auditor
4) Sumber Bukti Audit

Pengetahuan tentang Klien Informasi dari Luar


Diperoleh melalui: Diperoleh melalui:
• Audit tahun lalu • Pekerjaan tim audit dgn menggunakan
• Analisis risiko klien data pasar
• Analisis penerimaan klien • Analisis independen oleh spesialis

AKUMULASI BUKTI
AUDIT

Kualitas Pengendalian Internal


Pengetahuan tentang Klien
Diperoleh melalui:
Diperoleh melalui:
• Evaluasi atas rancangan pengendalian
• Pengujian langsung atas saldo akun
internal
dan transaksi
• Evaluasi atas pengoperasian
• Review analitis
pengendalian
5) Prosedur Untuk Memperoleh Bukti Audit
a) Inspeksi
• Inspeksi
• Dokumentasi
i. Dokumentasi internal, contoh : duplikat faktur penjualan, catatan waktu kerja pegawai, dan laporan
penerimaan barang.
ii. Dokumentasi eksternal, contoh : faktur pembelian (dibuat oleh pihak penjual), wesel yang telah diuangkan,
dan polish asuransi.
b) Observasi
c) Konfirmasi Eksternal
d) Perhitungan Ulang
e) Pelaksanaan Kembali
f) Prosedur Analitis
• Memahami Bidang Usaha dan Bisnis Klien
• Menunjukkan Kemungkinan Adannya Kesalahan Penyajian dalam Laporan Keuangan
• Mengurangi Pengujian Audit yang Rinci
g) Permintaan Keterangan
6. Biaya Untuk Mendapatkan Bukti

Dua tipe bukti yang paling mahal untuk mendapatkannya adalah pemeriksaan fisik dan konfirmasi. Pemeriksaan fisik
menjadi mahal karena biasanya membutuhkan kehadiran auditor pada saat klien melakukan penghitungan aset yang
seringkali dilakukan pada akhir tahun buku. Konfirmasi menjadi mahal karena, auditor harus mengikuti prosedur dengan
teliti sejak dari penyiapan konfirmasi, pengiriman melalui surat atau secara elektronik, penerimaan jawaban, dan
melakukan tindaklanjut atas konfirmasi yang tidak memberi jawaban, atau jawaban yang menunjukkan selisih.

Inspeksi, prosedur analitis, dan pelaksanaan ulang tidak begitu mahal. Apabila personil klien menyiapkan dokumen dan
data elektronik untuk kepentingan auditor dengan rapi dan teratur, inspeksi biasanya sangat murah. Namun, apabila
auditor harus mencari sendiri dokumen yang diperlukan, biayanya bisa cukup mahal. Bahkan dalam situasi yang ideal
sekalipun, informasi dan data dalam dokumen kadang-kadang sangat kompleks, dan membutuhkan interpretasi serta
analisis.

Tipe bukti yang murah biayanya adalah observasi, mengajukan pertanyaan kepada klien, dan rekalkulasi. Observasi
biasanya dilakukan secara bersamaan dengan prosedur lain. Auditor akan dengan mudah mengobservasi apakah pegawai
klien menaati prosedur perhitungan persediaan dan pada saat yang sama melakukan perhitungan atas suatu sampel
persediaan (pemeriksaan fisik).
7. Istilah Yang Digunakan Dalam Prosedur Audit

Prosedur audit adalah langkah-langkah detil, biasanya berbentuk


instruksi tertulis, untuk mengumpulkan kedelapan tipe bukti audit.
Prosedur harus jelas agar semua anggota tim audit memahami apa
yang harus dilakukan
PENDOKUMENTASIAN ( KERTAS KERJA ) AUDIT

Standar audit (SA) 230 berkaitan dengan kewajiban auditor dalam menyusun dokumentasi audit untuk
keperluan audit atas laporan keuangan. Menurut standar tersebut yang dimaksud dengan dokumen tasi
audit adalah dokumentasi atas prosedur audit yang telah dilakukan, bukti audit yang relevan yang
diperoleh, dan kesimpulan yang ditarik. Dokumentasi audit harus mencakup semua informasi yang
dipandang perlu oleh auditor untuk memenuhi pelaksanaan audit dan menjadi pendukung atas laporan
audit. Dokumentasi audit sering disebut juga kertas kerja audit, tetapi di era tehnologi informasi dewasa
ini, dokumentasi audit seringkali berbentuk file-file berkomputer, sehingga istilah dokumentasi audit
dipandang lebih tepat
TUJUAN DOKUMENTASI AUDIT
Tujuan dokumentasi audit adalah untuk membantu auditor dalam mendapatkan jaminan yang layak bahwa audit telah
dilaksanakan secara memadai sesuai dengan standar auditing. Secara lebih spesifik, dokumentasi audit memberikan:
1. Suatu Dasar untuk Merencanakan Audit
Apabila auditor akan membuat perencanaan audit, maka referensi informasi yang diperlukan harus tersedia dalam file
audit. File-file bisa mencakup berbagai informasi yang diperlukan untuk perencanaan audit, seperti misalnya informasi
tentang pengendalian internal, anggaran waktu untuk setiap bagian audit, program audit, dan hasil audit dari tahun-tahun
yang lalu.
2. Suatu Catatan tentang Bukti yang Dikumpulkan dan Hasil Pengujian
Dokumentasi audit adalah alat penting yang mendokumentasikan bahwa audit telah dilaksanakan secara memadai sesuai
dengan standar auditing. Dalam hal diperlukan, auditor harus bisa menunjukkan kepada badan pengatur atau kepada
pengadilan bahwa audit telah direncanakan dengan baik dan disupervisi secukupnya; bukti yang dikumpulkan cukup dan
kompeten, dan berdasarkan hasil audit telah dibuat laporan audit yang tepat.
3. Data Untuk Menentukan Jenis Laporan Audit yang Tepat
Dokumentas audit merupakan sumber informasi penting untuk membantu auditor dalam memutuskan apakah bukti audit
yang tepat dan mencukupi telah terkumpul untuk menyusun laporan audit sesuai dengan situasi yang dihadapi. Data dalam
file juga berguna untuk mengevaluasi apakah laporan keuangan disajikan secara wajar berdasarkan bukti - bukti yang
terkumpul
4. Suatu Dasar untuk Mereview oleh Supervisor dan Partner
File audit adalah referensi utama yang digunakan oleh supervisor untuk mereview pekerjaan para asisten. Review yang
cermat oleh supervisor akan menjadi bukti bahwa audit telah disupervisi dengan tepat. Selain untuk tujuan-tujuan yang
berhubungan dengan pembuatan laporan audit, file audit juga berguna sebagai dasar perhitungan pajak, pembuatan laporan
ke Bapepam, dan laporan lainnya.
PEMILIK FILE AUDIT
Dokumen audit yang dibuat auditor selama audit berlangsung,
termasuk daftar-daftar yang dibuat klien untuk keperluan
auditor, adalah milik auditor. Tidak seorangpun berhak untuk
melihat isi dokumen tersebut (termasuk klien) selain auditor
beserta tim auditnya, kecuali bila auditor diajukan ke
pengadilan berkaitan dengan audit yang bersangkutan Setelah
audit selesai, file audit disimpan oleh auditor untuk
kepentingan pertanggungjawaban di masa yang akan datang
serta untuk memper siapkan audit tahun berikutnya.
KERAHASIAAN FILE AUDIT
Auditor wajib merahasiakan file audit yang berisi data klien. Hal ini berkaitan dengan Prinsip
Kerahasiaan yang harus dipegang teguh oleh auditor sebagaimana ditetapkan dalam Seksi 140
Kode Etik Profes Akuntan Publik.
Selama audit berlangsung, auditor mengumpulkan berbagai informasi yang sebagian
diantaranya bersifat rahasia, seperti misalnya gaji para direksi, penetapan harga jual, data biaya
produksi, serta formula formula yang bersifat rahasia lainnya. Apabila auditor membocorkan
informasi semacam itu kepada pihak luar atau kepada karyawan perusahaan klien, maka hal itu
dapat mengganggu hubungan baik dengan manajemen. Selain itu, apabila karyawan klien
mempunya akses atas file audit, maka hal itu akan memberi kesempatan kepada mereka untuk
mengubah isi file audit. Oleh karena itu, auditor harus menjaga kerahasiaan dengan seksama
setiap saat.
JANGKA WAKTU PENGARSIPAN

Standar audit (SA 230-Para A.23) mewajibkan KAP untuk menetapkan


suatu kebijakan dan prosedur yang mengatur masa penyimpanan dokumen
audit. Batas waktu penyimpanan pada umumnya tidak boleh kurang dari
lima tahun sejak tanggal yang lebih akhir dari (i) laporan auditor atas
laporan keuangan entitas, atau (ii) laporan auditor atas laporan keuangan
konsolidasian dan anak perusahaan. Kebijakan kertas kerja atau file audit
pada perusahaan privat minimum lima tahun.
ISI DAN PENGORGANISASIAN
Bentuk, isi, dan luas dokumentasi audit bergantung pada faktor-faktor berikut ini:
• Ukuran dan kompleksitas entitas.
• Sifat prosedur audit yang akan dilakukan.
• Risiko kesalahan penyajian material yang diidentifikasi.
• Signifikansi bukti audit yang diperoleh.
• Sifat dan luas penyimpangan yang diidentifikasi.
• Kebutuhan untuk mendokumentasikan suatu kesimpulan atau basis untuk suatu kesimpulan yang belum
dapat ditentukan dengan segera dari dokumentasi pekerjaan audit yang dilakukan atau bukti audit yang
diperoleh.
• Metodologi dan perangkat audit yang digunakan.

Dokumentasi audit dapat dilakukan pada kertas atau media elektronis, atau media lain. Contoh-contoh
dokumentasi audit mencakup:
• Audit program.
• Analisis Arsip
• Masalah memo.
• Ikhtisar hal-hal signifikan.
• Surat konfirmasi dan surat representasi.
• Daftar Uji
• Korespondensi (termasuk email) tentang hal-hal signifikan.
Arsip Permanen
Berisi data historis dan yang bersifat berkelanjutan. Merupakan sumber informasi audit. Contoh :

• Dokumen yang berlaku berkelanjutan


 AD/ART, perjanjian obligasi, kontrak
• Analisis akun masa lalu
 Utang jangka Panjang, ekuitas pemegang saham, goodwill, asset tetap
• Informasi pengendalian internal & penilaian risiko pengendalian
 Bagan-bagan organisasi, daftar pernyataan, catatan identifikasi kelemahan & kelebihan sistem.
• Hasil prosedur analitis tahun-tahun lalu
 Rasio, presentase, jumlah saldo akun yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi perubahan tak lazim.
Arsip Tahun Berjalan
Berisi semua dokumen yang bersangkutan pada tahun pemeriksaan. Contoh :

• Program Audit
 Alat yang menghubungkan survei pendahuluan dengan pekerjaan lapangan.
• Informasi Umum
 Rencana audit, notula rapat dewan komisaris, kontrak perjanjian.
• Working Trial Balance
 Daftar saldo dari semua akun buku besar.
• Jurnal Penyesuaian dan Jurnal Reklasifikasi
 Jurnal penyesuaian apabila terjadi kesalahan penyajian materil, jurnal reklasifikasi apabila diperlukan
untuk mengganti/ menjurnal balik suatu akun ke akun yang sejenis
• Data Pendukung
 Dibuat oleh klien/auditor untuk mendukung angka-angka tertentu pada laporan keuangan.
Tipe daftar pendukung :

• Analisis
 Menunjukkan aktivitas akun buku besar sepanjang periode, untuk menghubungkan saldo awal hingga
menjadi saldo akhir. (Surat berharga, piutang wessel, akun ekuitas).
• Daftar Saldo
 Daftar detil yang menunjukkan apa saja yang akhirnya menunjukkan saldo akhir. (Daftar saldo untuk
mendukung piutang usaha, utang usaha, pendapatan).
• Rekonsiliasi Jumlah-jumlah Tertentu
 Mendukung jumlah-jumlah tertentu dengan sumber informasi lainnya. (Rekonsiliasi saldo kas dengan
laporan bank).
• Uji Kewajaran
 Untuk mengevaluasi apakah ada salah saji. (Pengujian terhadap beban depresiasi, pengujan terhadap
cadangan kerugian piutang).
Tipe daftar pendukung :

• Ringkasan Pelaksanaan Prosedur


 Mendokumentasikan pengujian, salah saji, dan kesimpulan auditor berdasarkan pengujian yang telah
dilakukan. (Ikhthisar hasil konfirmasi piutang).
• Pemeriksaan Dokumen Pendukung
 Menunjukkan pengujian detil yang telah dilakukan dengan memberikan kesimpulan positif/negatif tentang
tujuan yang diuji. (Pemeriksaan dokumen dalam rangka pengujian pengendalian dan pengujian substantif
transaksi)
• Dokumen-dokumen dari Luar
 Arsip dokumen yang dikumpulkan auditor dari luar. (Jawaban konfirmasi).
Dokumentasi Audit
Pendokumentasian bukti yang terkumpul, hasil yang diperoleh, dan kesimpulan yang dicapai.

Karakteristik :
• Setiap file harus teridentifikasi dengan jelas;
• Dokumen audit harus diberi index dan referensi-silang.
• Dokumen audit harus menyatakan pekerjaan audit yang telah dilakukan.
o Pernyataan tertulis memo
o Paraf pada prosedur audit
o Memberi notasi pada daftar(tickmarks)
• Dokumen audit berisi cukup informasi untuk memenuhi tujuan sesuai rencana.
• Kesimpulan yang dicapai tentang suatu segmen harus dikomunikasikan dengan jelas.
Terima
kasih!
Ada pertanyaan
untuk saya?

Anda mungkin juga menyukai