Anda di halaman 1dari 26

Audit Evidence 1

AUDIT EVIDENCE

 STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN # 3 :


“Bukti kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan
pertanyaan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas
laporan keuangan auditan”.

 BUKTI AUDIT (EVIDENCE)


Setiap informasi yang digunakan auditor untuk menentukan apakah informasi (asersi)
yang diaudit disajikan sesuai dengan kriterianya.

 BUKTI KOMPETEN YANG CUKUP


 Kompeten : Berkenaan dengan keandalan bukti (kualitas)
 Cukup : Berkenaan dengan banyaknya bukti yang diperoleh (kuantitas)
 Kesimpulan auditor (pernyataan pendapat) merupakan hasil pertimbangan
profesional berdasarkan perolehan bukti kompeten yang cukup.

 FAKTOR2 YANG MENENTUKAN KOMPETENSI BUKTI AUDIT

Fe umb marsyaf
Audit Evidence 2

1. Relevance
 Bukti harus relevan dengan tujuan audit
 Suatu bukti audit mungkin relevan dengan satu atau beberapa tujuan audit

2. Sumber Bukti
 Independensi pemberi informasi
Bukti yang diperoleh dari pihak independen lebih dapat diandalkan.
 Efektivitas internal control klien
Semakin efektif internal control perusahaan, semakin tinggi tingkat keandalan
bukti yang diperoleh.
 Diperoleh secara langsung oleh auditor
Bukti lebih meyakinkan bila diperoleh langsung oleh auditor.
 Kualifikasi pemberi informasi
Semakin tinggi tingkat kualifikasi pemberi informasi, semakin tinggi tingkat
keandalan bukti yang diperoleh.

3. Timeliness
 Berhubungan dengan kapan bukti audit diperoleh.
 Untuk saldo akun2 neraca, bukti yang diperoleh dekat tanggal neraca memiliki
tingkat keandalan yang lebih tinggi.

Fe umb marsyaf
Audit Evidence 3

 Untuk akun2 income statement, bukti lebih meyakinkan bila diperoleh dari suatu
sample yang dipilih dari sepanjang periode laporan.

4. Tingkat Objektivitas
 Bukti yang bersifat obyektif lebih dapat diandalkan dari pada bukti subyektif.

 PERTIMBANGAN AUDITOR DALAM MENENTUKAN CUKUP TIDAKNYA BUKTI AUDIT


1. Materiality & Risk
 Lebih banyak bukti diperlukan untuk akun2 yang material.
 Lebih banyak bukti diperlukan untuk akun2 yang resiko salah sajinya lebih tinggi.
Mis: Internal control lemah  Risk tinggi

2. Faktor Ekonomi
 Perolehan bukti yang cukup harus mempertimbangkan batasan2 ekonomi yang
layak (pertimbangan cost & benefit).
 Faktor biaya tidak menjadi alasan untuk tidak memperoleh bukti yang cukup guna
mendukung pendapat auditor.

3. Ukuran & Karakteristik Populasi


 Ukuran populasi berkenaan dengan banyaknya items di dalam populasi.
 Semakin besar populasi, semakin banyak bukti yang diperlukan

Fe umb marsyaf
Audit Evidence 4

 Karakteristik populasi berkenaan dengan homogenitas items yang membentuk


populasi.
 Populasi yang itemsnya bervariasi memerlukan sampel yang lebih besar

 PENDEKATAN PENGUMPULAN BUKTI


 Pengumpulan bukti dilakukan dari 2 arah secara simultan (top-down & bottom-up).

 Top-down Audit Evidence


 Fokus kepada perolehan pemahaman bisnis & industri klien, tujuan & sasaran
manajemen, penggunaan sumber2 untuk mencapai tujuan, keunggulan kompetitif
organisasi klien, proses bisnis yang utama, earnings, dan cashflow yang dihasilkan.
 Tujuan
- memperoleh pengetahuan tentang perusahaan klien dan
- mengembangkan harapan auditor terhadap laporan keuangan

 Bottom-up Audit Evidence


 Fokus kepada pengujian2 secara langsung terhadap transaksi2, saldo2 akun, dan
sistem yang mencatat transaksi dan menghasilkan saldo2 akun.
 Tujuan

Fe umb marsyaf
Audit Evidence 5

- memperoleh & menilai bukti2 yang mendukung transaksi2 & saldo2 akun dalam
laporan keuangan.

 KEPUTUSAN DALAM PENGUMPULAN BUKTI


1. Sifat pengujian yang akan dilakukan (prosedur audit)
2. Saat pengujian (timing)
3. Luas pengujian yang harus dilakukan (ukuran sampel dan items yang dipilih)
4. Penetapan staff untuk melaksanakan pengujian (staffing)

 SIFAT PENGUJIAN (PROSEDUR AUDIT)


 Sifat pengujian berkenaan dengan jenis & efektivitas pengujian yang akan dilakukan.
 Jenis Pengujian (Kategori Prosedur Audit) :
1. Pengujian untuk memperoleh pemahaman
Meliputi prosedur2 audit yang dirancang untuk memperoleh pemahaman tentang
bisnis dan industri klien serta faktor2 yang mungkin mempengaruhi risiko salah
saji dalam suatu asersi.

2. Pengujian atas pengendalian intern (tests of controls)

Fe umb marsyaf
Audit Evidence 6

Meliputi prosedur2 audit yang dirancang untuk memperoleh bukti mengenai


efektivitas kebijakan dan prosedur pengendalian (internal control).

3. Pengujian substantif (substantive tests)


Meliputi prosedur2 audit yang dirancang untuk memperoleh bukti mengenai
kewajaran asersi manajemen dalam laporan keuangan.

Prosedur Audit
Metode atau teknik yang digunakan untuk memperoleh suatu bukti tertentu.

 Efektivitas Pengujian
Penetapan prosedur audit yang tepat untuk memperoleh bukti yang relevan dengan
tujuan audit spesifik ( asersi manajemen dalam laporan keuangan).

 SAAT PENGUJIAN
 Saat pengujian berkenaan dengan kapan prosedur audit akan diterapkan.
 Interim audit : Pelaksanaan prosedur audit sebelum tanggal neraca.
- Perencanaan audit
- Pengujian untuk memperoleh pemahaman
- Pengujian atas pengendalian

Fe umb marsyaf
Audit Evidence 7

- Sebagian pengujian substantif.

 Year-end audit : Pelaksanaan prosedur audit untuk pengujian substantif.

 LUAS PENGUJIAN
 Luas pengujian berkenaan dengan keputusan mengenai berapa banyak bukti harus
diperoleh.
 Berhubungan dengan penentuan :
 Besar sample yang akan diuji
 Items yang dipilih sebagai sample
 Merupakan masalah professional judgment.

 STAFFING
 Penerapan prosedur audit harus mempertimbangkan tingkat keahlian dan
pengalaman staff.
 Sebagian prosedur audit dapat dilakukan oleh staff pemula dengan supervisi yang
tepat.
 Penerapan prosedur audit yang memerlukan judgment harus dilakukan oleh staff
yang lebih ahli dan pengalaman.
Fe umb marsyaf
Audit Evidence 8

 HUBUNGAN KEPUTUSAN BUKTI DAN KOMPETENSI & KECUKUPAN BUKTI

Prosedur Audit
dan Competence
Timing
Staffing
Besar Sample
dan Sufficiency
Items yang Dipilih

 SIFAT & JENIS BUKTI AUDIT


1. Bukti Pendukung Laporan Keuangan (Data Akuntansi)
 Jurnal2, Buku besar & Buku pembantu
 Pedoman akuntansi
 Memorandum & catatan2 informal: - Worksheets, perhitungan2, rekonsiliasi.

2. Bukti Penguat (Corroborating Evidence)


 Dokumen2: cek, faktur, kontrak, risalah rapat,

Fe umb marsyaf
Audit Evidence 9

 Konfirmasi dan pernyataan tertulis lainnya,


 Informasi yang diperoleh melalui:
 pengajuan pertanyaan (inquiry)
 pengamatan (observation)
 inspeksi (inspection)
 pemeriksaan fisik (physical examination)
 Informasi lain yang dikembangkan oleh auditor

 JENIS2 BUKTI PENGUAT


1. Physical Evidence
 Bukti yang diperoleh melalui inspeksi, observasi, atau penghitungan oleh auditor
atas aktiva berwujud.
 Digunakan untuk menentukan:
- kuantitas (eksistensi aktiva)
- kualitas/kondisi (penilaian)
 Memiliki tingkat keandalan yang tinggi
 Contoh: Kas, Persediaan, Aktiva Tetap.

2. Confirmation

Fe umb marsyaf
Audit Evidence 10

 Jawaban tertulis/lisan dari pihak ketiga yang independen yang memverifikasi


kecermatan informasi tertentu yang diminta oleh auditor
 Informasi bersifat faktual
 Memiliki tingkat keandalan yang tinggi
 Contoh : konfirmasi bank, piutang, utang.

3. Documentary Evidence
 Bukti yang diperoleh melalui pemeriksaan atas dokumen dan catatan klien untuk
memperkuat informasi yang harus disajikan dalam laporan keuangan
 Dokumen : internal & eksternal
 Tingkat keandalan dokumen eksternal lebih tinggi dibandingkan dokumen internal.
4. Written Representations
 Pernyataan tertulis, dibuat oleh individu yang bertanggungjawab, yang menunjang
satu atau lebih asersi manajemen
 Perbedaan dengan Confirmation:
 Diperoleh dari pihak ekstern maupun intern
 Mungkin memuat informasi subjektif atau pendapat individu mengenai sesuatu
hal, bukan informasi faktual

Fe umb marsyaf
Audit Evidence 11

 Contoh:
 Surat pernyataan manajemen klien
 Surat pernyataan ahli/pakar

5. Oral Evidence
 Jawaban lisan atas pertanyaan yang diajukan kepada manajemen/pegawai klien.
 Kurang dapat diandalkan
 Membutuhkan bukti penguat lainnya.

6. Mathematical Evidence
 Hasil pemeriksaan kembali perhitungan & pemindahan informasi yang dilakukan
oleh klien
 Contoh : Memeriksa penjumlahan2 pada daftar Piutang.
7. Analytical Evidence
 Bukti diperoleh melalui penggunaan perbandingan dan hubungan untuk melihat
ada tidaknya indikasi salah saji material
 Tingkat keandalan bergantung pada data yang digunakan.
 Contoh : Pembandingan saldo2 atau rasio2 dengan:
- data tahun lalu,
- budget dan rata2 industri.

Fe umb marsyaf
Audit Evidence 12

 PROSEDUR AUDIT
 Tindakan yang dilakukan atau metoda dan teknik yang digunakan auditor untuk
memperoleh dan menilai suatu jenis bukti audit.
 Digunakan guna mendukung top-down dan bottom-up approach
 Dibuat dalam bentuk kalimat instruksi

 JENIS2 PROSEDUR AUDIT


1. Inspecting
 Meliputi penelitian secara cermat atau pemeriksaan atas dokumen dan catatan
secara detail, dan pemeriksaan fisik atas aktiva berwujud.
 Digunakan untuk memperoleh & menilai bottom-up & top-down evidence.
 Menginspeksi dokumen merupakan sarana untuk menilai documentary evidence.
- Misal : menilai keabsahan faktur
 Menginspeksi aktiva berwujud memungkinkan auditor untuk memperoleh
pengetahuan langsung mengenai eksistensi dan kondisi aktiva ybs (menilai physical
evidence)

2. Confirming
 Suatu bentuk pengajuan pertanyaan yang memungkinkan auditor memperoleh

Fe umb marsyaf
Audit Evidence 13

informasi secara langsung dari sumbernya yang independen.


 Menghasilkan confirmation evidence (bottom-up evidence).

3. Inquiring
 Pengajuan pertanyaan (lisan/tertulis) oleh auditor
 Dilakukan kepada pihak intern (manajemen) atau ekstern (lawyer)
 Menghasilkan oral evidence atau written representation

4. Counting
 Penghitungan atas aktiva berwujud
 Untuk menilai physical evidence (bottom-up evidence)
 Mis: menghitung dana kas, persediaan etc.
5. Tracing
 Penelusuran untuk menentukan apakah transaksi telah dicatat dengan benar
 Arah pengujian : dokumen  catatan
 Terutama berhubungan dengan documentary evidence
 Bermanfaat untuk mendeteksi understatement (completeness objective).

6. Vouching
 Memperoleh & menginspeksi dokumen yang digunakan sebagai dasar pencatatan
untuk menentukan validitas dan kecermatan pencatatan
 Arah pengujian: catatan  dokumen

Fe umb marsyaf
Audit Evidence 14

 Terutama berhubungan dengan documentary evidence


 Bermanfaat untuk mendeteksi overstatement (existence)

7. Observing
 Mengamati pelaksanaan suatu aktivitas/proses.
- mengamati penghitungan persediaan akhir,
- mengamati apakah pegawai melaksanakan tugas sesuai dengan kebijakan dan
prosedur yang ditetapkan
 Subjek: personel, prosedur, & proses
 Memungkinkan auditor memperoleh pengetahuan langsung atas aktivitas tertentu
dalam bentuk physical evidence.

8. Reperforming
 Mengulang kembali perhitungan dan rekonsiliasi yang telah dibuat oleh klien.
- menghitung kembali penjumlahan, perkalian, perhitungan depresiasi, bunga etc.
 Menghasilkan mathematical evidence

9. Analytical Procedures
 Studi dan perbandingan hubungan diantara data
 Meliputi penggunaan rasio2, analisa, pembandingan2, model2 matematik dan
statistik (regresi).
Fe umb marsyaf
Audit Evidence 15

 Menghasilkan analytical evidence

10. Computer-Assisted Audit Techniques (CAATs)


 Penggunaan program software untuk membantu auditor dalam melaksanakan
prosedur2 audit tertentu bagi klien yang catatan akuntansinya telah computerized.
 Melakukan penghitungan & pembandingan (analytical procedures)
 Memilih sample piutang usaha untuk konfirmasi
 Memasukkan test data kedalam program klien untuk menilai efektivitas internal
control komputer klien.

Tabel 1.
Keandalan Bukti Audit Berdasarkan Sumbernya
Faktor2
Jenis Independensi Effektivitas Pengetahuan Kualifikasi Objectivitas Prosedure
Evidence Pemberi Internal Langsung Pemberi Evidence Audit
Informasi Controls Auditor Informasi
Inspecting,
Physical Tinggi Bervariasi Tinggi Tinggi Tinggi Counting,
Observing
Confirmation Tinggi N/A Rendah Tinggi/Medium Tinggi Confirming
Tracing,
Documentary Bervariasi Bervariasi Rendah Bervariasi Tinggi Vouching,

Fe umb marsyaf
Audit Evidence 16
Inspecting
Written Rep Bervariasi N/A Rendah Bervariasi Bervariasi Inquiring
Oral Rendah N/A Rendah Bervariasi Bervariasi Inquiring
Mathematical Bervariasi Bervariasi Tinggi Tinggi Tinggi Reperforming
Analytical Tinggi/Rendah Bervariasi Rendah Tinggi Rendah Analytical

Fe umb marsyaf
Audit Evidence 17

Tabel 2.
Hubungan Antara Bukti, Prosedur, & Tujuan Audit

Prosedur Audit Ilustrasi Aplikasi Prosedur Evidence Asersi/Tujuan

Bandingkan actual sales Existence,


Analytical Analytical Completeness,
dengan budget
Valuation

Tracing Telusur sales invoice ke Documentary Completeness


sales journal & Valuation

Periksa dokumen
pendukung transaksi yang Documentary Existence &
Vouching Valuation
dicatat dalam sales journal
Existence,
Review rekening koran Documentary Rights &
Inspecting bank bulan des. 199x Valuation

Lakukan inspeksi atas Physical Existence


gedung baru

Prosedur Audit Ilustrasi Aplikasi Prosedur Evidence Asersi/Tujuan

FE-UNPAD 2001/2002
Audit Evidence 18

Lakukan penghitungan Existence &


Counting atas dana kas kecil Physical Valuation
Amati proses penghitungan Existence,
Observing persediaan akhir yang Physical Completeness,
dilakukan oleh klien & Valuation
Mintakan pendapat
pengacara klien tentang Written Rep All Assertions
proses perkara pengadilan
Inquiring
Tanyakan kepada
manajemen tentang
penilaian untuk persediaan Oral Valuation
usang
Konfirmasikan saldo Existence,
Confirming Cash in Bank ke Bank ybs. Confirmation Rights, &
Valuation
Hitung kembali saldo Mathematical Valuation
Reperforming
Utang Bunga YMH
Dibayar

FE-UNPAD 2001/2002
Audit Evidence 19

Konsep Pengembangan Tujuan & Bukti Audit

Laporan
Keuangan

Sales & Acquisition & Payroll & Inventory & Capital Acq.
Collection Payment Personnel Warehousing & Repayment

Cash Accounts Allowance for Bad debt Sales


Receivable Doubtful Acc. Expense

Existence or Completeness Rights & Valuation Presentation


Occurence Obligations & Disclosure

Existence Completeness Rights Disclosure


Accuracy Classification

Valuation Cutoff
Detail tie-in

Piutang yang Semua Piutang dilaporkan Piutang dalam daftar


dilaporkan piutang telah berdasarkan nilai piutang sesuai dengan
benar2 ada dilaporkan realisasi bersih master filenya dan
totalnya cocok
dengan ledger

Confirmation Documentary Mathematical

Kirim konfirmasi Periksa penerimaan Cocokkan saldo tiap


kepada debitur yang uang dari debitur debitur dalam daftar
bersaldo diatas setelah tanggal piutang dengan
Rp.1.000.000 neraca master filenya.

Confirming Inspecting Reperforming

FE-UNPAD 2001/2002
Audit Evidence 20

Analytical Procedures

Penerapan Dalam Phase Tujuan

Memahami industri
& bisnis klien
Menilai ‘Going
Concern perusahaan
Perencanaan klien
Mengindikasikan
potensi salah saji
Mengurangi
pengujian detail
Mengindikasikan
potensi salah saji
Pengujian
Mengurangi
pengujian detail

Menilai ‘Going
Concern perusahaan
Penyelesaian klien
Mengindikasikan
potensi salah saji

FE-UNPAD 2001/2002
udit Evidence 21

Jenis-Jenis
Analytical Procedures

Jenis Manfaat Contoh


1 Membandingkan data klien Membantu memahami Bandingkan inventory turnover
dengan rata2 industri bisnis klien dengan rata2 industri
2 Membandingkan data klien  Menilai ‘going concern’ Bandingkan debt ratio dengan
dengan tahun2 sebelumnya  Mengindikasikan salah saji ratio tahun2 sebelumnya
3 Membandingkan data klien  Menilai ‘going concern’ Bandingkan realisasi dengan
dengan harapan/dugaan klien  Mengindikasikan salah saji budget
4 Membandingkan data klien  Mengindikasikan salah saji Hitung rata2 beban bunga dan
dengan harapan/dugaan auditor  Mengurangi detailed tests bandingkan dengan jumlah
beban menurut buku besarnya
5 Memandingkan data klien  Mengindikasikan salah saji Bandingkan total pendapatan
dengan harapan, menggunakan  Mengurangi detailed tests kamar hotel dengan perhitungan
data nonfinancial menurut data jumlah kamar,
tarip, dan ccupancy rate

TAHAP-TAHAP PENGGUNAAN ANALYTICAL PROCEDURES DALAM PERENCANAAN

FE-UMB-MARSYAF 2006
udit Evidence 22

1. Mengidentifikasi perhitungan/perbandingan yang akan dibuat.


a. Perbandingan data absolut
 membandingkan total sales dengan tahun lalu
b. Analisis vertikal (common-size financial statements)
 % gross profit terhadap total sales dibandingkan dengan tahun lalu
c.Analisis rasio
 rasio2 finansial dibandingkan dengan industri
d. Analisis trend
 membandingkan data tertentu (absolut, rasio, common-size) dari beberapa
periode untuk mengidentifikasi perubahan yang tidak lazim.

2. Mengembangkan harapan/dugaan/pembanding
 Dikembangkan dari berbagai sumber :
 Data historis
 Budget/forecast
 Hubungan diantara elemen2 informasi keuangan
 kenaikan rata2 pinjaman mungkin mengakibatkan kenaikan interest expense
 Rata2 industri
 Standard & Poors’, Robert Morris Associates etc.
 Hubungan informasi keuangan dengan informasi non-keuangan

3. Melaksanakan perhitungan/pembandingan
 Lihat butir 1.

FE-UMB-MARSYAF 2006
udit Evidence 23

4. Menganalisis data dan mengidentifikasi perbedaan


 Mengidentifikasi fluktuasi yang tidak diharapkan
 Menentukan besarnya perbedaan yang dianggap memerlukan investigasi lebih
lanjut

5. Menginvestigasi perbedaan signifikan yang tidak diharapkan.


 Mempertimbangkan kembali metode dan faktor2 yang digunakan dalam
mengembangkan harapan,
 Mengajukan pertanyaan kepada manajemen
 Mengumpulkan bukti2 lainnya

6. Menentukan pengaruh perbedaan terhadap audit planning.


 Perbedaan signifikan yang tidak dapat dijelaskan dapat memberikan indikasi
salah saji
 Pengujian perlu dilakukan dengan lebih detail

DOKUMENTASI BUKTI AUDIT (AUDIT WORKING PAPERS)


 PSA 15 (SA 339).

FE-UMB-MARSYAF 2006
udit Evidence 24

 Kertas kerja adalah catatan2 yang diselenggarakan auditor mengenai : prosedur


audit yang ditempuh, pengujian yang dilakukan, informasi yang diperoleh, dan
kesimpulan yang dibuat.

 Manfaat Utama :
 Penunjang utama laporan audit (mendukung pernyataan dalam laporan audit)
 Dasar bagi supervisi
 Dasar bagi perencanaan

 Kuantitas & Bentuk


 Bergantung pada kondisi yang dihadapi dan kebutuhan auditor dalam penugasan
audit
 Faktor2 yang mempengaruhi kuantitas, bentuk, dan isi :
- Sifat dan tujuan penugasan
- Sifat laporan audit
- Sifat laporan keuangan, daftar2 atau informasi lain yang diperlukan dalam
pembuatan laporannya
- Sifat dan kondisi catatan klien
- Tingkat risiko pengendalian
- Kebutuhan2 tertentu seperti untuk supervisi dan review

 Pedoman Pokok Isi Kertas Kerja


Memuat :
 Bukti yang menunjukkan bahwa audit telah dilaksanakan sesuai standar auditing
(Standar pekerjaan lapangan)

FE-UMB-MARSYAF 2006
udit Evidence 25

 Bukti yang menunjukkan bahwa laporan keuangan dan informasi lainnya yang
dilaporkan telah sesuai dengan catatan klien
 Penjelasan mengenai keputusan2 yang diambil auditor terhadap pengecualian2
dan hal lain yang ditemukan dalam audit
 Komentar2/kesimpulan2 mengenai aspek2 penting lainnya.

 Filing
 Permanent File : Memuat data yang bersifat historis dan kontinue
- Copy dokumen2 penting (AD/ART, akte, surat2 penjanjian etc.
- Informasi mengenai penilaian struktur internal control
- Hasil analytical procedures
 Current File : Semua berkas yang dibuat dan digunakan untuk tahun buku ybs.
- Audit program
- Informasi umum (notulen rapat, kontrak2, etc)
- Working Trial Balance
- Summary AJE/RJE
- Lead Schedules
- Supporting Schedules

 Pemilikan
 Milik KAP
 Bersifat rahasia
 Disimpan selama 10 tahun
 Dapat diungkapkan kepada pihak lain :

FE-UMB-MARSYAF 2006
udit Evidence 26

- atas persetujuan klien


- karena peraturan, perundang-undangan

FE-UMB-MARSYAF 2006

Anda mungkin juga menyukai