NAMA : KETUT AYUSIA MAHADEWI

NIM : 1912311034
KELAS : AKUNTANSI 7-A

INTERNAL AUDIT
RESUME FIELDWORK PHASE

PROSEDUR ANALITIS DAN PENARIKAN KESIMPULAN

Prosedur analitis adalah prosedur audit yang melibatkan analisis hubungan antara data
keuangan dan non-keuangan. Ini melibatkan penyelidikan varians diidentifikasi dan hubungan
yang tampaknya tidak konsisten satu sama lain atau dengan bukti audit lain yang tersedia.
Prosedur analitis dilakukan pada tiga tahap audit : di awal, di tengah dan di akhir audit .
Ketiga tahapan tersebut adalah prosedur penilaian risiko, prosedur analitis substantif,
dan prosedur analitis akhir
Kesimpulan harus ditunjang oleh fakta-fakta, namun harus merupakan pertimbangan
professional bukan berisi rincian yang tidak perlu. Dalam membuat kesimpulan, auditor
internal jelas memilki peluang untuk memberikan kontribusi kepada organisasi. Jika auditor
internal secara konsisten menyajikan kesimpulan yang bias menghasilkan kinerja yang baru
dan tingkatan kinerja yang lebih tinggi, mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas
teknologi, meningkatkan kepuasan pelanggan, meningkatkan jasa dan meningkatkan
posisikompetitif organisasi maka audit internal jelas bernilai. Kesimpulan dapat menekankan
pemahaman auditor atas usaha organisasi dan hubungan fungsi yang diaudit terhadap
perusahaan secara keseluruhan
Kesimpulan dapat dan seharusnya menyajikan tindakan potensial dan menunjukkan
bahwa manfaat memperbaiki kesalahan akan melebihi biayanya. Besarnya kerugian yang
ditunjukan pada bagian dampak merupakan dasar dibutuhkannya tindakan perbaikan

TEKNIK AUDIT KERJA LAPANGAN

1. Mengamati atau observasi
Melihat, memperhatikan dan tidak melewatkan hal-hal yang dianggap penting.
Bertujuan memiliki nuansa perbandingan dengan standar dan suatu pandangan yang
evaluatif
2. Mengajukan pertanyaan
Pertanyaan yang diajukan bias secara lisan meupun tertulis
3. Menganalisis
Memeriksa secara inti yang berarti memecah entitas yang kompleks ke dalam bagian-
bagian kecil untuk menentukan karakteristik yang sebenarnya
4. Memverifikasi
Mengkonfirmasi kebenaran, akurasi, keaslian atau validitas suatu bukti audit
5. Menginvestigasi
Proses tanya jawab untuk menemukan fakta-fakta yang tersembunyi dan mencari
kebenaran
6. Mengevaluasi
Menimbang apa yang telah dianalisis dan menentukan kecukupan, efisiensi dan
efektivitasnya. Dan mencerminkan kesimpulan yang dihasilkan auditor berdasarkan
fakta-fakta yang telah dikumpulkan
EVIDENCE
Sebagian besar pekerjaan auditor independent dalam memberikan pendapat atas laporan
keuangan terdiri dari usaha untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti audit. Ukuran
keabsahan bukti tersebut untuk tujuan audit tergantung pada pertimbangan auditor
independent, dalam hal ini bukti audit berbeda dengan bukti hokum yang diatur secara tegas
oleh peraturan yang ketat, bukti audit sangat bervariasi pengaruhnya terhadap kesimpulan yang
ditarik oleh auditor independent dalam rangka memberika pendapat atas laporan keuangan
auditan. Relevasi, objektivitas, ketepatan waktu dan keberadaan bukti audit lain yang
menguatkan kesimpulan seluruhnya berpengaruh terhadap kompetensi bukti
Standar dari audit evidence harus memenuhi kriteria :
1. Sufficiency atau kecukupan
Kecukupan bukti audit berkaitan dengan kuantitas bukti audit. Factor yang
mempengaruhi kecukupan bukti audit diantaranya :
• Materialitas
Auditor harus membuat pendapat pendahukuan atas tingkat materialitas laporan
keuangan. Semakin rendah tingkat materialitas, semakin banyak bukti kuantitas
yang diperlukan. Tingkat materialitas yang ditentukan rendah berarti toreable
missunderstatement rendah. Rendahnya salah saji dpaat ditoleransi menurut
auditor untuk menghimpun lebih banyak bukti sehingga uditor yakin tidak ada
salah saji material yang terjadi
• Risiko audit
Rendahnya risiko audit berarti tingginya tingkat kepastian yang diyakini auditor
mengenai ketepatan pendapatnya. Tingginya tingkat kepastian menuntut auditor
untuk menghimpun bukti yang lebih banyak. Semakin rendah tingkat risiko
audit yang diterima auditor, semakin banyak bukti audit yang diperlukan
• Factor-faktor ekonomi
Auditor memilih keterbatasan sumber daya yang digunakan untuk memperoleh
bukti dimana pelaksanaan audit menghadapi kendala waktu dan biaya dalam
menghimpun bukti. Auditor harus memperhitungkan apakah setiap tambahan
biaya dan waktu untuk menghimpun bukti seimbang dengan keuntungan atau
manfaat yang diperoleh melalui kuantitas dan kualitas bukti yang dihimpun
• Ukuran dan karakteristik populasi
Auditor tidak mungkin menghimpun dan mengevaluasi seluruh bukti yang ada
untuk mendukung pendapatnya. Pengumpulan bukti audit pemeriksaan
dilakukan atas dasar sampling. Semakin besar populasi, semakin besar jumlah
sampel bukti yang harus diambil populasinya
2. Competence atau kompetensi
Dikatakan kompeten, bukti audit harus sah dan relevan. Keabsahan tergantung atas
keadaan yang berkaitan dengan pemerolehan bukti tersebut. Dengan demikian
penarikan kesimpulan secara umum mengenai dpaat diandalkannya berbagai macam
bukti tergantung pada pengecualian penting yang ada. Namun jika pengecualuan yang
penting dapat diketahuim anggapan berikut mengenai keabsahan bukti audit dalam
audit, meskipun satu sama lain tidak bersifat saling meniadakan dapat bermanfaat
• Apabila bukti dapat diperoleh dari pihak independent diluar perusahaan, untuk
tujuan audit auditor independent, bukti tersebut memberikanjaminan keandalan
yang lebih daripada bukti yang diperileh dari dlaam perusahaan itu sendiri
• Semakin efektif pengendalian intern semakin besar jaminan yang diberikan
mengenai keandalan data akuntansi dan laporan keuangan
 • Pengetahuan auditor secara probadi dan langsung yang diperoleh melalui
inspeksi fisik, pengamatan, perhitunngan dan inpeksi lebih bersifat
menyimpulkan dibandingkan dengan yang diperoleh secara tidak langsung
Kompetensi dan reliabilitas bahan bukti yang berupa catatan akuntansi berkaitan
erat dengan efektivitas pengendalian internal klien. Semakin efektif efektif
pengendalian intern kluen, semakin kompeten catatan akuntansi yang
dihasilkan.kompetensi bukti yang berupa informasi penguat tergantung pada
beberapa factor yaitu :
• Sumber
Bukti yang diperoleh secara langsung dari pihak luar perusahaan yang
independent merupakan bukti yang paling dapat dipercaya
• Ketepatan waktu
Berhubungan dengan tanggal pemakaian bukti untuk mengetahui apakah
cut off telah dilakukan secara tepat
• Objektifitas
Bukti yang objektif lebih dapat dipercaya dan kompeten daripada bukti
subjektif
3. Relevance atau relevansi
Bukti yang relevan adalah bukti yang tepat digunakan untuk suatu maksud tertentu

Jenis bukti :
1. Bukti fisik terdiri atas setiap hal yang dapat dihitung, diamati maupun diinspeksi
2. Konfirmasi merupakan proses pemerolehan dan penilaian suatu komunikasi langsung
dari pihak ketiga sebagai jawaban atas permintaan informasi tentang unsur tertentu
yang berdampak terhadap asersi laporan keuangan. Terdapat 3 jenis konfirmasi yaitu :
• Konfirmasi positif, konfirmasi responden menyatakan persetujuan atau
penolakan terhadap informasi yang ditanyakan
• Blank confirmation, konfirmasi responden dalam mengisikan saldo atau
informasi lain sebagai jawaban atas hal yang ditanyakan
• Konfirmasi negative, konfirmasi responden memberikan jawaban hanya
jika ia menyatakan ketidaksetujuannya terhadap infromasi yang ditanyakan
3. Dokumentasi, bukti yang penting dalam audit. Dikelompokkan menjadi :
• Bukti yang dibuat oleh pihak luar dan dikirim kepada auditor secara langsung
• Bukti yang dibuat pihak luar dan dikirim kepada auditor melalui klien
• Bukti yang dibuat dan disimpan oleh klien
4. Prosedur analitis, mencakup penggunan rasio dan perbandingan data klien dengan
anggaran atau standar prestasi, trend industry dan kondisi ekonomi umum
5. Hitung uji adalah pengujian independent oleh auditor atas prosedur akuntansi maupun
aktivitas pengendalian oleh klien yang merupakan bagian dari system akuntansi dan
pengendalian milik klien
6. Wawancara, auditor melaksanakan tugasnya berhubungan dengan manusia dengan
mengadakan pengajuan pertanyaan secara lisan
7. Observasi adalah penggunaan indera untuk menilai aktivitas klien