Audit dilakukan berdasarkan alasan bahwa manajemen perusahaan yang bertanggung jawab
dalam penyajian laporan keuangan perusahaan sesuai dengan standar keuangan yang berlaku.
Informasi yang relevan dengan penyajian laporan keuangan ini lah yang diberikan manajemen
kepada auditor untuk memeriksa apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material dan
dari pemeriksaan ini merupakan tempat bagi auditor untuk memperoleh bukti audit.
Bukti audit sendiri merupakan sebuah informasi yang digunakan oleh auditor sebagai acuan
dalam menyatakan pendapat atau opini mereka. Informasi yang akan digunakan oleh auditor
pun bervariasi tergantung bagaimana bukti tersebut meyakinkan auditor apakah laporan
keuangan disajikan dengan wajar atau tidak. Umumnya semakin banyak bukti yang didapatkan
oleh auditor akan semakin kuatlah opini auditor dalam pernyataan atas laporan keuaangan yang
telah disajikan oleh manajemen.
2. Dalam SPAP bukti audit diatus dalam Standar Audit No 500. Untuk SA no 500 ini berlaku
untuk seluruh jenis bukti audit yang diperoleh. Di dalam SA ini menjelaskan mengenai hal yang
merupakan bukti audit dalam suatu audit laporan keuangan dan berkaitan dengan tanggung
jawab auditor untuk merancang dan melaksanakan prosedur audit yang sesuai untuk
mendapatkan bukti audit yang tepat dan cukup supaya auditor dapat menarik kesimpulan yang
memadai yang akan menjadi acuan dalam opini auditor. Untuk mengetahui hal yang berkaitan
dengan bukti audit dalam SA adalah SA no 315’ untuk mengetahui aturan aspek-aspek spesifik
audit, SA 5702 untuk mengetahui bukti audit yang harus diperoleh untuk hal-hal tertentu, SA
5203 untuk mengetahui prosedur spesifik audit yang digunakan untuk memperoleh bukti
audit dan SA 200’1 dan SA 3305 untuk penilaian apakah bukti audit yang diperoleh sudah cukup
dan tepat.
Relevan : Bukti audit yang harus selaras atau sesuai dengan tujuan audit yang akan diuji
oleh auditor sebelum bukti tersebut dapat dipercaya atau diandalkan. Bukti audit yang
relevan biasanya hanya mempertimbangkan tujuan audit spesifik maksudnya adalah
hanya relevan terhadap satu tujuan audit namun tidak dengan tujuan audit lainnya.
Independence of Provider : Bukti audit yang berasal dari sumber di luar perusahaan
atau entitas yang lebih dipercaya daripada sumber yang berasal dari dalam perusahaan
atau entitas.
Effectiveness of Internal Controls : Bukti audit yang diperoleh akan lebih dapat
dipercaya apabila sistem pengendalian internalnya berjalan secara efektif daripada
sistem pengendalian internalnya yang lemah.
Auditors direct knowledge : Bukti audit yang diperoleh secara langsung oleh auditor
melalui pemeriksaan fisik, observasi, perhitungan dan inspeksi akan lebih dinilai
kompeten daripada nformasi yang tidak diperoleh secara langsung.
Qualifications of Providers : Bukti audit yang diperoleh oleh auditor akan lebih dapat
dipercaya dan diandalkan apabila auditor memperoleh informasi tersebut melalui orang
yang sudah memiliki kualifikasi daripada auditor mendapatkan informasi dari orang yang
tidak memiliki kualifikasi.
Degree of Objectivity : Bukti audit yang obyektif akan lebih dapat dipercaya daripada
bukti yang membutuhkan pertimbangan tertentu untuk menentukan apakah bukti
tersebut memang benar adanya.
Timeliness : Bukti audit yang merujuk kepada waktu ketika bukti tersebut telah
dikumpulkan atau dari periode akuntansi laporan yang diperiksa.
7. Yang menguntungkan bagi auditor adalah memeriksa perusahaan atau entitas yang internal
controlnya baik daripada yang internal controlnya lemah. Karena suda pasti jika suatu
perusahaan memilki internal control pasti banyak karyawan perusahaan tersebut yang
mengambil keuntungan dari kondisi ini dengan melakukan kesalahan dan kecurangan. Oleh
karena itu, internal control yang efektif sangat dibutuhkan dan harus diterapkan oleh perusahaan
supaya kecenderungan karyawan dalam melakukan kecurangan dapat diperkecil. Seperti contoh
yaitu korupsi, kasus korupsi seperti sudah hal yang biasa dilakukan di Indonesia hal itu dapat
terjadi karena tidak adanya internal control yang efektif dan kuat dalam mengevaluasi hasil
kinerja para karyawan dan adanya sifat saling menutupi kesalahan masing-masing dalam
melakukan pencatatan dalam laporan keuangannya misalnya sehingga kecurangan tersebut
tidak dapat terlihat.
8. Konfirmasi merupakan sebuah tanggapan dari pihak ketiga yang independen baik secara
tertulis maupun lisan yang memverfikasi ketepatan atas informasi yang diminta oleh auditor.
Pada umumnya yang melakukan permintaan konfirmasi ini adalah pihak klien dengan meminta
pihak ketiga untuk memberikan tanggapannya secara langsung dan karena tingkat keandalan di
teknik ini cukup tinggi biasanya auditor meminta tanggapan secara tertulis karena akan lebih
mudah untuk diperiksa dan ketika saat dibutuhkan konfirmasi tertulis ini dapat menunjukan
bahwa konfirmasi tersebut telah diterima atau belum. Akan tetapi biaya konfirmasi relatif cukup
mahal dan menyebabkan ketidaknyamanan bagi pihak-pihak yang diminta tanggapannya.
5 Perkiraan dalam laporan keuangan yang dapat dilakukan konfirmasi :