Anda di halaman 1dari 3

Persuasiveness of Evidence

Dua penentu persuasivitas bukti audit adlah ketepatan dan mencukupi, yang langsung diambil dari
standar pekerjaan lapangan ketiga.

1. Appropiateness/ ketepatan maksudnya adalah ukuran mutu bukti yang berarti relevansi dan
reliabilitasnya memenuhi tujuan audit untuk kelas transaksi, saldo akun dan pengungkapan yang
berkaitan.
a. Relevansi bukti : bukti audit harus berkaitann dengan tujuan audit yang akan diuji oleh
auditor sebelum bukti tersebut dianggap tepat.
b. Reliabiltas/Keandalan : Mengacu pada tingkat dimana bukti tersebut dianggap dapat
dipercaya. Kepercayaan tersebut dapat dicapai dengan :
i. Independensi penyedia bukti
ii. Efektivitas struktur pengendalian internal
iii. Pengetahuan auditor
iv. Kualifikasi individu yang menyediakan jasa
v. Tingkat objectivitas
vi. Ketepatan waktu
2. Sufficiency/ Kecukupan maksudnya bukti diukur dari ukuran sampel yang akan dipilih auditor untuk
prosedur audit. Misalkan bukti dari 100 cek tentunya lebih mencukupi dari pada bukti dari 50 cek.
Faktor yang mempengaruhi ketepatan ukuran sampel adalah ekspektasi auditor dan keefektifan
pengendalian internal klien.

Persuasivitas dan biaya : Tujuan auditor adalah memperoleh sejumlah bukti auditor yang tepat dan
mencukupi dengan total biaya yang serendah mungkin.

Jenis-jenis Bukti Audit

1. Pemeriksaan fisik : Perhitungan yang dilakukan auditor atas aktiva berwujud.


2. Konfirmasi : Menggambarkan penerimaan respon baik tertulis maupun lisan dari pihak ketiga
yang independen yang memverifikasi keakuratan informasi yang diajukan oleh auditor.
3. Dokumentasi : Inspeksi oleh auditor atas dokumen dan catatan klien untuk mendukung
informasi yang seharusnya tersaji dalam laporan keuangan.
4. Prosedur analitis : Menggunakan perbandingan dan hubungan untuk menilai apakah saldo akun
atau data lainnya tampak wajar dibandingkan dengan yang diharapkan auditor.
5. Wawancara dengan klien : Upaya memperoleh informasi secara lisan maupun tertulis dari klien
sebagai respon atas pertanyaan yang diajukan auditor.
6. Rekalkulasi : Pengecekan ulang atas sampel kalkulasi yang dilakukan oleh klien yang bertujuan
untuk menguji keakuratan perhitungan klien.
7. Pelaksanaa ulang : Pengujian independen yang dilakukan auditor atas prosedur atau
pengendalian akuntansi klien, yang semula dilakukan sebagai bagiann dari system akuntansi dan
pengendalian clien.
8. Observasi : Penggunaan indera untuk menilai aktivitas klien.

Biaya jenis-jenis bukti audit

Jenis bukti audit yang paling mahal adalah bukti audit pemeriksaan fisik dan konfirmasi. Pemeriksaan
fisik membutuhkan biaya yang besar karena umumnya mewajibkan kehadiran auditor ketika klien
sedang menghitung aktiva yang sering kali dilakukan pada tanggal neraca. Begitu pula konfirmasi yang
membutuhkan biaya yang besar karena auditor harus mengikuti prosedur dengan seksama dalam
penyiapan, pengirima dan penerimaan konfirmasi.

Dokumentasi, prosedur analitis, dan pelaksanaan ulang tidak begitu mahal. Jika klien menempatkan
dokumen pada lokasi yang dekat dan mudah dijangkau maka biayaya akan lebih murah begitu pula
sebaliknya. Prosedur analitis akan lebih murah ketika bukti tidak membutuhkan interpretasi dan analisis
yang kompleks. Sedangkan pelaksanaan ulang, biayanya tergantung pada sifat prosedur yang sedang
diuji.

Tiga jenis bukti yang paling murah adalah observasi, Tanya jawab dan rekalkulasi. Observasi murah
karena dapat dilakukakan bersamaan dengan prosedur lainnya. Rekalkulasi membutuhkan biaya yang
rendah karena dilakukan sesuai perhitungann dan penelusuran yang sederhana, yang dapat dilakukan
sesauai kebutuhan auditor.

Dokumentasi Audit

Dokumentasi audit adalah catatan utama trntang prosedur auditing yang diterapkan, bukti yang
diperoleh dan kesimpulan yang dicapai oleh auditor dalam melaksanakan penugasan. Tujuan
dokumentasi audit adalah untuk membantu auditor dalam memberikan kepastian yang layak bahwa
audit yang memadai telah dilakukan sesuai standar audit. Dokumentasi audit dapat digunakan untuk :

1. Dasar bagi perencanaan audit


2. Catatan bukti yang dikumpulkan dan hasil pengujian
3. Data untuk menentukan jennies laporan audit yang tepat
4. Dasar bagi review oleh supervisor dan partner

Kepemilikan file

Dokumentasi audit yang disiapkan selama penugasan, termasuk skedul yang disiapkan klien disebut
property auditor. Suatu waktu hak untuk memeriksa file tersebut adalah ketika mereka dipanggil oleh
pengadilan sebagai bukti hokum. Pada akhir penugasan file tersebut disimpan di KAP yang digunakan
sebagai referensi.

Persyaratan untuk menyimpan bukti audit

Sarbox mensyaratkan file tersebut disimpan selama periode kurang lebih tujuh tahun. Menurut SAS 103,
catatan audit atas perusahaan disimpan selama sepuluh tahun.

File permanen
File yang berisi data yang bersifat historis/ berlanjut yang bersangkutan dengan audit hari ini. File
permanen umumnya meliputi :

1. Kutipan/ salinan dari doumen perusahaan yang penting


2. Analisis akun tahunn-tahun sebelumnya yang terus penting bagi auditor
3. Informasi yang berhubungan dengan pemahaman atas pengendalian interal dan penilaian risiko
4. Hasil prosedur analitis dari audit tahun sebelumnya

File tahun berjalan

Dokumentasi audit yang dapat diterapkan ditahun audit. Jenis informasi yan tercakup yaitu :

1. Program audit
2. Informasi umum
3. Neraca saldo tahun berjalan
4. Ayat jurnal penyesuaian dan reklasifikasi
5. Skedul pendukung

Anda mungkin juga menyukai