Anda di halaman 1dari 30

Sistem Harga

Pokok Pesanan
Akuntansi Biaya
● Kegiatan produksi berdasarkan
pesanan
Karakteristik ● Biaya produksi dikumpulkan untuk
tiap pesanan
Harga ● Adanya job order cost sheet/kartu
Pokok biaya produksi
● Penyerahan produk setelah
Pesanan produksi - bukan untuk persediaan
Manfaat informasi harga
pokok pesanan
● Menentukan harga jual
● Mempertimbangkan penerimaan/penolakan pesanan
● Memantau realisasi biaya
● Menghitung laba/rugi pesanan
● Menentukan harga pokok untuk disajikan dalam neraca
Perusahaan ANTIK mendapat pesanan untuk membuat meja dengan nilai kontrak
Rp 12.000.000. Pembelian bahan meliputi

20 keping kayu mahoni @500.000


100 liter pelitur @5000
15 peti lem @20.000
5 peti paku
@40.000

Permintaan bahan baku untuk memproduksi


5 keping kayu mahoni (2.500.000)
10 liter pelitur (50.000)
1 peti lem (20.000)
1 peti paku (40.000)
Biaya tenaga kerja langsung 3.500.000
Biaya tenaga kerja tidak langsung 1.000.000
Overhead sesungguhnya selain diatas 2.000.000, overhead yg dibebankan 75%
Apa saja yang
perlu
dicatat?
Mencatat pembelian bahan baku

Persediaan bahan 11.000.000


Utang 11.000.000
dagang
Mencatat pemakaian bahan baku dan pembantu

BDP - BBB (58) 2.500.000


BOP - sesungguhnya 110.000
Persediaan bahan 2.610.000
Mencatat pembayaran gaji dan upah

Biaya gaji 4.500.000 Utang


gaji/kas 4.500.000
Mencatat biaya gaji dan upah langsung & tidak langsung

BDP Job 58 3.500.000


BOP Sesungguhnya 1.000.000
Biaya gaji 4.500.000
Mencatat BOP sesungguhnya selain yg di atas

BOP sesungguhnya2.000.000 Macam


- macam kredit 2.000.000
Mencatat BOP dibebankan (75% dari tenaga kerja
langsung)

BDP - job 58 2.625.000


BOP dibebankan 2.625.000
Mencatat produk selesai

Persediaan barang jadi 8.625.000


BDP Job 58 8.625.000
Mencatat penyerahan produk selesai

Piutang Dagang 12.000.000


Harga Pokok Penjualan 8.625.000
Persediaan barang jadi 8.625.000
Penjualan 12.000.000
K1 dari STIE YKPN 200 kursi @60.000, total 12.000.000
M3 dari STIE WW 50 kursi @70.000, total 3.500.000
Mencatat pemakaian bahan baku

BDP bahan baku dept A 5.500.000


BDP bahan baku dept B 1.250.000
Persediaan bahan baku 6.750.000
Pembebanan gaji & upah ke tiap dept

BDP TKL dept A 2.100.000


BDP TKL dept B 1.000.000
Biaya gaji 3.100.000
Mencatat pembebanan BOP

BDP Overhead pabrik dept A 2.750.000


BDP Overhead pabrik dept B 800.000
BOP dibebankan dept A 2.750.000
BOP dibebankan dept B 800.000
Mencatat biaya overhead pabrik
sesungguhnya

BOP sesungguhnya dept A 2.700.000


BOP sesungguhnya dept B 950.000
Macam - macam kredit 3.650.000
Mencatat pemindahan barang dari A ke B

BDP - HPP dept A ke B 10.350.000


BDP bahan baku dept A 5.500.000
BDP tenaga kerja dept A 2.100.000
BDP overhead pabrik dept A 2.750.000
Mencatat dari dept B ke produk jadi
Persediaan produk jadi 10.040.000
Persediaan BDP 3.360.000
BDP HPP dept A ke B 10.350.000
BDP BB dept B 1.250.000
BDP tenaga kerja dept B 1.000.000
BDP overhead pabrik dept B 800.000
Mencatat penyerahan pesanan

Piutang dagang/kas 12.000.000


Harga pokok penjualan 10.040.000
Penjualan 12.000.000
Persediaan produk jadi 10.040.000
Yang mungkin terjadi dalam produksi

● Sisa bahan
● Produk rusak
● Produk cacat
● Jika sudah dianggarkan -- pengurang biaya
Sisa Bahan overhead pabrik sesungguhnya
Laku
Kas xxx
Dijual BOP sesungguhnya

xxx
● Jika tidak dianggarkan -- pengurang barang
dalam proses

Kas xxx
BDP - biaya bahan (job …) xxx
● Jika dapat dilacak -- ditambahkan ke biaya
Sisa Bahan bahan baku pesanan bersangkutan
Tidak
Laku BDP - biaya bahan (job …) xxx
Dijual Kas xxx

● Jika tidak dapat dilacak -- ditambahkan ke


biaya overhead sesungguhnya

BOP sesungguhnya xxx


Kas xxx
Produk Rusak vs Produk Cacat
Produk Rusak Tidak Laku Dijual

Karena sulitnya pengerjaan Normal terjadi -- dibebankan Kurang pengawasan --


-- menambah total biaya kepada biaya overhead diperlakukan sbg rugi produk
produksi pesanan yang sesungguhnya rusak
bersangkutan
Produk Rusak Laku Dijual

Karena sulitnya pengerjaan Normal terjadi -- dibebankan Kurang pengawasan --


-- pengurang biaya produksi kepada biaya overhead diperlakukan sbg rugi produk
sesungguhnya setelah rusak
dikurangi hasil penjualan
produk rusak
Produk Rusak Cacat
● Karena sulitnya pengerjaan --- menambahkan harga pokok produksi

● Normal operasional --- menambahkan biaya overhead sesungguhnya

● Kurangnya pengawasan --- mendebit rugi produk cacat

Anda mungkin juga menyukai