PERTEMUAN 21
AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah menyelesaikan kuliah ini mahasiswa dapat menyusun laporan keuangan untuk
perusahaan manufaktur.
Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan dapat :
1. Menjelaskan perbedaan pokok antara laporan keuangan perusahaan dagang dan manufaktur
2. Menjelaskan rekening-rekening khusus dalam perusahaan manufaktur
3. Menyusun laporan harga pokok produksi dan laporan keuangan yang lain
4. Membuat jurnal penyesuaian dan jurnal penutup perusahaan manufaktur.
5. Membuat kertas Kerja atau Laporan Posisi Keuangan lajur perusahaan manufaktur.
6. Menyusun laporan keuangan perusahaan manufaktur.
B. URAIAN MATERI
Operasi perusahaan manufaktur adalah membuat sendiri barang yang akan dijual . Dalam
perusahaan manufaktur penentuan harga pokok penjualan yang akan diproduksi dan harga
pokok penjualan harus melalui beberapa tahap. Perusahaan manufaktur harus menggabungkan
harga bahan yang akan dipakai, dengan biaya tenaga kerja dan biaya produksi lain untuk
mementukan harga pokok barang yang siap untuk dijual.
Harga pokok Penjualan Perusahaan Manufactur :
Perusahaan Manufaktur Perusahaan Dagang
Penjualan Xxx Penjualan xxx
Harga Pokok Penjualan Harga Pokok Penjualan
Pesed. Awal Brg Jadi xxx Pesed. (Awal) Brg dag xxx
Hg Pokok Produksi xxx + Pembelian xxx +
Brg Tesed.Utk Dijual xxx Brg TUD xxx
Persed. Akhir Brg Jadi xxx - Persed. (Akhir) Brg dag xxx -
Hg Pokok Penjualan xxx – Hg Pokok Penjualan xxx –
Laba Kotor xxx Laba Kotor xxx
Biaya Operasi : Biaya Operasi :
Administrasi dan Umum xxx Administrasi dan Umum xxx
Pemasaran xxx + Pemasaran xxx +
xxx – xxx –
Laba Bersih xxx Laba Bersih xxx
Persediaan Produk dalam Proses Awal Periode : adalah produk dalam penyelesaian
yang terdapat pada awal periode akuntansi, nilainya diperhitungkan untuk menambah biaya
produksi yang terjadi pada periode tersebut.
Biaya produksi terdiri dari :
Bahan Baku : adalah bahan baku yang dipergunakan dalam produksi pada periode yang
bersangkutan. Untuk menghitung biaya bahan baku atau bahan baku yang dipergunakan di dalam
proses produksi, adalah sebagai berikut : persediaan bahan baku awal periode ditambah
pembelian bersih (lihat perhitungan tersebut di atas) dikurangi persediaan bahan baku akhir
periode.
Biaya Tenaga KerjaLangsung : adalah gaji atau upah dari tenaga kerja atau pekerja yang
jasanya dapat diperhitungkan langsung dengan produk yang dihasilkan.
Sedangkan Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung adalah gaji atau upah yang dibayarkan kepada
pekerja yang secara tidak langsung terlibat dalam pengolahan bahan baku menjadi produk
selesai. Biaya tersebut harus dipisahkan dengan biaya tenaga kerja langsung (Upah Langsung).
BOP adalah semua jenis biaya, kecuali biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, yang
diperlukan dalam produksi. Misalnya : biaya bahan pembantu, biaya tenaga kerja tidak langsung,
biaya listrik pabrik, depresiasi mesin produksi, depresiasi bangunan pabrik dan sebagainya.
Persediaan Produk dalam Proses akhir periode : adalah nilai produk dalam proses pada akhir
periode akuntansi diperhitungkan sebagai pengurang dari jumlah nilai persediaan produk dalam
proses awal dan biaya produksi.
b) Laporan Laba-Rugi
Laporan Laba-Rugi dari perusahaan manufaktur berikut lampirannya
PT ANDROMEDA
Laporan Perhitungan Laba-Rugi
Periode 31 Desember 2012
- Bangunan 1.500,00
- Perabot 2.750,00
- Lainnya 5.000,00
Jumlah Biaya Administrasi Rp129.700,00
Total Biaya Operasi (324.750,00)
Laba Bersih sebelum Pajak Rp 90.125,00
Pajak (27.500,00)
Laba Bersih setelah Pajak Rp 62.625,00
Lampiran 1
PT ANTROMEDA
Laporan Harga Pokok Produksi
Periode 31 Desember 2012
Bahan Baku
Persediaan BB (Awal) Rp 60.000,00
Pembelian Rp437.000,00
Retur Pembelian Rp2.500,00
Potongan Pembelian 6.000,00
(8.500,00)
Rp220.850,00
Rp1.107.625,00
Persediaan Produk dalam Proses (Akhir) (60.000,00)
Harga Pokok Produksi Rp1.047.625,00
PT ANTROMEDA
Laporan Harga Pokok Produksi
Periode 31 Desember 2012
Bahan Baku
Persediaan BB (Awal) Rp 100.000,00
Pembelian Rp500.000,00
Retur Pembelian (Rp25.000,00)
e. K a s Rp 1.500.000,00 -
Piutang Dagang 500.000,00 -
Penjualan Rp 2.000.000,00
Berdasarkan jurnal transaksi tersebut di atas, selanjutnya dilakukan posting ke Buku Besar.
Daftar Saldo PT ANTROMEDA pada tanggal 31 Desember 2012
PT ANDROMEDA
LAPORAN POSISI KEUANGAN SALDO
31 Desember 2012
Pabrik 75.000,00
b. Depresiasi Inventaris Kantor setahun Rp15.000,00
c. Depresiasi Mesin Pabrik Rp60.000,00
d. Persediaan Bahan Baku Rp 135.000,00
e. Persediaan Produk dalam Proses Rp200.000,00
f. Persediaan Produk Selesai Rp 150.000,00
JURNAL PENYESUAIAN
Pada perusahaan Jasa dan Perusahaan Perdagangan telah dibahas mengenai jurnal
penyesuaian. Demikian pula pada Perusahaan Manufaktur diperlukan penyesuaian terhadap
saldo-saldo rekening tertentu, antara lain yaitu : pembebanan depresiasi aset tetap, penaksiran
kerugian piutang, pengakuan utang biaya, pengakuan piutang pendapatan, penyesuaian terhadap
persekot biaya dan pendapatan yang diterima di muka. Di samping hal-hal tersebut pada
Perusahaan Manufaktur terdapat pula saldo rekening yang memerlukan jurnal penyesuaian, yaitu
: Biaya Overhead Pabrik, Persediaan Bahan Baku, Persediaan Produk dalam Proses dan
Pembebanan Harga Pokok Penjualan sebagaimana yang terdapat pada Perusahaan Perdagangan.
Untuk memberi gambaran yang lebih jelas mengenai Jurnal Penyesuaian pada Perusahaan
Manufaktur, sebagai berikut :
Berdasarkan data tersebut di atas maka jurnal penyesuaian yang dibuat oleh PT
ANDROMEDA pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut :
1. Depresiasi Gedung Toko Rp 25.000,00 -
Depresiasi Gedung Kantor 50.000,00 -
Depresiasi Gedung Pabrik 75.000,00 -
Akumulasi Depresiasi Gedung Pabrik - Rp 25.000,00
Akumulasi Depresiasi Gedung Kantor - 50.000,00
Akumulasi Depresiasi Gedung Pabrik - 75.000,00
Keterangan :
Jurnal di atas adalah untuk membebankan depresiasi gedung tahun 2012.
2. Depresiasi Inventaris Kantor Rp 15.000,00 -
Akumulasi Depresiasi Inventaris kantor - Rp 15.000,00
Keterangan :
Jurnal pembebanan depresiasi inventaris kantor tahun 2012.
3. Depresiasi Mesin Pabrik Rp 60.000,00 -
Akumulasi Depresiasi Mesin Pabrik - Rp 60.000,00
Keterangan :
Jurnal untuk membebankan depresiasi mesin pabrik tahun 2007.
4. Persediaan Bahan Baku Rp 135.000,00 -
Retur Pembelian 25.000,00 -
Produk dalam Proses-Biaya Bahan Baku 450.000,00 -
Pembelian Bahan Baku - Rp 500.000,00
Biaya Angkut Pembelian - 10.000,00
Persediaan Bahan Baku - 100.000,00
Keterangan :
Jurnal untuk mencatat persediaan bahan baku akhir dan biaya bahan baku atau bahan baku yang
dipergunakan dalam proses produksi tahun 2012.
Di samping jurnal penyesuaian untuk mencatat biaya bahan baku, diperlukan pula jurnal
penyesuaian untuk mencatat biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik sebagai
berikut :
Produk dalam Proses-BTKL Rp250.000,00 -
Biaya Tenaga Kerja Langsung - Rp250.000,00
Keterangan :
Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja langsung tahun 2000.
Produk dalam Proses – BOP Rp 360.000,00 -
Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung - Rp 100.000,00
Biaya Listrik Pabrik - 35.000,00
Biaya Supplies Pabrik - 90.000,00
Depresiasi Gedung Pabrik - 75.000,00
Depresiasi Mesin Pabrik - 60.000,00
Keterangan :
Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik tahun 2000.
Pembuatan Laporan Posisi Keuangan Lajur bagi Perusahaan Manufaktur pada umumnya
sama dengan cara pembuatan Laporan Posisi Keuangan Lajur bagi Perusahaan Jasa dan
Perdagangan. Perbedaannya terletak pada jurnal penyesuaian yang diperlukan bagi ketiga jenis
perusahaan tersebut.
82.620.000,-
Rp 95,000.000,- Rp 95.000.000,-
Catatlah transaksi tersebut dalam : Jurnal Umum, BB, NS, Jurnal penyesuaian, NSD dan
Laporan keuangan (Laporan Laba rugi, Laporan Harga Pokok Produksi, Laporan Perubahan
Modal dan Laporan Posisi Keuangan )
DAFTAR PUSTAKA
Horngren dan Harrison. 2005 Akuntansi Di Indonesia, Buku Satu, Penerbit Salemba Empat .
Jakarta
Haryono Yusuf. 2001, Dasar-dasar Akuntansi, Jilid Dua, Penerbit STIE YKPN. Yogyakarta
Mardiasmo, 2000, Akuntansi Keuangan Dasar, Jilid Dua, Penerbit BPFE. Yogyakatta