Sisa bahan laku terjual seharga Rp. 11.000.000 yang mana nilai persediaan sisa bahan sendiri sebesar Rp.
10.000.000, sehingga terdapat selisih sebesar Rp. 1.000.000. Berikut ayat jurnal yang dibuat saat terjadinya penjualan
sisa bahan tersebut.
Catatan :
*Biaya produk atas pesanan tersebut berubah dari Rp. 167 per unit menjadi Rp. 169 per unitnya.
2. Produk rusak yang bersifat normal
Berikut ayat jurnal yang dibuat atas produk rusak yang bersifat normal.
Produk dalam Proses – Biaya Bahan Rp. 5.871.600
Produk dalam Proses – B. Tenaga Kerja Langsung Rp. 472.975
Produk dalam Proses – Biaya Overhead Pabrik Rp. 2.109.800
Persediaan Bahan Rp. 5.871.600
Biaya upah dan Gaji Rp. 472.975
Biaya Overhead Pabrik – Dibebankan Rp. 2.109.800
(Pembebanan biaya ke dalam proses produksi)
Produk baik (sesuai standar kualitas) 50.000 unit X Rp. 167 = Rp. 8.350.000
Selisih penjualan atas produk rusak = Rp. 4.375
Nilai baru dari produk jadi 50.000 unit X Rp. 169* = Rp 8.354.375
Apabila produk rusak yang sifatnya laku terjual, maka penjualan produk rusak ini di perlakukan sebagai pengurang
biaya overhead pabrik aktual karena nilai dari produk rusak tersebut dibebankan ke dalam akun biaya overhead pabrik aktual.
Berikut ayat jurnal yang dibuat atas persediaan produk jadi dan penjualan produk rusak bersifat normal yang laku terjual.
Untuk memberikan ilustrasi terkait produk cacat, berikut contoh dari PT MEGAH KARYA
ABADI sebagai perusahaan yang memproduksi berbagai jenis furnitur. Produk-produk yang dihasilkan
menggunakan bahan baku perticle board, plywood, dan MDF. Informasi dari salah satu pesanan yang
dikerjakan blan maret 2010 adalah pesanan No. 03-106 berupa meja kantor berukuran ½ Biro sebanyak
150 unit. Untuk mengerjakan pesanan ini perusahaan mengeluarkan biaya bahan sebesar Rp.
16.875.000, biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp. 7.500.000, dan biaya overhead pabrik sebesar Rp.
13.125.000. Dari jumlah produk tersebut, sebanyak 10 unit dinyatakan sebagai produk cacat, sehingga
diperlukan biaya tambahan untuk memperbaiki, yakni biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp. 125.000
dan biaya overhead pabrikyang dibebankan sebesar Rp. 131.250.
1. Produk cacat karena sulitnya pengerjaan
Berikut ayat jurnal yang dibuat atas biaya produksi yang dibebankan dan adanya tambahan biaya untuk memperbaiki
produk cacat yang disebabkan karena sulitnya pengerjaan pesanan.
Produk dalam Proses – B. Bahan Rp. 16.875.000
Produk dalam Proses – B. T. Kerja Langsung Rp. 7.500.000
Produk dalam Proses – Biaya Overhead Pabrik Rp. 13.125.000
Persediaan Bahan Rp. 16.875.000
Biaya upah dan Gaji Rp. 7.500.000
Biaya Overhead Pabrik – Dibebankan Rp. 13.125.000
(Pembebanan biaya produksi kedalam proses produksi)
Produk Hilang :
Departemen Pengolahan 1.680 unit -
Departemen Pengemasan - 440 unit
Ditanya
A. Jurnal pembebanan biaya produksi di
departemen pengolahan
B. Jurnal produk jadi di departemen pengolahan
yang ditransfer ke Departemen pengemasan
C. Jurnal Persediaan produk dalam proses akhir di
Departemen Pengolahan
D. Laporan Biaya Pokok Produksi departemen
pengolahan