Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 3

NAMA : DWI MIRANTI

NIM : 045294142

MATKUL : AKUNTANSI BIAYA

1. Jelaskan macam-macam perlakuan akuntansi atas hasil penjualan bahan baku sisa.

Jawab :

Bahan baku sisa adalah bahan yang tersisa atau tidak terpakai dalam proses produksi. Bahan
baku sisa dapat berupa bahan yang rusak, cacat, atau tidak sesuai dengan spesifikasi. Bahan
baku sisa dapat dijual kembali atau dibuang oleh perusahaan. Perlakuan akuntansi atas hasil
penjualan bahan baku sisa tergantung pada nilai dan penyebab timbulnya bahan baku sisa.

Berdasarkan nilai, bahan baku sisa dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

 Bahan baku sisa yang tidak laku dijual. Bahan baku sisa jenis ini memiliki nilai yang
sangat rendah atau tidak ada sama sekali. Biasanya, bahan baku sisa ini harus dibuang
dengan biaya tertentu. Biaya pemusnahan ini dapat diperlakukan sebagai penambah
biaya bahan baku atau biaya overhead pabrik.
 Bahan baku sisa yang laku dijual. Bahan baku sisa jenis ini memiliki nilai yang cukup
tinggi atau signifikan. Biasanya, bahan baku sisa ini dapat dijual kembali dengan
harga tertentu. Hasil penjualan ini dapat diperlakukan sebagai pengurang biaya bahan
baku, pengurang biaya overhead pabrik, atau penghasilan di luar usaha.

Berdasarkan penyebab, bahan baku sisa dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :

 Bahan baku sisa yang disebabkan oleh sulitnya pengerjaan pesanan. Bahan baku sisa
jenis ini timbul karena proses produksi yang kompleks atau spesifik. Biasanya, bahan
baku sisa ini diperlakukan sebagai tambahan harga pokok produk dalam pesanan yang
bersangkutan.
 Bahan baku sisa yang disebabkan oleh kesalahan atau kurangnya pengawasan
produksi. Bahan baku sisa jenis ini timbul karena faktor manusia, seperti
kecerobohan, ketidaktelitian, atau ketidakcakapan. Biasanya, bahan baku sisa ini
diperlakukan sebagai rugi produk rusak.
 Bahan baku sisa yang terjadi secara normal dalam proses pengolahan produk. Bahan
baku sisa jenis ini timbul karena karakteristik bahan atau produk yang tidak dapat
dihindari. Biasanya, bahan baku sisa ini diperlakukan sebagai elemen biaya overhead
pabrik.
2. A. Buatlah Jurnal Umum atas kerusakan karena perubahan spesifikasi pelanggan tersebut.
Jumlah kos = 430.000.000 + 200.000.000 + 840.000.000
= 1.470.000.000

Jurnal Umum

AKUN DEBIT KREDIT


Barang dalam proses Job Rp 1.470.000.000
Bahan baku langsung Rp 430.000.000
Gaji dan upah langsung Rp 200.000.000
Overhead di bebankan Rp 840.000.000
Pembelian kos ke Job

Sediaan produk rusak Rp 75.000.000


Kos produk terjual Rp 1.395.000.000
Barang dalam proses Job Rp 1.470.000.000

Kas /piutang usaha Rp 1.953.000.000


Penjualan (140% x Rp
1.395.000.000) Rp 1.953.000.000
Penyelesaian produk ke pelanggan

Kas Rp 75.000.000
Persediaan produk rusak
Penjualan produk rusak Rp 75.000.000

B. Buatlah Jurnal Umum jika kerusakan terjadi akibat kelalaian karyawan.

Kos produk per unit = total kos produksi / total produksi


= 1.470.000.000 / 45
= 32.666.666,67
Kos produksi rusak = 15 x 32.666.666,67
= 490.000.000
Penjualan produk rusak = 5.000.000 x 15
= 75.000.000
Kos yang tidak tertutup = 490.000.000 – 75.000.000
= 415.000.000
Kos dari 30 unit produk jadi yang dikirim adalah sebesar 980.000.000 (30 x 32.666.666,67)
sehingga harga jualnya 140% x 980.000.000 = 1.372.000.000

Jurnal Umum

AKUN DEBIT KREDIT


Persediaan produk cacat Rp 75.000.000
Overhead pabrik aktual Rp 415.000.000
Rp 980.000.000
Kos produk terjual
Barang dalam proses job Rp 1.470.000.000
Kas / piutang usaha Rp 1.372.000.000
Pendapatan penjualan Rp 1.372.000.000

3. Hitunglah kos alokasi setiap produk perhitungan laba rugi setiap produk. Jika ada kerugian,
apakah menurut Anda produk tersebut harus dihentikan? Jelaskan alasan Anda.

PRODUK KOS PRODUKSI HASIL PENDAPATAN LABA (RUGI)


A1 Rp 875.000.000 Rp 2.625.000.000 Rp 1.750.000.000
A2 Rp 1.050.000.000 Rp 950.000.000 - Rp 100.000.000
A3 Rp 525.000.000 Rp 500.000.000 - Rp 25.000.000
A4 Rp 1.680.000.000 Rp 5.040.000.000 Rp 3.360.000.000
A5 Rp 1.225.000.000 Rp 3.670.500.000 Rp 2.445.500.000
JUMLA Rp 5.355.000.000 Rp 12.785.500.000 Rp 7.430.500.000
H

Dari perhitungan di atas, terdapat 2 produk yang rugi yaitu produk A2 dan A3. Namun,
menurut saya produk tetap harus dijalankan. Karena walaupun produk di hentikan, tidak akan
menambah laba sebesar Rp125.000.000, melainkan laba akan turun dan perusahaan
mengalami kerugian sebesar Rp4.405.000.000 (Rp950.000.000 – Rp5.355.000.000) untuk
produk A2 dan juga Rp4.855.000.000 (Rp500.000.000 – Rp5.355.000.000) untuk produk A3.
Hal ini disebabkan ada kos yang tidak dapat dihindari terjadinya selama proses produksi
berlangsung. Maka lebih baik manajemen dapat menganalisis berapa marjin kontribusi
produk A2 & A3 dalam menghasilkan laba perusahaan.
Sumber :
BMP EKMA4315 / MODUL 7

Anda mungkin juga menyukai