Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 2 PENGANTAR BISNIS

1. Jelaskan klasifikasi bisnis berdasarkan kegiatannya

Jawab :
Bisnis terdiri dari beberapa tipe, dan dapat dikelompokkan dengan cara yang
berbeda beda. Berdasarkan kegiatannya, bisnis dapat dikelompokkan menjadi
beberapa jenis yaitu :
1. Manufaktur
Yaitu bisnis yang menghasilkan produk yang berasal dari barang mentah atau
komponen komponen, kemudian dijual untuk mendapatkan keuntungan. Umumnya
produk yang dihasilkan berasal dari barang baku hingga setengah jadi atau dari
barang setengah jadi menjadi barang jadi.
Contoh manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi barang fisik seperti
kendaraan, perusahaan tekstil dan garmen, bisnis makanan atau minuman.
2. Bisnis jasa
Yaitu bisnis yang menghasilkan barang yang tidak berwujud, dan mendapatkan
Klasifikasi bisnis pengecer dan distributor berdasarkan kegiatannya adalah berperan
sebagai perantara antara produsen dengan konsumen. Keuntungan dengan cara
meminta bayaran atas jasa yang mereka berikan.
Contoh bisnis jasa adalah konsultan hukum, psikolog, jasa pendidikan, jasa les
privat, Jasa babysister, Jasa pembersih rumah, Jasa freelance writer dan desain
3. Bisnis pengecer dan distributor

Merupakan pihak yang berperan sebagai perantara barang antara produsen dengan
konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan yang berorientasi konsumen
merupakan distributor atau pengecer. Seringkali di zaman sekarang ini kita
menyebutnya dengan reseller atau pengecer yang terlibat langsung dengan supplier
atau pembuatan barang.

Contoh bisnis pengecer dan distributor adalah PT Indofood yang memproduksi


berbagai macam mie, gudang garam yang memproduksi rokok, produk semen, PT
Indomarco Primatama, dan uniliver.

4. Bisnis pertambangan dan pertanian

Merupakan bisnis yang menghasilkan barang barang mentah, seperti tanaman


pertanian, perkebunan, atau mineral tambang.

Menurut Peraturan Menteri ESDM Nomor 26 Tahun 2018 usaha pertambangan


adalah kegiatan dalam rangka pengusahaan Mineral atau Batubara yang meliputi
tahapan kegiatan Penyelidikan Umum, Eksplorasi, Studi Kelayakan, Konstruksi,
Penambangan, Pengolahan dan atau Pemurnian, Pengangkutan dan Penjualan
serta pasca tambang. Contoh dari bisnis pertambangan yang bisa di temukan di
Indonesia yaitu, PT. Pertamina (Persero) memproduksi bahan bakar minyak,
pelumas, gas, dan sebagainya, PT. Kaltim Prima Coal produksi Tambang Batu Bara,
PT. Freeport Indonesia, PT. Agincourt Resource, PT. Vale Indonesia, Adaro
Indonesia, Perusahaan Berau Coal, Kideco Jaya Agung, perusahaan terbesar
memproduksi batu bara,

Klasifikasi bisnis pertanian berdasarkan kegiatannya meliputi segala macam


aktivitas manusia dalam memanfaatkan sumber daya hayati yang tersedia untuk
dijadikan sebagai bahan pangan, sumber energi, pengelolaan lingkungan hidup, dan
pengadaan bahan baku industri.

Contoh dari bisnis pertanian yang bisa di temukan di Indonesia yaitu , Bisnis bibit
tanaman, Budidaya rempah-rempah, Bisnis buah dan sayuran organik, Bertani
padi, Bisnis budidaya tanam hias.

5. Bisnis Finansial

Merupakan bisnis yang mendapat keuntungan dari investasi dan pengelolaan modal.
Kemudian bisnis yang sempat menjadi tren dan digandrungi oleh masyarakat
kekinian seperti bisnis pinjaman online, pinjaman koperasi merupakan termasuk
bisnis finansial. Secara bahasa financial atau keuangan berarti bagaimana mengatur
uang masuk dan keluar dalam suatu usaha atau lembaga, dan bisnis ini ditujukan
untuk menghasilkan keuntungan. Bisnis finansial sendiri tidak hanya mencakup pada
bisnis peminjaman uang saja, tetapi ada begitu banyak macamnya. Mulai dari bisnis
pinjam tunai, koperasi simpan pinjam, perusahaan leasing dan kredit barang, dan
sebagainya.

Contoh dari bisnis finansial yaitu, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk,
asuransi, pasar modal, pegadaian, dan masih banyak lagi.

6. Bisnis informasi

Merupakan bisnis yang menghasilkan keuntungan terutama dari penjualan kembali


properti intelektual (intelellectual proprty).
Bisnis ini dapat dilihat misalnya pada perusahaan pertelevisian, radio, surat kabar ,
majalah buku, dan berbagai jenis informasi lainnya yang dapat digunakan.

7. Utilitas

Merupakan bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan air yang
biasanya didanai oleh pemerintah dan merupakan perusahaan yang dimonopoli oleh
pemerintah.
8. Bisnis real estate

Merupakan bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan cara menjual,


menyewakan, dan mengembangkan properti, rumah, dan bangunan.

9. Bisnis transportasi

Merupakan bisnis untuk mendapatkan keuntungan dengan cara mengantarkan


barang atau individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain.

Sumber dan Referensi :

 BMP EKMA4111/MODUL 4
 https://blog.evermos.com/klasifikasi-bisnis-berdasarkan-kegiatannya/

2. Jelaskan mengenai strategi dan tiga tipe strategi perusahaan

Business strategy dimaknai sebagai perencanaan jangka panjang sebuah


perusahaan, biasanya mencakup periode 3–5 tahun atau bahkan lebih. Selain itu,
rancangan strategi juga meliputi rangkaian tindakan, keputusan, kebijakan, dan
pedoman selama bisnis beroperasi. Nantinya, strategi tersebut berperan sebagai
peta bagi pebisnis dalam mengarahkan perusahaannya untuk mencapai tujuan.

Sedangkan pengertian perusahaan menurut Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982


adalah suatu badan usaha di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
yang berdiri dan berjalan dengan tujuan untuk menghasilkan keuntungan.

Pengertian lain tentang perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi


barang atau jasa. Perusahaan bisa disebut juga sebagai suatu lembaga atau
organisasi yang berdiri pada suatu wilayah dengan menyediakan suatu barang atau
jasa untuk dijual kepada konsumen dengan tujuan untuk menghasilkan keuntungan.

Jika digabungkan, pengertian dari strategi perusahaan adalah suatu langkah yang
dilakukan oleh perusahaan untuk mendukung aktivitas produksinya sehingga
menghasilkan keuntungan.

1. Corporate Level Strategy (Strategi Korporasi)

Ruang lingkup tingkat pertama ini adalah yang paling luas. Pasalnya, strategi
korporasi merumuskan visi, misi, tujuan, dan sasaran sebuah bisnis secara
menyeluruh. Tujuannya? Semua anggota dalam perusahaan memiliki pedoman jelas
tentang arah pengembangan bisnis pada masa mendatang. 

2. Unit Business Level Strategy (Strategi Unit Bisnis)

Selanjutnya, tingkat unit bisnis hanya akan berlaku pada level unit bisnis tertentu
dalam sebuah perusahaan. Contohnya adalah PT Astra International Tbk.
Perusahaan yang lebih dikenal dengan sebutan Astra Group ini memiliki tujuh
segmen usaha yang berbeda, antara lain otomotif, jasa keuangan, teknologi
informasi, properti, infrastruktur & logistik, agribisnis, dan alat berat, pertambangan,
konstruksi & energi. Tiap unit usaha dari Astra Group tersebut memiliki strateginya
sendiri dalam menghadapi persaingan industri, tetapi tetap selaras dengan visi/misi
perusahaan induk. 

3. Functional Level Strategy (Strategi Fungsional)

Terakhir adalah yang paling sempit cakupannya, yaitu divisi-divisi khusus penunjang
keberlangsungan perusahaan (seperti: keuangan, produksi, pemasaran, SDM, dan
lainnya). Jadi, strategi yang diambil pada level ini biasanya hanya sebatas kegiatan
harian masing-masing divisi.

Pelajari dan pahami tiga jenis tingkatan strategi  bisnis di atas. Selanjutnya, terapkan
dalam usaha Anda. Agar lebih afdal, ada baiknya Anda juga membaca ragam
insights seputar bisnis dan teknologi yang ada di laman ofiskita. Sebab, makin
banyak referensi yang dibaca, makin baik pengelolaan bisnis Anda ke depannya. 

Sumber dan Referensi : https://www.ofiskita.com/articles/detail/mengenal-tiga-


tingkatan-strategi-bisnis

3. Jelaskan perbedaan standar ISO 9000 dan ISO 14000.

Definisi ISO 9000 dan 14000


1. ISO 9000
ISO 9000 merupakan sebuah kumpulan prasyarat yang diberlakukan untuk sistem
pengelolaan mutu dan sering digunakan untuk standarisasi kualitas manajemen
perusahaan serta standar proses produksi yang terjamin mutunya. ISO 9000
memiliki klausul yang membahas tentang proses penanganan keluhan, pengujian
hasil produksi, pengawasan proses produksi, hingga barang tersebut didistribusikan,
baik ke retail maupun ke pelanggan langsung. Terkait proses produksi, penerapan
standar mutu ISO 9000 di mulai dari tingkat perencanaan, perancangan, pembuatan
dan perakitan hingga penyerahan ke pelanggan.
Maret 1987, ISO 9000 telah menjadi standar tersukses dalam sejarah Organisasi
Standarisasi Internasional di sektor jasa, pendidikan, dan pemerintahan. ISO 9000
pertama kali mendapatkan popularitas di Eropa, dan kemudian menyebar ke AS
pada tahun 1990-an.

Standar ini tidak spesifik untuk satu industri dan dapat diterapkan pada organisasi
dalam berbagai ukuran. Secara umum, tujuan perusahaan menggunakan standar
ISO 9000 adalah:

 Membantu perusahaan memuaskan pelanggan.


 Memenuhi persyaratan peraturan internasional.
 Meningkatkan produksi yang berkelanjutan.
Singkatnya, ISO 9000 adalah standar sistem mutu, bukan standar produk teknis.
Seri dari ISO 9000 sendiri berisi empat standar, yaitu ISO 9001, ISO 9002, ISO
9003, dan ISO 9004. Setiap perusahaan bisa memilih salah satu dari empat standar
ini yang dianggap paling relevan dengan aktivitas bisnis yang dijalankan.

2. ISO 14000

ISO 14000 merupakan rangkuman standarisasi yang berkaitan dengan interaksi


proses usaha dalam hal standar uji mutu suatu produk atau jasa dengan
kelangsungan hidup atau lingkungan. ISO 14000 disusun agar perusahaan bisa
mengurangi dampak buruk aktivitas produksi mereka terhadap lingkungan. Misalnya,
aktivitas mereka sebisa mungkin tidak mencemari tanah, air, dan udara di sekitar
mereka. Standarisasi yang satu ini juga mengharuskan perusahaan untuk mematuhi
peraturan dan hukum yang berlaku, terutama yang memiliki orientasi kepada
lingkungan hidup. Terkait proses produksi, penerapan standar mutu ISO 14000
yakni terkait tata kelola lingkungan yang efisien, sehingga perusahaan diharapkan
memiliki perangkat produksi yang hemat, memiliki basis secara sistem, dan juga
fleksibel.
ISO 14000, walaupun bukan merupakan jaminan pengembangan organisasi, tetapi
sangat bermanfaat bagi organisasi karena menyangkut kriteria lingkungan yang
perlu diperhatikan dalam proses produksi pada setiap level dalam organisasi. Pada
dasarnya ISO 14000 merupakan standar pengelolaan lingkungan yang bersifat
sukarela. Namun, hampir sebagian besar konsumen mensyaratkannya. Aspek
organisasi lingkungan harus dimasukkan dalam upaya memperoleh sertifikasi.
Sertifikasi ISO sendiri akan mensyaratkan suatu deskripsi dari kegiatan pendanaan
dan prosedur yang diperlukan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan.
Meskipun sangat bagus untuk lingkungan, namun sertifikasi ini bersifat opsional
untuk perusahaan alias tidak wajib. ISO 14000 mencakup beberapa standar yang
mencakup:

 Memperhatikan fasilitas atau alat yang digunakan untuk mengolah atau


membuat suatu produk.
 Memperhatikan lingkungan sekitar pabrik.
 Memperhatikan siklus hidup produk (seperti memahami dampak bahan mentah
yang digunakan dalam produk dan dampak pembuangan produk tak terpakai
atau limbah).
Jenis sertifikasi ini dapat digunakan sebagai alat pemasaran untuk menjual produk
ke konsumen yang lebih suka produk ramah lingkungan dan dapat membantu
perusahaan menjual produk ke perusahaan lain/supplier yang juga menggunakan
ISO 14000.

Perbedaan ISO 9000 dan ISO 14000


QMS sendiri didasarkan pada tanggung jawab perusahaan yang berorientasi pada
pelanggan dan memiliki tujuan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan.
Sedangkan EMS didasarkan pada tanggung jawab perusahaan untuk menjaga
lingkungan dan membantu masyarakat terhindar dari pencemaran lingkungan.
Namun seperti semua standar ISO, penggunaan ISO 9000 dan 14000 bersifat
sukarela, kecuali jika sektor bisnis menjadikannya persyaratan pasar atau
pemerintah mengeluarkan peraturan yang mewajibkan penggunaannya.

Meski perbedaannya cukup signifikan, namun ISO 9000 dan 14000 sama-sama
merupakan alat untuk membantu bisnis dan pemerintah dalam memastikan kualitas
produk dan layanan yang dihasilkan, serta untuk mengelola dampak aktivitas
mereka terhadap lingkungan.

Sumber :

 BMP EKMA4111/MODUL 6 hal 6.46-6.58


 https://www.dmo.or.id/perbedaan-iso-9000-dan-14000/

Anda mungkin juga menyukai