Anda di halaman 1dari 5

TUGAS II

TUTORIAL ONLINE (TUTON)


PENGANTAR BISNIS (EKMA4111)

Disusun oleh :
RYAN DWI NUGROHO
NIM 044827854
UNIVERSITAS TERBUKA BOGOR 2022
Tugas Tutorial 2

Soal

1. Bentuk kepemilikan bisnis adalah bentuk kegiatan dilihat dari siapa pemilik atau pendirinya,

sumber modalnya, apa tujuannya, sehingga dapat bermacam-macam bentuk kepemilikan

bisnis. Jelaskan klasifikasi bisnis berdasarkan kegiatannya.

2. Perusahaan biasanya menyusun tujuan jangka menengah ini pada beberapa bidang atau

departement, seperti pemasaran keuangan, sumber daya manusia, Operasional, dan

sebagainya. Sementara tujuan jangka pendek merupakan tujuan yang harus dicapai dalam

jangka waktu satu tahun. Sama halnya dengan tujuan jangka menengah tujuan jangka

pendek juga disusun untuk berbagai bidang. Setelah tujuan dan sasaran perusahaan tersusun,

perusahaan kemudian menyusun Strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Jelaskan

mengenai strategi dan tiga tipe strategi perusahaan.

3. Untuk mengetahui kualitas atau mutu sebuah barang maupun jasa dapat melihat dari standar

mutu yang dimiliki perusahaan. Sebagai organisasi global, ISO menjadi standar untuk

jaminan mutu produk. Jelaskan perbedaan standar ISO 9000 dan ISO 14000.

Jawaban

1. Berdasarkan kegiatannya, bisnis dapat dikelompokan menjadi hal-hal sebagai berikut.

a. Manufaktur yaitu bisnis yang menghasilkan produk yang berasal dari barang mentah atu

komponen-komponen, kemudian dijual untuk mendapatkan keuntungan. Contoh

manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi barang fisik seperti kendaraan.

b. Bisnis jasa yaitu bisnis yang menghasilkan barang yang tidak berwujud, dan

mendapatkan keuntungan dengan cara meminta bayaran atas jasa yang mereka berikan.

Contoh bisnis jasa adalah konsultan hukum, psikolog, jasa pendidikan.

c. Pengecer dan distributor merupakan pihak yang berperan sebagai perantara barang antara

produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan yang berorientasi

konsumen merupakan distributor dan pengecer.


d. Bisnis pertanian dan pertambangan adalah bisnis yang menghasilkan barang-barang

mentah, seperti tanaman pertanian, perkebunan, atau mineral tambang.

e. Bisnis finansial adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dari investasi dan

pengelolaan modal. Bisnis ini dapat dilihat pada sektor perbankan, asuransi, pasar modal,

pegadaian, dan masih banyak lagi bisnis finansial lainnya.

f. Bisnis informasi adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan terutama dari penjualan

kembali property intelektual (intelellectual property). Bisnis informasi ini dapat dilihat

misalnya pada perusahaan pertelevisian, radio, surat kabar, majalah, buku, dan berbagai

jenis informasi lainnya yang dapat digunakan.

g. Utilitas adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan air yang

biasanya didanai oleh pemerintah dan merupakan perusahaan yang dimonopoli oleh

pemerintah.

h. Bisnis real estate adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan cara menjual,

menyewakan, dan mengembangkan properti, rumah, dan bangunan.

i. Bisnis transportasi adalah bisnis untuk mendapatkan keuntungan dengan cara

mengantarkan barang atau individu dari sebuah lokasi ke lokasi lain.

(Sumber: BMP EKMA4111 Hal 4.24-4.25)

2. Strategi merupakan penentuan sasaran atau tujuan jangka panjang dari suatu kegiatan,

mengadopsi tindakan atau alokasi sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

Elemen kunci yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan adalah kombinasi antara penetapan

atau penyusunan tujuan dan tindakan yang diperlukan. Sementara itu, ada tiga tipe strategi

perusahaan, yaitu strategi korporasi, strategi bisnis atau strategi bersaing. dan strategi

fungsional. Strategi korporasi bertujuan untuk menentukan bisnis apakah yang akan

dijalankan oleh perusahaan. Perusahaan dapat menentukan untuk tumbuh dengan

meningkatkan kegiatan atau investasinya atau tetap bertahan dengan mengadakan berbagai

pengurangan. Selanjutnya, strategi bisnis atau strategi bersaing disusun bila koporasi

memiliki dan mengoperasionalkan beberapa bisnis. Masing-masing bisnis tersebut harus

memiliki strategi bisnis atau strategi bersaing yang berfokus pada peningkatan posisi
bersaing perusahaan. Strategi fungsional merupakan strategi yang khusus sesuai bidang

manajer, yaitu pemasaran, keuangan, operasional, dan sumber daya manusia yang disusun

untuk mencapai sasaran korporasi melalui kegiatan fungsionalnya secara efektif.

(Sumber: BMP EKMA411 Hal 5.20)

3. ISO 9000 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO

9000 menetapkan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian

SMM suatu organisasi yang bertujuan untuk menjamin organisasi yang bersangkutan

mampu menyediakan produk yang memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditetapkan.

ISO 9000 bukan merupakan standar produk, tetapi merupakan standar dari sistem

manajemen suatu organisasi yang apabila diterapkan dalam organisasi tersebut akan

mempengaruhi bagaimana produk itu dihasilkan, mulai dari tingkat perencanaan,

perancangan, pembuatan dan perakitan hingga penyerahan ke pelanggan. ISO 9000 disusun

berdasarkan pada 8 (delapan) prinsip manajemen mutu. Prinsip-prinsip ini dapat digunakan

oleh manajemen senior sebagai suatu kerangka kerja (framework) yang membimbing

organisasi menuju peningkatan kinerja. Prinsip-prinsip ini diturunkan dari pengalaman

kolektif dan pengetahuan dari ahli-ahli internasional yang berpartisipasi dalam kdelapan

prinsip manajemen mutu itu didefinisikan dalam ISO 9000:2000 (Quality Management

Systems-Fundamentals and Vocabulary) dan ISO 9004:2000 (Quality Management

Systems-Guidelines for Performance Improvements). Sedangkan ISO 14000 series

merupakan seperangkat standar internasional bidang manajemen lingkungan yang

dimaksudkan untuk membantu organisasi di seluruh dunia dalam meningkatkan efektivitas

kegiatan pengelolaan lingkungannya. Perumusan standar ISO 14000 series diprakarsai

dunia usaha sebagai kontribusi terhadap pencapaian pembangunan berkelanjutan yang

disepakati dalam KTT Bumi di Rio de Janeiro Tahun 1992. Wakil pihak pemerintah, dunia

usaha, pakar, praktisi dan pihak lain yang berkepentingan terlibat dalam perumusan standar

tersebut. ISO 14000 series mencakup beberapa kelompok perangkat pengelolaan

lingkungan, a.I. Sistem Manajemen Lingkungan, Audit Lingkungan, Evaluasi Kinerja

Lingkungan, Ekolabel, dan Kajian Daur Hidup Produk. Penerapan standar tersebut bersifat
sukarela. Standar yang paling popular adalah ISO 14001 Sistem Manajemen Lingkungan

yang menjadi dasar sertifikasi ISO 14001. Semua organisasi dari beragam jenis kegiatan,

beragam ukuran, berbeda lokasi., pada prinsipnya dapat menerapkan standar ISO 14000,

sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Beberapa pihak organisasi perlu dan

berkepentingan untuk menunjukan kepada pihak lain (mitra usaha, konsumen, masyarakat,

investor, dll) bahwa kegiatan pengelolaan lingkungan organisasi yang bersangkutan.

Mengikuti standar yang diakui secara internasional, seperti ISO 14000. Faktor pendorong

utama dalam penerapan standar ISO 14000 di seluruh dunia adalah semakin meningkatnya

kepedulian berbagai pihak terhadap pentingnya upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup.

Di satu sisi, pihak organisasi yang bersangkutan dapat secara proaktif menerapkan standar

ISO 14000 untuk meningkatkan citra organisasi dan meningkatkan daya saingnya,

sementara di sisi lain banyak organisasi lain merasa perlu menerapkan standar ISO 14000

untuk mengantisipasi konsumen dan mitra usaha.

(Sumber: BMP EKMA4111 Hal 6.46-6.58)

Anda mungkin juga menyukai