Anda di halaman 1dari 4

NAMA : IRVAN SURYA KURNIAWAN

NIM: 048629793
PRODI : MANAJEMEN
TUGAS PENGANTAR BISNIS 2

 Jelaskan klasifikasi bisnis berdasarkan kegiatannya.


Bisnis kata-kata ini sering terdengar di telinga kita, bahkan Sudah tidak jarang kita mendengarnya,
atau secara praktik ada yang sudah mencoba mengelola bisnis-bisnis itu sendiri.Dalam artikel ini saya
akan mencoba memberi sedikit penjelasan tentang bisnis. Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual
barang/jasa kepada konsumen untuk mendapatkan laba. Kata bisnis dari bahasa Inggris adalah
business dari kata dasar busy yang berarti sibuk dalam konteks individu, komunitas,
ataupun masyarakat.Dalam artian sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan
keuntungan yang digunakan untuk meningkatkan laba perusahaan yang lebih besar lagi.Semua orang
yang menjalankan bisnis denagn tujuan untuk mendapatkan keuntungan yang besar, tidak hanya
keuntungan tetapi ada bisnis yang mengandung resiko yang harus ditanggung oleh pelaku bisnis
tersebut yakni laba dan rugi. Menurut Skinner (1992), bisnis adalah pertukaran barang, jasa atau uang
yang saling menguntungkan atau memberikan manfaat.Sedangkan menurut arti dasarnya, bisnis
memiliki makna sebagai the buying and selling of goods and services. Sedangkan perusahaan bisnis
adalah suatu organisasi yang terlibat dalam pertukaran barang, jasa atau uang untuk
menghasilkan keuntungan.Suatu perusahaan dikatakan menghasilkan laba apabila total penerimaan
pada suatu periode (Total Revenues) lebih besar dari total biaya (Total Costs) pada periode yang
sama. Laba merupakan daya tarik utama untuk melakukan kegiatan bisnis, sehingga melalui laba
pelaku bisnis dapat mengembangkan skala usahanya untuk meningkatkan laba yang lebih besar.

 Manufaktur

Manufaktur merupakan  bisnis yang memproduksi produk yang berasal dari bahan baku atau
komponen, kemudian dapat dijual untuk memperoleh keuntungan. Contohnya  yaitu perusahaan yang
memproduksi suatu barang  fisik seperti mobil atau pipa.

 Pengecer dan Distributor

Pengecer dan Distributor merupakan pihak yang berperan sebagai perantara antara produsen dengan
konsumen. Sebagian besar dari toko-toko dan perusahaan yang berorientasi konsumen adalah
distributor atau pengecer.

 Bisnis Finansial

Bisnis Finansial merupakan suatu bisnis yang memperoleh keuntungan yang berasal dari investasi dan
bagi pengelolaan modal.

 Bisnis Transportasi  
Bisnis Transportasi merupakan suatu keuntungan bisnis yang diperoleh dengan memberikan suatu
barang dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain dan mengantarkan orang dari satu tempat ke tempat
yang lain. Contohnya gojek, grab, dan lainnya.

 Bisnis Pertanian dan Pertambangan

Bisnis Pertanian dan Pertambangan merupakan suatu bisnis yang memproduksi sebuah barang-barang
mentah untuk digunakan oleh para konsumen, contohnya tanaman atau mineral.

 Bisnis Jasa

Bisnis Jasa merupakan suatu bisnis yang menghasilkan suatu barang berwujud atau  intangible, dan
mendapatkan keuntungan dengan melakukan pengisian untuk layanan yang mereka berikan kepada
konsumen. Contoh bisnis jasa tersebut seperti konsultan dan psikolog.

 Bisnis Informasi  

Bisnis Informasi merupakan suatu bisnis yang menghasilkan berbagai keuntungan terutama dari
pejualan kembali suatu properti intelektual (intelellectual properti).

 Bisnis Real Estate

   Bisnis Real Estate merupakan suatu bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan melakukan
penjualan, penyewaan dan pengembangan seperti properti, rumah, dan bangunan.

 Utilitas

Utilitas merupakan suatu bisnis yang mengoperasikan jasanyayang ditujukan kepada publik,
contohnya listrik dan air, dan biasanya bisnis ini didanai oleh pemerintah langsung.

Kesimpulan

Ada yang berpendapat bahwa dalam bisnis bukanlah seberapa dalam kita mengetahui tentang bisnis,
namun yang terpenting adalah aksi yang dapat di lakukan. Terbukti banyak sekali orang sukses yang
secara teori, mereka agak kesulitan untuk menjelaskan apa itu pengertian bisnis dan segala macam
tentang bisnis. Tapi ketika praktik mereka bisa menjadi seorang yang luar biasa dalam aksinya bahkan
jauh melebihi teori-teori yang pernah dijelaskan dalam bangku kuliah sekalipun. Sesungguhnya
kelangsungan hidup suatu bisnis dipengaruhi banyak faktor diantaranya adalah keadaan ekonomi
suatu Negara. Perubahan kondisi ekonomi tersebut di satu pihak dapat mengakibatkan matinya suatu
bisnis yang telah lama,namun dipihak lain justru dapat dipakai sebagai peluang bagi munculnya usaha
baru.Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup suatu usaha/bisnis, bukan hanya
karena faktor ekonomi saja. Faktor persaingan usaha, regulasi suatu Negara, politik,
kondisisocial/budaya, tren, teknologi dan lain sebagainya dapat juga mempengaruhi kelangsungan
suatu bisnis. Oleh karena itu, sudah seharusnya seorang pengusaha jeli dalam melihat suatu peluang
dan memanfaatkannya,karena dunia usaha yang penuh dengan tantangan dan kegairahan tersebut
tidak selalu akan berakhir dengan membawa suatu kesuksesan.

 Jelaskan mengenai strategi dan tiga tipe strategi perusahaan.


Secara umum bahwa Strategi bisnis adalah cara untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Ini bisa
diartikan juga digambarkan sebagai perencanaan bisnis jangka panjang. Biasanya manajemen strategi
bisnis akan mencakup periode sekitar 3-5 tahun (bahkan lebih lama). Tentu saja strategi manajemen
melibatkan perumusan dan implementasi tujuan utama dan inisiatif yang diambil oleh manajemen
puncak perusahaan atas nama pemilik, berdasarkan pertimbangan sumber daya dan penilaian
lingkungan internal dan eksternal di mana organisasi bersaing. Itulah mengapa para ahli
mendefinisikan strategi bisnis yang baik adalah rencana aksi jangka panjang yang dirancang untuk
mencapai tujuan tertentu atau serangkaian tujuan atau sasaran. Dimana strategi adalah rencana
permainan manajemen untuk memperkuat kinerja perusahaan.Semua ini menyatakan bagaimana
bisnis harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Tanpa manajemen strategi tidak ada
peta jalan untuk memandu mereka. Dalam penerapan lean manufacturing di perusahaan kita
mengenalnya dengan Hoshin Kanri atau Policy Deployment.

Jenis-Jenis Strategi Bisnis


Ada 3 jenis strategi dasar/ utama perusahaan bisnis adalah pertumbuhan, stabilitas, dan pembaruan.
1. Pertumbuhan - Strategi pertumbuhan adalah ketika organisasi memperluas jumlah pasar yang
dilayani atau produk yang ditawarkan, baik melalui bisnisnya saat ini atau melalui bisnis baru. Karena
strategi pertumbuhannya, organisasi dapat meningkatkan pendapatan, jumlah karyawan, atau pangsa
pasar. Organisasi tumbuh dengan menggunakan konsentrasi, integrasi vertikal, integrasi horizontal,
atau diversifikasi.
2. Stabilitas - Strategi stabilitas adalah strategi perusahaan di mana organisasi terus melakukan apa
yang sedang dilakukannya. Contoh kasus dari strategi ini termasuk terus melayani klien yang sama
dengan menawarkan produk atau layanan yang sama, mempertahankan pangsa pasar, dan
mempertahankan operasi bisnis organisasi saat ini. Organisasi tidak tumbuh, tetapi tidak tertinggal
juga.
3. Pembaruan - Ketika organisasi bermasalah, sesuatu perlu dilakukan. Manajer perlu
mengembangkan strategi, yang disebut strategi pembaruan, yang mengatasi penurunan kinerja. Dua
tipe utama dari strategi pembaruan adalah strategi penciutan (retrenchment) dan strategi turn around.
Jadi strategi harus mengacu pada arah menuju tujuan. Taktik adalah tindakan yang diambil untuk
mendukung strategi itu. Sebagian besar bisnis berurusan dengan tujuan strategis: strategi produk,
harga, pemasaran, operasional dan keuangan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
perusahaan dapat dilihat dari beberapa faktor keberhasilan usaha secara umum, diantara faktor
keberhasilan tersebut:
1. Fokus Strategis (Kepemimpinan, Manajemen, Perencanaan)
2. Orang (Personil, Staf, Belajar, Pengembangan)
3. Operasi (Proses, Pekerjaan)
4. Pemasaran (Hubungan Pelanggan, Penjualan, Responsivitas)
5. Keuangan (Aset, Fasilitas, Peralatan).
Dari 5 (lima) faktor kunci kesuksesan serta keberhasilan diatas untuk perusahaan, maka diperlukan
taktik dan strategi bisnis dalam manajemen strategi yang tepat.

 Jelaskan perbedaan standar ISO 9000 dan ISO 14000.


Organisasi Standarisasi Internasional (ISO) adalah federasi dunia yang independen alias non-
pemerintah, yang terdiri dari badan-badan anggota 91 negara. Tugas utamanya adalah
mengembangkan standar untuk memastikan kualitas, keamanan, dan efisiensi suatu produk, layanan,
atau sistem.

Sertifikasi ISO menyatakan bahwa sistem layanan, manajemen, proses manufaktur, atau prosedur
dokumentasi telah memiliki semua persyaratan untuk standarisasi internasional dan terjamin
mutu/kualitasnya.

Sertifikasi ISO ada di banyak bidang industri, dari manajemen energi dan tanggung jawab sosial
hingga perangkat medis dan manajemen energi. Lebih gampangnya, standar ISO itu digunakan untuk
konsistensi produk/jasa, dimana setiap nomornya memiliki standar dan kriteria yang beda.

standar ISO 9000 dan 14000 memiliki perspektif yang berbeda. Singkatnya, ISO 9000
menangani Persyaratan Sistem Manajemen Mutu (QMS), sedangkan ISO 14000
menangani Persyaratan Sistem Manajemen Lingkungan (EMS).
QMS sendiri didasarkan pada tanggung jawab perusahaan yang berorientasi pada pelanggan dan
memiliki tujuan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan. Sedangkan EMS didasarkan pada
tanggung jawab perusahaan untuk menjaga lingkungan dan membantu masyarakat terhindar dari
pencemaran lingkungan.

Namun seperti semua standar ISO, penggunaan ISO 9000 dan 14000 bersifat sukarela, kecuali jika
sektor bisnis menjadikannya persyaratan pasar atau pemerintah mengeluarkan peraturan yang
mewajibkan penggunaannya.

Meski perbedaannya cukup signifikan, namun ISO 9000 dan 14000 sama-sama merupakan alat untuk
membantu bisnis dan pemerintah dalam memastikan kualitas produk dan layanan yang dihasilkan,
serta untuk mengelola dampak aktivitas mereka terhadap lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai