Anda di halaman 1dari 6

Materi 11

KEBERHASILAN BISNIS

Topik pembahasan materi delapan adalah menguraikan dan menjelaskan tentang alasan kegiatan
bisnis perlu diukur tingkat keberhasilannya, indikator keberhasilan kegiatan bisnis dan faktor
pendukung keberhasilan bisnis.

Tujuan yang ingin dicapai adalah mahasiswa dapat memahami dan memberikan penjelasan
tentang alasan kegiatan bisnis perlu diukur tingkat keberhasilannya, indikator keberhasilan
kegiatan bisnis dan faktor pendukung keberhasilan bisnis.

TOLAK UKUR KEBERHASILAN BISNIS


Erliah (2007:49) mengatakan bahwa “Suatu usaha dikatakan berhasil di dalam
usahanya apabila setelah jangka waktu tertentu usaha tersebut mengalami peningkatan
baik dalam permodalan, skala usaha, hasil atau laba, jenis usaha atau pengelolaan yang
semakin baik.
Keberhasilan usaha adalah keadaan di mana usaha mengalami peningkatan dari hasil
sebelumnya. Keberhasilan usaha juga merupakan tujuan utama dari sebuah perusahaan, di
mana segala aktivitas yang ada di dalamnya ditujukan untuk mencapai keberhasilan.
Umumnya, keberhasilan usaha menunjukkan keadaan yang lebih baik/unggul dari pada
masa sebelumnya.
Mungkin satu hal yang harus dipahami dengan benar, mengapa setiap kegiatan usaha
harus dilihat keberhasiloannya secara menyeluruh. Dengan melihat tingkat keberhasilan
sebuah kegiatan usaha maka dapat dipertimbangkan dan diambil keputusan yang tepat
apakah kegiatan ini layak untuk dilanjutkan atau tidak. Karena pelaku bisnis tidak akan
mau menjalankan kegiatan usaha yang tidak menguntungkan.

83
Berbagai kegiatan bisnis yang dilakukan seseorang selalu mengupayakan untuk
mendapatkan keuntungan yang maksimal. Dalam rangka untuk mendapatkan keuntungan
maka perusahaan berusaha menghasilkan produk yang dibutuhkan masyarakat dan
menjamin kualitas akan produk tersebut. Disamping itu perusahaan berusaha melakukan
berbagai aktivitas untuk mendukung terwujudnya keberhasilan usaha bisnis. Beberapa
indikator dalam menentukan keberhasilan usaha menurut Henry Faizal Noor (2007:397)
adalah sebagai berikut :

1. Penghasilan
2. Pertumbuhan
3. Keunggulan Bersaing
4. Keunggulan Posisi
5. Citra Bisnis
6. Etika Bisnis

Penghasilan
Setiap kegiatan bisnis yang dilakukan individu atau perusahaan maka yang menjadi
perhitungan awal adalah seberapa besar keuntungan yang mungkin didapatkan dari apa
yang dilakukan perusahaan. Keuntungan (Profit) adalah merupakan ukuran yang paling
mudah untuk dijelaskan kepada semua pihak dalam menilai keberhasilan seorang manajer
dalam mengelola serta memimpin suatu perusahan. Semua penghasilan yang didapatkan
perusahaan dari hasil penjualan produk maka akan bisa diperhitungkan berapa besar
keuntungan yang didapatkan perusahaan. Keuntungan yang diperoleh perusahaan dalam
rentang waktu tertentu akan dipergunakan dalam upaya mengembangkan perusahaan.
Pengembangan perusahaan dapat dilakukan apabila tersedianya sumber daya modal yang
cukup. Disamping keuntungan perusahaan ini digunakan untuk pengembangan perusahaan
maka keuntungan ini juga bisa dialokasikan untuk menambah investasi perusahaan dalam
bentuk kegiatan ekonomi yang lainnya.
Keuntungan yang dimiliki perusahaan dari hasil penjualan dapat diberikan kepada
karyawan dalam bentuk tunjangan dan fasilitas sehingga kesejahteraan karyawan dapat
ditingkatkan secara perlahan. Keuntungan itu juga kemudian dapat digunakan sebagai
pemenuhan tanggungjawab sosial perusahaan kepada masyarakat, terutama masyarakat
yang berada dilingkungan sekitarnya. Tanggungjawab itu dapat berupa pemberian atau
pembangunan fasilitas umum (pendidikan, kesehatan, dll).

Pertumbuhan.
Dalam jangka panjang, keuntungan tersebut haruslah dipergunakan untuk
pengembangan usaha bisnis secara berkelanjutan, yaitu haruslah dipergunakan untuk
memacu pertumbuhan bisnis (Business Growth). Pertumbuhan perusahaan sebenarnya
adalah untuk memastikan akan kelangsungan atau eksistensi perusahaan dalam jangka
waktu yang panjang. Setiap perusahaan, baik itu lokal, nasional ataupun internasional
84
maka yang menjadi harapan adalah perusahaan itu semakin lama semakin berkembang
atau pertumbuhan perusahaan. Dalam upaya mengembangkan perusahaan maka
perusahaan dapat melakukan secara horizontal dan vertikal. Pertumbuhan usaha itu bisa
berupa deversifikasi produk dengan menambah jumlah barang yang dihasilkan, baik
produk yang sejenis atau varian produk. Pertumbuhan itu bisa juga atau perluasan
jangkauan kegiatan bisnis sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen dalam skala
yang lebih luas dan jauh.

Keunggulan Bersaing.
Keunggulan bersaing adalah kemampuan yang dimiliki oleh perusahaan dalam bentuk
karakteristik dan sumberdaya perusahaan untuk menghasilkan kinerja yang lebih tinggi
dibandingkan perusahaan yang lain dalam industri dan pangsa pasar yang sama.
Pertumbuhan yang berkelanjutan tersebut haruslah kita jadikan modal dasar untuk meraih
keberhasilan bisnis pada tahap berikutnya yaitu dalam bentuk diperolehnya “posisi
persaingan yang lebih unggul” atau yang sering juga disebut sebagai “Competitive
Advanted” .
Keunggulan dalam persaingan bisnis maka akan menjadikan produk bisnis memiliki
posisi tersendiri dibenak konsumen atau yang disebut dengan “Brand Awarness”. Apa
sebenarnya yang menjadikan konsumen mengingat produk kita, apabila konsumen teringat
dengan sebuah produk yang sama dan dibutuhkan oleh konsumen tersebut. Suatu produk
harus memiliki ciri khas tersendiri yang membedakan dengan produk perusahaan lain.

Keunggulan Posisi.
Kestabilan kegiatan operasional perusahaan sangat dipengaruhi oleh posisi perusahaan
tersebut dalam kaitannya dengan pihak diluar perusahaan. Perusahaan akan lebih mudah
melakukan berbagai kegiatan apabila perusahaan tersebut tidak memiliki tingkat
ketergantungan yang kuat dengan pihak lain. Dibawah ini dapat dilihat posisi
ketergantungan sebuah kegiatan bisnis :

 Posisi bisnis yang tergantung (Dependent Business). Posisi bisnis seperti ini
merupakan suatu kondisi dimana perusahaan kita masih berada dalam berbagai
ketergantungan dari pihak lain. Baik ketergantungan ini diakrenakan dari sisi modal
ataupun ketergantungan dalam hal suplai bahan baku produksi.

 Posisi bisnis yang merdeka (Independent Business). Pada posisi bisnis seperti ini kita
tidak mudah dipermankan oleh pihak lain, sehingga kemantapan bisnis kita akan
semakin kuat dan tidak mudah digoyang oleh pihak lain maupun pesaing kita. Namun
kondisi ini sangat jarang kita temui dalam ruanglingkup industri besar, kecuali industri
kecil.

85
 Posisi bisnis yang saling berkait (Intedepedent Business). Dalam era global seperti
sekarang ini maka bisnis yang merdeka 100% sangatlah sulit untuk dapat kita
wujudkan, oleh karena itu maka untuk memperoleh posisi yang lebih bebas maka
dapat ditempuh dengan cara membuat adanya saling ketergantungan diantara partner
bisnis kita. Baik mereka adalah pemasok bahan baku, teknisi mesin-mesin produksi,
para agen atau distributor dan pemodal atau Investor. Sehingga dalam kondisi seperti
ini maka prinsip simbiosis mutualisme diantara masing-masing unsur produksi bisa
diwujudkan.

Citra Bisnis.
Citra Bisnis adalah bagaimana pihak lain memandang sebuah perusahaan, seseorang,
suatu komite atau suatu aktivitas. Jadi citra bisnis ini adalah bagaimana konsumen secara
lebih khusus atau masyarakat menilai semua aspek dari suatu aktivitas bisnis atau sebuah
perusahaan. Tugas perusahaan dalam membentuk citranya adalah dengan mengidentifikasi
citra seperti apa yang ingin dibentuk di mata publik atau masyarakatnya. Dalam hal ini
citra bisnis dapat dilihat dari 2 aspek : Citra Perusahaan dan Citra Produk. Citra baik
sebuah perusahaan adalah sebuah keharusan dan kebutuhan yang tidak bisa ditawar lagi
kalau menginginkan perusahaan tersebut tetap bisa berjalan dengan baik.
Manfaat Citra Bisnis yang baik dan kuat seperti yang dikutif Siswanto Sutujo dari buku
“Handbook Of Public Relation” adalah :

 Memantapkan daya saing untuk jangka panjang


 Menjadi perisai kalau terjadi krisis
 Menjadi daya tarik eksekutif handal, yang mana eksekutif handal adalah aset
perusahaan.
 Meningkatkan efektivitas strategi pemasaran
 Menghemat biaya operasional karena citranya yang baik.

Etika Bisnis.
Etika bisnis adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan cara melakukan kegiatan
bisnis yang mencakup seluruh aspek yang masih berkaitan dengan personal, perusahaan
ataupun masyarakat. Atau bisa juga diartikan pengetahuan tentang tata cara ideal dalam
pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku
secara universal secara ekonomi maupun sosial. Misal : Etika Pada Karyawan, Etika Pada
Pesaing, Etika Pada Masyarakat.
Namun sangat mengkhawatirkan dalam aktivitas kegiatan bisnis sekarang ini banyak
melanggar etika bisnis. Ketidakpatuhan pelaku usaha terhadap ketentuan hukum yang
berlaku, seperti kegiatan usaha yang tidak memiliki ijin lingkungan atau masyarakat.
Ditambah lagi pelanggaran terhadap norma-norma hukum lainnya, seperti dalam proses
produksi makanan dengan menambahkan pewarna pakaian atau zat kimia lainnya yang

86
secara jelas bisa menyebabkan gangguan kesehatan bagi masyarakat yang mengkonsumsi
makanan tersebut.

Dapat diketahui bahwa terdapat banyak pendapat dan pandangan mengenai dimensi
keberhasilan usaha. Salah satu yang bisa dijadikan bahan pertimbangan untuk menentukan
keberhasilan usaha bisa menggunakan indikator keberhasilan usaha menurut Dwi Riyanti
(2003:28), kriteria yang cukup signifikan untuk menentukan keberhasilan suatu usaha dapat
dilihat dari :

1. Peningkatan modal
2. Jumlah produksi
3. Jumlah pelanggan
4. Perluasan usaha
5. Perluasan daerah pemasaran
6. Perbaikan sarana fisik dan
7. Pendapatan usaha

Keberhasilan bisnis atau usaha dipengaruhi banyak aspek dalam kewirausahaan.


Faktor yang paling utama pendukung keberhasilan usaha adalah relatif cukup banyak.
Dikutip dari Investopedia, wirausaha yakni individu yang bisa menciptakan bisnis sendiri,
menanggung sebagian besar risiko dan juga menikmati keuntungan dari usaha yang
dirintisnya. Banyak pengusaha yang gagal bahkan bangkrut karena tidak memiliki karakter
kewirausahaan. Karena banyak yang berpikir, dengan modal besar, usaha akan berjalan
dengan sendirinya. Belum lagi faktor risiko yang tak terduga seperti musibah hingga
bencana alam. Faktor yang paling utama pendukung keberhasilan usaha adalah sebagai
berikut:

1. Sikap. Sikap sangat berpengaruh dalam pencapaian keberlangsungan usaha seseorang.


Beberapa sikap yang mencerminkan keberhasilan usaha adalah bekeja keras,
ketekunan, percaya diri, rajin, etos kerja, kedisiplinan mengasah kemampuan, dan
sebagainya.
2. Keahlian. Faktor yang paling utama pendukung keberhasilan usaha adalah salah satunya
skill atau keahlian. Keahlian sendiri bisa dipelajari, sehingga bisa dimiliki siapa saja.
3. Berani ambil risiko. Faktor keberhasilan wirausaha berikutnya adalah berani
mengambil risiko. Selain tindakan, keberanian dalam menghadapi kemungkinan-
kemungkinan terburuk juga menjadi kunci untuk sukses menjadi pengusaha.
4. Keterampilan wirausaha. Faktor yang paling utama pendukung keberhasilan usaha
adalah salah satunya. Tanpa keterampilan, mungkin usahamu bakal flat, dan bisa
berpotensi bangkrut dalam waktu yang singkat.
5. Kreatif. Orang yang kratif selalu menelurkan ide-ide baru. Sikap ini sangat dibutuhkan
dalam mendukung keberhasilan usaha.

87
Sebagai seorang pengusaha, Anda memiliki banyak cara untuk menggambarkan
kesuksesan. Anda bisa menganggap sukses dengan memiliki sejumlah pelanggan,
prosentase net profit dari pasar Anda, periode dalam menjalankan usaha, jumlah
karyawan yang Anda miliki, atau berbagai kombinasi lainya. Terlepas dari apapun definisi
Anda, pada umumnya bisnis yang berhasil memiliki lima elemen kunci ini :

1. Perencanaan – Memang benar tanpa adanya rencana kemana Anda menuju, Anda
memiliki peluang yang kecil untuk mencapainya. Alasan nomor satu mengapa banyak
usaha baru yang gagal adalah kurangnya antisipasi mereka dalam menghadapi masalah
karena tidak adanya perencanaan.

2. Menetapkan tujuan – Bersamaan dengan perencanaan adalah menetapkan tujuan.


Tanyakan pada pengusaha sukses, dimanapun, jika mereka menetapkan dan
mengerjakan yang mengarah mencapai tujuan, atau mereka melakukannya “mengikuti
aliran” dan berharap yang terbaik. Jawabannya sudah jelas namun sering diabaikan.

3. Adaptasi – Setiap bisnis, apapun jenisnya, menghadapi tantangan dan persaingan yang
tidak ada habisnya. Diperlukan kemampuan untuk beradaptasi dan mengatasi tantangan-
tantangan ini untuk menentukan apakan usaha bisa bertahan atau tidak. Pasar dipenuhi
dengan berbagai usaha yang tidak mampu atau tidak mau beradaptasi pada perubahan.

4. Inovasi – Lebih penting daripada sekedar mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi
pasar, pengusaha yang sukses akan terus-menerus fokus pada upaya mereka untuk
berinovasi dan peningkatan atau membuat mereka keluar dari bisnis saat pelanggan
mencari pesaing yang menawarkan sesuatu yang tidak Anda pikirkan .

5. Memasarkan secara konstan – Marketing tidak hanya sekedar menjual atau mengiklankan
sesuatu. Namun ini segala sesuatu yang Anda kerjakan dan hadapi. Setiap saat Anda
berbicara dengan pelanggan, menjawab telepon, mengisi order, atau saat berbicara
dengan supplier Anda memasarkan diri Anda dan perusahaan.

Jadi pada prinsifnya keberhasilan dan kegagalan dalam melakukan sebuah kegiatan
bisnis (bisnis produk atau jasa) sepenuhnya tergantung kemampuan dalam menjalankan
kegiatan tersebut. Penting sekali memahami berbagai perubahan lingkungan atau pasar
suatu produk. Oleh karena itu konsep penerapan manajemen pemasaran yang tepat dan
baik menjadi satu keharusan.

88

Anda mungkin juga menyukai